Read More >>"> LATHI (SENDIRI) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - LATHI
MENU
About Us  

 

Lagu Always Somewhere dari Scorpion mengalun memenuhi kafe itu. Monik tak berbicara sepatah kata pun. Dia hanya diam memandangi cangkir berisi cokelat yang telah menjadi dingin. Hatinya campur aduk. Dia menyadari kini bahwa pekerjaan menjadi seorang konselor pacaran dan pernikahan benar-benar mengaduk-aduk hatinya.

 

Monik menarik napas dalam-dalam, seolah-olah ada sesuatu yang sangat mengganjal di hatinya. Setelah trauma masa kecil yang begitu pahit karena ditinggalkan sang ayah, kini dia harus menerima kenyataan bahwa kliennya menjalani sebuah hubungan beracun yang menakutkan.

 

Jika sebelumnya dia mengira semua hubungan toxic itu karena seorang lelaki, sekarang dia justru memiliki pandangan baru. Ternyata gaslighting dan manipulatif itu tak hanya dilakukan oleh pria, tetapi juga wanita. Juga … tiba-tiba dirinya teringat sebuah pesan yang pernah dikatakan oleh sang ibu bahwa tidak mudah melepaskan sebuah hubungan toxic. Bukan karena kenyamanan, tetapi karena ketidakmmampuan untuk melepaskan hubungan itu.

 

Monik menyeruput cokelat yang sejak tadi dipesannya hingga tandas. Dalam pikirannya tersimpan berjuta-juta kemungkinan jika dirinya menikah. Seharusnya di usia yang sudah menginjak kepala tiga, tak jarang orang-orang menyuruhnya menikah.

 

Ingatan Monik tiba-tiba tertuju kepada hari-hari yang telah lalu—lebih tepatnya—sebulan yang lalu. Semua bermula ketika pada suatu pagi dia pergi berbelanja pada seorang tukang sayur yang berhenti di depan rumahnya. Di sana sudah banyak wanita-wanita paruh baya seusia ibunya dan juga asisten-asisten rumah tangga berkumpul mengelilingi tukang sayur itu.

 

Awalnya, tidak ada percakapan berarti yang didengarnya. Semua berbelanja seperti biasa. Akan tetapi, tiba-tiba dia mendengar suara celetukan yang sedikit mengganggu pendengarannya. Celetukan itu mempertanyakan mengapa di usia yang sudah kepala tiga, Monik tak lekas memutuskan untuk menikah. Saat itu, Monik hanya menjawab bahwa jodoh ada di tangan Tuhan dan dia belum menemukan jodoh.

 

Seakan-akan memvalidasi perkataan ibu yang berkomentar, ibu yang lain ikut menyahut. Mereka menyayangkan keputusan Monik yang tidak menikah meski usia sudah tiga puluh tahun.

 

“Duh, padahal nikah itu enak, lo. Masih muda, kok, nggak mau nikah.”

 

“Iya, ih. Padahal mbaknya cantik, duitnya banyak, kok, masih sendiri?”

 

“Nggak usah terlalu pilih-pilih lah, Mbak, nanti jadi perawan tua, loh.”

 

Kata-kata itu terdengar menyakitkan bagi Monik. Jika bisa memilih, dia akan memilih untuk menikah dan hidup bahagia seperti di film-film. Akan tetapi, tidak semudah itu. Pengalaman dan kisah traumatis di masa lalu membuatnya tidak ingin menjalin hubungan dengan lelaki mana pun sebelum akhirnya dia bertemu dengan pasangan Arini dan Daniel.

 

Jam digital yang ada di dinding sudah menunjukkan pukul 18.00. Itu artinya, Monik sudah satu setengah jam berada di kafe yang menjadi langganannya. Akan tetapi, baru saja dia bermaksud akan pulang, seseorang menyapanya.

 

“Hai, kamu cewek yang waktu itu kejedot pintu itu, kan?” tanya laki-laki bertubuh tinggi yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Monik.

 

“Eh, iya. Kamu emm … Rey?” Kali ini Monik bertanya sedikit ragu-ragu.

 

“Ya. Ternyata masih ingat. Aku kira sudah lupa. Kamu lagi nungguin orang?”

 

“Enggak.”

 

“Sudah mau pulang?”

 

“Ya. Aku sudah dari tadi di sini, Rey.”

 

“Sekarang biar kutraktir kamu.”

 

“Emm … nggak usah. Makasih.”

 

“Ayolah ….”

 

Monik bukannya ingin menolak tawaran pria tampan bak oppa Korea itu. Namun, dia tidak ingin berurusan dengan Amora. Sejak dirinya terlepas dari perempuan yang disebutnya sebagai ‘nenek sihir’ itu, dia tidak ingin lagi ada hubungan apa pun yang tercipta.

 

“Maaf, Rey, aku ada urusan lain.” 

 

Monik menyoja. Setelah itu, dia berbalik badan, lalu berjalan dengan terburu-buru—sesekali sedikit berlari—untuk menghindari Rey.

 

**

Asap-asap kendaraan bermotor memenuhi jalan. Sesekali suara klakson berbunyi nyaring membelah jalanan. Di beberapa bagian, anak-anak jalanan dengan para peminta-minta menjalankan aksinya. Sesekali, Monik mengangkat tangannya untuk menolak para peminta-minta yang tiba-tiba mengetuk kaca jendela mobilnya.

 

Sepanjang lampu lalu lintas berwarna merah, tiba-tiba ketakutan menjalani sebuah hubungan jadi begitu mengganggu. Di satu sisi, dia ingin merasakan bagaimana klien-kliennya menjalani sebuah hubungan agar yang diucapkannya bukan sekadar teori, tetapi sebuah kenyataan yang sudah dijalaninya. Akan tetapi, mengingat trauma yang pernah diterimanya di masa lalu yang melihat bagaimana sang ibu menjadi orang tua tunggal, membuatnya tidak ingin berhubungan dengan pria mana pun.

 

Monik sedikit merasa putus asa dengan perasaannya sendiri. Selama satu tahun menjalankan profesi sebagai konselor pacaran dan pernikahan, dia tidak pernah lupa masalah-masalah apa saja yang pernah dialami oleh sepuluh klien yang diurusnya.

 

Dulu—satu tahun yang lalu—saat Monik baru menapaki dunia konselor, berulangkali dirinya meyakinkan diri bahwa semua bisa dilakukan. Perlahan dia melangkah ke sebuah kafe yang hingga kini menjadi tempatnya menerima klien. Monik memang sengaja menunjuk sebuah tempat di luar rumah karena merasa lebih nyaman daripada harus mengganggu privasinya. Itulah sebabnya, dia memilih sebuah kafe bernuansa kuno yang terletak di jalanan utama untuk bertemu dengan klien.

 

Saat itu, dia memesan secangkir cokelat panas, lalu menunggu sang klien hingga bermenit-menit lamanya. Hingga enam puluh menit berlalu, klien itu tak kunjung datang. Monik meremas-remas tangannya, kakinya bergoyang-goyang seperti orang yang sedang menjahit. Dia gugup sekaligus cemas aka napa yang dikatakannya nanti.

 

Sesekali dia menghela napas. Namun, itu tak berarti apa-apa. Monik justru makin gugup dan sangat ingin meninggalkan tempat itu jika saja seorang pria tidak menyapanya tiba-tiba.

 

“Hai,” sapa pria berpostur tinggi itu.

 

“Oh, ya. Anda ….”

 

“Ya, saya Danish, seorang detektif.”

 

“Ah, ya. Selamat pagi, Pak Danish.”

 

“Panggil saja saya Danish. Saya belum menikah.”

 

“Baik. Apa yang bisa saya bantu untuk Anda?”

 

“Saya ingin cerita tentang hubungan saya dan kekasih saya.”

 

“Silakan.”

 

“Jadi, saya punya pacar yang berusia jauh lebih muda.”

 

“Maaf sebelumnya, tapi … berapa usia pacar Anda dan Anda sendiri?”

 

“Pacar saya usianya baru sembilan belas tahun, sedangkan saya sudah tiga puluh empat tahun.”

 

“Lalu?”

 

“Selama jalan sama dia, saya merasa tidak nyaman.”

 

“Apa yang membuat Anda tidak nyaman?”

 

“Jadi begini, Bu … emm … Nona Monik, entah mungkin karena dia terlalu muda dan saya yang terlalu tua apa gimana, pacar saya nggak mau saya ajak nikah. Dia masih sangat suka ke mana-mana sama teman-temannya. Saya mencoba untuk gabung ke circle dia, tetapi tetap nggak cocok. Teman-temannya itu … entahlah, saya nggak tahu apa yang bisa saya gambarkan.”

 

“Anda harus menggambarkannya, Danish.”

 

“Teman-temannya itu negative vibes semua. Rata-rata masuk dalam kelompok-kelompok atau geng. Pembicaraan mereka juga nggak jauh-jauh dari pria. Bahkan, pacar saya ini juga nggak sungkan untuk memeluk lelaki lain di hadapan saya.”

 

“Hah? Are you serious?"

 

***

 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • tika_santika

    Pembukaan yang menarik, semangat Bundo 😍

    Comment on chapter KAFE
  • ibnurini

    Kewreeeeeenn Bundo, semangaaaatt teruuuzzz

    Comment on chapter KAFE
  • AjengFani28

    Menarik nih kak

    Comment on chapter KAFE
Similar Tags
Seiko
359      258     1     
Romance
Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga. Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip ria—jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu. ...
Jelita's Brownies
2902      1246     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
SORRY
14384      2696     11     
Romance
Masa SMA adalah masa yang harus dipergunakan Aluna agar waktunya tidak terbuang sia-sia. Dan mempunyai 3 (tiga) sahabat cowok yang super duper ganteng, baik, humoris nyatanya belum untuk terbilang cukup aman. Buktinya dia malah baper sama Kale, salah satu cowok di antara mereka. Hatinya tidak benar-benar aman. Sayangnya, Kale itu lagi bucin-bucinnya sama cewek yang bernama Venya, musuh bebuyutan...
Call Kinna
3894      1564     1     
Romance
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wante...
Allura dan Dua Mantan
2954      944     1     
Romance
Kinari Allura, penulis serta pengusaha kafe. Di balik kesuksesan kariernya, dia selalu apes di dunia percintaan. Dua gagal. Namun, semua berubah sejak kehadiran Ayden Renaldy. Dia jatuh cinta lagi. Kali ini dia yakin akan menemukan kebahagiaan bersama Ayden. Sayangnya, Ayden ternyata banyak utang di pinjol. Hubungan Allura dan Ayden ditentang abis-abisan oleh Adrish Alamar serta Taqi Alfarezi -du...
Negeri Tanpa Ayah
8608      1925     0     
Inspirational
Negeri Tanpa Ayah merupakan novel inspirasi karya Hadis Mevlana. Konflik novel ini dimulai dari sebuah keluarga di Sengkang dengan sosok ayah yang memiliki watak keras dan kerap melakukan kekerasan secara fisik dan verbal terutama kepada anak lelakinya bernama Wellang. Sebuah momentum kelulusan sekolah membuat Wellang memutuskan untuk meninggalkan rumah. Dia memilih kuliah di luar kota untuk meng...
Palette
3918      1575     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
RUMIT
4124      1399     53     
Romance
Sebuah Novel yang menceritakan perjalanan seorang remaja bernama Azfar. Kisahnya dimulai saat bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang menimpa kota Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018. Dari bencana itu, Azfar berkenalan dengan seorang relawan berparas cantik bernama Aya Sofia, yang kemudian akan menjadi sahabat baiknya. Namun, persahabatan mereka justru menimbulkan rasa baru d...
Aku Benci Hujan
4928      1395     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Hujan Paling Jujur di Matamu
5403      1482     1     
Romance
Rumah tangga Yudis dan Ratri diguncang prahara. Ternyata Ratri sudah hamil tiga bulan lebih. Padahal usia pernikahan mereka baru satu bulan. Yudis tak mampu berbuat apa-apa, dia takut jika ibunya tahu, penyakit jantungnya kambuh dan akan menjadi masalah. Meski pernikahan itu sebuah perjodohan, Ratri berusaha menjalankan tugasnya sebagai istri dengan baik dan tulus mencintai Yudis. Namun, Yudis...