Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga.

Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip ria—jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu.

Namun, itu sepertinya sama sekali tak berlaku bagi Kak Tyas. Dia seoalh sudah mengibarkan bendera perang padaku. Entah karena apa. Aku yang awalnya ingin tetap bisa beramah tamah dengannya pun akhirnya ikutan muak dengan sikapnya yang terlalu arogan.

Jadi, dengan ini aku menyatakan diri bahwa seorang Falisha Seranina telah ikut mengibarkan bendera perang pada Ananda Tyas. Seniorku sendiri.