Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hello, Me (30)
MENU
About Us  

Beberapa bulan setelah pertunangan sederhana itu, hidupku tidak berubah jadi kisah romantis seperti di film-film. Justru perlahan, banyak hal yang mulai terasa berat.

Orderan souvenirku mulai sepi. Awalnya kupikir cuma karena musim nikah yang lagi adem, tapi ternyata berbulan-bulan berlalu tanpa peningkatan berarti. Akun media sosial tokoku yang dulu ramai sekarang mulai sepi interaksi. Aku sendiri pun kehilangan semangat untuk promosi. Kadang upload sekadarnya, kadang lupa. Lebih seringnya... pura-pura sibuk supaya nggak perlu menghadapi rasa kecewa.

"Aku tuh udah coba semua, Dit… tapi entah kenapa kayaknya usahaku mandek gini aja," keluhku suatu malam lewat telepon.

Radit diam agak lama sebelum menjawab, "Mungkin emang lagi masa tenangnya. Nanti naik lagi. Usaha memang kayak gitu, kan?"

Aku hanya mengangguk, meski dia tidak bisa melihat. Rasanya sulit menjelaskan bahwa yang lelah bukan cuma tanganku, tapi juga hatiku.

***

Di tengah kelesuan itu, hubunganku dengan Radit pun terasa renggang. Kami masih saling kabar, masih sesekali ketemu, tapi rasanya… beda. Kadang obrolan kami penuh tawa seperti biasa, tapi kadang pula diakhiri dengan perdebatan kecil—entah tentang hal sepele seperti siapa yang lupa balas chat, atau yang lebih dalam: tentang waktu dan kesiapan menikah.

“Tabungan kita sudah lumayan,” ucap Radit suatu sore saat kami duduk di teras kosku, “Setidaknya cukup buat akad dan resepsi kecil. Nggak harus mewah.”

Aku menunduk, menggenggam cangkir tehku erat-erat. “Tapi aku belum siap, Dit.”

“Belum siapnya kenapa?” suaranya tidak marah, hanya bingung.

Aku menarik napas. “Aku masih... kayak belum stabil. Usaha sepi, kerjaan juga gitu-gitu aja. Aku takut nanti malah jadi beban.”

Radit menghela napas panjang. “Kita bisa jalanin bareng, Na. Nggak semua harus sempurna dulu.”

Tapi justru di situlah ketakutanku tumbuh. Karena selama ini, aku merasa harus bisa berdiri dulu sebelum melangkah bareng orang lain.

***

Di malam-malam yang sepi, aku mulai menulis lagi di jurnal. Tapi kali ini tulisanku lebih pendek, lebih sederhana. Seperti sedang berbicara pada sahabat imajiner yang tak menuntut solusi.

“Hari ini cuma dapat satu orderan. Tapi setidaknya masih ada yang beli. Masih ada yang percaya.”

“Radit bilang aku terlalu keras pada diri sendiri. Tapi kalau aku nggak keras, siapa lagi?”

“Apa semua orang merasa begini sebelum menikah?”

Aku tahu, tidak ada hubungan yang mulus terus-menerus. Tapi saat realita perlahan menyeretku keluar dari zona nyaman, aku bertanya-tanya: apakah ini fase biasa? Atau sinyal untuk meninjau ulang arah?

Dan sampai hari ini, aku masih belum tahu jawabannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
DocDetec
470      290     1     
Mystery
Bagi Arin Tarim, hidup hanya memiliki satu tujuan: menjadi seorang dokter. Identitas dirinya sepenuhnya terpaku pada mimpi itu. Namun, sebuah tragedi menghancurkan harapannya, membuatnya harus menerima kenyataan pahit bahwa cita-citanya tak lagi mungkin terwujud. Dunia Arin terasa runtuh, dan sebagai akibatnya, ia mengundurkan diri dari klub biologi dua minggu sebelum pameran penting penelitian y...
Negaraku Hancur, Hatiku Pecah, Tapi Aku Masih Bisa Memasak Nasi Goreng
714      357     1     
Romance
Ketika Arya menginjakkan kaki di Tokyo, niat awalnya hanya melarikan diri sebentar dari kehidupannya di Indonesia. Ia tak menyangka pelariannya berubah jadi pengasingan permanen. Sendirian, lapar, dan nyaris ilegal. Hidupnya berubah saat ia bertemu Sakura, gadis pendiam di taman bunga yang ternyata menyimpan luka dan mimpi yang tak kalah rumit. Dalam bahasa yang tak sepenuhnya mereka kuasai, k...
Let me be cruel
5735      2845     545     
Inspirational
Menjadi people pleaser itu melelahkan terutama saat kau adalah anak sulung. Terbiasa memendam, terbiasa mengalah, dan terlalu sering bilang iya meski hati sebenarnya ingin menolak. Lara Serina Pratama tahu rasanya. Dikenal sebagai anak baik, tapi tak pernah ditanya apakah ia bahagia menjalaninya. Semua sibuk menerima senyumnya, tak ada yang sadar kalau ia mulai kehilangan dirinya sendiri.
No Longer the Same
462      332     1     
True Story
Sejak ibunya pergi, dunia Hafa terasa runtuh pelan-pelan. Rumah yang dulu hangat dan penuh tawa kini hanya menyisakan gema langkah yang dingin. Ayah tirinya membawa perempuan lain ke dalam rumah, seolah menghapus jejak kenangan yang pernah hidup bersama ibunya yang wafat karena kanker. Kakak dan abang yang dulu ia andalkan kini sibuk dengan urusan mereka sendiri, dan ayah kandungnya terlalu jauh ...
Monday vs Sunday
224      175     0     
Romance
Bagi Nara, hidup itu dinikmati, bukan dilomba-lombakan. Meski sering dibandingkan dengan kakaknya yang nyaris sempurna, dia tetap menjadi dirinya sendiricerewet, ceria, dan ranking terakhir di sekolah. Sementara itu, Rei adalah definisi murid teladan. Selalu duduk di bangku depan, selalu ranking satu, dan selalu tampak tak peduli pada dunia luartermasuk Nara yang duduk beberapa meja di belaka...
Arsya (The lost Memory)
1009      647     1     
Mystery
"Aku adalah buku dengan halaman yang hilang. Cerita yang tercerai. Dan ironisnya, aku lebih paham dunia ini daripada diriku sendiri." Arsya bangun di rumah sakit tanpa ingatanhanya mimpi tentang seorang wanita yang memanggilnya "Anakku" dan pesan samar untuk mencari kakeknya. Tapi anehnya, ia bisa mendengar isi kepala semua orang termasuk suara yang ingin menghabisinya. Dunia orang dewasa t...
Rania: Melebur Trauma, Menyambut Bahagia
200      159     0     
Inspirational
Rania tumbuh dalam bayang-bayang seorang ayah yang otoriter, yang membatasi langkahnya hingga ia tak pernah benar-benar mengenal apa itu cinta. Trauma masa kecil membuatnya menjadi pribadi yang cemas, takut mengambil keputusan, dan merasa tidak layak untuk dicintai. Baginya, pernikahan hanyalah sebuah mimpi yang terlalu mewah untuk diraih. Hingga suatu hari, takdir mempertemukannya dengan Raihan...
Me vs Skripsi
2225      955     154     
Inspirational
Satu-satunya yang berdiri antara Kirana dan mimpinya adalah kenyataan. Penelitian yang susah payah ia susun, harus diulang dari nol? Kirana Prameswari, mahasiswi Farmasi tingkat akhir, seharusnya sudah hampir lulus. Namun, hidup tidak semulus yang dibayangkan, banyak sekali faktor penghalang seperti benang kusut yang sulit diurai. Kirana memutuskan menghilang dari kampus, baru kembali setel...
UNTAIAN ANGAN-ANGAN
337      283     0     
Romance
“Mimpi ya lo, mau jadian sama cowok ganteng yang dipuja-puja seluruh sekolah gitu?!” Alvi memandangi lantai lapangan. Tangannya gemetaran. Dalam diamnya dia berpikir… “Iya ya… coba aja badan gue kurus kayak dia…” “Coba aja senyum gue manis kayak dia… pasti…” “Kalo muka gue cantik gue mungkin bisa…” Suara pantulan bola basket berbunyi keras di belakangnya. ...
Di Punggungmu, Aku Tahu Kau Berubah
2056      787     3     
Romance
"Aku hanya sebuah tas hitam di punggung seorang remaja bernama Aditya. Tapi dari sinilah aku melihat segalanya: kesepian yang ia sembunyikan, pencarian jati diri yang tak pernah selesai, dan keberanian kecil yang akhirnya mengubah segalanya." Sebuah cerita remaja tentang tumbuh, bertahan, dan belajar mengenal diri sendiri diceritakan dari sudut pandang paling tak terduga: tas ransel.