Rania tumbuh dalam bayang-bayang seorang ayah yang otoriter, yang membatasi langkahnya hingga ia tak pernah benar-benar mengenal apa itu cinta. Trauma masa kecil membuatnya menjadi pribadi yang cemas, takut mengambil keputusan, dan merasa tidak layak untuk dicintai. Baginya, pernikahan hanyalah sebuah mimpi yang terlalu mewah untuk diraih.
Hingga suatu hari, takdir mempertemukannya dengan Raihan, seorang pria yang sholeh, sabar, dan penuh tanggung jawab. Lewat proses ta’aruf, Rania mulai membuka lembaran baru dalam hidupnya. Namun, rasa takut dan keraguan terus menghantui langkahnya. Apakah Raihan benar-benar pria yang dikirimkan Allah untuk menghapus luka-luka di hatinya?
Di tengah perjalanan menuju hari pernikahan, Rania menghadapi pergulatan batin yang begitu dalam. Ia harus berani melepaskan bayang-bayang masa lalu dan mempercayai bahwa cinta sejati bisa hadir dengan keindahan yang sederhana.
"Rania: Melebur Trauma, Menyambut Bahagia" adalah kisah tentang luka, harapan, dan keberanian untuk mencintai. Akankah Rania menemukan kebahagiaan yang selama ini ia rindukan? Ataukah ketakutannya akan kembali membelenggunya? Temukan jawabannya dalam novel yang penuh haru dan inspirasi ini. “Cinta bukan sekadar tentang menemukan seseorang, tetapi juga tentang memberanikan diri untuk percaya bahwa kamu pantas dicintai”