Loading...
Logo TinLit
Read Story - To The Bone
MENU
About Us  

Hari Senin tiba, semua kembali ke rutinitas seperti biasa. Suasana menjadi normal seolah akhir pekan kemarin hanya mimpi singkat yang menyenangkan.

 

Ponsel Nafa tiba-tiba berdering.

 

“Halo?” sapa Nafa.

 

“Halo, Na! Apa kabar?” suara ceria di ujung sana membuat Nafa tersenyum.

 

“Baik, Pi. Lama banget nggak dengar kabar kamu.”

 

“Iya nih, aku lagi sibuk banget ngurusin barang endorsan. Oh ya, aku mau kasih kabar gembira… akhir tahun aku nikah!”

 

“Wah, selamat ya!” ucap Nafa tulus.

 

“Kamu masih ingat kan waktu aku cerita soal cowok bule yang aku kenal dari aplikasi? Nah, aku pacaran sama dia, dan bulan lalu dia lamar aku!”

 

“Wah, keren banget!”

 

“Namanya Alexander. Dan kamu tahu nggak? Dia suka banget konsep pernikahan yang kamu rancang buat Yanto waktu itu. Dia pengin kamu juga yang handle konsep pernikahan kita. Pokoknya harus outdoor!”

 

“Kalau outdoor, aku harus diskusiin dulu soal lokasi sama Emilia, ya.”

 

“Aku percaya semuanya ke kamu. Dari dekor, makanan, sampai konsep, semua kamu yang atur. Soal biaya, gampang.”

 

“Oke. Aku bakal lakuin yang terbaik.”

 

“Oh ya, usahain lokasinya di pinggir pantai, ya. Alex suka banget sama suasana pantai.”

 

“Noted,” jawab Nafa sambil mencatat dalam kepala.

 

 

---

 

Beberapa bulan pun berlalu. Hari wisuda akhirnya tiba.

 

Nafa dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Semua orang tersenyum bangga, terutama Adam—pria yang selama ini ia panggil sebagai ayah.

 

Setelah pesta kecil di rumah, Adam meminta Nafa duduk bersamanya. Suaranya berat, tapi lembut.

 

“Ada yang ingin Papa sampaikan. Mungkin ini kebenaran yang selama ini kamu ingin tahu... tentang siapa ayah dan ibumu yang sebenarnya.”

 

Nafa hanya menatap tanpa berkata apa-apa. Hatinya seketika berdegup cepat.

 

“Ibumu adalah kakak kandung Papa… satu-satunya. Namanya Stephanie. Ayah dan ibumu tidak direstui oleh kakek karena ayahmu—Evan William—adalah seorang yatim piatu dan hidup dalam kemiskinan. Sedangkan keluarga kita terpandang. Ibumu dicoret dari daftar keluarga. Ia diasingkan dari keluarga besar Azizbek.”

 

Adam menunduk sejenak sebelum melanjutkan.

 

“Saat kamu masih tujuh bulan dalam kandungan, ayahmu mengalami kecelakaan dan meninggal. Ibumu terpukul, mengalami pendarahan hebat, dan harus melahirkan kamu secara prematur. Hari itu... aku tahu dia sudah pasrah. Tatapan matanya padaku seolah berkata: jika aku tak selamat, tolong jaga anakku.”

 

Nafa menahan napas, air mata mulai menggenang.

 

“Aku waktu itu baru 23 tahun. Kupikir kamu nggak akan bertahan. Beratmu sangat kurang. Tapi kamu kuat… meski ibumu tak pernah bangun lagi dari tidurnya. Ia meninggal tujuh jam setelah melahirkanmu.”

 

Adam mengusap wajahnya yang mulai basah.

 

“Hati Papa hancur. Aku kehilangan satu-satunya saudara. Aku bahkan sempat membencimu. Kupikir kamu pembawa sial. Tapi saat kamu tersenyum… aku sadar, kamu nggak salah. Kamu adalah titipan Tuhan. Sejak itu, aku tak lagi memikirkan masa depan. Masa depanku adalah kamu.”

 

Nafa mulai menangis.

 

“Aku membesarkanmu dengan sepenuh hati. Tante Maya banyak membantu. Anak-anaknya juga sangat menyayangimu. Kamu tumbuh jadi anak yang kuat, sehat, dan mudah dirawat. Bahkan teman-teman preman Papa dulu gantian jagain kamu saat aku kerja. Kamu disayang semua orang.”

 

Suara Adam bergetar. “Aku sembunyikan keberadaanmu dari kakek. Mereka mengira kamu sudah tiada sejak lahir. Maaf… Papa egois. Maaf karena keluargaku tak menerima kamu.”

 

Dia menarik napas dalam.

 

“Aku menolak menikah, Na. Takut istri Papa nanti tak bisa menyayangi kamu seperti aku menyayangimu.”

 

Hening. Adam melanjutkan pelan.

 

“Sekarang kamu sudah dewasa. Kamu mulai mengenal cinta. Aku tahu tentang Christian. Aku sengaja membiarkan, karena aku tahu kamu bahagia. Dia yatim piatu… seperti ayahmu. Aku tak ingin kamu bernasib seperti ibumu—dicintai tapi dipisahkan.”

 

Adam menatap Nafa dalam-dalam.

 

“Stephanie… ya, kamu dinamai sesuai nama ibumu. Wajah kalian sangat mirip. Kalau aku rindu dia, aku cukup melihatmu. Aku juga yang memutuskan mengkremasi ibumu. Aku ingin dia tetap dekat… bahkan sebagai abu.”

 

Air mata jatuh semakin deras di pipi Nafa.

 

“Dan untuk terakhir kalinya… izinkan Papa egois sekali lagi. Aku harus kembali ke Amerika. Menggantikan posisi Kakek-Mu di perusahaan, dan menjalin hubungan baik dengan keluarga yang dulu membuang kita.”

 

Nafa tak sanggup bicara. Ia memeluk Adam erat-erat, tubuhnya gemetar.

 

“Terima kasih, Papa… telah memberikan 21 tahun terindah dalam hidupku. Aku nggak tahu bagaimana membalas semua cinta dan kasih sayangmu. Maaf kalau aku belum jadi anak yang sempurna.”

 

Ia menarik napas dalam, suaranya bergetar, “Kalau Papa harus pergi, aku nggak akan egois menahan. Tapi… kita masih bisa ketemu, kan?”

 

Adam tersenyum, menatap penuh kasih. “Kapan pun kamu rindu… Papa akan datang.”

 

Beberapa minggu kemudian, Adam berangkat ke Amerika, meninggalkan rumah yang telah penuh kenangan. Tapi tidak ada yang benar-benar berakhir—karena cinta sejati tak pernah punya jarak.

 

Hari pernikahan Popi akhirnya tiba. Nafa sibuk mengatur segala sesuatunya dengan teliti, memastikan semua berjalan sesuai keinginan Popi dan Alexander. Dari dekorasi yang dipilih penuh keanggunan, hingga susunan acara yang rapi, semuanya dipersiapkan dengan sempurna.

 

Alexander tampak sangat bahagia dan puas dengan konsep pernikahan yang dirancang Nafa bersama teman-temannya. Ia khusus memuji makanan dan kudapan yang disajikan — semuanya terasa lezat dan menggugah selera, jauh melebihi harapannya.

 

“Ini luar biasa, Nafa. Kamu dan teman-teman benar-benar mengerti selera kami,” kata Alexander sambil tersenyum lebar.

 

Popi pun berseri-seri, tidak menyangka hari ini akan berjalan seindah impiannya. Setelah resepsi selesai, Alexander langsung membawa Popi ke Inggris, tempat mereka akan memulai hidup baru bersama.

 

Sebagai ucapan terima kasih yang begitu besar, Alexander dan Popi memberikan kejutan kepada Nafa dan teman-temannya: tiga tiket pergi-pulang ke Inggris lengkap dengan biaya akomodasi dan hotel yang semuanya ditanggung penuh.

 

“Ternyata benar ya, Alexander memang pria kaya raya seperti yang kamu bilang, Popi,” bisik Nafa takjub.

 

Suasana penuh kegembiraan itu sedikit dibumbui oleh canda Emilia yang langsung memberikan ‘aturan’ saat mereka bersiap berangkat.

 

“Selama di Inggris, jangan ada yang telepon pacar, pokoknya gak boleh ada yang bucin-bucin sama ayang-ayang,” tegas Emilia dengan nada bercanda tapi penuh semangat.

 

Iriantie memanyunkan bibirnya, sedikit kesal, “Kok gitu, sih? Ridwan kan jarang ada kabar. Jadi kalau dia telepon, kan sesuatu banget.”

 

Nafa hanya tersenyum dan mengiyakan ucapan Emilia, diam-diam menikmati kehangatan suasana.

 

“Pokoknya kalian harus hargai perasaanku. Yang boleh bucin-bucin cuma pasangan Popi dan Alexander,” tambah Emilia, membuat semua tertawa.

 

 

---

 

Liburan selama sepuluh hari di Inggris terasa sangat menyenangkan. Mereka berkeliling ke tempat-tempat ikonik, mencicipi kuliner khas, dan merasakan atmosfer baru yang penuh kehangatan dan petualangan. Setiap malam, mereka berkumpul di hotel, berbagi cerita, tawa, dan kenangan yang akan terus melekat.

 

Ketika liburan selesai, mereka kembali ke Jewel Palace dengan semangat baru. Kembali pada rutinitas yang biasa, tapi dengan hati yang lebih ringan dan persahabatan yang semakin erat.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Titisan Iblis
283      226     0     
Romance
Jika suatu saat aku mati, aku hanya ingin bersamamu, Ali .... Jangan pernah pergi meninggalkanku..... "Layla "
Oh My Heartbeat!
381      267     1     
Romance
Tentang seseorang yang baru saja merasakan cinta di umur 19 tahun.
10 Reasons Why
2454      1067     0     
Romance
Bagi Keira, Andre adalah sahabat sekaligus pahlawannya. Di titik terendahnya, hanya Andrelah yang setia menemani di sampingnya. Wajar jika benih-benih cinta itu mulai muncul. Sayang, ada orang lain yang sudah mengisi hati Andre. Cowok itu pun tak pernah menganggap Keira lebih dari sekadar sahabat. Hingga suatu hari datanglah Gavin, cowok usil bin aneh yang penuh dengan kejutan. Gavin selalu pu...
Perahu Waktu
421      287     1     
Short Story
Ketika waktu mengajari tentang bagaimana hidup diantara kubangan sebuah rindu. Maka perahu kehidupanku akan mengajari akan sabar untuk menghempas sebuah kata yang bernama rindu
14 Days
968      674     1     
Romance
disaat Han Ni sudah menemukan tempat yang tepat untuk mengakhiri hidupnya setelah sekian kali gagal dalam percobaan bunuh dirinya, seorang pemuda bernama Kim Ji Woon datang merusak mood-nya untuk mati. sejak saat pertemuannya dengan Ji Woon hidup Han Ni berubah secara perlahan. cara pandangannya tentang arti kehidupan juga berubah. Tak ada lagi Han Han Ni yang selalu tertindas oleh kejamnya d...
Je te Vois
563      399     0     
Romance
Dow dan Oi sudah berteman sejak mereka dalam kandunganklaim kedua Mom. Jadi tidak mengherankan kalau Oi memutuskan ikut mengadopsi anjing, Teri, yang merupakan teman baik anjing adopsi Dow, Sans. Bukan hanya perihal anjing, dalam segala hal keduanya hampir selalu sama. Mungkin satu-satunya yang berbeda adalah perihal cita-cita dan hobi. Dow menari sejak usia 8 tahun, tapi bercita-cita menjadi ...
PENYESALAN YANG DATANG TERLAMBAT
754      466     7     
Short Story
Penyesalan selalu datang di akhir, kalau diawal namanya pendaftaran.
Kuncup Hati
662      456     4     
Short Story
Darian Tristan telah menyakiti Dalicia Rasty sewaktu di sekolah menengah atas. Perasaan bersalah terus menghantui Darian hingga saat ini. Dibutuhkan keberanian tinggi untuk menemui Dalicia. Darian harus menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Ia harus mengungkapkan perasaan sesungguhnya kepada Dalicia.
Shut Up, I'm a Princess
966      560     1     
Romance
Sesuai namanya, Putri hidup seperti seorang Putri. Sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Putri. Hidup bergelimang harta, pacar ganteng luar biasa, dan hangout bareng teman sosialita. Sayangnya Putri tidak punya perangai yang baik. Seseorang harus mengajarinya tata krama dan bagaimana cara untuk tidak menyakiti orang lain. Hanya ada satu orang yang bisa melakukannya...
Stay With Me
195      163     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...