Loading...
Logo TinLit
Read Story - Penerang Dalam Duka
MENU
About Us  

Dari ujung ke ujung tercium aroma bunga dan kue yang lezat. Pagar alami, bebatuan alami di halaman bagian depan dan penataan barang yang rapi disertai puluhan ukiran motif batik tersebar di rumah besar ini menambah kesan mistis dan ketegangan yang dirasakan oleh mereka bertiga. 

 

Guntur dan Nindia yang merasa sungkan mengatakan sesuatu kini saling melirik, meminta pertolongan guna menjawab pertanyaan dari Mina namun keduanya tidak pernah terpikir sesuatu sedikit pun. Sedangkan Mina sendiri justru jadi gugup. 

 

"Ketegangan macam apa ini? Apa yang sedang kurasakan saat ini?" Mina membatin dengan perasaan sedikit bersalah tapi juga tidak mengerti kenapa situasi jadi hening dan canggung seperti sekarang. 

 

[Ayahmu merupakan rekan kerja kami. Musuh ayahmu juga musuh kami berdua. Mengenai siapa yang melakukannya kami tidak tahu.] 

 

“Apa?! Kupikir dengan datang kemari maka aku akan menemukan sesuatu!” teriak Mina marah. 

 

Guntur menggelengkan kepala dan kembali menuliskan, [Kami hanya tahu musuhnya ada banyak. Sulit mencarinya atau bahkan hanya sekadar berspekulasi tapi kami bisa menunjukkan siapa yang mungkin melakukan itu.]

 

Kemudian dia menunjukkan beberapa foto orang yang memiliki ciri-ciri berbeda jauh. Disebutkan mereka yang paling mungkin memusuhi ayah Mina. 

 

“Mereka semua terlihat seperti orang ahli.”

“Ahli?” sahut Bu Nindia.

“Iya.” Mina menganggukkan kepala. “Orang yang berpengalaman, ahli bela diri atau semacamnya?”

“Pemikiran dan matamu bagus juga, Mina. Ternyata anak dari senior sungguh hebat.”

 

Mina merasa malu setelah dipuji olehnya. Meskipun orang-orang dalam foto merupakan musuh ayahnya tapi apa penyebabnya masih belum diketahui. 

 

“Kami—”

“Sudah cukup. Saya paham, anda berdua memiliki keterikatan yang rahasia. Saya memahaminya dan tidak akan bertanya lagi.”

 

[Kalau begitu tolong jangan ikut campur lagi. Ayahmu tidak mau jika kamu terlibat.] Pesan dari Guntur ingin menjauhkan Mina dari masalah. 

 

Mina hanya tersenyum dan Guntur sadar ada sesuatu yang dia sembunyikan. Firasat pasutri ini terbilang cukup kuat. 

 

“Mina jangan gegabah. Aku tahu kamu marah pada mereka. Tetaplah berdamai untukmu sendiri, kelak mereka akan mendapat balasannya. Kami lah yang akan melakukannya,” ucap Nindia.

 

Organisasi rahasia, mata-mata, individu yang bergerak demi menangkap target. Mina dapat meraba-raba tentang identitas mereka tapi dia memilih berhenti menguliknya terlalu jauh dan fokus pada tujuan awal. Kini beberapa lembar foto orang berada di tangannya telah menjadi sebuah petunjuk awal. 

 

"Aku bukan detektif apalagi pahlawan keadilan. Aku hanya tidak puas jika keluargaku meninggal dengan tidak adil. Keinginanku hanya satu, membalas perbuatan seseorang yang telah melakukan ini pada mereka dengan setimpal." 

 

Balas dendam, inilah yang alter-ego Mina inginkan sejak awal. Perasaan tak rela juga terasa janggal membuat tenggorokannya seolah terbakar, semua perasaan itu akan hilang jika Mina menjadikan "balas dendam" ini sebagai penerang dalam dukanya.

 

“Bibi boleh saya meminta air putih lagi?” Air putih dalam gelas miliknya baru saja habis. Mina menyodorkan gelas itu dan tanpa merasa sungkan memintanya lagi. 

 

Nindia langsung pergi ke dapur sambil membawa gelas kosong itu lalu setelahnya Mina melihat ke arah depan rumah. 

 

Guntur mengetuk meja dengan kuku jarinya lalu saat Mina kembali menghadap, Guntur mengangkat sedikit dagu yang berarti sedang bertanya apa ada masalah. 

 

“Saya hanya mendengar nama paman dipanggil dari luar.”

 

Guntur merasa aneh karena sejak tadi tidak mendengar apa pun, tapi dia tetap beranjak pergi guna memastikan. 

 

Berhubung tidak ada yang mengganggu, Mina lekas mengambil kesempatan ini tuk mengambil potret semua foto yang berada di atas meja dari ponselnya. 

 

"Petunjuk ini cukup berharga dan sangat besar. Sekarang hanya perlu mencari cara menemukan semua orang di dalam foto ini." Mina berkata dalam batin lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas dengan cepat. 

 

“Ini airnya.”

“Terima kasih, bibi.”

 

Setelah Mina menenggak air minum itu hingga habis, lekas dia berpamitan pada mereka. 

 

“Sepertinya kamu benar-benar kehausan.”

 

“Sepanjang perjalanan saya menghabiskan energi. Itu karena gugup. Kalau begitu setelah semua ini saya hanya bisa berterima kasih dan akan segera pergi.” 

 

“Cepat sekali.” Nindia merasa sayang karena harus kehilangan teman bicara sesama perempuannya namun apa boleh buat jika Mina memang ingin pergi. 

 

“Saya ingin tidur lebih awal karena lelah,” ucap Mina hanya beralasan.

 

Berkat bantuan dari Guntur dan Nindia yang entah mereka sebenarnya siapa namun dengan begini Mina percaya diri untuk menemukan pelakunya meski hanya sendirian. 

 

Di satu sisi awalnya Guntur merasa terlalu berlebihan dengan berpikir buruk tentang Mina namun pada kenyataannya itu semua terbukti setelah Mina yang tiba-tiba berpamitan pulang hari ini. 

 

"Dasar gadis licik." Nindia terkejut setelah membaca gerak bibir suaminya dan sadar bahwa gadis itu memang tidak berniat berhenti.

 

Wanita itu hendak pergi dan menghentikannya namun sang suami justru menghalangi lalu menggelengkan kepala sebagai tanda agar tidak perlu ikut campur. 

 

“Bagaimana bisa kamu membiarkan hal ini?”

"Kita duluan yang mengekspos diri. Dia hanya mengambil kesempatan." 

 

Niat awal yang merupakan tujuan Mina memang tidak pernah berubah. Hanya saja kadangkala tertunda akibat musibah yang menimpa dirinya. Kini sedikit petunjuk dan bukti bahwa memang benar adanya seseorang dengan sengaja mencelakai keluarganya berada dalam genggaman Mina sendiri. 

 

“Mencari orang tanpa bantuan itu sulit. Tapi jika aku mencarinya sendirian pasti langsung ketahuan 'kan?” 

 

Mina adalah gadis yang cerdas, dia bahkan mempertimbangkan gerak-geriknya sendiri yang mungkin akan ketahuan oleh mereka. Belum lagi dia tidak bisa selamanya menyembunyikan niat ini dari si pria bisu. 

 

“Besok atau mungkin sewaktu aku pergi mereka pasti sudah sadar.” Mina menoleh ke belakang dan tak seorang pun yang ia kira sedang membuntuti dirinya. 

 

“Mereka nggak ngejar rupanya. Bagus deh, karena kalau dikejar sekarang aku pasti nggak punya kesempatan,” gumam Mina yang kemudian mempercepat langkahnya menuju rumah. 

 

Mina mendongakkan kepala dan menatap langit, terik matahari langsung menyilaukan mata. Secara spontan gadis itu melindungi pandangan dengan lengannya dan setelah terbiasa dia pun kembali menatap langit. 

 

“Penghujung akhir musim hujan? Yah, semoga hujan tidak menghambatku lagi.” 

 

“Semoga do'amu terkabul,” ucap seseorang yang tiba-tiba saja muncul dari depannya. Mina yang terkejut lantas mengambil langkah mundur dengan sikap berwaspada. 

 

“Astaga, jangan bikin kaget.” 

 

Ini bukan kali pertama Lia datang dan mengejutkan Mina. Dia gadis yang suka sekali bercanda, kadang dia membuat Mina takut. 

 

“Aku hanya kebetulan datang saat tahu kamu kembali. Lalu ikut mendoakan apa yang kamu harapkan,” ucap Lia.

 

“Iya, aku paham. Tapi jangan bikin kaget, aku hampir jantungan karena kamu tahu.” Mina mengatakannya dengan ketus, kedua alisnya pun terlihat hampir menyatu sekarang. 

 

“Ngomong-ngomong kamu tadi pergi ke mana?”

 

Mina menolak menjawab dengan gelengan kepala, lalu pergi masuk ke dalam rumahnya. Lia ikut masuk dan karena tidak mendapat jawaban dari sahabatnya, lantas dia terus mengoceh sepanjang waktu dengan bercerita saat bersekolah tanpa kehadiran Mina. 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
DocDetec
448      283     1     
Mystery
Bagi Arin Tarim, hidup hanya memiliki satu tujuan: menjadi seorang dokter. Identitas dirinya sepenuhnya terpaku pada mimpi itu. Namun, sebuah tragedi menghancurkan harapannya, membuatnya harus menerima kenyataan pahit bahwa cita-citanya tak lagi mungkin terwujud. Dunia Arin terasa runtuh, dan sebagai akibatnya, ia mengundurkan diri dari klub biologi dua minggu sebelum pameran penting penelitian y...
Tok! Tok! Magazine!
104      92     1     
Fantasy
"Let the magic flow into your veins." ••• Marie tidak pernah menyangka ia akan bisa menjadi siswa sekolah sihir di usianya yang ke-8. Bermodal rasa senang dan penasaran, Marie mulai menjalani harinya sebagai siswa di dua dimensi berbeda. Seiring bertambah usia, Marie mulai menguasai banyak pengetahuan khususnya tentang ramuan sihir. Ia juga mampu melakukan telepati dengan benda mat...
I Found Myself
50      46     0     
Romance
Kate Diana Elizabeth memiliki seorang kekasih bernama George Hanry Phoenix. Kate harus terus mengerti apapun kondisi Hanry, harus memahami setiap kekurangan milik Hanry, dengan segala sikap Egois Hanry. Bahkan, Kate merasa Hanry tidak benar-benar mencintai Kate. Apa Kate akan terus mempertahankan Hanry?
A Sky Between Us
47      42     2     
Romance
Sejak kecil, Mentari selalu hidup di dalam sangkar besar bernama rumah. Kehidupannya ditentukan dari ia memulai hari hingga bagaimana harinya berakhir. Persis sebuah boneka. Suatu hari, Mentari diberikan jalan untuk mendapat kebebasan. Jalan itu dilabeli dengan sebutan 'pernikahan'. Menukar kehidupan yang ia jalani dengan rutinitas baru yang tak bisa ia terawang akhirnya benar-benar sebuah taruha...
Surat yang Tak Kunjung Usai
796      520     2     
Mystery
Maura kehilangan separuh jiwanya saat Maureen saudara kembarnya ditemukan tewas di kamar tidur mereka. Semua orang menyebutnya bunuh diri. Semua orang ingin segera melupakan. Namun, Maura tidak bisa. Saat menemukan sebuah jurnal milik Maureen yang tersembunyi di rak perpustakaan sekolah, hidup Maura berubah. Setiap catatan yang tergores di dalamnya, setiap kalimat yang terpotong, seperti mengu...
Penantian Panjang Gadis Gila
325      245     5     
Romance
Aku kira semua akan baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hidupku semakin kacau. Andai dulu aku memilih bersama Papa, mungkin hidupku akan lebih baik. Bersama Mama, hidupku penuh tekanan dan aku harus merelakan masa remajaku.
PUZZLE - Mencari Jati Diri Yang Hilang
553      417     0     
Fan Fiction
Dazzle Lee Ghayari Rozh lahir dari keluarga Lee Han yang tuntun untuk menjadi fotokopi sang Kakak Danzel Lee Ghayari yang sempurna di segala sisi. Kehidupannya yang gemerlap ternyata membuatnya terjebak dalam lorong yang paling gelap. Pencarian jati diri nya di mulai setelah ia di nyatakan mengidap gangguan mental. Ingin sembuh dan menyembuhkan mereka yang sama. Demi melanjutkan misinya mencari k...
Interaksi
450      333     1     
Romance
Aku adalah paradoks. Tak kumengerti dengan benar. Tak dapat kujelaskan dengan singkat. Tak dapat kujabarkan perasaan benci dalam diri sendiri. Tak dapat kukatakan bahwa aku sungguh menyukai diri sendiri dengan perasaan jujur didalamnya. Kesepian tak memiliki seorang teman menggerogoti hatiku hingga menciptakan lubang menganga di dada. Sekalipun ada seorang yang bersedia menyebutnya sebagai ...
Semesta Berbicara
1350      790     10     
Romance
Suci Riganna Latief, petugas fasilitas di PT RumahWaktu, hanyalah wajah biasa di antara deretan profesional kelas atas di dunia restorasi gedung tua. Tak ada yang tahu, di balik seragam kerjanya yang lusuh, ia menyimpan luka, kecerdasan tersembunyi, dan masa lalu yang rumit. Dikhianati calon tunangannya sendiri, Tougo—teman masa kecil yang kini berkhianat bersama Anya, wanita ambisius dari k...
Sweet Like Bubble Gum
1361      917     2     
Romance
Selama ini Sora tahu Rai bermain kucing-kucingan dengannya. Dengan Sora sebagai si pengejar dan Rai yang bersembunyi. Alasan Rai yang menjauh dan bersembunyi darinya adalah teka-teki yang harus segera dia pecahkan. Mendekati Rai adalah misinya agar Rai membuka mulut dan memberikan alasan mengapa bersembunyi dan menjauhinya. Rai begitu percaya diri bahwa dirinya tak akan pernah tertangkap oleh ...