
Romance
Interaksi
Aku adalah paradoks.
Tak kumengerti dengan benar. Tak dapat kujelaskan dengan singkat. Tak dapat kujabarkan perasaan benci dalam diri sendiri. Tak dapat kukatakan bahwa aku sungguh menyukai diri sendiri dengan perasaan jujur didalamnya.
Kesepian tak memiliki seorang teman menggerogoti hatiku hingga menciptakan lubang menganga di dada. Sekalipun ada seorang yang bersedia menyebutnya sebagai temanku … aku merasakan takut ditinggalkan.
“Payah,” makiku.
Jika memahami diri memang sesulit itu, mengapa aku bisa mengerti orang lain dengan mudahnya?