Kita Berkenalan
Tiba - tiba aku ingin membuat kenangan dengan menuangkan kisah kita kedalam tulisan.
Tulisan ini aku ketik dikantor tempat aku bekerja yakni di Globaltour dengan Netbook pribadiku.
Hari ini Selasa Dua Puluh Enam Februari Dua Ribu Sembilan belas. Tanpa disengaja sama sekali ternyata tepat satu bulan perkenalan aku dengan dia
Dua Puluh Enam Januari sampai Dua Puluh Enam Februari Dua Ribu Sembilan Belas (Satu bulan) dan di tanggal ini satu bulan yang lalu tepat dihari Sabtu.
Sabtu Dua Puluh Enam Januari Dua Ribu Sembilan Belas. Seperti biasa aku berangkat kerja dari rumah pukul tujuh 7.30 WIB dan sampai di kantor tempat ku bekerja biasanya pukul 8.00.
Dan inilah awal perkenalan Aku dan dia yang unik.
Perjalanan menuju tempat aku bekerja melewati sebuah perusahaan Finance yang dimana setiap jam aku berangkat kerja dan pulang terlihat sosok laki - laki yang sedang melakukan pekerjaannya sebagai security perusahaan tersebut dijam tersebut dia bekerja menyeberangkan karyawan perusahaan tersebut jam pagi dan sore. Tidak setiap hari aku melihatnya jadi dalam seminggu aku melihatnya dua kali biasanya. Singkat cerita selama aku bekerja dari tahun Dua Ribu Lima Belas itu entah aku kalau lewat tempat kerjanya tiba - tiba reflek mengendarai sepeda motorku dan menundukan kepalaku dimana dia reflek tersenyum jadi semacam bisa bareng aku lewat dia lagi di jalan depan kantornya aku menundukkan kepala dia tersenyum bisa barengan gitu padahal kita sama sekali tidak kenal.
Dan tiba pada hari Sabtu Dua Puluh Enam Januari Dua Ribu Sembilan Belas ketika sedang dalam perjalanan berangkat kerja seperti biasanya ketika sudah melewati tempat kerja dia, eh setelah lampu lalu lintas hijau tiba - tiba ada yang mendekati aku, sebuah motor honda beat warna pink (yang waktu itu ku fikir ah pasti motor ceweknya nih :) .
"Tiba - tiba terdengar suara pertanyaan, kerja dimana mbak? tanyanya padaku.
Sembari kita naik motor masing - masing beriringan. Aku sempat ngebleng saat itu diam dalam pikiranku siapa sih beraninya ngajak ngobrol dijalan dalam keadaan berkendara. Setelah beberapa menit ku tersadar, oh masnya yang sering ku lihat di jalan dan senyum itu ternyata. Pertanyaannyapun ku jawab di Kembangan Mas (Alamat Kantor tempat ku bekerja) cerita disini alamat ku samarkan. Setelah beberapa menit dia mengikutiku dia tahu arahku sudah mau sampai tempat kerjaku (jadi selama ini dia beberapa kali membuntuti aku tapi baru kali ini dia beraniin ngajak kenalan). Akhirnya dia menghentikan laju motorku.
"Boleh minta nomor whatsapp kamu? tanyanya.
Dan entah aku pun tanpa rasa takut langsung memberikan nomor whatsappku padanya, padahal aku sebenarnya tipe yang susah untuk memberikan nomor kepada orang asing alias baru kenal.
"Namanya siapa ya? tanyanya lagi.
"Ayu Mas jawabku.
"Masnya? tanyaku padanya.
"Aku Sofyan Mbak jawabnya.
Kalau chat nanti kasih nama ya mas kataku padanya, soalnya aku males nanggepin kalau orang asing gak kenal takut tipu - tipu.
Sampailah aku dikantor memparkirkan motorku diteras kantor, membuka pintu kantor, nyalakan Ac, komputer, printer, menyapu, mengepel, bersihkan kaca dan setelah kelar semua duduk depan komputer baru mau cek email kantor tiba - tiba handphone berbunyi notifikasi whatsapp, aku buka whatsapp ada chat dari nomor baru yang isinya "Aku Sofyan" disave ya nomornya, entah aku baca chat itu rasanya senang. Dan aku balas chatnya oh iya mas salam kenal ya, dia balas lagi, iya salam kenal juga ayu dan dia minta maaf atas kejadian nekat mendekati saat aku berkendara sekaligus menghentikan dan minta maaf atas ketidaksopanan dia. Akupun memaafkannya dan aku anggap bahwa dia penasaran dan bingung siapa aku sebenernya yang selama ini lewat tiba - tiba reflek nundukkin kepala.
Begitulah chat hari pertama yang isinya chat pada umumnya terhadap orang yang baru kita kenal. Ada isi chat yang membuat aku terkaget - kaget. Tiba - tiba dia tau alamat rumahku, padahal aku ingat oh iya ketika dijalan tadi dia sempat tanya rumahnya mana mbak, tapi aku jawab nama desa tetangga, aku mulai curiga kok dia bisa tahu alamatku, sedangkan aku jawabnya ku palsukan alamat asliku. Tetapi terus saja chat berlanjut dengan pembahasan lain. Dia bertanya sudah punya pacar? Suami? Aku jawab jujur kalau pacar ada, dia balas oh ada pacar ya, jika aku mengganggu kamu atau bikin kamu tidak nyaman nomor aku bisa kamu blokir tetapi InsyaAllah aku tidak ada niat jahat katanya dalam isi chat itu. Aku tertegun membacanya merasa laki - laki ini berbeda dari laki - laki yang mendekatiku, dia sopan bahkan bisa ku katakan sangat sopan.
Hari pertama selesai (Perkenalan)
SABTU ku berawal disini untuk menjadi bersama dan bersatu