Namaku Ayu
Aku anak yatim yang ditinggal Bapak meninggal ketika aku masih di kandungan Ibuku enam bulan. Aku punya dua kakak perempuan yang jarak usianya jauh dariku. Aku selalu merasa berbeda dari teman - temanku. Ya, tumbuh tanpa seorang Bapak itu sangat berat terlebih untuk anak perempuan. Cinta pertama anak perempuan adalah Ayah. Kata - kata mutiara itu tidak berlaku untukku. Setelah lulus SMK aku bekerja di radio Kampus di luar kota yakni Kota Semarang. Sebenarnya aku ingin sekali saat itu sambil kuliah, akan tetapi gajiku hanya cukup untuk biaya hidupku disana, bayar kosan, makan. Sebulan sekali aku pulang dan ngasih uang ke Ibu walau tidak seberapa. Ibu tinggal di Magelang bersama kakakku nomor dua dengan suami dan anaknya, dan dengan adik laki-laki ibuku yang tidak menikah karena merawat ibuku yang sering sakit - sakitan setelah kepergian Bapak.
Mimpiku untuk bisa kuliah masih ada sampai sekarang, aku yakin suatu saat bisa mewujudkan mimpinya tersebut.
Aku lulusan SMK broadcasting dan dari Radio Kampuslah aku mendapat banyak pengalaman kerja selain tentang menjadi penyiar, dari yang tidak mahir ngetik komputer, buat laporan ini itu, surat menyurat sampai jadi bener- bener bisa dan disanalah aku seperti mendapat keluarga baru. Teman - teman radio yang begitu baik, hangat saling membantu dan kerjasama. Aku yang dulunya anak manja, yang di manja sama Ibu bisa jadi anak mandiri dan kuat.
Dari akhir tahun Dua Ribu Sepuluh sampai pertengahan tahun Dua Ribu Empat Belas akhirnya aku memutuskan untuk resign dari radio kampus dan pulang ke Magelang. Aku memutuskan untuk nyari kerja yang dekat dengan Ibu saja. Sebelum aku mengajukan surat resign ke direktur radio kampus aku pakai trik agar resign langsung dapat kerja di Magelang, aku cari info loker di internet dan aku kirim email surat lamaran kebeberapa tempat. Akhirnya aku diterima di Klinik kecantikan dan aku langsung resign dan pulang ke Magelang.
Setahun kerja di Klinik kecantikan aku mulai merasa lelah dan capek karena faktor jarak tempuh dari rumah yang jauh ditambah ada shift yang mengharuskan pulang malam. Aku mulai mencari loker lain. Di terima di Koperasi, setahunan di koperasi aku cari kerja lain dan menemukan loker yang ditempel dipapan pengumuman kantor pos alun - alun Kota Magelang. Saat itu aku ditemani temanku yang aku kenal saat kerja di koperasi namanya Mbak Ambar, tapi aku biasa memanggilnya Jenk. Dia menemaniku ke warnet untuk buat surat lamaran pekerjaan, cetak, langsung menuju tempat yang ingin aku lamar kerja. GlobalTour ini adalah perusahaan Biro perjalanan pejualan tiket pesawat, kereta api dan hotel. Saat itu langsung bertemu Ownernya Koko San langsung interview dan tes komputer. Malamnya aku ditelefon kalau diterima dan paginya langsung kerja. Waktu itu bulan Oktober 2015.
Ada yang pernah bilang padaku, "Yu ku kira hidupmu enak banget, kamu juga terlihat dari keluarga berada, ternyata dibalik itu semua kamu menyimpan luka yang luar biasa ya, ucapnya. Dan aku ceritakan luka apa yang mendalam yang aku rasakan ini disini. Semua tentangku ada disini. Perjalanan yang menuntunku untuk terus belajar bersabar, berserah dan tetap bertahan.
Dari sinilah kisah awal bagaimana aku bisa bertemu jodoh unikku (Pak Suami)