Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mic Drop
MENU
About Us  

Kalau saja ada kamera tersembunyi di halaman rumah Serana pagi itu, pasti penontonnya bingung: kenapa tujuh cowok tampan bergaya idol K-Pop ngumpet di semak-semak, dan kenapa gadis desa biasa bisa ngomong kayak pahlawan film Marvel?

“Aku tahu kalian datang ..., tapi mic ini takdirku.”

Kalimat Serana melayang di udara seperti sinyal Wi-Fi di tempat umum, terkadang kuat, tak jarang juga melemah, tapi bikin deg-degan. Ketujuh pangeran Ethereal langsung membeku, kecuali perut mereka yang tetap mengeluh minta makan.

"Bro... dia ngomong ke kita?" bisik MarJayHop, menyikut MarChimmy yang sedang sibuk menggaruk lengan.

"Aku nggak tahu. Tapi semak ini gatal banget. Ini semak atau jebakan semut?" MarChimmy meringis.

MarViTae tak berkata apa-apa. Ia menatap Serana dengan serius. Mic ungu itu milik Marjuki. Namun, anehnya kini benda itu menyatu dengan Serana, dan energi yang terpancar bukanlah milik manusia biasa. Dan mengapa gadis itu tak pingsan, tidak seperti saat Serana memakainya pada perlombaan menyanyi di desa pada waktu itu? Sebaliknya, dia malah terlihat semakin kuat.

“Aku akan ke sana duluan.”

Suara MarJuki memecah keheningan. Semua serempak menoleh. mata keenam pangeran lainnya mengikuti ke mana arah MarJuki pergi. Pangeran termuda itu berdiri dengan gaya dramatis ala drama Korea. Angin bertiup pelan, hingga menjatuhkan sehelai daun tepat di rambutnya, dan soundtrack sedih seakan-akan mulai terdengar dari semesta. Ia mulai melangkah keluar dari semak-semak.

“Siapa kamu?” tanya Serana masih menunjukkan ekspresi yang tenang.

“Aku MarJuki. Dari Ethereal. Dan mic itu ..., milikku.”

Serana menggenggam mic ungu lebih erat. “Kalau begitu, mengapa selama ini rasanya seperti aku yang kehilangan benda ini?”

MarJuki terdiam. Untuk pertama kalinya, dia tak punya jawaban.

Mic itu memang miliknya. Namun,  kini mengapa dia merasa mic ungu kesayangannya, sangat cocok di tangan gadis ini?

“Mic itu bukan untuk manusia. Ia menjaga keseimbangan suara dunia.”

“Pantas saja.” Serana tersenyum tipis. “Sejak aku memegang mic ini, hidupku terasa seimbang.”

"Dih, kayak slogan iklan aja," gerutu MarYoonGa kesal.

Satu per satu pangeran Ethereal keluar dari semak, dengan langkah seperti boyband yang telah selesai melakukan konser.

“Skip perkenalan panjang ya,” kata MarJayHop santai. “Kami pangeran langit, mic penjaga dunia, blablabla. Kamu ....?”

“Serana.”

“Nice! Kamu suka banget bernyanyi, ya?”

Serana mengangguk. “Dulu aku cuma anak desa biasa. Tapi sejak bertemu mic ini, hidupku berubah drastis.”

“Aku juga,” gumam MarJuki.

Sebelum suasana semakin mellow seperti drama yang tayang setiap akhir pekan, MarChimmy pun mengambil inisiatif unutk maju. “Ngomong-ngomong, di rumahmu ada makanan? Laper, nih.”

Beberapa menit kemudian, mereka berdelapan duduk melingkar di bale-bale bambu depan rumah Serana. Di meja terhidang teh manis, pisang goreng, aneka camilan, serta suara jangkrik yang turut mengiringi obrolan mereka.

“Kenapa kalian begitu panik soal mic ini?” tanya Serana sambil menyeruput teh.

MarJooni menjelaskan, “Karena mic ungu itu sumber kekuatan. Dia mewakili suara kedamaian. Kalau jatuh ke tangan yang salah, dunia bisa menjadi kacau.”

“Bisa juga bikin manusia nyanyi sampai gosong dan berakhir menjadi abu,” tambah MarYoonGa, dengan nada savage-nya seperti biasa.

Serana tertawa kecil. “Kalau bikin orang senang disebut ‘kacau’, mungkin dunia memang perlu dikacaukan.”

Tapi MarViTae tak tertawa. “Kamu nggak sadar, ya? Suaramu itu membuka celah dimensi.”

“Dimensi?” Serana mengernyit.

“Setiap kali kamu bernyanyi, dunia kami mengalami distorsi. Ruang jadi tidak stabil. Dan kamu sekarang bukan sepenuhnya manusia lagi," terang MarViTae membuat suasana terasa semakin tegang.

Deg.

Kalimat itu jatuh seperti bom di tengah suasana santai. Serana berdiri perlahan-lahan. Wajahnya berubah pias. Rasa ragu dan takut bercampur menjadi satu, menyelimuti hatinya.

“Tapi aku cuma ingin bernyanyi. Itu satu-satunya hal yang bikin aku merasa hidup.”

“Kalau kamu berhenti nyanyi, memangnya kamu mati?” tanya MarChimmy polos.

Serana tak menjawab. Namun, air mukanya tak dapat menyembunyikan rasa takut yang tengah menguasai pikirannya saat ini.

Clink.

Mic ungu di tangannya berbunyi. Sebuah nada aneh, seperti sinyal. Bukan nada biasa. Semua pangeran langsung sigap.

MarJooni mengeluarkan kristal eteriknya dan menatap menuh kewaspadaan terhadap sinya yang barusan muncul itu. 

“Lihat, ada sinyal balik!” Kedua mata MarJooni pun melebar.

MarViTae menyambar kristal itu. “Ini bukan dari mic ungu. Ini berasal dari mic biru.”

"Mic biru? Yang disegel di aula Ethereal?" tanya MarJayHop dengan nada bergetar seraya bergidik ngeri.

“Kalau begitu ....” Suara MarYoonGa mendingin. “Ada yang mencuri mic lain.”

Tiba-tiba saja, dari arah langit terdengar suara bergemuruh. Angin pun tampak berputar-putar. Petir seketika saja menyambar-nyambar, tetapi bukan ke arah tanah, melainkan menuju langit. Delapan sosok itu tampak terkejut, menyaksikan robekan di langit. Mereka serempak melayangkan pandangan ke atas saat celah hitam membelah awan. Dari balik kegelapan, terdengar sebuah suara menggema dengan nada berat.

"Serana ...."

Gadis itu mendongak ke atas. Matanya terlihat membulat.

Itu bukan suara manusia. Tapi entah mengapa terasa familiar di telinganya.

“Aku kenal suara itu,” bisik Serana.

Lalu, petir pun menyambar lagi. Dan dari celah itu, sebuah bayangan turun perlahan. Bukan manusia, bukan pula monster. Sosok berperawakan tinggi, berjubah hitam, serta bermata biru menyala. Di tangannya terdapat mic berwarna biru.

“Kenapa dia punya mic itu?” MarJooni hampir tak percaya.

Sosok itu melayang turun seperti hantu cosplay. Ia membuka mulutnya. Sebuah suara keluar begitu saja. Bukan berupa kata-kata, melainkan sebuah nada. Nada yang langsung membuat bumi bergetar.

Tiba-tiba saja, Serana memekik. Tubuhnya berpendar ungu. Mic di tangannya terasa panas membara. MarJuki mencoba mendekat, tetapi terdorong mundur oleh gelombang energi.

“Dia ..., merespons suara itu!”

Suara dari sosok berjubah kembali terdengar, kali ini lebih jelas.

“Penerusku ..., kembalilah.”

"Penerus?" Serana memandang ke arah langit, mencoba mengenali sosok di atas sana dengan lebih jelas. “Siapa kamu?”

“Aku ..., penyanyi pertama. Pencipta mic.”

Ketujuh pangeran Etherea pun terdiam. Serana juga demikian. Semuanya, masih belum sanggup mencerna hal yang tiba-tiba saja muncul di hadapan mereka. Sementara itu, mic ungu bersinar semakin terang. Suara Serana pun berubah menjadi dua. Suara aslinya, dan suara lain, lebih tua, lebih dalam. Suara yang bergema dari masa lalu. Dan saat itulah, semuanya mulai memahami. Serana bukan hanya pengguna mic. Gadis itu adalah reinkarnasi dari pencipta mic itu sendiri.

Dari celah langit, suara terakhir menggema, kali ini terdengar seperti nada tawa.

"Serana ..., kalau kau tidak kembali, mic biru akan kugunakan untuk konser terakhir dunia."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • azrilgg

    Ini juga bikin ngakak

    Comment on chapter Lost
Similar Tags
The Call(er)
1692      1024     10     
Fantasy
Ketika cinta bukan sekadar perasaan, tapi menjadi sumber kekuatan yang bisa menyelamatkan atau bahkan menghancurkan segalanya. Freya Amethys, seorang Match Breaker, hidup untuk menghancurkan ikatan yang dianggap salah. Raka Aditama, seorang siswa SMA, yang selama ini merahasiakan kekuatan sebagai Match Maker, diciptakan untuk menyatukan pasangan yang ditakdirkan. Mereka seharusnya saling bert...
Kebaikan Hati Naura
641      363     9     
Romance
Naura benar-benar tidak bisa terima ini. Ini benar-benar keterlaluan, pikirnya. Tapi, walaupun mengeluh, mengadu panjang lebar. Paman dan Bibi Jhon tidak akan mempercayai perkataan Naura. Hampir delapan belas tahun ia tinggal di rumah yang membuat ia tidak betah. Lantaran memang sudah sejak dilahirikan tinggal di situ.
The pythonissam
388      304     5     
Fantasy
Annie yang harus menerima fakta bahwa dirinya adalah seorang penyihir dan juga harus dengan terpaksa meninggalkan kehidupanannya sebagai seorang manusia.
Annyeong Jimin
29909      4047     27     
Fan Fiction
Aku menyukaimu Jimin, bukan Jungkook... Bisakah kita bersama... Bisakah kau tinggal lebih lama... Bagaimana nanti jika kau pergi? Jimin...Pikirkan aku. cerita tentang rahasia cinta dan rahasia kehidupan seorang Jimin Annyeong Jimin and Good Bye Jimin
injured
1496      783     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Bye, World
7912      1868     26     
Science Fiction
Zo'r The Series: Book 1 - Zo'r : The Teenagers Book 2 - Zo'r : The Scientist Zo'r The Series Special Story - Bye, World "Bagaimana ... jika takdir mereka berubah?" Mereka adalah Zo'r, kelompok pembunuh terhebat yang diincar oleh kepolisian seluruh dunia. Identitas mereka tidak bisa dipastikan, banyak yang bilang, mereka adalah mutan, juga ada yang bilang, mereka adalah sekumpul...
Secret Garden
324      271     0     
Romance
Bagi Rani, Bima yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Bima, Rani yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar jiwa?
JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut'
10865      2558     1     
Fan Fiction
Kematian adalah takdir dari manusia Seberapa takutkah dirimu akan kematian tersebut? Tidak ada pilihan lain selain kau harus melaluinya. Jika saatnya tiba, malaikat akan menjemputmu, memberikanmu teh penghilang ingatan dan mengirim mu kedimensi lain. Ada beberapa tipikel arwah manusia, mereka yang baik akan mudah untuk membimbingnya, mereka yang buruk akan sangat susah untuk membimbingny...
PATANGGA
886      606     1     
Fantasy
Suatu malam ada kejadian aneh yang menimpa Yumi. Sebuah sapu terbang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Muncul pula Eiden, lelaki tampan dengan jubah hitam panjang, pemilik sapu terbang itu. Patangga, nama sapu terbang milik Eiden. Satu fakta mengejutkan, Patangga akan hidup bersama orang yang didatanginya sesuai dengan kebijakan dari Kementerian Sihir di dunia Eiden. Yumi ingin...
Gadis Kecil Air Tawar
500      359     0     
Short Story
Mulailah berbuat baik terhadap hal-hal di sekelilingmu.