Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dunia Saga
MENU
About Us  

Berdasarkan saran dari May, Ellie dan Novietta, Aku menghindari kantin bu Tri yang sering didatangi Yano juga menghindari segala kegiatan yang berdekatan dengan kelompok mereka. Aku selalu pulang sekolah paling awal bersama May. Aku tidak pernah jauh jauh dari May dan  murid yang lain, makanya aku terlindung dari Yano yang sering nongkrong disekolah.

Memang berhasil, gara-gara usahaku itu frekuensiku bertemu dengan Yano jadi berkurang. Sayangnya taktik Yano lebih canggih dibanding taktikku, Ellie, May dan Novietta. Kelompoknya sudah merencanakan sesuatu yang lain. Kali ini entah bagaimana aku dan Novietta masuk dalam kelompok relawan bersih bersih ruang perpustakaan padahal seingat kami aku dan Novietta boro-boro pernah mendaftar.

Awalnya, bu Hana guru bahasa Indonesia kami tiba-tiba memanggil nama kami saat ditengah pelajaran beliau. Bu Hana senang sekali karena kami bersedia untuk membantunya dan petugas sekolah untuk bersih bersih ruang perpustakaan. Awalnya aku dan Novietta hanya bisa bengong, tapi kemudian setalah ditelusur ternyata Yano dan teman-temannya bilang ke pak Yusuf, penjaga sekolah kami kalau aku dan Novietta bersedia untuk membantu-bantu.

Aku dan Novietta terjebak dalam keadaan sulit. Kita sama-sama nggak tega memberitau yang sebenarnya ke bu Hana kalau kita nggak tau menahu soal proyek bersih-bersih. Apalagi setelah mempertimbangkan kalau seandainya kami menolak, kami pasti nggak enak dengan bu Hana dan pak Yusuf. Lagian kalau menolak, bingung juga harus menjelaskan panjang lebar tentang hubungan kami dan Yano. Maka dari itu akhirnya mau nggak mau kami mengiyakan.

Puncaknya, aku juga nggak mengira kalau Novietta juga bakalan gagal menghentikan usaha Bella untuk memajang fotoku lagi. Mengerikan, bahkan sekarang aku saja sampai terbiasa melihat foto jelekku nongkrong di mading sekolah. Yang pertama fotoku sedang bersin, minggu selanjutnya fotoku sewaktu menguap dilanjutkan fotoku sedang bengong.

Fotoku edisi minggu ini yang terparah dibanding foto-foto sebelumnya. Fotoku sedang mengangkat jaring berisi banyak bola basket dipunggung. Yaa mirip-mirip sinterklas sedang membawa karung hadiah. Fotonya nggak aneh- bagiku. Wajahku biasa- biasa saja seperti sedang mencangklong tas mewah mahal. Ya tapi justru itulah yang jadi masalah, kesannya aku kecil tapi tenaganya besar seperti pesumo. Karena foto itu aku jadi sering dimintai anak-anak dikelas buat ngangkat-ngangkat barang.

“Kamu sekarang sudah kayak maskot sekolah.” Gumam Saga dari sebelahku. Aku nggak ngerti kenapa dia mengikutiku ke depan mading saat jam istirahat dihari ketiga setelah foto itu dipajang. Aku curiganya sih kemungkinan besar supaya ia bisa ngeledekin.

“Itu pujian atau ngejek?” Tanyaku balik

“Kamu bisa nekut tanganmu kayak gini?” tanya Saga sambil menekuk lengan dan mengempalkan tangannya seperti atlet badan besi sedang pamer otot lengan.

“Ya bisalah.” Jawabku bingung, mengikuti gerakan Saga.

Saga memandangi lenganku lalu aku sadar aku sedang dikerjai olehnya. Tentu saja aku nggak punya urat-urat yang bermunculan di lengan. Tentu saja dagingku lembek seperti pada umumnya orang yang gak tau olahraga. Tentu saja nggak kayak tangan Saga yang rajin main basket dan futsal tiap hari. Saga mendengus tertawa.

“Apa Saga belum tau kalau ada fotomu juga dipajang?” Sahutku untuk menakut-nakutinya. Tapi aku nggak bohong soal itu, Novietta yang memberitauku.

Senyum Saga hilang. Mulutnya melengkung cemberut. Ternyata ia belum tau kalau ada fotonya dipajang. Aku tertawa, Saga mengedarkan pandangan kesepanjang mading mencari fotonya begitu juga aku-aku juga belum lihat.

Begitu menemukan fotonya, alis Saga naik satu-nggak peduli. Aku menyusup didepan Saga untuk melihat bentuk fotonya. Begitu melihat, dalam hati aku mengasihani diriku sendiri. Kok bisa-bisanya foto Saga justru seperti model yang muncul di halaman depan majalah fashion terkenal.

“Kamu fotogenik.” Pujiku.

“Huh?” Sahut Saga kesal. Ia langsung menarik pipiku. Aku harus minta maaf berkali-kali dulu sampai Saga mau berhenti menarik-narik pipiku.

Aku memegangi pipiku yang habis ditarik-tarik Saga. Tiba-tiba mataku bertubrukan dengan mata Yano dan Bella yang berdiri beberapa langkah dari tempatku dan Saga berdiri. Wajah mereka seperti hendak mencincangku menjadi 12 bagian.

Tadinya kalau aku kebetulan sedang berjalan di sebelah Saga dan kebetulan berpapasan dengan geng Yano, geng Yano nggak banyak berkutik. Keberadaan Saga membuat Yano dan teman-temannya mati kutu entah karena apa. Setiap melihat wajah canggung Yano saat kami berpapasan, selalu berhasil membuatku terkikik geli. Sayangnya, begitu mendengar berita dari Novietta kalau ada rumor menyebar kalau aku suka ngintilin Saga kemana-mana kayak perangko, aku mencoba untuk menghindari terlalu sering kelihatan berjalan disebelah Saga.

Aku terbirit-birit melipir pergi. Saga mengejar langkah kakiku dengan mudahnya, “Kenapa lari?”

“Aku nggak lari.” Protesku.

“Bohong! Kenapa lari?” Seru Saga.

“Terus ngapain? Masa aku ngajak mereka adu jotos?” Tanyaku heran.

Saga mengangkat alisnya.

“Moga-moga Yano nggak naik kelas.” Ujarku pelan.

Tiba-tiba Saga berbalik arah menuju kearah Yano. Mulutnya nyaris berteriak memanggil nama Yano. Aku buru-buru mencoba membekap mulutnya, panik.

“Kenapa? Doamu mau kusampaikan ke Yano.”

“Hah?” Pekikku nyaris menjerit buru-buru menarik tangannya masuk kedalam kelas.

Saat berada didalam kelas, Saga tertawa terbahak-bahak sampai anak-anak satu kelas menatapnya heran dari posisi mereka masing-masing. Semakin aku mencoba cemberut semakin lebar tawanya.

Aku berusaha masa bodoh dengan mengeluarkan handphone dari dalam kantung rokku, tanpa sengaja contekan rumus yang kubuat untuk persiapan ulangan Matematika jatuh di lantai. Saga dengan senyum gentleman mengambilkan contekan itu dan menyerahkannya kedepan wajahku. Kali ini aku sungguhan menjerit malu dalam hati.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Jangan Datang Untuk Menyimpan Kenangan
528      377     0     
Short Story
Kesedihan ini adalah cerita lama yang terus aku ceritakan. Adakalanya datang sekilat cahaya terang, menyuruhku berhenti bermimpi dan mencoba bertahan. Katakan pada dunia, hadapi hari dengan berani tanpa pernah melirik kembali masa kelam.
Ethereal
1286      633     6     
Romance
Ada cowok ganteng, imut, tingginya 173 sentimeter. Setiap pagi, dia bakalan datang di depan rumahmu sambil bawa motor matic, yang akan goncenging kamu sampai ke sekolah. Dia enggak minta imbalan. Dia cuma pengen lihat kamu bahagia. Lalu, ada cowok nggak kalah ganteng dari sebelumnya, super tinggi, cool, nyebelin. Saat dideket kamu dia sangat lucu, asik diajak ngobrol, have fun bareng. Ta...
Segaris Cerita
533      296     3     
Short Story
Setiap Raga melihat seorang perempuan menangis dan menatap atau mengajaknya berbicara secara bersamaan, saat itu ia akan tau kehidupannya. Seorang gadis kecil yang dahulu sempat koma bertahun-tahun hidup kembali atas mukjizat yang luar biasa, namun ada yang beda dari dirinya bahwa pembunuhan yang terjadi dengannya meninggalkan bekas luka pada pergelangan tangan kiri yang baginya ajaib. Saat s...
My Rival Was Crazy
139      122     0     
Romance
Setelah terlahir kedunia ini, Syakia sudah memiliki musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan. Musuh itu entah kenapa selalu mendapatkan nilai yang sangat bagus baik di bidang akademi, seni maupun olahraga, sehingga membuat Syakia bertanya-tanya apakah musuhnya itu seorang monster atau protagonist yang selalu beregresi seperti di novel-novel yang pernah dia baca?. Namun, seiring dengan berjalannya...
PALETTE
539      295     3     
Fantasy
Sinting, gila, gesrek adalah definisi yang tepat untuk kelas 11 IPA A. Rasa-rasanya mereka emang cuma punya satu brain-cell yang dipake bareng-bareng. Gak masalah, toh Moana juga cuek dan ga pedulian orangnya. Lantas bagaimana kalau sebenarnya mereka adalah sekumpulan penyihir yang hobinya ikutan misi bunuh diri? Gak masalah, toh Moana ga akan terlibat dalam setiap misi bodoh itu. Iya...
Lady Cyber (Sang Pengintai)
2470      966     8     
Mystery
Setiap manusia, pasti memiliki masa lalu. Entah itu indah, atau pun suram. Seperti dalam kisah Lady Cyber ini. Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Rere Sitagari, yang berjuang demi menghapus masa lalunya yang suram. Dibalut misteri, romansa, dan ketegangan dalam pencarian para pembantai keluarganya. Setingan hanya sekedar fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, peristiwa, karakter, atau s...
Di Bawah Langit Bumi
2671      1071     87     
Romance
Awal 2000-an. Era pre-medsos. Nama buruk menyebar bukan lewat unggahan tapi lewat mulut ke mulut, dan Bumi tahu betul rasanya jadi legenda yang tak diinginkan. Saat masuk SMA, ia hanya punya satu misi: jangan bikin masalah. Satu janji pada ibunya dan satu-satunya cara agar ia tak dipindahkan lagi, seperti saat SMP dulu, ketika sebuah insiden membuatnya dicap berbahaya. Tapi sekolah barunya...
Hug Me Once
8858      1998     7     
Inspirational
Jika kalian mencari cerita berteman kisah cinta ala negeri dongeng, maaf, aku tidak bisa memberikannya. Tapi, jika kalian mencari cerita bertema keluarga, kalian bisa membaca cerita ini. Ini adalah kisah dimana kakak beradik yang tadinya saling menyayangi dapat berubah menjadi saling membenci hanya karena kesalahpahaman
Hanya Untukku Seorang
1073      579     1     
Fan Fiction
Dong Hae - Han Ji bin “Coba saja kalo kau berani pergi dariku… you are mine…. Cintaku… hanya untukku seorang…,” Hyun soo - Siwon “I always love you… you are mine… hanya untukku seorang...”
Wedding Dash [Ep. 2 up!]
2969      1117     8     
Romance
Arviello Surya Zanuar. 26 tahun. Dokter. Tampan, mapan, kaya, dan semua kesempurnaan ada padanya. Hanya satu hal yang selalu gagal dimilikinya sejak dulu. Cinta. Hari-harinya semakin menyebalkan saat rekan kerjanya Mario Fabrian selalu mengoceh panjang lebar tentang putri kecilnya yang baru lahir. Juga kembarannya Arnaferro Angkasa yang selalu menularkan virus happy family yang ti...