Loading...
Logo TinLit
Read Story - Negeri Tanpa Ayah
MENU
About Us  

Runi tampak lebih tenang. Tidak seperti beberapa tahun lalu. Aku mengenalnya saat kuliah di semester dua. Dia begitu agresif mengejarku. Tak jarang dia sering lebih dulu berinisiatif mengajakku nonton atau sekadar menemaninya makan siang di kantin kampus. Dia yang memintaku untuk menjadi pacarnya. Aku mengiyakan saja meski saat itu dengan perasaan masih hampa. Aku yakin cinta akan tumbuh karena terbiasa.

Benar saja, perhatian dan kasih sayangnya ibarat benih yang disebar di hati lalu tumbuh bermekaran bunga-bunga. Makin hari, aku makin nyaman berada di dekatnya. Akhirnya aku pun merasakan juga bagaimana rasanya jatuh cinta. Entah apa sebenarnya kelebihanku di matanya. Entahlah apa yang menarik dariku hingga ia begitu jatuh cinta. Padahal banyak lelaki yang lebih tampan dan juga kaya raya yang mengejar untuk menjadikan dia pacarnya.

Namun, Runi selalu menghindar. Katanya ia lebih nyaman berada di dekatku yang terlihat sederhana dan tampil apa adanya. Yang pasti sejak mengenalnya aku mendadak romantis. Aku sering kali membuatkan untuknya kata-kata puitis. Mungkin itu yang membuatnya melayang tinggi ke udara serasa bidadari nan jelita.

Banyak lelaki yang sakit hati dengan Runi dan menuduhku telah berbuat jahat. Aku difitnah menggunakan ilmu hitam untuk meluluhkan hati Runi. Aku dituduh telah melakukan guna-guna melalui tulisan-tulisan puisi yang sering kuberikan padanya. Aku tak mempedulikan fitnahan mereka. Sebejat-bejatnya perbuatanku aku masih tahu dosa besar jika menyekutukan-Nya. Aku tulus mencintai Runi dari hati. Bukan sebuah kepura-puraan. Bukan pula seperti tuduhan mereka yang mengatakan aku mencintainya karena dia anak orang kaya dan ingin memanfaatkannya.

“Dasar orang kampung miskin. Kau mendekati Runi, karena mau dengan hartanya kan?” ucap salah seorang yang pernah sakit hati kepadaku karena Runi menolak cintanya.

Makin hari aku makin merasakan perhatian Runi yang makin melimpah. Dia tak mempedulikanku yang saat itu tak bisa memberikannya apa-apa seperti kebanyakan lelaki kepada kekasihnya. Bahkan sebaliknya, dia kerap memberikan perhatiannya dengan melalui hadiah-hadiah mahal yang aku sendiri tak sanggup membelinya: jam tangan, sepatu dan barang-barang bermerk lainnya. Runi begitu baik hati dan makin membuatku jatuh cinta. Runi hanya selalu berusaha ingin membuatku bahagia.

Runi yang sudah terlanjur jatuh hati tak mampu menolak segala apa yang kuminta. Mungkin ada benarnya ucapan mereka yang mengatakan aku jahat karena ingin memanfaatkan Runi untuk kepentingan pribadi. Aku tak pernah meminta sesuatu secara frontal. Kadang hanya sekadar iseng berucap, tapi anehnya dia selalu berusaha mewujudkan semua yang kuminta. Bahkan termasuk saat aku meminta kehormatannya. Ah, hina sekali rasanya jika harus mengingat kejadian malam itu. Aku yakin dia akan membenci dan menyimpan dendam kesumat yang begitu dalam.

Seminggu setelah kejadian malam itu aku mengajaknya bertemu di sebuah cafe di kawasan Dago. Tempat itu adalah tempat. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan kepadanya. Akhirnya di tempat dan waktu yang sudah ditentukan kami pun bertemu. Aku sudah tiba lebih dulu. Runi baru tiba sekira sepuluh menit kemudian. Jeda beberapa saat kami memesan minuman. Aku espresso dan dia cappuccino.

“Ada apa, tumben kau mengajakku ke sini?” tanya Runi dengan senyumnya yang masih belum berubah.

Aku hanya terdiam sambil menatap matanya. Jujur, melihat senyumannya membuatku menjadi tak tega. Sebab, tujuanku bertemu dengannya kali ini bertolak belakang dengan senyumnya yang merekah bunga. Justru sebaliknya. Aku yakin, justru malah akan membuat hatinya patah. Aku yang mendadak diam seribu bahasa, hanya membuat Runi bingung. Sebab tak biasanya dia mendapatiku seperti ini. Sikapku yang dingin dan lebih banyak menundukkan kepala membuat Runi bertanya-tanya.

“Ada apa?” tanya Runi.

Kuambil napas dalam lalu mengembuskannya pelan. Kuatur sedemikian rupa untuk mengatur jantungku yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Pelan, kuarahkan tanganku meraih segelas espresso di hadapan. Kuseruput kopi tanpa gula itu lalu meletakkannya kembali ke tempat semula. Aku mencoba mengangkat kepala dan tatapanku jatuh tepat di matanya. Aku bingung mesti memulainya dari mana.

“Sepertinya kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini, Runi,” ucapku lalu menundukkan kepala.

Runi yang baru saja menyeruput cappuccino-nya pun tersedak. Mungkin dia tidak mengira bahwa tujuanku kali ini mengajaknya bertemu hanya ingin menegaskan hubunganku dengannya. Putus.

“Ma-maafkan aku, Runi.” ucapku penuh penyesalan.

Mendadak hening. Terdengar jelas, napas runi naik turun mengontrol emosinya.

“Maaf? Mudah sekali kau mengucapkan itu setelah apa yang kita buat seminggu lalu.”

Aku hanya terdiam. Aku mengaku salah karena telah merenggut kehormatannya. Aku benar-benar bejat. Aku ibarat kumbang yang pergi usai menghisap madu bunga di taman. Sepah dibuang setelah kuhisap manisnya.

“Bukankah kau sendiri yang berjanji padaku kalau kau ingin hubungan kita ini untuk selamanya? Bukankah kau sendiri yang berjanji bahwa usai lulus kuliah nanti kau akan datang ke orang tuaku? Kau berjanji akan melamarku. Lalu, tiba-tiba kau memutuskan hubungan kita setelah aku memberikan hal paling berharga kepadamu?

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Story of April
2591      919     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Jelita's Brownies
4311      1633     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
Fix You
1003      593     2     
Romance
Sejak hari itu, dunia mulai berbalik memunggungi Rena. Kerja kerasnya kandas, kepercayaan dirinya hilang. Yang Rena inginkan hanya menepi dan menjauh, memperbaiki diri jika memang masih bisa ia lakukan. Hingga akhirnya Rena bersua dengan suara itu. Suara asing yang sialnya mampu mengumpulkan keping demi keping harapannya. Namun akankah suara itu benar-benar bisa menyembuhkan Rena? Atau jus...
The Legend of the Primrose Maiden
1026      548     1     
Fantasy
Cinta dan kasih sayang, dua hal yang diinginkan makhluk hidup. Takdir memiliki jalannya masing-masing sehingga semua orang belum tentu bisa merasakannya. Ailenn Graciousxard, salah satu gadis yang tidak beruntung. Ia memiliki ambisi untuk bisa mendapatkan perhatian keluarganya, tetapi selalu gagal dan berakhir menyedihkan. Semua orang mengatakan ia tidak pantas menjadi Putri dari Duke Gra...
Cinta Pertama Bikin Dilema
5252      1434     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Aku Benci Hujan
7392      1951     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Dream of Being a Villainess
1424      811     2     
Fantasy
Bintang adalah siswa SMA yang tertekan dengan masa depannya. Orang tua Bintang menutut pertanggungjawaban atas cita-citanya semasa kecil, ingin menjadi Dokter. Namun semakin dewasa, Bintang semakin sadar jika minat dan kemampuannya tidak memenuhi syarat untuk kuliah Kedokteran. DI samping itu, Bintang sangat suka menulis dan membaca novel sebagai hobinya. Sampai suatu ketika Bintang mendapatkan ...
TO DO LIST CALON MANTU
1574      707     2     
Romance
Hubungan Seno dan Diadjeng hampir diujung tanduk. Ketika Seno mengajak Diadjeng memasuki jenjang yang lebih serius, Ibu Diadjeng berusaha meminta Seno menuruti prasyarat sebagai calon mantunya. Dengan segala usaha yang Seno miliki, ia berusaha menenuhi prasyarat dari Ibu Diadjeng. Kecuali satu prasyarat yang tidak ia penuhi, melepaskan Diadjeng bersama pria lain.
Seiko
632      474     1     
Romance
Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga. Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip ria—jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu. ...
Dikejar Deretan Mantan
550      332     4     
Humor
Dikejar Deretan Mantan (Kalau begini kapan aku bertemu jodoh?) Hidup Ghita awalnya tenang-tenang saja. Kehidupannya mulai terusik kala munculnya satu persatu mantan bak belatung nangka. Prinsip Ghita, mantan itu pantangan. Ide menikah muncul bagai jelangkung sebagai solusi. Hingga kehadiran dua pria potensial yang membuatnya kelimpungan. Axelsen, atau Adnan. Ke mana hati berlabuh, saat ken...