Sabrina Ayla tahu satu hal pasti dalam hidup: menjadi anak tengah itu tidak mudah. Kakaknya sudah menikah dengan juragan tomat paling tajir di kampung. Adiknya jadi penyanyi lokal yang sering wara-wiri manggung dari hajatan ke hajatan.
Dan Sabrina? Dicap pengangguran, calon perawan tua, dan... “beda sendiri.”

Padahal diam-diam, Sabrina punya penghasilan dari menulis. Tapi namanya juga tetangga, yang dilihat cuma status dan gosip.

Saat akhirnya pulang kampung setelah lelah hidup di kota, Sabrina tidak menyangka hidupnya akan berubah gara-gara satu sosok:
Rizwan Fatih – pria desa yang kalem, tenang, dan terlalu ganteng untuk tidak ditaksir.

Niat hati mendekat, eh malah ditolak mentah-mentah.
Bukan ditolak halus. Bukan ditunda. Tapi ditolak terang-terangan.

Lucunya, bukannya mundur, Sabrina justru makin serius.
Ia mulai menyusun strategi absurd: mulai dari menyebar surat cinta secara acak, pura-pura cuek, sampai membuat "misi cinta" berjudul Love Letter: Mission to Get You.

Karena bagi Sabrina, kalau sudah cinta, pantang mundur sebelum dia yang ngejar balik.