Loading...
Logo TinLit
Read Story - Negaraku Hancur, Hatiku Pecah, Tapi Aku Masih Bisa Memasak Nasi Goreng
MENU
About Us  

Atap apartemen kami bukan tempat yang istimewa.

Tidak ada lampu gantung, tidak ada taman kecil, bahkan tidak ada pagar yang tinggi.

Hanya lantai beton kasar, satu tangki air besar, dan suara Tokyo dari kejauhan:

kereta, sirine samar, tawa yang datang dari jendela di bawah.

Tapi malam ini, kami duduk di situ.

Berdua. Di atas tikar kecil dan dua pasang sandal yang kami lepaskan begitu sampai.

Di antara kami, ada satu piring besar nasi goreng.

Masakan terakhir untuk hari itu. Bukan eksperimen kuliner, bukan menu komunitas.

Hanya... makanan rumah. Dalam versi kami.

Sakura menyuap pelan, lalu bersandar ke belakang.

Kepalanya menengadah ke langit gelap tanpa bintang.

“Tokyo malam ini kayak nggak ada atapnya,” katanya. “Langitnya terlalu besar.”

Aku mengangguk, lalu menyandarkan diri ke sisi lain tangki air.

Kami tidak bicara tentang kerja.

Tidak bicara tentang kelas.

Tidak bicara tentang masa lalu, atau siapa yang pernah salah jalan.

Kami hanya duduk.

Makan.

Bernapas.

Udara malam masih dingin. Tapi tidak menggigit.

Mungkin karena tubuh kami sudah terbiasa.

Atau mungkin karena malam ini... tidak ada rasa asing yang tersisa.

Sakura menoleh ke arahku, rambutnya bergerak pelan ditiup angin.

“Kalau nanti kita pindah… aku pengen ada dapur kayak yang sekarang.”

Aku menoleh. “Yang cuma muat dua orang sempit-sempitan?”

Dia mengangguk. “Iya. Yang kalau kita berdua masak, harus saling minta maaf setiap dua menit.”

Aku tertawa pelan.

“Deal.”

Dia kembali menatap langit.

“Dulu aku kira rumah itu tempat yang besar, yang harus punya banyak ruang dan lampu. Tapi ternyata… rumah itu cuma butuh satu tempat buat duduk bareng dan nggak merasa harus bicara terus.”

Aku tidak jawab.

Tapi aku mengangkat sendok terakhir dari piring dan menyuapkannya pelan.

Sakura mencondongkan kepala, lalu bersandar ke pundakku.

Kami diam.

Dan dalam diam itu, aku tahu satu hal:

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi lima tahun lagi.

Apakah visaku akan diperpanjang.

Apakah Sakura akan melukis sampai tua.

Apakah kami akan tetap di Tokyo, atau pindah ke kota kecil.

Tapi aku tahu, kalau suatu hari nanti aku tersesat lagi, aku akan tahu ke mana harus kembali.

Bukan ke negara.

Bukan ke rumah.

Tapi ke meja kecil. Dua cangkir. Sepiring nasi goreng.

Dan seseorang yang cukup diam untuk membuatku merasa pulang.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
To the Bone S2
348      244     1     
Romance
Jangan lupa baca S1 nya yah.. Udah aku upload juga .... To the Bone (untuk yang penah menjadi segalanya) > Kita tidak salah, Chris. Kita hanya salah waktu. Salah takdir. Tapi cintamu, bukan sesuatu yang ingin aku lupakan. Aku hanya ingin menyimpannya. Di tempat yang tidak mengganggu langkahku ke depan. Christian menatap mata Nafa, yang dulu selalu membuatnya merasa pulang. > Kau ...
Reandra
1393      945     66     
Inspirational
Rendra Rangga Wirabhumi Terbuang. Tertolak. Terluka. Reandra tak pernah merasa benar-benar dimiliki oleh siapa pun. Tidak oleh sang Ayah, tidak juga oleh ibunya. Ketika keluarga mereka terpecah Cakka dan Cikka dibagi, namun Reandra dibiarkan seolah keberadaanya hanya membawa repot. Dipaksa dewasa terlalu cepat, Reandra menjalani hidup yang keras. Dari memikul beras demi biaya sekolah, hi...
Imajinasi si Anak Tengah
1663      961     16     
Inspirational
Sebagai anak tengah, Tara terbiasa berada di posisi "di antara" Di antara sorotan dan pujian untuk kakaknya. Dan, di antara perhatian untuk adiknya yang selalu dimanjakan. Ia disayang. Dipedulikan. Tapi ada ruang sunyi dalam dirinya yang tak terjamah. Ruang yang sering bertanya, "Kenapa aku merasa sedikit berbeda?" Di usia dua puluh, Tara berhadapan dengan kecemasan yang tak bisa ia jel...
Rania: Melebur Trauma, Menyambut Bahagia
159      131     0     
Inspirational
Rania tumbuh dalam bayang-bayang seorang ayah yang otoriter, yang membatasi langkahnya hingga ia tak pernah benar-benar mengenal apa itu cinta. Trauma masa kecil membuatnya menjadi pribadi yang cemas, takut mengambil keputusan, dan merasa tidak layak untuk dicintai. Baginya, pernikahan hanyalah sebuah mimpi yang terlalu mewah untuk diraih. Hingga suatu hari, takdir mempertemukannya dengan Raihan...
Penantian Panjang Gadis Gila
267      210     5     
Romance
Aku kira semua akan baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hidupku semakin kacau. Andai dulu aku memilih bersama Papa, mungkin hidupku akan lebih baik. Bersama Mama, hidupku penuh tekanan dan aku harus merelakan masa remajaku.
Langit-Langit Patah
23      21     1     
Romance
Linka tidak pernah bisa melupakan hujan yang mengguyur dirinya lima tahun lalu. Hujan itu merenggut Ren, laki-laki ramah yang rupanya memendam depresinya seorang diri. "Kalau saja dunia ini kiamat, lalu semua orang mati, dan hanya kamu yang tersisa, apa yang akan kamu lakukan?" "Bunuh diri!" Ren tersenyum ketika gerimis menebar aroma patrikor sore. Laki-laki itu mengacak rambut Linka, ...
Solita Residen
1333      776     11     
Mystery
Kalau kamu bisa melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa... bukan berarti kau harus menunjukkannya pada semua orang. Dunia ini belum tentu siap untuk itu. Rembulan tidak memilih untuk menjadi berbeda. Sejak kecil, ia bisa melihat yang tak kasatmata, mendengar yang tak bersuara, dan memahami sunyi lebih dari siapa pun. Dunia menolaknya, menertawakannya, menyebutnya aneh. Tapi semua berubah seja...
Tok! Tok! Magazine!
87      75     1     
Fantasy
"Let the magic flow into your veins." ••• Marie tidak pernah menyangka ia akan bisa menjadi siswa sekolah sihir di usianya yang ke-8. Bermodal rasa senang dan penasaran, Marie mulai menjalani harinya sebagai siswa di dua dimensi berbeda. Seiring bertambah usia, Marie mulai menguasai banyak pengetahuan khususnya tentang ramuan sihir. Ia juga mampu melakukan telepati dengan benda mat...
Pasal 17: Tentang Kita
120      42     1     
Mystery
Kadang, yang membuat manusia kehilangan arah bukanlah lingkungan, melainkan pertanyaan yang tidak terjawab sebagai alasan bertindak. Dan fase itu dimulai saat memasuki usia remaja, fase penuh pembangkangan menuju kedewasaan. Sama seperti Lian, dalam perjalanannya ia menyadari bahwa jawaban tak selalu datang dari orang lain. Lalu apa yang membuatnya bertahan? Lian, remaja mantan narapidana....
Pacarku Pergi ke Surga, Tapi Dia Lupa Membawa Buku Catatan Biru Tua Itu
590      279     7     
Fantasy
Lily adalah siswa kelas 12 yang ambisius, seluruh hidupnya berputar pada orbit Adit, kekasih sekaligus bintang pemandunya. Bersama Adit, yang sudah diterima di Harvard, Lily merajut setiap kata dalam personal statement-nya, sebuah janji masa depan yang terukir di atas kertas. Namun, di penghujung Juli, takdir berkhianat. Sebuah kecelakaan tragis merenggut Adit, meninggalkan Lily dalam kehampaan y...