Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hello, Me (30)
MENU
About Us  

Aku pikir aku sudah cukup dewasa untuk tidak marah soal cucian. Tapi sore itu, saat pulang kerja dan mendapati mesin cuci masih penuh, airnya dingin, dan baju-baju masih terendam sabun, aku diam lama di depan pintu kamar mandi.

Padahal tadi pagi aku sudah bilang pelan, sambil sarapan, “Tolong jemurin cucian ya, Dit. Soalnya besok aku kerja pagi.”

Dia mengangguk waktu itu. Bahkan sempat cium keningku sebelum aku berangkat.

Tapi sekarang, 12 jam kemudian, baju-baju itu masih basah di tempat yang sama.

Aku nggak langsung marah. Cuma diam, cuci tangan, ganti baju, lalu duduk di ruang tengah sambil menggulir layar ponsel tanpa benar-benar membaca isinya.

Radit datang beberapa menit kemudian. Dia bawa gorengan yang dibungkus plastik. Senyumnya ringan.

“Eh, tadi kamu beli gorengan ya?” aku tanya, datar.

“Iya, lewat tukang gorengan pas jalan pulang. Iseng beli.”

Aku mengangguk. Lalu pelan, aku bilang, “Cuciannya belum dijemur.”

Dia kelihatan bingung sebentar, lalu jawab santai, “Oh iya, lupa. Ya udah nanti aku jemur deh.”

“Nanti itu jam berapa?”

Dia mengangkat bahu, lalu meletakkan plastik gorengan di meja. “Ya ampun, ya tinggal jemur aja. Nggak usah dibesar-besarin, kali.”

Kalimat itu seperti benang yang akhirnya putus setelah terlalu lama ditarik.

**

Kami bertengkar malam itu. Bukan dengan teriakan, tapi dengan nada yang pelan dan tajam. Pertengkaran yang justru lebih menyakitkan karena tak ada suara keras—hanya ucapan yang disimpan terlalu lama dan akhirnya keluar dalam bentuk tuduhan-tuduhan kecil.

“Aku capek,” kataku, akhirnya. “Capek mikirin semuanya sendiri. Urusan dapur, cucian, listrik, pengeluaran… Kamu pikir aku nggak kerja juga?”

Radit menatapku, wajahnya berubah gelap. “Aku juga kerja. Aku juga capek. Aku bukan pengangguran.”

“Kamu kerja cuma pas ada proyek. Sisanya kamu di rumah, Dit. Sementara aku full time—”

“Aku di rumah bukan leha-leha!”

Dan begitu saja, ruang tengah kami berubah jadi medan perang sunyi. Tak ada tangisan, tapi dada kami sama-sama sesak.

**

Beberapa hari setelahnya, kami tidak benar-benar bicara. Masih satu rumah, satu meja makan, tapi hanya membahas hal-hal praktis: “Nasi masih ada?” “Kamu besok masuk pagi?” “Ada struk belanja?”

Tapi malam itu, saat kami sedang memotong tempe untuk masak besok pagi, aku akhirnya bicara duluan.

“Dit,” kataku pelan, tanpa menoleh, “Aku nggak marah soal cucian. Tapi aku ngerasa… sendirian.”

Dia diam lama. Lalu meletakkan pisau dan duduk di kursi dapur.

“Aku juga ngerasa diserang terus, Na. Seolah aku nggak ngelakuin apa-apa.”

Aku menoleh, pelan. “Aku tahu kamu berusaha. Tapi aku butuh kamu juga ada di sini. Bukan cuma fisik, tapi bantu mikir bareng. Aku capek mikir sendiri.”

Dia mengangguk, mata berkaca. “Aku pikir… aku harus jadi cowok yang bisa nyelesaiin semuanya sendiri. Tapi ternyata, itu malah bikin aku ngerasa gagal.”

Aku menghela napas. “Kita bisa gagal bareng, Dit. Tapi jangan saling tinggalin.”

**

Malam itu, setelah cuci piring, aku duduk lagi di meja ruang tengah yang mulai menguning karena sinar sore. Lampunya remang. Radit sudah tidur duluan.

Aku membuka jurnalku lagi. Kutulis:

“Kadang, masalahnya bukan karena bajunya nggak dijemur. Tapi karena aku menumpuk ekspektasi tanpa membaginya. Dan dia menumpuk tekanan tanpa membaginya juga.”

“Ternyata, adaptasi bukan cuma soal tinggal bareng. Tapi tentang gimana caranya kita ribut, saling ngalah, dan tetap mau duduk bareng di meja makan esok pagi.”

Dan di halaman terakhir malam itu, aku menulis:

"Masalah kecil itu seperti pasir di sepatu. Kalau dibiarkan, bisa bikin luka jalan kaki. Tapi kalau dibersihkan bareng, kita masih bisa melangkah, pelan-pelan, meski jalannya jauh."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Liontin Semanggi
1758      1010     3     
Inspirational
Binar dan Ersa sama-sama cowok most wanted di sekolah. Mereka terkenal selain karena good looking, juga karena persaingan prestasi merebutkan ranking 1 paralel. Binar itu ramah meski hidupnya tidak mudah. Ersa itu dingin, hatinya dipenuhi dengki pada Binar. Sampai Ersa tidak sengaja melihat kalung dengan liontin Semanggi yang dipakai oleh Binar, sama persis dengan miliknya. Sejak saat...
Ikhlas Berbuah Cinta
1289      863     0     
Inspirational
Nadhira As-Syifah, dengan segala kekurangan membuatnya diberlakukan berbeda di keluarganya sendiri, ayah dan ibunya yang tidak pernah ada di pihaknya, sering 'dipaksa' mengalah demi adiknya Mawar Rainy dalam hal apa saja, hal itu membuat Mawar seolah punya jalan pintas untuk merebut semuanya dari Nadhira. Nadhira sudah senantiasa bersabar, positif thinking dan selalu yakin akan ada hikmah dibal...
DocDetec
470      290     1     
Mystery
Bagi Arin Tarim, hidup hanya memiliki satu tujuan: menjadi seorang dokter. Identitas dirinya sepenuhnya terpaku pada mimpi itu. Namun, sebuah tragedi menghancurkan harapannya, membuatnya harus menerima kenyataan pahit bahwa cita-citanya tak lagi mungkin terwujud. Dunia Arin terasa runtuh, dan sebagai akibatnya, ia mengundurkan diri dari klub biologi dua minggu sebelum pameran penting penelitian y...
Tanpo Arang
55      46     1     
Fantasy
Roni mengira liburannya di desa Tanpo Arang bakal penuh dengan suara jangkrik, sinyal HP yang lemot, dan makanan santan yang bikin perut “melayang”. Tapi ternyata, yang lebih lemot justru dia sendiri — terutama dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar villa keluarga yang sudah mereka tinggali sejak kecil. Di desa yang terkenal dengan cahaya misterius dari sebuah tebing sunyi, ...
FINDING THE SUN
546      262     15     
Action
Orang-orang memanggilku Affa. Aku cewek normal biasa. Seperti kebanyakan orang aku juga punya mimpi. Mimpiku pun juga biasa. Ingin menjadi seorang mahasiswi di universitas nomor satu di negeri ini. Biasa kan? Tapi kok banyak banget rintangannya. Tidak cukupkah dengan berhenti dua tahun hanya demi lolos seleksi ketat hingga menghabiskan banyak uang dan waktu? Justru saat akhirnya aku diterima di k...
Spektrum Amalia
836      555     1     
Fantasy
Amalia hidup dalam dunia yang sunyi bukan karena ia tak ingin bicara, tapi karena setiap emosi orang lain muncul begitu nyata di matanya : sebagai warna, bentuk, dan kadang suara yang menghantui. Sebagai mahasiswi seni yang hidup dari beasiswa dan kenangan kelabu, Amalia mencoba bertahan. Sampai suatu hari, ia terlibat dalam proyek rahasia kampus yang mengubah cara pandangnya terhadap diri sendi...
Penantian Panjang Gadis Gila
334      251     5     
Romance
Aku kira semua akan baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hidupku semakin kacau. Andai dulu aku memilih bersama Papa, mungkin hidupku akan lebih baik. Bersama Mama, hidupku penuh tekanan dan aku harus merelakan masa remajaku.
Bunga Hortensia
1655      104     0     
Mystery
Nathaniel adalah laki-laki penyendiri. Ia lebih suka aroma buku di perpustakaan ketimbang teman perempuan di sekolahnya. Tapi suatu waktu, ada gadis aneh masuk ke dalam lingkarannya yang tenang itu. Gadis yang sulit dikendalikan, memaksanya ini dan itu, maniak misteri dan teka-teki, yang menurut Nate itu tidak penting. Namun kemudian, ketika mereka sudah bisa menerima satu sama lain dan mulai m...
May I be Happy?
672      399     0     
Inspirational
Mencari arti kebahagian dalam kehidupan yang serba tidak pasti, itulah kehidupan yang dijalani oleh Maya. Maya merupakan seseorang yang pemalu, selalu berada didalam zona nyamannya, takut untuk mengambil keputusan, karena dia merasa keluarganya sendiri tidak menaruh kepercayaan kepada dirinya sejak kecil. Hal itu membuat Maya tumbuh menjadi seperti itu, dia tersiksa memiliki sifat itu sedangka...
Broken Home
34      32     0     
True Story
Semuanya kacau sesudah perceraian orang tua. Tak ada cinta, kepedulian dan kasih sayang. Mampukah Fiona, Agnes dan Yohan mejalan hidup tanpa sesosok orang tua?