Loading...
MENU
About Us  
Tanpo Arang
77
88
1

Fantasy

Tanpo Arang

By: linschq

(0 Reviews)

Roni mengira liburannya di desa Tanpo Arang bakal penuh dengan suara jangkrik, sinyal HP yang lemot, dan makanan santan yang bikin perut “melayang”. Tapi ternyata, yang lebih lemot justru dia sendiri — terutama dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar villa keluarga yang sudah mereka tinggali sejak kecil.
Di desa yang terkenal dengan cahaya misterius dari sebuah tebing sunyi, Roni bertemu lagi dengan Ahyi, teman masa kecil yang dulu sering dia ganggu, tapi sekarang sudah berubah jadi cewek unik: sedikit galak, kadang bijak, dan, ya, tetap saja ngeselin. Ahyi selalu punya cerita-cerita aneh tentang “Tebing Cahaya” yang katanya tidak pernah meninggalkan jejak arang — simbol dari sebuah tempat di mana dendam, luka, dan kebencian tidak boleh tinggal.
Roni, yang polos dan skeptis, mulai penasaran. Lebih dari sekadar penasaran, dia mulai merasa ada kenyamanan aneh saat bersama Ahyi, sesuatu yang tidak bisa dia jelaskan dengan logika biasa. Namun, kedamaian itu langsung terganggu oleh kedatangan Ridhan, kakak Roni yang serius dan dingin, yang seakan punya misi rahasia menjaga jarak dari Ahyi—meskipun Ridhan sendiri tampak sulit untuk benar-benar melepaskan perhatian diam-diamnya padanya.
Ketegangan antara mereka bertiga bukan hanya soal cerita mistis atau cahaya aneh di tebing, tapi juga soal luka-luka lama yang belum sembuh dan perasaan yang sulit diucapkan. Ketika konflik memuncak, satu kejadian di tebing—di mana cahaya dan kegelapan bertemu—mengubah segalanya, memaksa mereka untuk menghadapi bukan hanya misteri desa, tapi juga hati mereka sendiri.
Tanpo Arang bukan sekadar kisah tentang cinta dan rahasia. Ini adalah refleksi filosofis tentang bagaimana kita memilih untuk tidak meninggalkan arang — jejak kebencian dan luka — dalam perjalanan hidup. Sebuah pengingat bahwa cahaya sejati muncul bukan dari menghindari kegelapan, tapi dari berani menatap dan mengubahnya.

Review Cerita

No ratings & reviews

Tulis Ulasan

Plot
Character
Writing Style
Grammar

Cerita Untukmu

cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover