Loading...
Logo TinLit
Read Story - VampArtis United
MENU
About Us  

Rasa yang Ingin Tinggal Lebih Lama

 

Setelah malam penghargaan, dan sederetan kejadian aneh.. Kini hidup mereka berubah—bukan karena rahasia terungkap, tetapi karena… tak ada lagi yang mengganggu.

 

Tak ada panggilan dari Klan Tua.

Tak ada peringatan dari Dewan Takdir.

Tak ada darah yang tumpah di balik layar.

 

Hanya syuting, fanmeeting, dan kontrak iklan.

 

**

Kay kembali lagi setelah menyelesaikan wajib militer (bisa-bisanya vampir ikut wamil) 

 

Shin, Kay, dan Rai semakin sibuk. Cinta segitiga akting di layar, perlahan terasa terlalu nyata bagi netizen, karean chemistry ke tiganya..

Project dan reality show makin bertambah padat. 

 

“Kalau aku manusia beneran, mungkin aku udah ngajak kamu kencan ke taman hiburan,” kata Rai pada Shin sambil menatap es krim meleleh di tangannya.

 

“Kalau aku manusia beneran, aku pasti udah patah hati dari episode pertama,” sahut Kay setengah bercanda, setengah tulus.

 

Shin hanya tersenyum. “Kalau kalian manusia… mungkin aku nggak akan jatuh cinta pada kalian dari awal.”

 

Sepenggal cuplikan undangan podcast tentang drama mereka yang masih terus di tonton netizen dan masih beredar luas.. 

**

 

Di sisi lain, Vidi dan Jenni mulai menjalani hidup yang hampir normal.

 

Jenni menulis buku harian. Vidi jadi YouTuber madu ASMR.

 

Setiap pagi mereka jalan kaki ke lokasi syuting. Setiap malam mereka nongkrong di convenience store, beli kopi kaleng dan sandwich tuna.

 

Dan untuk pertama kalinya dalam ratusan tahun, mereka mulai bertanya hal yang aneh.

 

“Kalau kita bisa hidup seperti ini… kenapa harus kembali jadi vampir?”

 

“Kenapa nggak cari cara... untuk lepas dari semua?”

 

**

 

Malam itu, mereka berkumpul di atap gedung apartemen Shin.

 

“Ada legenda lama,” kata Jenni sambil membuka lembaran kuno. “Kalau seorang vampir bisa hidup seratus hari tanpa menyesap darah... tubuhnya akan mulai berubah.”

 

“Jadi manusia?” tanya Vidi.

 

“Tidak bisa di pastikan 100% jadi manusia. Tapi nantinya kita Bisa makan ramen tengah malam. Bisa tidur delapan jam tanpa peti es, tanpa darah umur bertambah, bisa naik berat badan dan tentunya tanpa kekuatan vampir"

 

Kay bergumam, “Dan bisa... mencintai seseorang tanpa takut menghisap emosinya sampai habis.”

 

Shin menatap mereka satu per satu.

 

“Kalian mau berubah? Meninggalkan semuanya?”

 

Rai menjawab duluan. “Kalau jadi manusia berarti bisa tinggal lebih lama di hidup ini, bareng kalian... kenapa tidak?”

 

**

 

Tak ada petir. Tak ada ritual darah.

 

Hanya sekelompok mantan vampir, artis pendatang baru, dan satu manusia berdarah madu yang memutuskan untuk menjadi biasa.

 

Dan untuk pertama kalinya... mereka benar-benar merasa hidup.. 

 

Fajar yang telah menggambil cuti panjang pertamanya setelah bekerja cukup lama

Kali ini ada misi penting dan rahasia yang dia harus selesaikan.. 

Sudah berbulan-bulan dia tidak kembali. 

 

100 Hari Menjadi Seseorang yang Baru

 

Hari ke-1 dimulai tanpa seremoni.

Tanpa mantra. Tanpa pengakuan dramatis.

 

Kay hanya menulis angka 1 di kaca kamar mandi dengan uap.

Rai menggambar lingkaran kecil di notes-nya.

Vidi… membuat video countdown dengan judul, “100 Hari Menjadi Bukan Vampir (Vlog Reformasi).”

 

Sementara Jenni… memandangi satu-satunya madu di kulkas, lalu menguncinya di dalam koper anti-bocor.

 

**

 

Hari ke-12, Kay mulai bisa makan bingsu mangga.

Hari ke-15, Rai bangun karena mimpi, sesuatu yang selama ini cuma jadi teori di buku klan.

Hari ke-20, Vidi pilek. PILEK.

 “Guys, aku bersin 7x. Aku makin manusia atau makin lemah?”

 

Sementara itu, Jenni mulai mencicipi makanan manusia.

Roti panggang. Mi instan. Kimchi busuk tapi lezat.

 

“Aku memang bukan vampir seutuhnya dari awal,” katanya pelan pada Vidi.

“Aku lahir setengah. Punya detak jantung, bisa makan tapi mabok, bisa nangis kalau nonton ending drama, bisa sakit juga kadang-kadang”

Dia tertawa kecil. “Tapi aku candu madu. Itu kelemahanku. Dan aku mau sembuh.”

 

Vidi terdiam. “Kamu... yang paling kuat di antara kita.”

 

Jenni menjawab, “Atau paling hancur, makanya pengen pulih duluan.”

"Apa yang kamu tulis di buku takdir, kenapa kita jadi aneh begini" Bisik vidi pada Jenni

"Apa yang telah terjadi itu yang tertulis" Kata Jenni sambil tertawa kecil

"Tapi kenapa jadi aneh dan konyol begini? "

"Mungkin karena kita menulis di buku takdir versi yang belum upgrade"

**

 

Hari ke-31.

Manajer casting dari salah satu rumah produksi besar datang ke lokasi syuting mereka.

 

“Proyek baru. Drama tema vampir berdurasi panjang. Global market. Format trilogy. Kalian cocok banget.”

 

Shin langsung menyipit. “Kalian sadar nggak... itu artinya kalian harus kembali pakai identitas vampir?”

 

Kay menatap naskah. “Judulnya aja Blood of Twilight.”

 

Rai berkata pelan, “Ini godaan.”

 

Vidi bergumam, “Daya tarik vampir kembali. Tapi kita sedang mencoba lepas dari itu.”

 

Jenni menyodorkan satu pertanyaan:

“Apakah kita akan ambil drama ini... sebagai vampir yang berpura-pura jadi manusia? Atau manusia yang berpura-pura jadi vampir?”

 

Hening.

 

Tapi dalam hati masing-masing, mereka tahu:

Sesuatu sedang berubah.

Kay mulai berkeringat saat gugup.

Rai bisa masuk ruangan terang tanpa kacamata UV.

Vidi… mulai tidak suka aroma darah. Bahkan sempat muntah saat lihat adegan vampir di film lawas.

 

**

 

Hari ke-50 tinggal menghitung jam.

Setengah jalan menuju perubahan.

 

Dan sekarang, dengan tawaran proyek besar di tangan, mereka harus memilih:

Melangkah ke masa depan sebagai manusia—atau tetap jadi legenda bayangan.

 

 

---

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lantas?
74      72     0     
Romance
"Lah sejak kapan lo hilang ingatan?" "Kemarin." "Kok lo inget cara bernapas, berak, kencing, makan, minum, bicara?! Tipu kan lo?! Hayo ngaku." "Gue amnesia bukan mati, Kunyuk!" Karandoman mereka, Amanda dan Rendi berakhir seiring ingatan Rendi yang memudar tentang cewek itu dikarenakan sebuah kecelakaan. Amanda tetap bersikeras mendapatkan ingatan Rendi meski harus mengorbankan nyawan...
BestfriEND
123      113     1     
True Story
Di tengah hedonisme kampus yang terasa asing, Iara Deanara memilih teguh pada kesederhanaannya. Berbekal mental kuat sejak sekolah. Dia tak gentar menghadapi perundungan dari teman kampusnya, Frada. Iara yakin, tanpa polesan makeup dan penampilan mewah. Dia akan menemukan orang tulus yang menerima hatinya. Keyakinannya bersemi saat bersahabat dengan Dea dan menjalin kasih dengan Emil, cowok b...
TANPA KATA
85      79     0     
True Story
"Tidak mudah bukan berarti tidak bisa bukan?" ucapnya saat itu, yang hingga kini masih terngiang di telingaku. Sulit sekali rasanya melupakan senyum terakhir yang kulihat di ujung peron stasiun kala itu ditahun 2018. Perpisahan yang sudah kita sepakati bersama tanpa tapi. Perpisahan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Yang memaksaku kembali menjadi "aku" sebelum mengenalmu.
Game of Dream
1521      851     4     
Science Fiction
Reina membuat sebuah permainan yang akhirnya dijual secara publik oleh perusahaannya. permainan itupun laku di pasaran sehingga dibuatlah sebuah turnamen besar dengan ratusan player yang ikut di dalamnya. Namun, sesuatu terjadi ketika turnamen itu berlangsung...
The Eternal Love
22334      3649     18     
Romance
Hazel Star, perempuan pilihan yang pergi ke masa depan lewat perantara novel fiksi "The Eternal Love". Dia terkejut setelah tiba-tiba bangun disebuat tempat asing dan juga mendapatkan suprise anniversary dari tokoh novel yang dibacanya didunia nyata, Zaidan Abriana. Hazel juga terkejut setelah tahu bahwa saat itu dia tengah berada ditahun 2022. Tak hanya itu, disana juga Hazel memili...
Not Nice Lady
4      2     1     
Romance
Alara Si Pengacau, anak dari Duke Roderic yang terobsesi pada Putra Mahkota itu harus mati mengenaskan di tangan pemuda yang dicintainya. Bagiku Alara bukanlah antagonis yang pantas mati. Nasibnya malang dipermainkan oleh keluarga sendiri sehingga bertindak berlebihan demi terlepas dari nama Roderic. Setelah mengungkapkan pendapatku itu, AJAIBNYA aku malah menjadi Alara! Bersikap baik tidak...
Dear Future Me: To The Me I'm Yet To Be
771      523     2     
Inspirational
Bagaimana rasanya jika satu-satunya tempat pulang adalah dirimu sendiri—yang belum lahir? Inara, mahasiswi Psikologi berusia 19 tahun, hidup di antara luka yang diwariskan dan harapan yang nyaris padam. Ayahnya meninggal, ibunya diam terhadap kekerasan, dan dunia serasa sunyi meski riuh. Dalam keputusasaan, ia menemukan satu cara untuk tetap bernapas—menulis email ke dirinya di masa dep...
MANITO
3281      1917     14     
Romance
Dalam hidup, terkadang kita mempunyai rahasia yang perlu disembunyikan. Akan tetapi, kita juga butuh tempat untuk menampung serta mencurahkan hal itu. Agar, tidak terlalu menjadi beban pikiran. Hidup Libby tidaklah seindah kisah dalam dongeng. Bahkan, banyak beban yang harus dirasakan. Itu menyebabkan dirinya tidak mudah berbagi kisah dengan orang lain. Namun, ia akan berusaha untuk bertahan....
Unframed
2211      1270     4     
Inspirational
Abimanyu dan teman-temannya menggabungkan Tugas Akhir mereka ke dalam sebuah dokumenter. Namun, semakin lama, dokumenter yang mereka kerjakan justru menyorot kehidupan pribadi masing-masing, hingga mereka bertemu di satu persimpangan yang sama; tidak ada satu orang pun yang benar-benar baik-baik saja. Andin: Gue percaya kalau cinta bisa nyembuhin luka lama. Tapi, gue juga menyadari kalau cinta...
Fragmen Tanpa Titik
91      84     0     
Inspirational
"Kita tidak perlu menjadi masterpiece cukup menjadi fragmen yang bermakna" Shia menganggap dirinya seperti fragmen - tidak utuh dan penuh kekurangan, meski ia berusaha tampak sempurna di mata orang lain. Sebagai anak pertama, perempuan, ia selalu ingin menonjolkan diri bahwa ia baik-baik saja dalam segala kondisi, bahwa ia bisa melakukan segalanya sendiri tanpa bantuan siapa pun, bahwa ia bis...