Portal Suling & Era Joseon
Saat Vidi meniup suling dengan nada “salah”, ruang di sekeliling mereka tiba-tiba berputar dan berpendar warna-warni.
Mereka berempa terpental dan terdampar di sebuah desa kecil di era Joseon, tepat di tengah perayaan panen.
Orang-orang desa mematung melihat mereka:
Rai dengan jaket bergambar kuda vampir bersayap api,
Jenni dengan sabun-sabun uniknya,
Vidi dengan suling antiknya,
dan Shin yang tetap modis tapi kelihatan bingung.
Seorang penjaga kerajaan datang menghampiri, lalu membawanya ke istana.
Di istana, raja muda penasaran sekaligus bingung. “Siapakah kalian, makhluk dari masa depan yang membawa bau lavender dan suling ajaib itu?”
Jenni cepat-cepat menjawab, “Kami… seniman dan penemu, Yang Mulia. Aku ahli mandi dan kebersihan, ini sabun ajaib.”
Rai menatap diam, menimbulkan kesan misterius.
Vidi mencoba memainkan suling untuk menghibur, tapi suaranya bikin naga kecil di istana malah rewel.
Shin tersenyum sopan, lalu berkata, “Kami ingin belajar dan… membantu kerajaan, Yang Mulia.”
**
Tapi tidak semua orang senang dengan kedatangan mereka.
Seorang pejabat licik melihat mereka sebagai ancaman, dan mulai menyebar rumor bahwa mereka penyihir jahat.
**
Jenni pun ditugasi membuat sabun khusus yang bisa “membersihkan” tuduhan itu.
Rai dan Shin berusaha mencari dukungan di istana, sementara Vidi mencoba berkomunikasi dengan naga raja agar tenang.
**
Suatu malam, mereka menemukan portal kecil terbuka lagi. Portal mengajak mereka kembali ke dunia modern.
“Kalau kalian ikut, kalian harus siap menjalani kehidupan ‘normal’ selama 30 hari!” suara dari portal di ikuti dengan tawa besar.
Jenni mengelap tangan pakai sabun lavendernya. “Normal itu apa ya?”
Rai menatap tajam, “Kita akan pelajari.”
**
Mereka melangkah ke portal dan… kembali ke dunia modern, siap menjalani petualangan baru.
Living With Normal People (Tolong Doakan Kami)
Empat artis eksentrik berdiri di depan sebuah rumah sederhana berisi satu keluarga manusia biasa:
Ayah pekerja kantoran, ibu guru TK, anak SMA yang sarkastik, dan anak SD yang terlalu jujur.
Kamera reality show mulai merekam.
Narator berkata dramatis, “Bisakah mereka hidup normal selama 30 hari? Temukan jawabannya… kalau kru masih waras sampai episode terakhir.”
(Mereka harus memerankan peran vampir)
**
Hari 1: Perkenalan dan Syok Budaya
Ayah keluarga hampir jatuh saat lihat Jenni bawa koper berisi sabun dan karpet.
“Ini properti pribadi,” kata Jenni. “Kalau dapur kalian penuh energi negatif, aku siap menyerapnya.”
Rai duduk angkuh di ruang tamu, pakai jas dan sunglasses dalam ruangan.
“Dia kenapa gayanya kayak CEO drama revenge?” bisik anak SMA.
Shin langsung tidur di sofa, tanpa salam.
Vidi tersenyum kikuk, “Saya… bisa menghibur keluarga ini dengan suling!”
Anak SD langsung teriak, “TAPI JANGAN TIUP DULU!!”
**
Tantangan Minggu Pertama: Bertahan Hidup Tanpa Merusak Apapun
Jenni diminta bantu masak. Tapi dia diam-diam nyelipin sabun peppermint ke dalam sup.
“Kenapa supnya beraroma spa?” tanya Ibu.
“Untuk menyembuhkan luka batin,” jawab Jenni sambil bangga.
Rai berusaha tak menatap tajam. Tapi saat ayah cerita soal atasan menyebalkan, Rai spontan menatap kamera seperti mau membunuh bosnya.
Shin gagal bangun pagi. Dia malah tidur di kolong meja dapur karena katanya "suasana di situ menenangkan".
Vidi mengajar suling di SD, tapi nadanya terlalu… menyeramkan. Anak-anak menangis, guru-guru hampir manggil paranormal.
(Semejak takdir baru di tulis mereka menjadi aneh)
**
Minggu Kedua: Adaptasi (Dengan Gagal Total)
Kamera menangkap:
Jenni berdiri di dapur dengan masker wajah sambil ngaduk sayur pake sabun.
Rai merenung di taman, dikelilingi kucing liar yang entah kenapa memuja aura dinginnya.
Shin mencoba membantu Ibu nyapu, tapi malah nyapu sambil tidur jalan.
Vidi mencoba belajar teknik “bermain suling bahagia”, tapi malah meniup lagu balada sedih saat ulang tahun anak SD.
**
Minggu Ketiga: Tiba-tiba Mereka Jadi Viral Lagi
Cuplikan reality show bocor di internet.
Netizen terpesona dengan cara Rai menatap pohon seolah itu musuh lama.
Jenni disebut “Dewi Kebersihan Abadi” karena bisa masak sambil pakai hair mask.
Shin viral karena tertidur di tempat aneh setiap episode (dalam bak mandi, bawah meja, tangga).
Vidi jadi meme nasional karena ekspresinya panik tiap meniup suling.
Fans bikin tagar: #VampirTolongNormal dan #TeamSabun trending di Korea.
**
Minggu Terakhir: Mereka Mulai Menyatu
Jenni akhirnya masak tanpa sabun. Rasanya tetap aneh… tapi manusiawi.
Rai belajar tersenyum (walau cuma 1 detik, itu terekam dan jadi GIF viral).
Shin bangun jam 9 pagi, bantu nyetrika. Semua kaget. Dia pun pingsan karena kelelahan emosional.
Vidi berhasil memainkan lagu ceria untuk anak-anak. Mereka tidak menangis! Malah… joget.
**
Pelukan dan Refleksi
Keluarga manusia memberi hadiah: album foto mereka selama tinggal bareng.
Shin menatapnya lama, lalu tersenyum tulus.
“Rasanya… kayak punya keluarga beneran.”
Jenni mengangguk pelan. “Mereka nggak beli sabunku, tapi mereka terima aku.”
Vidi nyaris nangis tapi ditutupin suling.
Rai menatap ke arah langit, “Ternyata… menjadi normal itu bukan soal menyesuaikan diri, tapi diterima apa adanya.”
**
Narator menutup acara:
“Superstar aneh. Satu keluarga biasa. Tapi selama 30 hari, mereka menemukan satu hal yang tidak bisa dibeli, tidak bisa disabotase, dan tidak bisa ditiduri di atas kulkas:
Kebersamaan.”
**
Dan entah bagaimana… mereka menang penghargaan “Reality Show Terabsurd Tapi Menyentuh 2025”.