Loading...
Logo TinLit
Read Story - Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu
MENU
About Us  

Kalau boleh jujur, aku sering banget merasa capek jadi diri sendiri.
Bukan karena aku nggak suka diri aku—jangan salah paham dulu!
Tapi karena jadi diri sendiri itu kadang berat. Kadang ribet. Kadang bikin bingung sendiri.

Pernah nggak sih kamu tiba-tiba kepikiran,
“Aduh, enak ya kalau aku bisa jadi orang lain aja.”
Yang hidupnya kelihatan mulus, rapi, dan nggak perlu ribet mikirin ini-itu.
Yang punya semua jawaban, punya keberanian lebih, dan…
yang rumahnya nggak cuma ngontrak.

Ya, rumah ngontrak itu masalah serius, ya?
Aku pernah nanya ke diri sendiri,
“Kalau aku bisa jadi orang lain, kamu mau jadi siapa?”

Jawaban pertamaku adalah: Orang yang rumahnya bukan ngontrak. Serius, masalah ngontrak itu beneran bikin galau. Bayangin tiap bulan harus mikirin bayar kontrakan yang kadang datang telat, atau pemilik rumah yang tiba-tiba berubah pikiran dan bilang,
“Nah, bulan depan jangan ada hewan peliharaan, ya!”

Aku pernah pasang perangkap kucing di halaman depan supaya ada yang jaga.
Tapi malah yang datang itu kucing tetangga, bukan penjaga kontrakan.
Sungguh, hidupku kadang penuh kejutan seperti sinetron!

Balik ke soal pengen jadi orang lain. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya siapa sih yang nggak pernah kepingin jadi orang lain?
Aku yakin semua pernah. Apalagi kalau lihat teman yang kayaknya hidupnya keren banget di media sosial.

Lihat Instagram mereka yang posting foto makan sushi, jalan-jalan ke Eropa, atau kerja di startup keren dengan tumpukan hadiah.

Aku?
Foto terakhirku adalah… mie instan tabur keju yang hampir gosong.

Kadang aku mikir,
“Kalau aku jadi orang lain, mungkin aku juga bisa kayak mereka.”
Bisa makan sushi tiap hari, bisa liburan tanpa mikirin uang kontrakan, bisa kerja yang bikin hati senang, bukan cuma otak pusing.

Tapi kemudian aku sadar, aku nggak bisa jadi orang lain. Dan itu sebenarnya bukan hal yang buruk.

Jadi diri sendiri itu memang capek. Kadang aku merasa harus pakai topeng supaya bisa diterima di lingkungan kerja, di keluarga, di pertemanan.
Topeng yang bilang,
“Aku kuat.”
“Aku nggak pernah galau.”
“Aku selalu tahu apa yang harus dilakukan.”

Padahal, dalam hati aku cuma pengen bilang,
“Aku capek, aku bingung, aku pengen istirahat.”

Tapi kan nggak gampang bilang itu, ya?
Orang-orang biasanya nggak terlalu paham kalau kamu bilang kamu nggak oke.
Malah kadang dikasih jawaban seperti:
“Ya sudah, kuatkan hati dong.”
“Atau kamu yang harus cari solusi sendiri.”

Makanya, aku kadang pengen kabur dari semuanya. Jadi orang lain yang nggak perlu mikirin semua ini.

Tapi… apakah benar jadi orang lain itu lebih mudah?

Kalau aku lihat dari dekat, ternyata nggak juga. Orang lain juga punya masalahnya sendiri.
Mungkin lebih besar, mungkin beda, tapi tetap berat. Temanku, yang kelihatannya selalu ceria dan punya hidup mapan, ternyata juga sering merasa nggak cukup.
Dia pernah bilang ke aku, “Kadang aku iri sama kamu yang bisa santai, nggak terlalu mikir soal uang atau masa depan.”

Aku tertawa kecil. Aku yang mikir tiap malam, dia yang berusaha kuat tiap pagi.
Jadi, ternyata semua orang punya beban masing-masing.

Ada satu hal yang aku pelajari: Jadi diri sendiri itu bukan soal sempurna. Tapi tentang menerima diri apa adanya, meskipun belum sempurna.

Aku mungkin belum punya rumah sendiri. Aku mungkin masih ngontrak. Aku mungkin belum punya karier yang sempurna. Tapi aku punya niat. Aku punya usaha. Dan aku punya hati yang mau terus belajar.

Kalau aku jadi orang lain, aku nggak bisa jadi aku. Dan aku yakin, aku nggak mau kehilangan cerita dan perjalanan yang udah aku jalani. Kadang aku merasa jadi diri sendiri itu seperti naik roller coaster. Ada naik, turun, dan putar-putar. Kadang deg-degan, kadang ketawa, kadang pengen teriak.

Tapi di akhir hari, aku selalu ingat satu hal: Aku masih di sini. Aku masih berusaha. Dan itu sudah cukup luar biasa.

Aku pernah ngobrol sama seorang teman lama yang sekarang sudah punya hidup mapan.
Dia bilang, “Dulu aku juga sering pengen jadi orang lain.
Tapi lama-lama aku sadar, yang paling penting bukan siapa kamu di mata orang lain, tapi seberapa besar kamu menghargai diri sendiri.”

Kata-kata itu kayak ketukan pelan di hati.
Bukan soal jadi orang lain yang hidupnya “sempurna”.
Tapi soal jadi diri sendiri yang terus berusaha dan menerima ketidaksempurnaan.

Jadi, aku nggak mau lagi iri sama orang lain. Aku nggak mau lagi merasa kecil karena aku masih ngontrak, belum punya apa-apa. Karena aku tahu, hidupku punya kisah yang unik.
Kisah yang penuh perjuangan, tawa, dan air mata.

Aku juga tahu, suatu saat nanti aku akan punya rumah sendiri, atau setidaknya tempat yang benar-benar aku sebut rumah.

Tapi sampai saat itu tiba, aku akan tetap jadi aku. Dengan semua kelebihan dan kekuranganku. Dengan semua kegagalan dan keberhasilanku.

Kadang aku masih pengen jadi orang lain, tapi sekarang aku tahu, yang paling penting adalah: aku nggak perlu jadi siapa-siapa selain diriku sendiri. Karena menjadi diriku—walau capek, kadang nggak sempurna, dan nggak selalu gampang—itu sudah luar biasa.

Dan… selalu ada cerita lucu dan pelajaran berharga di tiap langkahku.

Jadi buat kamu yang juga lagi merasa capek jadi diri sendiri,
ingatlah ini: Kamu nggak sendirian. Kita semua pernah merasa pengen kabur, pengen ganti peran, pengen hidup yang lain. Tapi kita nggak perlu jadi orang lain untuk bahagia. Yang kita butuhkan cuma keberanian untuk menerima diri apa adanya, dan niat tulus untuk terus melangkah.

Jadi, ayo terus jadi diri sendiri.
Walau nggak mudah, walau kadang bikin pusing.
Tapi percayalah, itu cerita yang paling indah.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Perjalanan yang Takkan Usai
1006      738     1     
Romance
Untuk pertama kalinya Laila pergi mengikuti study tour. Di momen-momen yang menyenangkan itu, Laila sempat bertemu dengan teman masa kecil sekaligus orang yang ia sukai. Perasaan campur aduk tentulah ia rasakan saat menyemai cinta di tengah study tour. Apalagi ini adalah pengalaman pertama ia jatuh cinta pada seseorang. Akankah Laila dapat menyemai cinta dengan baik sembari mencari jati diri ...
My First love Is Dad Dead
115      101     0     
True Story
My First love Is Dad Dead Ketika anak perempuan memasuki usia remaja sekitar usia 13-15 tahun, biasanya orang tua mulai mengkhawatirkan anak-anak mereka yang mulai beranjak dewasa. Terutama anak perempuan, biasanya ayahnya akan lebih khawatir kepada anak perempuan. Dari mulai pergaulan, pertemanan, dan mulai mengenal cinta-cintaan di masa sekolah. Seorang ayah akan lebih protektif menjaga putr...
Loveless
16960      7013     615     
Inspirational
Menjadi anak pertama bukanlah pilihan. Namun, menjadi tulang punggung keluarga merupakan sebuah keharusan. Itulah yang terjadi pada Reinanda Wisnu Dhananjaya. Dia harus bertanggung jawab atas ibu dan adiknya setelah sang ayah tiada. Wisnu tidak hanya dituntut untuk menjadi laki-laki dewasa, tetapi anak yang selalu mengalah, dan kakak yang wajib mengikuti semua keinginan adiknya. Pada awalnya, ...
Unframed
2319      1341     4     
Inspirational
Abimanyu dan teman-temannya menggabungkan Tugas Akhir mereka ke dalam sebuah dokumenter. Namun, semakin lama, dokumenter yang mereka kerjakan justru menyorot kehidupan pribadi masing-masing, hingga mereka bertemu di satu persimpangan yang sama; tidak ada satu orang pun yang benar-benar baik-baik saja. Andin: Gue percaya kalau cinta bisa nyembuhin luka lama. Tapi, gue juga menyadari kalau cinta...
Negaraku Hancur, Hatiku Pecah, Tapi Aku Masih Bisa Memasak Nasi Goreng
2678      1109     1     
Romance
Ketika Arya menginjakkan kaki di Tokyo, niat awalnya hanya melarikan diri sebentar dari kehidupannya di Indonesia. Ia tak menyangka pelariannya berubah jadi pengasingan permanen. Sendirian, lapar, dan nyaris ilegal. Hidupnya berubah saat ia bertemu Sakura, gadis pendiam di taman bunga yang ternyata menyimpan luka dan mimpi yang tak kalah rumit. Dalam bahasa yang tak sepenuhnya mereka kuasai, k...
Melting Point
6048      1361     3     
Romance
Archer Aldebaran, contoh pacar ideal di sekolahnya walaupun sebenarnya Archer tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan siapapun. Sikapnya yang ramah membuat hampir seluruh siswi di sekolahnya pernah disapa atau mendapat godaan iseng Archer. Sementara Melody Queenie yang baru memasuki jenjang pendidikan SMA termasuk sebagian kecil yang tidak suka dengan Archer. Hal itu disebabkan oleh hal ...
Tragedi Mawar-to
484      318     4     
Short Story
Mawarto sebut saja seperti itu. Dia terkenal sebagai playboy desa yang juga Punya kisah kelam selama mengarungi masa masa cinta monyetnya.
Ikhlas Berbuah Cinta
3415      1715     0     
Inspirational
Nadhira As-Syifah, dengan segala kekurangan membuatnya diberlakukan berbeda di keluarganya sendiri, ayah dan ibunya yang tidak pernah ada di pihaknya, sering 'dipaksa' mengalah demi adiknya Mawar Rainy dalam hal apa saja, hal itu membuat Mawar seolah punya jalan pintas untuk merebut semuanya dari Nadhira. Nadhira sudah senantiasa bersabar, positif thinking dan selalu yakin akan ada hikmah dibal...
Let me be cruel
13312      5123     545     
Inspirational
Menjadi people pleaser itu melelahkan terutama saat kau adalah anak sulung. Terbiasa memendam, terbiasa mengalah, dan terlalu sering bilang iya meski hati sebenarnya ingin menolak. Lara Serina Pratama tahu rasanya. Dikenal sebagai anak baik, tapi tak pernah ditanya apakah ia bahagia menjalaninya. Semua sibuk menerima senyumnya, tak ada yang sadar kalau ia mulai kehilangan dirinya sendiri.
DocDetec
1658      877     1     
Mystery
Bagi Arin Tarim, hidup hanya memiliki satu tujuan: menjadi seorang dokter. Identitas dirinya sepenuhnya terpaku pada mimpi itu. Namun, sebuah tragedi menghancurkan harapannya, membuatnya harus menerima kenyataan pahit bahwa cita-citanya tak lagi mungkin terwujud. Dunia Arin terasa runtuh, dan sebagai akibatnya, ia mengundurkan diri dari klub biologi dua minggu sebelum pameran penting penelitian y...