Loading...
Logo TinLit
Read Story - Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu
MENU
About Us  

Jujur saja, kalau hidup ini sebuah drama, aku pasti termasuk pemain yang improvisasi terus. Bukan karena aku jago, tapi karena… nggak ada script-nya!
Iya, bayangkan kalau aku disuruh main drama tapi naskahnya nggak pernah lengkap, bahkan kadang nggak ada sama sekali.

Kalau teman-temanku sudah hafal dengan peran mereka—si cerewet, si pahlawan, si pendiam—aku malah sering bingung,
“Eh, aku ini mau jadi siapa sih?”

Lucunya hidupku memang penuh improvisasi.

Dari kecil aku nggak pernah dapat panduan lengkap tentang “cara jadi orang dewasa.”
Yang aku tahu cuma:
“Nanti kamu harus kerja, punya teman, punya pasangan, dan bisa mandiri.”

Tapi… mana ada manusia yang bilang, gimana cara ngadepin bos yang galak, gimana caranya bertahan saat temen tiba-tiba cuek, atau gimana tetap waras saat pulsa habis di tengah meeting Zoom?

Aku sering merasa kayak aktor yang tiba-tiba disuruh main drama tanpa tahu dialognya, cuma modal nekat dan sering ketawa kecut sendiri.

Lucu? Iya. Sedih? Kadang juga.

Misalnya, ada kejadian waktu aku pertama kali interview kerja. Aku datang pake baju rapi, sudah latihan jawab pertanyaan, tapi pas udah depan HRD, mulut malah kaku kayak plastik yang baru dibuka. Aku coba ngelawak, tapi malah terdengar kayak suara robot error.

Aku pikir, “Ini kenapa aku nggak punya script yang jelas ya?”

Padahal kalau aku lihat teman lain, mereka kayaknya sudah tahu semua yang harus mereka bilang dan lakukan. Sementara aku cuma bisa berdoa dalam hati supaya nggak kelihatan kayak orang yang baru belajar jalan.

Jadi diri sendiri itu memang sering kali berarti harus berani improvisasi.

Karena kita nggak punya script baku dari Tuhan, kita harus bikin aturan main sendiri. Kadang sukses, kadang gagal, tapi selalu ada cerita seru yang bisa diceritain. Aku ingat waktu pertama kali coba jujur ke teman soal perasaan aku yang lagi galau. Aku pikir aku bakal ngomong kalimat yang keren dan bikin semua paham.
Tapi apa?
Yang keluar malah suara bergetar dan kata-kata yang melompat-lompat. Temanku cuma senyum, bilang, “Santai aja, yang penting kamu udah berani buka cerita.”

Dari situ aku sadar, nggak perlu script sempurna buat jadi diri sendiri. Yang penting berani mulai, walau dengan kata-kata yang berantakan.

Kadang aku juga suka berpikir, kenapa nggak ada script ya buat perasaan?

Misalnya, kenapa saat senang rasanya pengen teriak tapi malah diem aja?
Atau kenapa saat sedih, aku nggak bisa langsung nangis tapi malah ketawa nggak jelas?

Aku pernah coba cari di buku-buku self-help, tapi semua jawabannya terlalu serius dan baku.
Aku butuh panduan yang bisa aku baca sambil ketawa, “Eh, ini aku banget nih!”

Lucunya, aku juga baru sadar kalau skrip hidup itu berbeda-beda buat tiap orang.

Teman yang keliatan selalu tenang, mungkin dia juga lagi berjuang di balik layar. Orang yang selalu ceria, bisa jadi dia juga kadang merasa bingung, cuma dia pintar menyembunyikan. Jadi, sebenarnya, aku nggak perlu iri sama “script” orang lain, karena aku nggak pernah tahu seperti apa sebenarnya perjalanan mereka. Aku cuma perlu fokus sama versiku sendiri.
Versi yang walau belum sempurna, tapi terus berusaha jadi lebih baik.

Salah satu improvisasi terbaik yang aku pelajari adalah soal menerima ketidaksempurnaan.

Aku nggak selalu bisa sempurna jadi aku. Kadang lupa janji sama diri sendiri, kadang kelewat emosi, kadang juga terlalu pemalu untuk bilang apa yang sebenarnya aku mau.

Tapi aku belajar, itu semua bagian dari proses. Seperti aktor yang kadang salah dialog tapi tetap tampil maksimal.

Lucu juga kalau dipikir, aku sering jadi “aktor utama” di drama kehidupanku sendiri, tapi kadang ngerasa kayak figuran juga.

Ketika teman-teman punya cerita seru tentang kesuksesan dan pencapaian, aku malah sibuk cerita tentang perjuangan kecil seperti ngadepin pagi yang berat, atau ngumpulin nyali buat angkat telepon.

Tapi aku sadar, itu juga cerita yang layak diceritain.
Karena hidup bukan cuma soal pencapaian besar, tapi juga tentang momen kecil yang bikin kita bertahan.

Aku ingat sebuah percakapan singkat dengan nenekku yang selalu bikin aku ketawa dan mikir dalam waktu yang sama.

Nenek bilang,
“Kamu tuh lucu ya, kok bisa hidup tanpa script, kayak main sandiwara yang gak ada naskahnya.”

Aku cuma bisa jawab,
“Iya, Nek. Tapi justru itu yang bikin hidup ini seru dan penuh kejutan.”

Nenek cuma tersenyum dan bilang,
“Yang penting jangan lupa bahagia, ya.”

Bahagia itu kuncinya, kan?

Meskipun hidup tanpa script, aku belajar menemukan kebahagiaan di setiap improvisasi.
Saat aku bisa tertawa karena kesalahan sendiri, atau saat aku bisa menangis tanpa rasa malu, itu adalah bagian dari menjadi aku. Aku nggak perlu jadi versi sempurna yang selalu terlihat berhasil. Aku cukup jadi versi yang terus belajar, terus mencoba, dan tetap punya senyum di wajah meski lelah.

Jadi, lucunya jadi aku itu karena aku bebas berimprovisasi.

Aku bisa jadi siapa saja dalam tiap adegan: Kadang lucu, kadang serius, kadang pemalu, kadang pemberani. Nggak ada aturan baku yang harus diikuti, dan itu justru bikin hidup ini lebih berwarna. Kalau aku disuruh bikin naskah hidupku, mungkin aku akan tulis:
“Ini cerita tentang seorang yang belajar tertawa walau kadang jatuh,
belajar menerima kekurangan,
dan belajar mencintai dirinya sendiri tanpa syarat.”

Dan aku yakin, kamu juga bisa bikin cerita hidupmu sendiri.

Nggak perlu takut salah dialog atau bingung dengan jalan cerita. Karena hidup itu memang tentang berani mencoba dan menerima apa pun yang terjadi. Yang penting, jangan lupa ketawa saat kamu harus improvisasi. Karena lucunya jadi diri sendiri, kadang justru di situ letak keindahannya.

Jadi, kalau kamu merasa hidupmu nggak punya script,
ingatlah:
Itu bukan kekurangan, tapi sebuah kesempatan.

Kesempatan untuk menulis cerita yang unik, berbeda dari orang lain, dan pastinya penuh warna.

Aku, kamu, kita semua—sedang dalam sandiwara besar yang naskahnya masih terus ditulis.
Dan yang paling penting, kita bisa menikmati prosesnya.

Lucunya jadi aku… karena nggak ada script-nya.
Tapi itu yang bikin aku istimewa.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A Ghost Diary
5377      1745     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Kainga
1058      620     12     
Romance
Sama-sama menyukai anime dan berada di kelas yang sama yaitu jurusan Animasi di sekolah menengah seni rupa, membuat Ren dan enam remaja lainnya bersahabat dan saling mendukung satu sama lain. Sebelumnya mereka hanya saling berbagi kegiatan menyenangkan saja dan tidak terlalu ikut mencampuri urusan pribadi masing-masing. Semua berubah ketika akhir kelas XI mereka dipertemukan di satu tempat ma...
Menjadi Aku
356      293     1     
Inspirational
Masa SMA tak pernah benar-benar ramah bagi mereka yang berbeda. Ejekan adalah makanan harian. Pandangan merendahkan jadi teman akrab. Tapi dunia tak pernah tahu, di balik tawa yang dipaksakan dan diam yang panjang, ada luka yang belum sembuh. Tiga sahabat ini tak sedang mencari pujian. Mereka hanya ingin satu halmenjadi aku, tanpa takut, tanpa malu. Namun untuk berdiri sebagai diri sendi...
Di Punggungmu, Aku Tahu Kau Berubah
1269      568     3     
Romance
"Aku hanya sebuah tas hitam di punggung seorang remaja bernama Aditya. Tapi dari sinilah aku melihat segalanya: kesepian yang ia sembunyikan, pencarian jati diri yang tak pernah selesai, dan keberanian kecil yang akhirnya mengubah segalanya." Sebuah cerita remaja tentang tumbuh, bertahan, dan belajar mengenal diri sendiri diceritakan dari sudut pandang paling tak terduga: tas ransel.
FINDING THE SUN
430      174     14     
Action
Orang-orang memanggilku Affa. Aku cewek normal biasa. Seperti kebanyakan orang aku juga punya mimpi. Mimpiku pun juga biasa. Ingin menjadi seorang mahasiswi di universitas nomor satu di negeri ini. Biasa kan? Tapi kok banyak banget rintangannya. Tidak cukupkah dengan berhenti dua tahun hanya demi lolos seleksi ketat hingga menghabiskan banyak uang dan waktu? Justru saat akhirnya aku diterima di k...
BestfriEND
31      27     1     
True Story
Di tengah hedonisme kampus yang terasa asing, Iara Deanara memilih teguh pada kesederhanaannya. Berbekal mental kuat sejak sekolah. Dia tak gentar menghadapi perundungan dari teman kampusnya, Frada. Iara yakin, tanpa polesan makeup dan penampilan mewah. Dia akan menemukan orang tulus yang menerima hatinya. Keyakinannya bersemi saat bersahabat dengan Dea dan menjalin kasih dengan Emil, cowok b...
Dimension of desire
184      152     0     
Inspirational
Bianna tidak menyangka dirinya dapat menemukan Diamonds In White Zone, sebuah tempat mistis bin ajaib yang dapat mewujudkan imajinasi siapapun yang masuk ke dalamnya. Dengan keajaiban yang dia temukan di sana, Bianna memutuskan untuk mencari jati dirinya dan mengalami kisah paling menyenangkan dalam hidupnya
Merayakan Apa Adanya
345      253     8     
Inspirational
Raya, si kurus yang pintar menyanyi, merasa lebih nyaman menyembunyikan kelebihannya. Padahal suaranya tak kalah keren dari penyanyi remaja jaman sekarang. Tuntutan demi tuntutan hidup terus mendorong dan memojokannya. Hingga dia berpikir, masih ada waktukah untuk dia merayakan sesuatu? Dengan menyanyi tanpa interupsi, sederhana dan apa adanya.
Atraksi Manusia
443      326     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
Solita Residen
1308      767     11     
Mystery
Kalau kamu bisa melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa... bukan berarti kau harus menunjukkannya pada semua orang. Dunia ini belum tentu siap untuk itu. Rembulan tidak memilih untuk menjadi berbeda. Sejak kecil, ia bisa melihat yang tak kasatmata, mendengar yang tak bersuara, dan memahami sunyi lebih dari siapa pun. Dunia menolaknya, menertawakannya, menyebutnya aneh. Tapi semua berubah seja...