Loading...
Logo TinLit
Read Story - Segitiga Sama Kaki
MENU
About Us  

Setelah kejadian pencekikkan di dekat gudang sekolah, Phiko baru bisa masuk kembali dua hari kemudian, bertepatan dengan pembagian rapor dan acara puncak classmates yang diselenggarakan oleh pengurus OSIS. Vino bilang, kabar Pak Goyara melakukan penganiayaan terhadap Phiko sudah menyebar luas, ia dan Pak Jiro yang menyebarkan. Hal ini diperkuat lagi saat Phiko masuk sekolah, melihat banyaknya murid yang menyemangati setiap berpapasan dengannya. Namun, mereka tidak bisa membuat murid-murid percaya bahwa Mahen adalah dalang sebenarnya. Setelah diusut lebih lanjut, Mahen adalah ponakan Pak Goyara, dan guru muda itu mau dimintai apa saja oleh ponakannya, termasuk menjadikannya menduduki posisi terbaik angkatan. 

“Phiko, di sini!” Bela melambaikan tangan. Ia duduk di barisan paling depan, menepuk bangku kosong di sebelahnya. 

Phiko sempat meminta izin kepada kakak-kakaknya yang membuntuti di belakang. Kedua orang itu memperbolehkan. Phiko tersenyum senang. Ia lantas duduk di sebelah Bela.

“Maaf kemarin aku nggak jenguk,” sesal Bela. 
Phiko menggeleng pelan, menyentuh penyangga di lehernya. “Yang kayak gini, aku masih kuat, Bel. Gak perlu dijenguk.” 

Bela tersenyum lega. 

Phiko memandang Bela cukup lama, hingga matanya tak sengaja melihat seorang lelaki yang terduduk tak jauh di belakangnya. Mahen. 

“Kamu tuh sekelas sama dia, ya?” 

Bela menoleh ke arah tatapan Phiko, lalu mengangguk samar. “Aku percaya sama kamu, Phi.” 

“Hm?”

“Aku percaya kalau dalangnya itu Mahen.”

Pandangan Bela terangkat menatap Phiko.

“Andaikan hari ini ia dapet peringkat satu, kamu masih menang dari dia, Phi. Mahen itu ngejar nilai buat dapat perhatian keluarganya. Sementara kamu, walaupun nilaimu jelek, keluargamu tetap menyangimu, kan?” 

Phiko kembali menatap Mahen dari kejauhan. Jika benar apa yang dikatakan Bela barusan, Phiko memang menang telak. Phiko punga keluarga yang membuatnya memiliki jati diri seperti sekarang. Ceria dan murah senyum. 

Acara puncak dimulai. Phiko memenangkan juara pertama dari lomba menyanyi. Ia juga diminta menyanyikan lagu lain sebagai pertunjukkan. Ah, tidak, ada Bapak di sini. Acara puncak selalu mengundang orang tua dan wali murid. Sudah pasti Bapak datang untuk anak-anaknya. Berbeda dengan tempo hari yang mengeluarkan tenaga banyak karena sedikit berjingkrak, penampilannya kali ini sedikit tidak berenergi karena penyangga di lehernya. Akan tetapi, ia tetap mendapatkan riuh tepuk tangan dan pujian. Salah satunya dari mereka yang terkesima hingga membandingkan antara suara Phiko dan suara Mahen.

“Bapak bangga denganmu, Nak.” Bapak menurunkan ponsel di tangannya. Sedari tadi ia merekam Phiko tanpa henti ketika berada di atas manggung. 

Phiko mengulum senyum. Pipinya memerah. 
Tiba saatnya acara terpenting untuk seluruh peserta didik, beberapa guru menaiki panggung untuk mengumumkan siapa saja yang meraih posisi terbaik di setiap jurusan, mulai dari IPA hingga IPS. Selanjutnya, guru menyebutkan anak-anak eligible yang bisa mengikuti seleksi perguruan tinggi negeri jalur prestasi. 

Untuk jurusan IPA, Vino menduduki peringkat pertama dari 234 peserta didik. Di jurusan IPS, Finna berhasil berada di posisi tiga dari 346 peserta didik. Sementara Phiko berada di posisi tujuh. Waktu empat bulan terkurung dalam badai yang menyebabkan nilai-nilai Phiko turun drastis, terbilang sangat cepat untuk Phiko terlempar dari posisinya. 

“Phi, ayo naik bareng aku.” Finna menepuk pundak Phiko, meminta perhatiannya. Tapi, secara tidak langsung Finna juga menarik-narik bahu itu. 

Phiko menggeleng kuat. Tangannya bergerak memberi bahasa isyarat, bahwa ia tak berhak naik ke atas sana. Semua anak-anak yang mendapatkan peringkat tiga terbaik sudah naik ke atas panggung. Finna melempar pandang kepada Vino. 

“Kamu sudah berjuang selama ini, Phi. Kamu juga berhak naik ke atas sana.”

“Kepada Alfinna Adithama, dipersilakan menaiki panggung.” Pembawa acara kembali memanggilnya. 

Phiko mengumpat, bodoh. Jelas Finna tak akan bisa mendengarnya. Alhasil Phiko harus mengantar kakak perempuannya naik ke atas panggung. Awalnya Finna senang, merasa permintaannya dituruti. Finna berdiri di sebelah Bela. Senyumnya memudar saat Phiko hendak pergi. Finna buru-buru menguatkan genggaman tangan adiknya.

“Jangan pergi,” bisik Finna. 

Phiko menatap wajah kakaknya, juga kelima orang yang mendapat posisi terbaik satu per satu, termasuk Mahen yang memandang tak suka kepadanya. 

“Kamu bisa jadi penerjemah Finna,” ujar Pak Jiro.

Guru itu juga ikut memberikan piagam penghargaan kepada anak-anak berprestasi. 
Piagam telah dibagikan kepada anak-anak berprestasi. Nyatanya Phiko tidak ada gunanya berdiri di atas sini. Guru-guru tidak berbicara seintens itu kepada Finna, mereka hanya mengucapkan selamat dan semoga sukses saja.

Saat sesi foto bersama, Phiko lagi-lagi ingin melarikan diri. Namun, saat Phiko baru mendekati tangga, tak disangka Vino justru menahan pergerakannya. 

“Foto bareng, Phi. Kita belum pernah punya foto bertiga.” Vino menarik tangan Phiko. 

Menahan malu, Phiko berdiri di tengah-tengah, antara kedua kakaknya. Bela, Mahen dan dua peraih juara lainnya bahkan bergeser. Bapak berlari kecil ke depan panggung, bersanding di sebelah kameramen dan orang tua lainnya, lantas mengulurkan ponsel paling semangat. 

Akhirnya Bapak bisa mendapatkan foto anak kembarnya lagi setelah bertahun-tahun terlalui. Para juara turun dari panggung. Bapak dan anak-anaknya saling bercengkerama. Sesekali Phiko mencuri pandangan ke arah Mahen. Lelaki itu menatap keluarga Phiko dengan pandangan dengki sekaligus nanar, di samping seorang pria yang menggunakan jas abu. 

Untuk sekarang, mungkin Phiko memang kalah dalam akademiknya. Kedua kakaknya juga sudah tak sempurna dan dirinya sendiri mengidap penyakit serius. Namun, di sisi lain, Phiko sudah menang dengan dirinya sendiri. Phiko sudah mencintai diri sendiri, mencintai Bapak, mencintai kakak-kakaknya, dan mencintai gadis yang juga cinta kepadanya. 

Kisah romansa pun dimulai.
 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lost & Found Club
437      348     2     
Mystery
Walaupun tidak berniat sama sekali, Windi Permata mau tidak mau harus mengumpulkan formulir pendaftaran ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua murid SMA Mentari. Di antara banyaknya pilihan, Windi menuliskan nama Klub Lost & Found, satu-satunya klub yang membuatnya penasaran. Namun, di hari pertamanya mengikuti kegiatan, Windi langsung disuguhi oleh kemisteriusan klub dan para senior ya...
RUANGKASA
45      41     0     
Romance
Hujan mengantarkan ku padanya, seseorang dengan rambut cepak, mata cekung yang disamarkan oleh bingkai kacamata hitam, hidung mancung dengan rona kemerahan, dingin membuatnya berkali-kali memencet hidung menimbulkan rona kemerahan yang manis. Tahi lalat di atas bibir, dengan senyum tipis yang menambah karismanya semakin tajam. "Bisa tidak jadi anak jangan bandel, kalo hujan neduh bukan- ma...
Finding the Star
1328      954     9     
Inspirational
"Kamu sangat berharga. Kamu istimewa. Hanya saja, mungkin kamu belum menyadarinya." --- Nilam tak pernah bisa menolak permintaan orang lain, apalagi yang butuh bantuan. Ia percaya kalau hidupnya akan tenang jika menuruti semua orang dan tak membuat orang lain marah. Namun, untuk pertama kali, ia ingin menolak ajakan Naura, sahabatnya, untuk ikut OSIS. Ia terlalu malu dan tak bisa bergaul ...
Premonition
777      449     10     
Mystery
Julie memiliki kemampuan supranatural melihat masa depan dan masa lalu. Namun, sebatas yang berhubungan dengan kematian. Dia bisa melihat kematian seseorang di masa depan dan mengakses masa lalu orang yang sudah meninggal. Mengapa dan untuk apa? Dia tidak tahu dan ingin mencari tahu. Mengetahui jadwal kematian seseorang tak bisa membuatnya mencegahnya. Dan mengetahui masa lalu orang yang sudah m...
Paint of Pain
1081      733     33     
Inspirational
Vincia ingin fokus menyelesaikan lukisan untuk tugas akhir. Namun, seorang lelaki misterius muncul dan membuat dunianya terjungkir. Ikuti perjalanan Vincia menemukan dirinya sendiri dalam rahasia yang terpendam dalam takdir.
Surat yang Tak Kunjung Usai
791      517     2     
Mystery
Maura kehilangan separuh jiwanya saat Maureen saudara kembarnya ditemukan tewas di kamar tidur mereka. Semua orang menyebutnya bunuh diri. Semua orang ingin segera melupakan. Namun, Maura tidak bisa. Saat menemukan sebuah jurnal milik Maureen yang tersembunyi di rak perpustakaan sekolah, hidup Maura berubah. Setiap catatan yang tergores di dalamnya, setiap kalimat yang terpotong, seperti mengu...
No Longer the Same
420      315     1     
True Story
Sejak ibunya pergi, dunia Hafa terasa runtuh pelan-pelan. Rumah yang dulu hangat dan penuh tawa kini hanya menyisakan gema langkah yang dingin. Ayah tirinya membawa perempuan lain ke dalam rumah, seolah menghapus jejak kenangan yang pernah hidup bersama ibunya yang wafat karena kanker. Kakak dan abang yang dulu ia andalkan kini sibuk dengan urusan mereka sendiri, dan ayah kandungnya terlalu jauh ...
Negaraku Hancur, Hatiku Pecah, Tapi Aku Masih Bisa Memasak Nasi Goreng
659      349     1     
Romance
Ketika Arya menginjakkan kaki di Tokyo, niat awalnya hanya melarikan diri sebentar dari kehidupannya di Indonesia. Ia tak menyangka pelariannya berubah jadi pengasingan permanen. Sendirian, lapar, dan nyaris ilegal. Hidupnya berubah saat ia bertemu Sakura, gadis pendiam di taman bunga yang ternyata menyimpan luka dan mimpi yang tak kalah rumit. Dalam bahasa yang tak sepenuhnya mereka kuasai, k...
H : HATI SEMUA MAKHLUK MILIK ALLAH
37      35     0     
Romance
Rasa suka dan cinta adalah fitrah setiap manusia.Perasaan itu tidak salah.namun,ia akan salah jika kau biarkan rasa itu tumbuh sesukanya dan memetiknya sebelum kuncupnya mekar. Jadi,pesanku adalah kubur saja rasa itu dalam-dalam.Biarkan hanya Kau dan Allah yang tau.Maka,Kau akan temukan betapa indah skenario Allah.Perasaan yang Kau simpan itu bisa jadi telah merekah indah saat sabarmu Kau luaska...
Monday vs Sunday
210      169     0     
Romance
Bagi Nara, hidup itu dinikmati, bukan dilomba-lombakan. Meski sering dibandingkan dengan kakaknya yang nyaris sempurna, dia tetap menjadi dirinya sendiricerewet, ceria, dan ranking terakhir di sekolah. Sementara itu, Rei adalah definisi murid teladan. Selalu duduk di bangku depan, selalu ranking satu, dan selalu tampak tak peduli pada dunia luartermasuk Nara yang duduk beberapa meja di belaka...