Loading...
MENU
About Us  
RUANGKASA
51
56
0

Romance

RUANGKASA

By: bymysidealvi

(0 Reviews)

Hujan mengantarkan ku padanya, seseorang dengan rambut cepak, mata cekung yang disamarkan oleh bingkai kacamata hitam, hidung mancung dengan rona kemerahan, dingin membuatnya berkali-kali memencet hidung menimbulkan rona kemerahan yang manis.

Tahi lalat di atas bibir, dengan senyum tipis yang menambah karismanya semakin tajam.

"Bisa tidak jadi anak jangan bandel, kalo hujan neduh bukan- main- air!!" Suaranya berat, namun halus ditelinga, tatapanya tak setajam ayahku, tapi cukup membuatku mengangguk patuh pada setiap kata yang keluar dari bibirnya.

"Iya, Pak" Aku mengangguk patuh, mengambil payung hitam yang sedari tadi ia ulurkan.

"Makasihnya mana Piyanika??" Teriaknya, aku memang setidak tahu diri itu, bukannya berterimakasih atas bantuanya, aku justru bersikap impulsif pada keadaan.

Jantungku berdebar, aku tak berani berbalik, diam-diam aku memelankan lariku, berhenti sejenak saat kudengar derap langkah kakinya semakin pergi menjauh.

Pipiku merona, dari balik jendela aku mengintip kepergiannya.

Diam-diam tersenyum, sembari menulis kalimat indah pada secarik kertas yang kelak akan ku kirim kisah ini padanya, kisah yang hanya berani kutulis lewat surat, dan ku arsipkan lewat doa.

Dia, adalah ketidak mungkinan yang selalu kusemogakan.

"Tunggu, 10 tahun lagi ya Pak, semoga saya sudah menjadi dosen sehebat anda"

....

Review Cerita

No ratings & reviews

Tulis Ulasan

Plot
Character
Writing Style
Grammar

Cerita Untukmu

cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover