Loading...
Logo TinLit
Read Story - Train to Heaven
MENU
About Us  

***

 

Sebuah pesan masuk datang dari ibunya yang khawatir dengan keadaannya. Kasih bercerita sedikit tentang yang ia alami tadi tapi sekarang sudah baik-baik saja. Ibunya langsung menelpon.

"Tidak apa-apa, Bu."

"Beneran sekarang ibu itu di mana?" Suara ibunya serak-serak terdengar di panggilan. 

"Sudah ke kursinya lagi. Beneran semua baik-baik saja."

"Alhamdulillah. Dari tadi perasaan ibu tidak enak. Gelisah. Ibu sampai tidak bisa tidur teringat kamu." 

"Ya ampun, Bu. Kasih sudah sering naik kereta begini bolak balik Bandung Semarang. Sekarang Ibu tidur tidak usah khawatir, Oke."

"Baiklah, hati-hati ya, Sayang. Banyak berdoa."

"Iya, InsyaAllah."

 

Telepon ditutup Kasih tertawa kecil mengingat ia masih diperlakukan seperti anak 6 tahun. Bu Kasih sebenarnya bukan ibu kandungnya tapi teman ibunya. Keluarganya meninggal dulu saat kecelakaan karena ia tidak punya siapa pun, Ibu Lily sahabat dekat ibunya mengadopsinya. Sekarang ia sudah menganggap Ibu Lily sebagai Ibu kandungnya sendiri. Ibu Lily bilang kalau mereka berdua seperti orang tersesat yang saling menemukan kekuatannya satu sama lain.

 

Kasih melanjutkan bacaannya. Jam menunjukkan tengah malam dimana kesunyian mulai merayap. Kasih lupa menutup korden jendela, ia melihat kereta memasuki terowongan. Saat ia hendak menarik korden seekor kelelawar hinggap di kaca jendelanya. Mata dan hidungnya yang mengerikan tampak jelas lalu tiba-tiba datang kelelawar lain menabrakkan diri menimpa kelelawar pertama. Kedua kelelawar pun jatuh tersisa sedikit bekas darah menempel di kaca. Kasih ketakutan dan langsung menutup jendela. Jantungnya berdegup sangat kencang. Perasaannya tidak menentu.

 

"Apa kau tidak bisa tidur?" celetuk Bright yang lagi melihat sesuatu di tangannya.

Kasih menggeleng.  

“Kasih?” panggil Bright. Kasih menoleh alisnya terangkat. 

“Bolehkah aku bertanya sesuatu?” Kasih mengangguk. 

Bright menengok ke arahnya tapi ia tidak kunjung berkata apapun. Hanya menatap Kasih. Kasih yang bingung pun bertanya, “Ada apa?”

Bright terdiam. Terdengar suara rel kereta yang beradu. 

“Kenapa?” tanya Kasih lagi melihat Bright yang tiba-tiba melamun.

Bright terkesiap lantas menggeleng. Ia memasukkan sesuatu yang dipegang di kantong celananya.

“Tidak jadi. Maaf, mengganggu.”

Kasih terheran dipenuhi pertanyaan tapi ia coba abaikan. “Tidak apa-apa.” Kasih memutuskan untuk memejamkan matanya berusaha untuk tidur.

 

Beberapa menit kemudian hening. Kereta memasuki daerah perkotaan. Ada proyek pembangunan yang dilakukan di pinggir kota. Kereta melewati proyek itu dan sebuah derek konstruksi tiba tiba terjatuh menghalangi jalur kereta. Beberapa ratus meter suara deru rel kereta terdengar dari ujung mendekat.

 

Kasih yang tidak bisa tidur akhirnya menghabiskan waktu melihat kumpulan foto-foto bersama ibunya saat liburan selepas wisuda. Ia terharu tanpa sadar menitikkan air mata seketika rindu membuncah. Ia pun membuka WhatsApp dan mengetikkan sebuah pesan kepada ibunya. Tentang permintaan maaf dan rasa bersalahnya selama ini belum bisa membahagiakan ibu. Dan ucapan terimakasih sebesar-besarnya karena telah menjadi ibu terbaik di muka bumi ini untuknya walau ia bukan siapa-siapa. Kasih mengukir senyum tulus dan bahagia. Ia melihat bapak yang memegang tasbih sedang berdzikir di kursi depannya. Ia pun memejamkan mata dan ikut beristigfar.

 

Waktu seketika hening seolah berhenti. Udara seakan kering dan dingin. Tidak terdengar suara apapun. Semua melambat dan tiba-tiba dentuman dahsyat terjadi. Booom.

 

Kereta berguncang hebat seakan gempa memutar balikkan gerbong kereta. Kasih tidak sempat berteriak ia terlalu terkejut yang ia rasakan badannya sakit. Semua persendiannya nyeri. Dirinya terpelanting seperti bola kesana kemari. Telinganya berdenging. Pandangannya kabur. Sampai kepalanya terbentur sesuatu yang keras dan semuanya pun memudar hilang lenyap.

 

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lazy Boy
6926      1644     0     
Romance
Kinan merutuki nasibnya akibat dieliminasi oleh sekolah dari perwakilan olimpiade sains. Ini semua akibat kesalahan yang dilakukannya di tahun lalu. Ah, Kinan jadi gagal mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri! Padahal kalau dia berhasil membawa pulang medali emas, dia bisa meraih impiannya kuliah gratis di luar negeri melalui program Russelia GTC (Goes to Campus). Namun di saat keputusasaa...
Dialog Hujan
565      402     3     
Short Story
Tak peduli orang-orang di sekitarku merutuki kedatanganmu, aku akan tetap tersenyum malu-malu. Karena kau datang untuk menemaniku, untuk menenangkanku, untuk menyejukkanku. Aku selalu bersyukur akan kedatanganmu, karena kau akan selalu memelukku di dalam sepiku, karena kau selalu bernyanyi indah bersama rumput-rumput yang basah untukku, karena kau selalu menyebunyikan tangisku di balik basahmu.
The Diary : You Are My Activist
14668      2484     4     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
Snow
3152      1043     3     
Romance
Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan
Rindu Yang Tak Berujung
564      396     7     
Short Story
Ketika rindu ini tak bisa dibendung lagi, aku hanya mampu memandang wajah teduh milikmu melalui selembar foto yang diabadikan sesaat sebelum engkau pergi. Selamanya, rindu ini hanya untukmu, Suamiku.
Delapan Belas Derajat
11106      2278     18     
Romance
Dua remaja yang memiliki kepintaran di atas rata-rata. Salah satu dari mereka memiliki kelainan hitungan detak jantung. Dia memiliki iris mata berwarna biru dan suhu yang sama dengan ruangan kelas mereka. Tidak ada yang sadar dengan kejanggalan itu. Namun, ada yang menguak masalah itu. Kedekatan mereka membuat saling bergantung dan mulai jatuh cinta. Sayangnya, takdir berkata lain. Siap dit...
PELANGI SETELAH HUJAN
482      346     2     
Short Story
Cinta adalah Perbuatan
Di Hari Itu
465      331     0     
Short Story
Mengenang kisah di hari itu.
Because I Love You
1307      733     2     
Romance
The Ocean Cafe napak ramai seperti biasanya. Tempat itu selalu dijadikan tongkrongan oleh para muda mudi untuk melepas lelah atau bahkan untuk menghabiskan waktu bersama sang kekasih. Termasuk pasangan yang sudah duduk saling berhadapan selama lima belas menit disana, namun tak satupun membuka suara. Hingga kemudian seorang lelaki dari pasangan itu memulai pembicaraan sepuluh menit kemudian. "K...
Puncak Mahiya
596      433     4     
Short Story
Hanya cerita fiktif, mohon maaf apabila ada kesamaan nama tempat dan tokoh. Cerita bermula ketika tria dan rai mengikuti acara perkemahan dari sekolahnya, tria sangat suka ketika melihat matahari terbit dan terbenam dari puncak gunung tetapi semua itu terhalang ketika ada sebuah mitos.