Loading...
Logo TinLit
Read Story - Lantunan Ayat Cinta Azra
MENU
About Us  

Hujan berguyur tiada henti dari pukul delapan sampai tiga sore masih belum menunjukkan tanda-tanda bahwa hujan akan redah. Azra yang sudah berada di lokasi lomba dan sudah memenangkan babak penyisihan dan perempat final masih menunggu Zakky datang karena dia sudah berjanji untuk menjadi supporternya. "Hmmm.... Kak Zakky lama banget yak! Apa dia lupa kalau hari ini adalah hari perlombaanku," ujar Azra risau.

"Ra, sepuluh menit lagi final!" Ujar Bu Reyn "Ayo masuk!" Ajak Bu Reyn seraya berjalan meninggalkan Azra.

"Iya Bu," jawab Azra seraya berjalan mengiringi Bu Reyn dengan rasa kecewa karena Zakky tidak menepati janjinya.

Azra duduk di kursi dimana peserta lomba duduk, beberapa jurus kemudian timmya di panggil oleh moderator acara. "Selanjutnya adalah pertandingan antara TIM 1 SMK Negeri 1, SMK Negeri 2, dan TIM 2 SMK Negeri 1."

Azra berjalan lemas menuju panggung, kemudian duduk di kursi yang telah disediakan oleh panitia. Ia melihat di sekelilingnya tidak ada sedikit pun tanda-tanda kedatangan Zakky. "Ahh.... Kak Zakky udah lupa dengan janjinya," lirih Azra seraya menunduk lemah.

Zakky memasuki ruangan lomba cerdas cermat akuntansi dengan membawa rangkaian bunga mencari dimana tim dari sekolahnya berada, matanya tertangkap dengan sosok Bu Reyn, hingga membuatnya langsung menuju kearah guru Akuntansi di sekolahnya itu. "Assalamualaikum Bu," sapa Zakky.

"Wa'alaikumussalam, Eh Zakky," ujar Bu Reyn.

"Mana Azra Bu?" tanya Zakky.

"Itu!" ujar Bu Reyn seraya menunjukkan telujukknya ke arah Azra.

Zakky langsung memanggilnya "Azra!" panggil Zakky.

Azra yang sudah benar-benar kenal suara itu segera menoleh ke arah sumber suara, ia tersenyum bahagia melihat Zakky menepati janjinya. 

Beberapa jurus kemudian lomba dimulai. Poin demi poin didapatkan oleh tim Azra, semua soal wajib dijawab benar oleh tim mereka hingga skor menunjukkan TIM 1 SMK Negeri 1: 100 poin, SMK Negeri 2: 70 poin dan TIM 2 SMK Negeri 1: 100 poin. 

Skor sementara memenangkan tim Azra dan teman-temannya. "Siiipp Azra.... Lakukan yang terbaik!" Ujar Zakky seraya mengacungkan dua jempolnya.

"Waaahhh.... Angka yang sempurna diciptakan oleh TIM 1 dan TIM 2 SMK Negeri 1 , semua soal dijawab dengan benar, sungguh prestasi yang hebat," puji moderator acara.

"Baiklah sesi soal wajib telah selesai, selanjutnya adalah sesi soal rebutan, setiap jawaban yang benar akan mendapatkan 40 poin dan setiap jawaban yang salah minus 10 poin, di sesi ini ada 10 pertanyaan yang akan disampaikan langsung oleh juri," papar moderator itu memulai sesi ke 2.

"Pertanyaan pertama dijawab benar oleh tim Azra, selanjutnya pertanyaan kedua, ketiga dan seterusnya dijawab silih berganti oleh masing-masing tim. Skor saling timpang tindih. Hingga akhirnya tinggal tersisa satu pertanyaan lagi. Skor menunjukkan TIM 1 SMK Negeri 1: 300 poin, SMK Negeri 2: 110 poin , TIM 2 SMK Negeri 1: 220 poin.

Pertanyaannya "Akuntansi memiliki prinsip Accountability, apakah makna dari accountability tersebut?"

Azra ingin memencet tombol di mejanya tapi tangannya dihentikan oleh Ryadi, nggak perlu dijawab karena kita menjawab atau tidakpun masih kitalah pemenangnya," ujar Ryadi.

Azra akhirnya menuruti apa kata Ryadi.

"Tett...." TIM 2 SMK Negeri 1 memencet tombol mereka.

"Baik TIM 2 SMK Negeri 1," ujar moderator mempersilahkan.

"Accountability adalah prinsip bahwa pencatatan dalam akuntansi dapat dipertanggungjawabkan oleh akuntan," jawab Silvi.

"Benar. 40 poin untuk TIM 2 SMK Negeri 1." Gemuruh tepuk tangan memenuhi rungan itu.

Azra benar-benar terharu karena dirinya bisa membawa timnya menuju kemenangan.

"Wahhh.... Sungguh perjuangan yang luar biasa dari semua peserta lomba, juara umum lagi-lagi didapatkan oleh SMK Negeri1. 3 tahun berturut-turut dan kali ini berarti piala bergilir lomba cerdas cermat akuntansi ini resmi menjadi hak milik SMK Negeri 1. Selamat untuk SMK Negeri 1 atas prestasinya yang gemilang," ujar moderator.

"Juara ketiga diraih oleh SMK Negeri 2, Juara kedua diraih oleh TIM 2 SMK Negeri 1, dan juara pertama diraih oleh TIM 1 SMK Negeri 1. Kepada Bapak wali kota dipersilahkan untuk menyerahkan penghargaan kepada ketiga pemenang kita pada hari ini," ujar moderator mempersilahkan.

Senyum bahagia terpancar di mata Azra, saat wali kota menyerahkan piala bergilir kepadanya ia tersenyum begitu manisnya. Ia mengangkat piala itu dengan kedua tangannya mengisyaratkan kemenangan yang nyata.

Zakky tersenyum bangga kepada Azra seraya mengacungkan kedua jempolnya.

Seluruh pemenang berfoto bersama wali kota diikuti dengan Pembina dari sekolah masing-masing. Tampak wajah bahagia dari Bu Reyn, karena anak didiknya berhasil memenangkan 2 posisi sekaligus dan membawa kembali piala bergilir hingga menjadikan piala itu sebagai hak milik sekolah.

Setelah sesi foto bersama akhirnya peserta dipersilakan untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Azra berjalan ke arah Zakky. "Kak.... Aku menang!" ujar Azra bahagia.

"You are the best. Kakak bangga sama kamu Ra," puji Zakky. "Karena kamu sudah menepati janjimu sama kakak, kakak punya hadiah untuk kamu," ujar Zakky.

"Apa kak?" tanya Azra penasaran.

"Tutup mata dulu," pinta Zakky.

Azra menutup matanya, Zakky mengambil rangkaian bunga yang dibawanya tadi. "Buka matamu," pinta Zakky.

Azra membuka matanya "Tadaa....," seru Zakky.

"Wahhh.... Makasih kak Zakky," ucap Azra senang melihat rangkaian bunga yang Zakky bawa.

"Anak-anak, sini sebentar," pinta Bu Reyn.

Kami pun berjalan ke arah Bu Reyn.

"Karena kalian hari ini sudah mengukir prestasi yang sangat gemilang, hari ini kita makan di Kedai Steak Hara Ibu yang traktir," ujar Bu Reyn.

"Yeayyy...." Kami semuanya bersorak bahagia.

"Bu, Zakky boleh ikut?" tanya Zakky polos.

"Boleh dong! Walau pun bukan peserta lomba. Heheh...," ujar Bu Reyn.

"Wahhhh.... Terima kasih Ibu," ucap Zakky.

Kami semua akhirnya foto-foto bersama peserta lainnya. "Ra, Kita foto yuk!" ajak Zakky.

"Boleh." 

Zakky mengeluarkan kamera fuji filmnya. Berapa pose diambilnya. Mulai dari pose bersama piala dan papan hadiah, pose muka jelek, hingga pose dirinya memeluk Azra. Ia lupa bahwa seharusnya dia tidak bisa begitu karena dia sudah mengetahui semuanya.

***

Kedai Steak Hara tujuan mereka, kira-kira sepuluh menit perjalanan menuju ke sana. Azra benar-benar sudah tidak sabar untuk menyantap makanan kesukaannya yaitu steak ayam saus jamur. Ya Kedai Steak Hara ini sendiri adalah kedai favorit keluarga mereka jadi tak heran kalau pelayan disana sudah kenal betul dengan Azra. "Eh Azra, Seperti biasa kan! Steak Ayam Saus Jamur, Banyakin saus jamurnya. Jangan lupa tambahkan kentang goreng satu porsi, sama Matcha Tea Ice dengan sedikit gula," tanya pelayan itu.

"Eh Mbak Dina. Iya Mbak seperti biasa," jawab Azra.

"Okay Azra, yang lainnya mau pesan apa?" tanya pelayan itu. Mereka semua akhirnya memesan makanan dan minuman masing-masing

Bu Reyn dan yang lainnya terkejut melihat Azra begitu akrab dengan pelayan itu. "Kamu sering makan disini Ra?" tanya Bu Reyn.

"Nggak kok Bu, kadang-kadang aja," jawab Azra berbohong karena dia tidak ingin teman-temannya tahu kalau dirinya berasal dari keluarga yang kaya.

"Hmmm.... Seperti itu toh," ujar Bu Reyn.

"Iya Bu," jawab Azra berbohong.

Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang, mereka mulai menyantap makanan mereka diiringi dengan candaan yang membuat suasana disana terasa begitu akrab.

Zakky mengeluarkan kamera fujifilmya menjepret beberapa pose bersama Azra, Bu Reyn dan teman-teman lainnya. Satu pose lucu yang dijepretnya saat Azra terjekut ketika di coleknya dengan saus jamur di hidung mancungnya. "Kak Zakky," teriak Azra.

Zakky tertawa lepas sambil menunjukkan hasil jepretannya. "Coba liat! Lucu banget tauk!" ujar Zakky masih tertawa.

"Ihhhh.... Kak Zakky jahat!" gerutu Azra.

"Haha.... Cup.... Cup....," ledek Zakky. "Temen-temen coba liat deh! Azra imut banget kan!" ujar Zakky.

Ryadi yang melihat foto itu tertawa "Haha... Iya Zak, Azra lucu banget, jadi tambah keliatan imutnya. Hehe....," ujar Ryadi meledek.

"Ihhh... Kak Ryadi malah ikutan ngeledekin aku," kesal Azra.

"Suer... Ra! Gemesin banget loh muka kamu disana," ujar Ryadi.

"Iya dik kamu lucu," timpal Silvi.

"Ihhh.... Kok semuanya malah ngeledek Azra sih! Sebel deh," gerutu Azra.

Mereka bercanda ria tak habis-habisnya apalagi Zakky dan Ryadi tak henti-hentinya godaain Azra, selalu mebuat Azra kesal dengan tingkah mereka. Namun terselip kebahagiaan disana.

"Azra.... Andai kau tau segalanya, ahh.... Demoga waktu cepat berlalu agar Azra segera mengetahui segalanya," lirih Zakky dalam hati.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • tiara12

    MasyaAllah, masih ada ya ternyata cowok seperti Zakky di dunia fiksi 😭 di dunia nyata masih ada nggak ya 😭😭😭

    Comment on chapter Ikhwan yang Bersuara Merdu
Similar Tags
Segitiga Sama Kaki
697      458     2     
Inspirational
Menurut Phiko, dua kakak kembarnya itu bodoh. Maka Phiko yang harus pintar. Namun, kedatangan guru baru membuat nilainya anjlok, sampai merembet ke semua mata pelajaran. Ditambah kecelakaan yang menimpa dua kakaknya, menjadikan Phiko terpuruk dan nelangsa. Selayaknya segitiga sama kaki, sisi Phiko tak pernah bisa sama seperti sisi kedua kakaknya. Phiko ingin seperti kedua kakaknya yang mendahu...
Rumah Tanpa Dede
135      84     1     
Inspirational
Kata teteh, Bapak dan Mama bertengkar karena Dede, padahal Dede cuman bilang: "Kata Bapak, kalau Bi Hesti jadi Mama kedua, biaya pengobatan Dede ditanggung Bi Hesti sampai sembuh, Mah." Esya---penyintas penyakit langka Spina Bifida hanya ingin bisa berjalan tanpa bantuan kruk, tapi ekonomi yang miskin membuat mimpi itu terasa mustahil. Saat harapan berwujud 'Bi Hesti' datang, justru ban...
Cinderella And The Bad Prince
1327      874     11     
Romance
Prince merasa hidupnya tidak sebebas dulu sejak kedatangan Sindy ke rumah. Pasalnya, cewek pintar di sekolahnya itu mengemban tugas dari sang mami untuk mengawasi dan memberinya les privat. Dia yang tidak suka belajar pun cari cara agar bisa mengusir Sindy dari rumahnya. Sindy pun sama saja. Dia merasa sial luar biasa karena harus ngemong bocah bertubuh besar yang bangornya nggak ketul...
Lost In Auto
1517      598     1     
Romance
Vrinda Vanita, adalah seorang remaja putri yang bersekolah di SMK Loka Karya jurusan Mekanik Otomotif bersama sahabatnya Alexa. Di sekolah yang mayoritas muridnya laki-laki, mereka justru suka pada cowok yang sama.
Surat yang Tak Kunjung Usai
680      451     2     
Mystery
Maura kehilangan separuh jiwanya saat Maureen saudara kembarnya ditemukan tewas di kamar tidur mereka. Semua orang menyebutnya bunuh diri. Semua orang ingin segera melupakan. Namun, Maura tidak bisa. Saat menemukan sebuah jurnal milik Maureen yang tersembunyi di rak perpustakaan sekolah, hidup Maura berubah. Setiap catatan yang tergores di dalamnya, setiap kalimat yang terpotong, seperti mengu...
Melting Point
5807      1261     3     
Romance
Archer Aldebaran, contoh pacar ideal di sekolahnya walaupun sebenarnya Archer tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan siapapun. Sikapnya yang ramah membuat hampir seluruh siswi di sekolahnya pernah disapa atau mendapat godaan iseng Archer. Sementara Melody Queenie yang baru memasuki jenjang pendidikan SMA termasuk sebagian kecil yang tidak suka dengan Archer. Hal itu disebabkan oleh hal ...
Seharusnya Aku Yang Menyerah
124      105     0     
Inspirational
"Aku ingin menyerah. Tapi dunia tak membiarkanku pergi dan keluarga tak pernah benar-benar menginginkanku tinggal." Menjadi anak bungsu katanya menyenangkan dimanja, dicintai, dan selalu dimaafkan. Tapi bagi Mutia, dongeng itu tak pernah berlaku. Sejak kecil, bayang-bayang sang kakak, Asmara, terus menghantuinya: cantik, pintar, hafidzah, dan kebanggaan keluarga. Sementara Mutia? Ia hanya mer...
Hideaway Space
82      67     0     
Fantasy
Seumur hidup, Evelyn selalu mengikuti kemauan ayah ibunya. Entah soal sekolah, atau kemampuan khusus yang dimilikinya. Dalam hal ini, kedua orang tuanya sangat bertentangan hingga bercerai. evelyn yang ingin kabur, sengaja memesan penginapan lebih lama dari yang dia laporkan. Tanpa mengetahui jika penginapan bernama Hideaway Space benar-benar diluar harapannya. Tempat dimana dia tidak bisa bersan...
Merayakan Apa Adanya
436      317     8     
Inspirational
Raya, si kurus yang pintar menyanyi, merasa lebih nyaman menyembunyikan kelebihannya. Padahal suaranya tak kalah keren dari penyanyi remaja jaman sekarang. Tuntutan demi tuntutan hidup terus mendorong dan memojokannya. Hingga dia berpikir, masih ada waktukah untuk dia merayakan sesuatu? Dengan menyanyi tanpa interupsi, sederhana dan apa adanya.
YANG PERNAH HILANG
1565      614     24     
Romance
Naru. Panggilan seorang pangeran yang hidup di jaman modern dengan kehidupannya bak kerajaan yang penuh dengan dilema orang-orang kayak. Bosan dengan hidupnya yang monoton, tentu saja dia ingin ada petualangan. Dia pun diam-diam bersekolah di sekolah untuk orang-orang biasa. Disana dia membentuk geng yang langsung terkenal. Disaat itulah cerita menjadi menarik baginya karena bertemu dengan cewek ...