Loading...
Logo TinLit
Read Story - Negeri Tanpa Ayah
MENU
About Us  

Raya memutar tubuhnya menghadap padaku. Sejenak kami bersitatap. Matanya tajam menatap hingga menembus jantungku. Aku bingung mesti berekspresi seperti apa. Aku terima jika ternyata aku bersalah. Aku hanya menundukkan kepala saat dia berjalan mendekat. Kini, Raya tepat berada di hadapanku. Hanya beberapa jarak saja. Sangat dekat.

Aku sangat kaget saat tiba-tiba dia memegang kedua lenganku. Aku makin membenamkan kepalaku. Tanpa sepatah kata, Raya langsung memelukku erat dan kudengar ada isak tangis yang tertahan darinya. Raya yang sedari tadi bersikap dingin padaku, akhirnya mulai menghangat. Aku merasakan tepukan pelan pundakku oleh kedua tangannya. Dadaku bergemuruh, air mataku tumpah membasahi pundaknya.

“Ingat, Wellang, bagaimanapun kau bernasab kepada bapakmu,” bisik Raya di telingaku.

***

Ucapan Raya beberapa saat setelah kami mendarat di Changi Airport Singapore masih terngiang di telinga. Saat itu aku sempat mendebat Raya karena aku kesal dengan nasihatnya. Selalu saja nasihat itu tidak jauh-jauh tentang bagaimana seorang anak harus berbakti pada orang tua.

“Kau tak perlu menghitung-hitung seberapa banyak kelalaian yang sudah dilakukannya. Kau tak perlu menghisab seberapa banyak penderitaan yang sudah kau alami akibat perbuatannya. Kau pun tak perlu menuntut pertanggungjawabannya kepadanya atas sikapnya selama ini sebagai seorang bapak kepada anaknya. Biarkan itu menjadi urusan bapakmu dengan Allah. Tugasmu hanya berbakti, selama tidak dalam rangka bermaksiat kepada-Nya.”

Ucapan Raya itu memang tidak ada yang salah. Aku paham sebagai anak mesti berbakti kepada orang tua. Akan tetapi, dia tak pernah tahu apa yang selama ini aku rasakan di dalam dada. Berat sekali rasanya. Pedihnya hingga merobek pembuluh darah. Raya tidak pernah tahu betapa sakitnya hati ini atas segala perbuatan bapak yang selama ini kuterima.

Raya hanya melihat pelangi di mataku tanpa pernah merasakan betapa perihnya hati yang kujalani setiap hari. Padahal, hujan badai berpadu kilat yang menyambar-nyambar di balik itu semua. Bahkan, dia tidak pernah tahu masa-masa kecilku hilang, seperti bumi di jaman Nuh tersapu banjir bandang.

Aku lelah dengan ini semua. Aku ingin bahagia tanpa mesti mengaitkanku dengan bapakku. Kata-kataku meninggi karena tak terima dengan nasihatnya. Saat itu emosi meluap dan tak mampu kujaga. Sebab itulah Raya marah dan bersikap dingin karena aku sudah membuatnya kecewa.

Sepanjang malam Raya bersikap dingin bahkan tak mengajakku berbicara. Sepanjang malam itu pula aku memikirkan setiap ucapan yang keluar dari mulutnya. Hingga akhirnya aku tersadar. Aku merasa beruntung mempunyai sahabat sepertinya.

Nasihat Raya telah meluruskan cara berpikirku. Benar kata Raya bahwa semua akan dimintakan pertanggungjawabannya. Kelak aku akan dimintakan pertanggungjawaban atas tugasku sebagai anak. Begitupun sebaliknya, Orang tua kelak akan dimintakan pertanggungjawaban atas anak-anak yang telah menjadi amanahnya.

***

Kami berpisah setelah transit semalam di Changi Airport Singapore. Raya dan Rona kembali ke Bandung. Sementara, di detik-detik terakhir saat pengecekan bagasi tadi, akhirnya aku memutuskan untuk melakukan penerbangan ke Makassar.

Aku masih menunggu keberangkatan pesawat ke Makassar. Menurut jadwal, seharusnya pesawat akan berangkat pukul 7.55 pagi waktu setempat.

Aku terus berusaha meyakinkan hati untuk bisa kuat kembali pulang ke tanah kelahiran dengan berjuta kenangan pahit dalam pikiran. Aku juga tak ingin mengecewakan Raya yang sudah merogoh koceknya lagi sekitar SGD 300 untuk membelikanku tiket untuk pulang ke Makassar. Aku juga tak ingin mengecewakan adikku yang pastinya menunggu kehadiranku untuk menjadi wali di pernikahannya.

Aku tak tahu apakah kepulanganku kali ini adalah pilihan yang tepat atau tidak. Meski Raya tak memaksaku untuk pulang, tapi rasanya kali ini seperti ada dorongan yang begitu kuat memaksaku kembali ke Sengkang. Aku hanya mengikuti kata hati. Aku merasa seperti ada urusan yang harus segera kuselesaikan di tanah kelahiran.

***

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lenna in Chaos
6891      2086     1     
Romance
Papa yang selingkuh dengan anggota dewan, Mama yang depresi dan memilih tinggal di desa terpencil, seorang kakak perempuan yang kabur entah ke mana, serta kekasih yang hilang di Kalimantan. Selepas kerusuhan demonstrasi May Day di depan Gedung Sate, hidup Lenna tidak akan pernah sama lagi. Sewaktu Lenna celaka di kerusuhan itu, tidak sengaja ia ditolong oleh Aslan, wartawan media sebelah yang...
Palette
5920      2197     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
A CHANCE
1855      845     1     
Romance
Nikah, yuk!" "Uhuk...Uhuk!" Leon tersedak minumannya sendiri. Retina hitamnya menatap tak percaya ke arah Caca. Nikah? Apa semudah itu dia mengajak orang untuk menikah? Leon melirik arlojinya, belum satu jam semenjak takdir mempertemukan mereka, tapi gadis di depannya ini sudah mengajaknya untuk menikah. "Benar-benar gila!" πŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“Œ Menikah adalah bukti dari suatu kata cinta, men...
Gino The Magic Box
4148      1294     1     
Fantasy
Ayu Extreme, seorang mahasiswi tingkat akhir di Kampus Extreme, yang mendapat predikat sebagai penyihir terendah. Karena setiap kali menggunakan sihir ia tidak bisa mengontrolnya. Hingga ia hampir lulus, ia juga tidak bisa menggunakan senjata sihir. Suatu ketika, pulang dari kampus, ia bertemu sosok pemuda tampan misterius yang memberikan sesuatu padanya berupa kotak kusam. Tidak disangka, bahwa ...
Bumi yang Dihujani Rindu
7816      2388     3     
Romance
Sinopsis . Kiara, gadis bermata biru pemilik darah Rusia Aceh tengah dilanda bahagia. Sofyan, teman sekampusnya di University of Saskatchewan, kini menjawab rasa rindu yang selama ini diimpikannya untuk menjalin sebuah ikatan cinta. Tak ada lagi yang menghalangi keduanya. Om Thimoty, ayah Kiara, yang semula tak bisa menerima kenyataan pahit bahwa putri semata wayangnya menjelma menjadi seorang ...
Reminisensi
0      0     0     
Fan Fiction
Tentang berteman dengan rasa kecewa, mengenang kisah-kisah dimasa lampau dan merayakan patah hati bersama. Mereka, dua insan manusia yang dipertemukan semesta, namun bukan untuk bersama melainkan untuk sekedar mengenalkan berbagai rasa dalam hidup.
Salon & Me
4211      1314     11     
Humor
Salon adalah rumah kedua bagi gue. Ya bukan berarti gue biasa ngemper depan salon yah. Tapi karena dari kecil jaman ingus naek turun kaya harga saham sampe sekarang ketika tau bedanya ngutang pinjol sama paylater, nyalon tuh udah kaya rutinitas dan mirip rukun iman buat gue. Yang mana kalo gue gak nyalon tiap minggu rasanya mirip kaya gue gak ikut salat jumat eh salat ied. Dalam buku ini, udah...
Memories About Him
4123      1777     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
When Magenta Write Their Destiny
5984      1626     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
Interaksi
506      353     0     
Romance
Ada manusia yang benar benar tidak hidup di bumi, sebagian dari mereka menciptakan dunia mereka sendiri. Seperti halnya Bulan dan Yolanda. Bulan, yang terlalu terobsesi dengan buku novel dan Yolanda yang terlalu fanatik pada Korea. Dua duanya saling sibuk hingga berteman panjang. Saat mereka mencapai umur 18 dan memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama, perasaan takut melanda. Dan berencana u...