Loading...
Logo TinLit
Read Story - DELUSION
MENU
About Us  

    jam menunjukan pukul 02.00, dimana seharusnya banyak insan yang sudah tertidur dengan nyenyak. Namun berbeda dengan beberapa pria yang kini satu persatu mulai datang dari arah pintu masuk.

“badanku pegal”

“aku mengantuk”

“melelahkan”suara-suara rengekan dari setiap bibir pria yang kini mencoba merebahkan badan di sopa yang terletak di tengah ruangan. Beruntung sopa itu besar dimana bisa ditempati kurang lebih  menampung 4 orang untuk berbaring. Semua terlihat sayu dan bahkan ada yang sudah mulai tertidur. “aku akan langsung kekamar saja" ucap lelaki berrmbut coklat yang kini langsung menuju kasurnya  yang nyaman. ruangan sunyi yang diisi ke 7 pria yang tertidur tak menentu,ada yang di kamar, dan juga ruang tamu.

 Seorang lelaki kini menggeliat di antara selimut, membuka matanya perlahan untuk menstabilkan penglihatan. Terdiam sejenak dan membalikan badanya ke arah sebaliknya untuk melihat jam yang tergantung di dinding. Waktu menunjukan pukul 10.30. siang dimana seorang pria mencoba membangkitkan tubuhnya sampai terduduk dan bersandar di kepala ranjang “akh,,,,”ringisan terdengar dari pria itu sambil memegang bahunya. “sepertinya hari ini aku harus kembali ke rumah sakit untuk melakukan ceck up”ucapnya dengan lirih. Menyingkirkan selimutnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka serta menggosok gigi. Setelahnya kembali ke kamar untuk membuka laci dan membawa kotak obat.

Pria tersebut mengambil perekat pereda nyeri untuk di tempelkan di bahu. “minjae kau sudah bangun, bantu aku memasak untuk member”ucap seseorang yang kini sudah berkutat dengan alat masak. Lelaki yang sudah keluar dari kamarnya kini menghampiri dan melakuka yang diinginkan temannya.

“apa yang harus ku bantu?”tanya minjae

“bisa kau mencuci sayuran itu, dan bagaimana dengan bahu mu?”ucapnya

“baiklah,,,,bahuku masih nyeri aku fikir aku akan ke rumah sakit sebentar untuk memeriksanya lagi”ucap minjae menjelaskan

“oke, lagian jadwal kita hari ini hanya pada sore dan malam hari saja” balas nya "manajer hyung-nim memberitahuku” lanjutya yang di balas anggukan oleh minjae. 

Setelah acara memasak selesai minjae pergi untuk membangunkan yang lainnya. Karena chanhyuck koki pagi ini sedang menata makanan di meja. Minjae berjalan menuju ruang tamu yang ternyata terdapat 3 orang member

“jegyo,,, bangun”ucap minjae menepuk lelaki berperawakan kekar yang tidur sambil terduduk dan tangan di silang, sungjin yang tertidur dengan terlentang di sopa menghadap pada sandaran. Terakhir hyungmin hyung yang tertidur dengan kepala yang bersandar pada lengan sopa dan kaki yang menjuntai. Setelah membangunkan member yang tertidur di sopa kini minjae menuju satu kamar yaitu kamar junlin “junlin_ah bangun makan sudah siap”ucap minjae yang tanpa perlu di bangunkan 2 kali sudah bangun dan mengangguk. Kini minjae ke kamar terakhir “leechen sarapan,,,bangun”ucap minjae menatap salah satu member terakhir yang harus ia bangunkan.

Kini seluruh member ada di meja makan dengan beberapa masih dengan muka bantal “leechen cuci muka terlebih dahulu.  Dan kau juga sungjin”ucap minjae yang kini menatap dua member termuda mereka. Yang diperintah bangkit dari kursi dan berjalan  menuju kamar mandi.

“hari ini apakah kalian memiliki jadwal pribadi?”ucap hyungmin

“aku jadi mc  di acara musik jam 1”ucap jegyo

“aku ada rekaman jam 12 “ucap chanhyuck

“aku free”ucap junlin

“aku akan pergi ke rumah sakit. Setelah itu, jadwal syuting saat jam 1”ucap minjae

“aku free hyung”kini leechen datang

“akuu juga free”ucap  jinsung

“baiklah. Jangan lupakan jadwal grup yang di mulai pukul 04.00 Ya”ucap hyungmin yang mendapat anggukan dari semuanya. Untuk makanan yang tersaji tersedia nasi, kimchi, kim,bulgogi, serta kimchicige.semua makan denggan hidmat sampai habis.tanpa ada yang berbicara.

“makasih makanannya hyung”ucapan dari kedua maknae yang kini membawa piring kotornya ke bak cuci piring .

Selesai makan semua melakukan kegiatan masing-masing termasuk minjae yang kini sudah siap untuk pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan berkelanjutan setelah kecelakaan yang menimpanya 3 bulan lalu.

 Minjae mengendarai mobil secara pribadi  menuju rumah sakit, keadaan kali ini sedikit membuat minjae kesal karena macet. Entah apa yang terjadi di depan minjae berkali-kali melihat ke arah jam tangan miliknya.

”ini sudah lebih dari 5 menit dan belum maju?”ucap minjae yang kini mengambil handphonennya untuk menghubungi pihak rumah sakit atas keterlambatanya. Minjae menurunkan kaca mobil dan melihat mobil samping yang habis bercakap dengan salah seorang polisi.
“maaf, pak apa yang sedang terjadi di depan?”ucap minjae memintaa maaf karena mengintrupsi pembicaraan. Sang pria dewasa tersebut menatap minjae “ah anda minjae-shi. Di depan terdapat kecelakaan jadi untuk beberapa saat ditutup terlebih dahulu namun petugas tadi bilang sebentar lagi akan bisa di buka jalannya ”ucapnya minjae mengangguk dan mengucapkan terimakasih lalu menutup kaca mobil. 
“halo,,hyung ini aku, ya,,, bisakah kau kesini hyung,,,, iya memakai motor saja hyung. Tolong bawa mobilku biarkan aku memakai motor milik hyung…iya baiklah”minjae menelphone seseorang di sebrang untuk memintanya datang untuk mengendarai motor agar bisa bertukar.


    “sudah banyak waktu terbuang”ucap minjae. Tidak lama kurang lebih 15 menit seseorang mengetuk pintu mobil, minjae meurunkan kaca mobil “hyung untung ku datang dengan cepat kita ganti kendaraan boleh”ucap minjae pada lelaki yang kini menatap minjae mengangguk 
“baiklah keluarlah “
“terimakasih hyungmin hyung”
“sama-sama.ayo sana ke rumah sakit”ucap hyungmin yang sudah duduk di mobil “ hati-hatilah hyung”
“kau juga minjae-ah” minjae tersenyum dan kini mulai mengendarai motor untuk mencari jalan tercepat menuju rumah sakit. Sesampainya minjae memarkirkan motornya dan bergegas menuju ruangan sang dokter pribadi.


“bagaimana minjae?apa bahumu sudah tidak merasakan sakit?”kata dokter dengan melihat ke arah minjae serta melihat hasil rotgen bahu “masih sedikit ngilu,aku tidak bisa menggerakan terlalu berlebihan jika berlebihan sakitnya akan terasa jelas”jelas minjae, sang dokter mengangguk dan kini memperlihatkan hasil rotgen “sudah cukup baik, banyakkan minum kalsium. Selain itu, untuk sementara waktu jangan banyak gunakan bahumu selama proses penyembuhan”kini sang dokter menjelaskan yang membuat minjae mengangguk faham
“apa kau melakukan gym?”
“ya ,,hanya mengangkat barber kecil”ucap minjae yang membuat dokter menghela nafas “istirahatkan terlebih dahulu minjae-shi. Setelah pulih sekitar 80% baru kau di perbolehkan menganggkat beban atau melakukan  gym. Jik kau ingin olahraga cukup jogging saja jangan menggunakan yang tumpuannnya tangan”jelasnya lagi

“baiklah dokter”

“untuk sementara ini cobalah jangan banyak bergerak atau menggunakan tubuhmu yang terhubung dengan bahu. Jika sudah terasa sakit yang amat kuat lansung tempel  perekat anti nyeri itu setidaknya membantumu sedikit merelaksasikan bahumu yang tegang. Setelah pemeriksaan kini minjae berjalan di lorong sambil menatap kanan menuju arah taman.”huft aku harus segera menuju lokai syuting. Minjae berjalan hingga melihat siulet lelaki yang ia kenal “manjaer hyung nim”

“minjae ayo masuk mobil. Motormu akan langsung staff bawa ke drom”

“hyung bisakah motor nya aku gunakan ke lokasi syuting?”ucap minjae yang kini berjalan bersisian dengan sang  manajer. Sang manajer menimbang “baiklah, kami akan menikutimu dari belakang”ucapnya yang kini di angguki minjae untuk melanjutkan perjalanannya menuju lokasi syuting.

Minjae pov

 Kini aku mengendarai motor menuju lokasi suting. Kurang lebih setengah jam di perjalanan kini aku melihat ke sekeliling dimana beberapa kru sudah mulai datang untuk menset lokasi serta beberapa actor dan aktris yan kini sedang membaca naskah dengan manajemennya sendiri

“minjae-shi”suara lengkingan dari arah depan sana sudah terlihat seorang gadis melambaikan tangannya, aku menghela nafas bukannya tidak suka tapi aku tidak ingin ada rumor aneh tentangku lagi. Sudah cukup aku merasa lelah namun, aku harus professional kini aku menyapa nya balik dengan senyuman dan anggukan sopan. Tak lama staff sudah datang beserta manajerku.

“ahhh minjae-shi. Bagaimana kabarmu?”suara sang sutradara ketika menghampiriku. Aku tersenyum dan menjabatangannya”kabraku baik pak”ucapku

“bahumu?”

“ahhh hanya tidak boleh melakukan  hal yang berat saja selain itu semunya baik-baik saja.”jelasku pada sutradara

.”baiklah , kalau begitu bersiap-siap lah hari ini adegan mu tidak terlalu panjang”jelas sutradara sambil menepuk tanganku dan berlalu dengan asistennya. Aku melihat ke arah manager dan mengangguk untuk berkumpul dengan kru film.

Adegan hari ini tentang aku yang baru saja datang menuju tempat persembunyian sang peran utama wanita sebagai kakak nya. Dimana lawan mainku adalah haerin. Aku mulai membaca naskah dan menghafalnya, tak lupa membayangkan ekspresi ketika aku akan beradu akting.  setelahnya beberapa staf film memanggilku untuk mengganti pakaian ku dengan pakaian yang telah di siapkan. Tak sampai 20 menit aku sudah siap dengan riasan ringan di wajahku.

“oke,,,camera  ,,roll action!”suara sutrada menggema.

Kini hari mulai sore, seharusnya aku ikut dala acara yang dilakukan grup memberku, tapi karena jadwal syutingku yang ukup memakan waktu aku absen dan akan muncul di segmen ke dua. Kini aku berda di motor yang ku kendarai sejak awal. Bagaimanapun aku tidak ingin terlambat untuk jadwal grup. Aku memarkirkan motorku dan pergi menuju gedung bertingkat untuk cepat menuju ruangan para member.di susul beberapa staff dan manajerku. “minjae, kau sudah sampai. Duduklah dulu”ucap sang leader hyungmin hyung padaku, aku duduk di depan meja rias dan mengambil minuman yang di bawakan oleh jegyo “syutingnya berjalan lancar?”ucap jegyo sambil melihat ku yang sedang menutup mata untuk mengistirahatkan sejenak rasa lelahku.

“tidak begitu berjalan lancar. Tapi semuanya baik-baik saja”ucapku, bagaimanapun aku sedikit kesal saat syuting. Bagaimana bisa lawan mainku bisa mengulang kesalahan berulang kali. Dia aktris senior. Bahkan saat pembacaan naskah dia tidak datang. Aku merasa lelah

“ayo bersiap anak-anak”

“baik hyung”

Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangan dan berbicara “5 menit lagi bersiap keluar”ucap yang sudah ku duga adalah produser dari acara ini. Kami semua mengangguk.

“kau baik-baik saja?”ucap chanhyuck padaku, aku menganggu dan berjalan mengikuti member lain.

Acara ini acara show diman kami menjadi bintang tamu, pertama kami menyapa dengan membungkuk dan tak lama kami memperkenalkan diri kami satu-persatu.

“anyeong ,,,na minjae imnida,,,”ucapku membungkuk dan tersenyum. Meski lelah melanda aku tidak bisa memperlihatkan pada orang-orang. aku harus selalu profesional dan mengikuti alur acara yang sudah di rancang sedemikian rupa. aku cukup menikmati acaranya hingga satu pertanyaan membuatku gugup untuk menjawab.

“minjae-shi, apa cederamu sudah baik-baik saja”tiba-tiba salah satu host bertanya , bagaimanapun di dalam naskah tidak ada pertanyaan seperti itu. Aku tersenyum dan mengusap bahuku “cederaku sudah sembuh. “

“apakah itu menghambat saat kau sedang melakukan tarian?”ucap host lainnya, aku menggeleng “tidak, karena dance kali ini gerakannya lembut jadi tidak begitu menghambat”jelasku. Sebenarnya  aku kurang nyaman dengan pertanyaan yang menyangkut tentang kesehatanku. Selain membuat khawatir fans namun itu membuka luka trauma kembali terbuka. Aku tetap tersenyum. Setelah pertanyaan tentang cedera ku selesai kami melanjutkan menuju segmen berikutnya hingga tak terasa sudah 2 jam kami merekam acara.

Kini kami semua ada di mobil setelah jadwal yang menguaras tenaga. Bagaimanapun hari ini begitu sibuk dan aku melihat ke arah jam menunjuka pukul 00.00 “pas tengah malam”bisikku.

“minjae, kau baik-baik saja?”suara manajer terdengar membuatku membuka mata, oh ya, untuk motor kini digunakan oleh hyung minhyung karena sang leader harus melanjutkan meeting di gedung agensi. Berbeda dengan kami langsung pulang ke drom. “aku baik hyung”

“maafkan hyung tentang pertanyaan yang tidak ada di naskah”’

“itu bukan salah hyung, terkadang mereka akan cari rating. Dan mungkin pertanyaan di luar naskah itulah yang menjadi pemicu ratingnya”ucapku.”keterlaluan sekali pd-nim tidak menyuruh sunbae-nim host untuk bertanya hal seperti itu”kini grutuan leechen

“memangnya kita sudah berapa tahun di industry ini?”kini junlin menyahut

“keuntungan lebih penting daripada privasi kita”kini chanhyuck menambahkan. Aku menghela nafas, benar sudah berapa kali kami selalu seperti ini?apa yang pihak kami sembunyikan mereka selalu mengoreknya.

“yahhhh lain kali aku akan tegas pada setiap produser acara”kini sang manajer menambahkan yang membuatku mengangguk “aku tidak ingin masalah cederaku selalu di ungkit manajer-nim”ucapku mutlak sambil menutup mata.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
RINAI
422      311     0     
Short Story
Tentang Sam dan gadis dengan kilatan mata coklat di halte bus.
PENTAS
1208      710     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".
the invisible prince
1560      848     7     
Short Story
menjadi manusia memang hal yang paling didambakan bagi setiap makhluk . Itupun yang aku rasakan, sama seperti manusia serigala yang dapat berevolusi menjadi warewolf, vampir yang tiba-tiba bisa hidup dengan manusia, dan baru-baru ini masih hangat dibicarakan adalah manusia harimau .Lalu apa lagi ? adakah makhluk lain selain mereka ? Lantas aku ini disebut apa ?
TENTANG WAKTU
2086      888     6     
Romance
Elrama adalah bintang paling terang di jagat raya, yang selalu memancarkan sinarnya yang gemilang tanpa perlu susah payah berusaha. Elrama tidak pernah tahu betapa sulitnya bagi Rima untuk mengeluarkan cahayanya sendiri, untuk menjadi bintang yang sepadan dengan Elrama hingga bisa berpendar bersama-sama.
TRIANGLE
341      224     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Rain, Maple, dan Senja
969      590     3     
Short Story
Takdir mempertemukan Dean dengan Rain di bawah pohon maple dan indahnya langit senja. Takdir pula yang memisahkan mereka. Atau mungkin tidak?
SATU FRASA
15750      3312     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
Edelweiss: The One That Stays
2270      915     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Gray November
3759      1296     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
Si 'Pemain' Basket
4981      1318     1     
Romance
Sejak pertama bertemu, Marvin sudah menyukai Dira yang ternyata adalah adik kelasnya. Perempuan mungil itu kemudian terus didekati oleh Marvin yang dia kenal sebagai 'playboy' di sekolahnya. Karena alasan itu, Dira mencoba untuk menjauhi Marvin. Namun sayang, kedua adik kembarnya malah membuat perempuan itu semakin dekat dengan Marvin. Apakah Marvin dapat memiliki Dira walau perempuan itu tau ...