Loading...
Logo TinLit
Read Story - DELUSION
MENU
About Us  

    Hari berganti menjadi minggu, minggu berganti menjadi bulan, bulan berganti menjadi tahun.

Dan kini sudah tahun kedua gulya berada di Negara gingseng tersebut, tidak seperti tahun pertama dimana gulya memilih asrama sebagai tempat tinggal gadis itu memilih tinggal di office-tel begitupun susan dan tasya yang tinggal di office-tel yang sama dengan gulya namun berbeda kamar.

pukul menunjukan jam 12.00 gulya sedang membereskan barang bawaannya. “lebih baik tidak perlu ada tv, aku aka isi banyak buku saja “ucap gulya yang kini sedang menata bagian bawah dimana ruangan kosong akan diisi sopa dan beberapa lemari buku, beruntung barang pesanan seperti rak buku,dan laci kecil sudah tiba dari beberapa hari lalu. “oke,,,semuanya sudah”ucap gulya tersenyum menatap sekitar “tinggal membeli beberapa bahan makanan untuk melengkapi dapurku”ucap gulya yang kini mengambil tasnya dan bergegas menuju pintu keluar.

“gulya kamu sudah selesai?”ucap susan yang kini juga keluar dari kamarnya, gulya tersenyum dan mengangguk “mau pergi kemana?”ucap susan yang kini menatap gulya karena sudah rapih “ beli bahan makanan dan beberapa alat pembersih”ucap gulya “mau ikut?”lanjutnya yang di balas dengan gelengan oleh susan “aku sudah membeli bahan selain itu, mari makan bersama dan tentukan dimana kita akan makan malam untuk merayakan perpindahan kita”ucap susan.

“insyaallah”

“baiklah,,hati-hati jangan pulang kemalam man”ucap susan yang di balas dengan tanda oke dengan tangan. Gulya kini sudah keluar dan  menuju super market untuk membeli beberapa alat kebersihan serta pernak-pernik yang di butuhkan. Setelahnya akan pergi ke pasar terdekat untuk membeli bahan makan yang di perlukan. “alat kebersihan terbaik semua mahal sekali, uangku sudah menepis karena biaya kamar. Kalau gitu, untuk sekarang lebih baik aku tidak usah membeli dulu alat pemanas ruangan  Lebih baik aku membeli penyedot debu ini saja ”cap gulya memilih dan memasukannya kedalam stroller. Lanjut dengan berbagai macam lampu tidur “cukup satu untuk malam hari, baiklah yang ini saja”ucap gulya “mumpung promo”senyumnya dan memasukannya ke stroller.”oke,,,semua yang di perlukan sudah,,”girang gulya, dan kini menuju meja kasir.

Setelah beberapa barang di bawanya gulya kini berjalan menuju keluar.

“gulya”suara seseorang mengintrupsi gulya yang kini sedang sedikit kesusahan membawa barangnya, dan melihat ke arah belakang. “eh, ajjuma na”ucap gulya tersenyum dan menghampiri wanita berumur tersebut “sedang membeli barang?”ucapnya yang membuat gulya mengangguk “aku pindah dari asrama menuju office-tel hari ini jadi membeli beberapa keperluan”ucap gulya memberi tahu,yang dapat anggukan dari ajjuma na.

“bagaimana dengan ajjuma?”kini gulya bertanya “hanya ingin belanja,ketika suami dan anak ajjuma sibuk dan jadwal mengajar sudah selesai jadi hanya belanja utuk menutup waktu luang”jelas ajjuma na. gulya mengangguk “kalau gitu,bagaimana jika ajjuma ikut merayakan kepindahanmu hari ini?”ucap ajuma na yang membuat gulya menatap lawan bicaranya “tapi apa ajjuma tidak apa-apa?aku juga harus pergi kepasar untuk berbelanja bahan makanan”ucap gulya yang kini menatap ajjuma na dengan tidak enak hati.ajjuma na tersenyum dan menggeleng “ajjuma akan membantu memilihkan bahan makanan yang murah”

“Apa tidak akan lelah?”ragu gulya

“tidak,ajjuma ini sering olahraga ayolah heum,,,”ucap ajjuma na meminta, gulya menimbang “baiklah jika lelah ajjuma bisa katakana padaku, dan kita akan langsung istirahat di kamarku” jelas gulya yang kini tersenyum pada ajjuma na.

 Di pasar masih terasa begitu ramai, gulya dan ajjuma na pergi menuju bagian bahan makan dan membeli cabai,bawang daun, bawang merah, lada, wijen, cabe bubuk, dan seledri “aku fikir ini cukup ajjuma ini hanya untuk beberapa hari dulu saja.sisanya aku akan beli nanti. Selanjutnya bagian bahan pokoknya”ucap gulya “biar ajjuma pilih yang bagian ini oke, kita butuh beras, minyak goreng,ingin daging?”ucap ajjuma na, gulya menggeleng “aku tidak makan daging untuk saat ini ajjuma. Cukup sayuran saja dan telur”ucap gulya yang mendapat tatapan bertanya dari ajjuma na “sekali-kali makanlah daging heum”

“baiklah, aku hanya tidak makan itu dulu. jika diindonesia aku tetap makan banyak daging kok”

“ayam?”

“tidak,tidak apa apa ajjuma eummm,,,setelah ini beli rumput laut ajjuma dan bahan untuk membuat kimchi hee”ucap gulya mengalihkan, ajjuma na hanya menggeleng dan mengiakan. Setelahnya berlanjut menuju stan lainnya hingga semua keperluan sudah datang. Setelah semua selesai gulya dan ajjuma na pergi meninggalkan pasar menuju office-tel mengunakan taksi.

“biar ajjuma yang bayar”uap ajjuma mengeluarkan uang, “tap_”

“syut, sebagai gantinya biarkan ajjuma melihat kamarmu, bagaimana?”ucap ajjuma na yang mendapat anggukan dari gulya, “baiklah, hari ini juga aku akan memasak untuk ajjuma. Bagaimana kalau makan malam bersama?”ucap gulya menawarkan. 

“baiklah,suamiku ada sift malam jadi tidak akan pulang ke rumah. Aku juga akan menghubungi anak manis ku untuk menjemputku nanti malam di sini setelah makan malam”ucap ajjuma yang kini berbicara dengan riang.

“baiklah ayo”lanjutnya ketika taksi yang dipesan sudah sampai.

    “ini kamarmu?”ucap ajjuma na yang mendapat anggukan dari gulya, gulya kini sedang menata barang yang di bawanya dan meletakannya di tempat seharusnya. “ajjuma silahkan duduk dan minum terlebih dahulu, pasti lelah seharian ku ajak berjalan”ucap gulya yang mendapat gelengan “ajjuma senang,ahhhh sepertinya akan senang jika memiliki anak perempuan ya, mengajak jalan-jalan dan berbicara  seperti ini”ucap ajjuma na yang kini sedang duduk dan melihat sekitar.

“aku akan membereskan bahan makan, setelah itu aku akan memasak untuk ajjuma”ucap gulya.

Gulya pov

“biarkan ajjuma membantu”ucap ajjumana sambil menghampiriku, aku tersenyum dan menggeleng “aku akan membuatkan sesuatu yang special untuk ajjuma karena telah membantuku sampai saat ini.jadi ajjuma istirahat saja”ucapku sambil mempersiapkan bahan-bahan.

“kau bilang tidak beli daging,ini ada daging?”ucap ajjuma na yang kini memperlihatkan daging yang sempet aku beli untuk makan malam yang akan ku buat untuk ajjuma na. “aku sengaja membelinya untuk merayakan kamar baru, dan tamu pertama ku yaitu ajjuma heee”ucap ku agar ajjuma na senang.

“aigooo,,,,senangnya “ucap ajjuma na. aku melanjutkan masakanku dan ajjuma hanya melihat hingga tak lama suara pintu di ketuk dari luar.aku menatap ajjuma “sepertinya temanku, aku akan membukanya terlebih dahulu ajjuma”ucap ku meminta iin yang dibalas anggukan.

“gulya,,, aku tau hanya kamu yang bisa di andalkan untuk masalah mask memasak kita berdua merayakan disini saja  boleh? Aku sudah membeli bahannya ko dan beberapa camilan ”ucap tasya yang kini sedang bertengker di depan pintu kamarku bersama susan yang tersenyum. Aku menatap mereka “masuklah,”ucap ku, aku berjalan menuju ajjuma na “ajjuma apa tidak apa-apa jika kedua temanku ikut bergabung makan malam ini?”ucapku menatap ajjuma na. ajjuma na menatap kedua temanku dan tersenyum

“lebih banyak orang, lebih lebih baik ayo”ucap ajjuma na. aku menatap kedua sahabatku yang bingung karena ada orang di kamarku “siapa?”tanya susan padaku. Aku tersenyum dan mulai memperkenalkan mereka.

“tasya susan ini ajjuma na, ajjuma yang ku temui di rumah sakit waktu itu. Dan ajjuma na ini kedua temanku yang sebelah kanan tasya dan yang sebelah kiri susan yang memakai hijab”terangku.

“panggil saja ajjuma na”ucapa ajjuma na sambil tersenyum. 

“kalau begitu bercengramalah, urusan dapur biar aku urus sendiri”ucapku,yang mendapat anggukan dari ketiganya. Ya,,,,kenapa aku menyuruh mereka bertiga duduk karena pada dasarnya aku tidak suka jika harus memasak namun banyak tangan.

 Tak terasa hari mulai gelap dan kini aku sudah menyelesaikan masakankku. “semuanya sudah selesai,,,ayo makan disini”ucapku setelah menata makanan. Kebetulan di di pentry terdapat 4 kursi. Sebenarnya apartemen ini hanya menyediakan 2 kursi dan sisanya aku membeli sebagai jaga-jaga jika temanku datang. Kami telah berkumpul, aku duduk di depan ajjuma na dan di sampingku susan,di depan susan sudah pasi tasya. Kami bertiga menunggu ajjuma na makan duluan sebagai penghormatan karena lebih tua dari kami semua.

“eummm,,,enak. ini benar-benar rasa rumahan. Apa namanya ini?”ucap ajjuma na menatapku, “Alhamdulillah kalau gitu, ini namanya oseng kangkung”

“enak,,enak,,, lain kali ajjuma meminta resepnya padamu”ucap ajjuma yang di angguki olehku, syukurlah latihan memasak ku selama ini tidak pernah menurun dan selalu meningkat. “ini apa?”ucap ajjuma na “ahhh daging sapi bumbu kecap. Maaf jika terlalu matang”ucapku,tasya dan susan menatapku “bukannya kamu tidak makan daging?”ucap tasya

“bukan tidak, hanya engga dulu. Lagian ada ajjuma dan juga kalian datang makan malam. Lebih baik memasak menu special bukan?”ucapku “wahhh ajjuma merasa senang, ini enak”ucap ajjuma memuji ku kembali. Aku hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

Kami makan dengan hidmat di barengi dengan beberapa obrolan hingga jam kini menunjukan pukul 18.30 dimana suara pemberitahuan dari handphone ku jika adzan magrib sudah tiba.”oh,,suara apa itu?”tanya ajjuma, aku bangkit dari duduk dan mengambil handphone ku yang trletak di meja belajar “ini pengingat ibadah ajjuma”ucapku “oh,,, kalau gitu gulya akan ibadah di sini?”tanya ajjuma. Aku mengangguk “ajjuma aku dan susan badah terlebih dahulu, jika sudah selesai simpan saja biarkan aku yang mencucinya”ucapku menatap ajjuma.” Baiklah, bolehkan ajjuma membuat dessert untuk kita semua?”ucap ajjuma menatapku yang mendapat anggukan dariku.

 Kini jam menujukan pukul 19.20 dessert yang ajjuma bikin cukup banyak dan ajjuma menyuruhku untuk menyimpannnya di kulkas. Kedua temanku sudah pergi sejak satu jam lalu karena memiliki janji bersama temannya yang lain. Aku masih berbincang dengan ajjuma na, banyak yang kami bicarakan salah satunya tentang sekolah,keluarga, dan juga masa depan.

“ajjuma ingin menginap?bukankah ajjusi na di rumah sakit?”ucapku, ajjuma na tersenyum “inginnya namun anak ku pulang hari ini. Jadi tidak bisa. Lain kali datang ke rumah ajjuma makan dan menginaplah”ucap ajjuma na. aku tersenyum dan menggeleng “seorang perempuan tidak baik menginap di rumah orang yang memiliki anak lelaki ajjuma apalagi anak lelaki ajjuma belum menikah. Itu tidak baik”ucap ku, ajjuma menganguk dan menjawil pipi ku “baiklah, hanya makan malam tidak menginap”

“insyaallah”

“baiklah sepertinya anak ajjuma sudah menghubungi, ingin ajjuma kenalkan?”ucap ajjuma, aku menggeleng “cukup untuk saat ini kenal dengan ajjuma dan ajjusi. Aku seperti punya ibu dan ayah meski berada di negara orang lain.”ucapku sambil memeluk ajjuma “baiklah,,,baiklah,,,selamat beristirahat”ucap ajjuma “aku akan mengantar ajjuma “ucapku berdiri dan menggunakan jaket karena udara hari ini cukup dingin.

“ajjuma pakai syal ini, aku barus selesai merajutnya. Udara hari ini dingin jadi harus menjaga leher dengan hangat”senangku setelah melihat hasil rajutan yang sempat aku lupakan.

“kau bisa merajut?”

“aku baru belajar heee”

“terimakasih, ini hangat. Ayo anak ajjuma sudah datang. Dia bilang menunggu di depan “ucap ajjuma menggandengku, aku mengikuti ajjuma menuju keluar dan turun menggunakan lift. Setelah keluar gedung aku dan ajjuma berjalan menuju gerbang dan terparkir mobil berwarna putih di samping gerbang utama. “nah itu,ayo”ucap ajjuma na, aku tersenyum dan mengangguk menghampiri mobil putih tersebut bersama ajjuma.

“ajjuma hati-hati. Istirahatlah”ucapku tersenyum. Ajjuma memeluku dan mengusap kepalaku

“kau juga sayang. Selamat malam”ucap ajjuma na. aku mengangguk dan tak sengaja pandanganku ter arah pada jok bagian setir yang ternyata terdapat seorang  lelaki yang tak asing namun tidak familiar juga. Sampai lelaki tersebut melihat ke arahku dan melakukan hal yang sama, yaitu kaget dan tanpa sadar menyebut nama masing-masing.

‘na minjae’

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
MY MERMAN.
612      452     1     
Short Story
Apakah yang akan terjadi jika seorang manusia dan seorang duyung saling jatuh cinta?
DUA PULUH MENIT TERAKHIR
442      316     0     
Short Story
Setiap waktu sangat berarti. Selagi ada, jangan terlambat untuk mengatakan yang sesungguhnya. Karena kita tak tahu kapan waktu akan merenggutnya.
Sweet Sound of Love
476      314     2     
Romance
"Itu suaramu?" Budi terbelalak tak percaya. Wia membekap mulutnya tak kalah terkejut. "Kamu mendengarnya? Itu isi hatiku!" "Ya sudah, gak usah lebay." "Hei, siapa yang gak khawatir kalau ada orang yang bisa membaca isi hati?" Wia memanyunkan bibirnya. "Bilang saja kalau kamu juga senang." "Eh kok?" "Barusan aku mendengarnya, ap...
Dua Warna
650      448     0     
Romance
Dewangga dan Jingga adalah lelaki kembar identik Namun keduanya hanya dianggap satu Jingga sebagai raga sementara Dewangga hanyalah jiwa yang tersembunyi dibalik raga Apapun yang Jingga lakukan dan katakan maka Dewangga tidak bisa menolak ia bertugas mengikuti adik kembarnya Hingga saat Jingga harus bertunangan Dewanggalah yang menggantikannya Lantas bagaimana nasib sang gadis yang tid...
Dia & Cokelat
585      413     3     
Short Story
Masa-masa masuk kuliah akan menjadi hal yang menyenangkan bagi gue. Gue akan terbebas dari segala peraturan semasa SMA dulu dan cerita gue dimulai dengan masa-masa awal gue di MOS, lalu berbagai pertemuan aneh gue dengan seorang pria berkulit cokelat itu sampai insiden jari kelingking gue yang selalu membutuhkan cokelat. Memang aneh!
REGAN
10001      2999     4     
Romance
"Ketika Cinta Mengubah Segalanya." Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya. Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah semakin penasaran. Hingga s...
Story Of Chayra
13000      3200     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
Little Spoiler
1080      656     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Bukan kepribadian ganda
9536      1845     5     
Romance
Saat seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, mengasingkan bukan cara yang tepat untuk bertindak. Maka, duduklah disampingnya, tepuklah pelan bahunya, usaplah dengan lembut pugunggungnya saat dalam pelukan, meski hanya sekejap saja. Kau akan terkenang dalam hidupnya. (70 % TRUE STORY, 30 % FIKSI)
Antara Tol dan Nasi Bebek
30      28     0     
Romance
Sebuah kisah romantis yang ringan, lucu, namun tetap menyisakan luka dalam diam.