Read More >>"> KILLOVE (0.4 Tak Ada Artinya) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - KILLOVE
MENU
About Us  

=====
Hari semakin cepat berlalu dan Rosetta pulih dengan baik. Karena ada bayi di perutnya, Ia dengan rajin dan serius memperhatikan kondisi dirinya dan bayinya. Saint juga lebih sering datang berkunjung dan menghabiskan lebih banyak waktu juga pada Rosetta.

Kulitnya yang dulunya seputih dan sepucat salju kini memiliki sedikit nada hangat di wajahnya yang terlihat menambah berat. Rosetta banyak mengonsumsi makanan yang bergizi dan tidur yang cukup serta lingkungan yang disesuaikan untuknya dan anaknya, tak aneh jika ia menambah beberapa berat badan di tubuhnya.

Seperti pagi biasanya, dimana mereka akan sarapan bersama dengan para pelayan yang berbaris di belakang tak jauh dari mereka dan William yang menjadi orang yang berdiri di belakang Saint langsung dengan trolley makanan khasnya.

Usia kandungan milik Rosetta sudah masuk bulan ke-5 dan nafsu makannya sudah mulai pulih dengan baik. Saint dengan antusias membawakan berbagai macam makanan untuknya karena ia selalu menghabiskan bagiannya. Karena Saint juga lah factor lain yang membuat berat badannya naik lebih cepat dari biasanya.

Kebetulan hari ini adalah jadwal check-up jadi Mr. Smith berada di sesi sarapan mereka pagi ini. 

"Bagaimana dengan tidurmu, Nyonya?" Tanya Dr. Smith perlahan mulai bertanya.

"...Aku baik-baik saja." Jawab Rosetta dengan suara kecil. Saint memeluknya dari belakang sembari memberinya suapan makanan. "... Saint.." Panggil Rosetta mendongak ke atas untuk melihat orang di belakangnya.

"Hmmm?" Sahut Saint dengan sabar menunggu apa yang ingin dikatakan oleh perempuan dipelukannya.

Menunjuk makanan yang letaknya paling jauh di meja, "Aku ingin makan yang itu." 

"William." Panggil Saint untuk William membawakan makanan yang Rosetta inginkan lebih dekat jangkauan tangannya. "Sayang, kau memakan banyak rasa coklat selama masa kehamilan. Apakah bayi yang ada di perutmu akan menjadi versi mini dari diriku? haha." Itu adalah pudding coklat yang barusan ditunjuk oleh Rosetta.

Ia dengan lembut mengelus perut Rosetta yang sudah terlihat membesar. Rosetta hanya diam menikmati perlakuan Saint terhadap bayi mereka dan tak berkomentar apa-apa.

Saint sama sekali tidak ingin mengetahui jenis kelamin bayi mereka. Bahkan di usia kandungannya yang sekarang, Saint sama sekali tak mempermasalahkan dan hanya sibuk memanjakannya berbagai macam hal. 

Versi mini Saint? Rosetta harap Saint bermakna bahwa itu adalah bayi laki-laki.

Dan hanya itu, tidak perlu ada arti lain.

Mr. Smith mengawasi dan menanyakan beberapa pertanyaan sebelum ia undur diri dari ruangan. Itu adalah pagi yang damai dan tenang. Rosetta bahkan merasa dirinya sedang bermimpi karena terasa tak nyata.

"... Aku tak tahu bahwa kau baru-baru ini menerima bodyguard baru, Saint." Sadarnya karena melihat wajah asing di antara barisan bodyguard yang berdiri tak jauh dari pintu kamar. 

Di masa lalu, ia mencoba beberapa kali percobaan melarikan diri dari Saint dan tak bisa tak menghapal wajah-wajah orang yang bekerja di bawah Saint. Bahkan jika ia sudah menyerah untuk melarikan diri, tetapi kebiasaan masa lalunya sulit dihilangkan. Lagipula, Saint terkenal sangat hati-hati dan hanya menyerahkan dirinya pada orang-orang yang sudah lama bekerja dibawahnya.

Jadi, melihat wajah baru adalah hal yang mengejutkan.

Saint menatap ke arah bodyguard sebentar, "... William merekomendasikannya padaku. Kemampuannya bagus dan sangat disayangkan jika tidak dipakai dengan baik." Ia menambahkan, "Aku tidak terlalu memikirkan hal-hal lain.. Aku menyerahkan semuanya pada William. Aku mencurahkan semua fokusku pada dirimu dan bayi kita sekarang~"

Rosetta hanya menatap sekilas pada bodyguard yang baru sebelum ia fokus pada makanan di hadapannya. 

Namun, Saint salah paham sendiri, "Apa kau menemukan dirinya menarik?" Tanyanya dengan tatapan mencari kebenaran.
Bodyguard baru itu adalah seorang pemuda seumuran, dengan tubuh yang tegap dan tinggi, juga dengan wajah yang di atas rata-rata. Tak heran jika banyak perempuan yang akan kagum dengan penampilan seorang bodyguard itu.

Rosetta terdiam saat menatap Saint yang sedaritadi menatap dirinya tanpa berkedip dan dengan perlahan berkata, "... Kamu lebih menarik." 

"Bohong."

"Aku berkata kebenaran."

"... Kau hanya ingin menenangkan kecembu-"

"Aku tidak akan jatuh cinta padamu pertama kalau aku berbohong, kalau begitu." Saint terdiam.

Rosetta juga tak melanjutkan dan hanya sibuk menikmati makanan di atas meja.

Saint kembali mengganggu, "... jadi, aku hanyalah tentang penampilanku?"

Dengan judes menjawab, "Kau tidak suka hal itu?" Ia tahu bahwa Saint tak mungkin menyakitinya apalagi dengan anak di perutnya. "Aku pertama juga berpikir bahwa kepribadianmu yang menarik,.. tapi setelah semua yang telah kulalui penampilanmu hanyalah satu-satunya yang bisa kubanggakan." dan lagi ini tidak seperti dirinya bisa melarikan diri dari kehidupan toxic milik pria yang sekarang merengek tak puas padanya.

"Sayang... bagaimana bisa kau mengatakan hal sekejam itu padaku?" Sedihnya memeluk Rosetta dengan manja.

"... Suapi aku."

"Sayang..."

"Suapi aku atau lepas pelukanmu jadi aku bisa makan dengan tanganku sendiri." Mendengar itu membuat Saint dengan cepat mengambil peralatan makan di atas meja.

Sembari menyuapi Rosetta, Ia dengan sedih berkata, "Sayang, jangan marah"

Saat ini, Sekretaris Saint, Glen, datang ke arah mereka dan membawa berita, "Kaizer, tamu anda telah tiba." Dengan seorang pemuda di belakangnya.

Itu adalah seorang pemuda yang berpakaian eksentrik dengan keyboard yang berada di tangan kirinya. Bahkan saat berhadapan dengan Saint, yang merupakan seorang yang memimpin dunia bawah, pemuda itu bersikap santai dan tak terganggu. Sikapnya bahkan terkesan kurang ajar dan tidak dewasa.

"William, siapkan lagi kursi untuknya." Seru Saint mendengus pelan melihat sikap pemuda dihadapannya, namun segera memerintahkan William dengan setengah hati.

William dengan cepat menyuruh para pelayan untuk membawakan sofa kecil untuk pemuda itu duduk.

"Permisi~" Serunya sebelum duduk dengan santai. "Kepentingan apa yang kau butuhkan sampai repot-repot mengundangku kesini?" Lanjutnya langsung berbicara ke intinya.

Saint sama sekali tak memiliki masalah dengan perilaku pemuda dihadapannya, ia malah suka dengan keterusterangan pemuda itu. Ia bisa menyelesaikan urusannya dengan cepat dan kembali menghabiskan waktunya dengan Rosetta.

"Aku yang menyusahkanmu untuk datang ke tempatku." Balas Saint Hanya ingin basa-basi sedikit sebelum masuk ke permasalahan. "Aku butuh data tentang Klen." 

".. Kau sadar diri ternyata."

"..." Bisu Saint tak berniat membalas dan hanya menatapnya saat tangannya sibuk menyuapi Rosetta yang masih ingin makan.

"... Boleh aku tahu alasanmu ingin mengetahui Klen. Kaizer?" Bahkan jika ia bukan salah satu orangnya Saint, panggilan itu sudah menjadi hal umum untuk memanggil pria dihadapannya.

Lagipula, ia bekerja di dunia bawah, dimana Saint adalah penguasanya.

"Aku ingin mengambil wilayahnya, apalagi selain itu?" Respon Saint tersenyum lebar, seakan-akan melihat kesuksesannya sudah berada di depan mata. "Aku bisa saja mengambilnya sekarang tanpa bantuan dari pihak manapun… Namun, aku masih membutuhkan reputasi yang baik bagaimanapun aku tak bisa menjadi penjahatnya di permainan ini."

Saint jelas-jelas merupakan pihak yang menjadi penjahatnya karena ialah yang memulai perang terlebih dahulu. Namun… tentu saja semua terserah keinginan sang pemenang, karena pada akhirnya yang menulis sejarah adalah sang pemenang dan yang kalah hanya bisa menerima semua kekalahan dan malu.

Tentu saja pemuda itu, Bliss, nama samarannya saat dia bekerja, tak pernah berani mengucapkan keras isi pikirannya sekarangnya.

"Apa yang kau katakan? Kau jelas-jelas antagonis utamanya." Celetuk Rosetta tiba-tiba menyuarakan pikiran Bliss secara sangat jelas.

Bliss sejenak merasakan merinding menyelimuti sekujur tubuhnya. Ia mengetahui bahwa perempuan dihadapannya adalah wanita kesayangan Saint. Tentu saja ia juga mengetahui fakta tentang kehidupan dan kebebasan perempuan itu direnggut paksa oleh Saint.

Saint mengernyitkan dahinya mendengar sarkasme dari nada bicara Rosetta, "Sayang...? Apa yang membuatmu kesal tiba-tiba?"

"Jangan pedulikan aku." Rosetta hanya tak mau membahas lebih panjang, jadi ia dengan sengaja mengalihkan topik. "Aku tak tahu bahwa hacker terhebat yang terkenal di dunia bawah sebenarnya terlihat seumuran dengan diriku." 

Bliss sangat terkejut, "Aku tak tahu bahwa madam mengetahui keberadaanku." Ia tak habis pikir bahwa Saint akan membiarkan wanitanya untuk mengetahui pekerjaan dunia bawahnya.

"... Aku tahu tentangmu ketika aku masih mencoba melarikan diri di masa lalu.." Sahutnya hanya membuat baik Bliss dan Saint terkejut bukan main.

Bliss adalah orang yang hampir mengetahui semua informasi dunia bawah. Seseorang hacker yang berpengalaman, tidak ada rahasia yang bisa lewat dari radarnya. Ia tidak bekerja di pihak manapun dari beberapa penguasa dunia bawah, tapi karena kemampuannya sudah cukup untuk melindunginya dari bahaya. 

Ia sangat tahu bagaimana kondisi dan nasib dari orang-orang yang diincar oleh para kekuatan dunia bawah. Tak memikirkan untuk bisa melarikan diri dari kejaran, berharap untuk masih bisa membuka mata di hari esok. Fakta bahwa Rosetta masih bisa belajar dan menemukan informasi tentang dunia bawah bahkan dengan rantai posesif dari Saint, salah satu penguasa dunia bawah, adalah hal yang luar biasa.

Perempuan yang sedang duduk menikmati makanannya itu memiliki potensi luar biasa dan Bliss tertarik untuk memiliki kerjasama dengannya jika saja nasib Rosetta berbeda dari yang berada dihadapannya sekarang.

Sangat disayangkan.

Dan tentu saja pikiran itu juga tak lepas dari Saint.

Ia dengan marah dan kecewa, "Apa kau masih berpikir untuk melarikan diri setelah semua yang telah aku berikan padamu?!"

"Aku tak mengerti maksudmu. Bukankah aku dengan patuh tinggal bersamamu sekarang?" Sahut Rosetta menjadi agresif.

"Lalu, apa maksudmu dengan mengingat informasi seperti ini jika kau tidak berpikiran untuk meminta pertolongan darinya pada suatu hari?!!" Saint meminta penjelasan dengan memaksa.

Rosetta tak ingin emosi mempengaruhi bayinya, jadi ia dengan cepat mengalah, "... Itu hanya di masa lalu. Siapapun bisa mengetahui bahwa sudah tidak ada artinya bagiku baik melarikan diri atau tidak." Apalagi melihat Bliss yang merasa tak nyaman berada di pertikaian mereka berdua.

Lagipula sudah tidak ada artinya, maka tidak ada gunanya.
=====

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Salju yang Memeluk Awan [PUBLISHING IN PROCESS]
12472      1926     4     
Romance
Cinta pertamaku bertepuk sebelah tangan. Di saat aku hampir menyerah, laki-laki itu datang ke dalam kehidupanku. Laki-laki itu memberikan warna di hari-hariku yang monokromatik. Warna merah, kuning, hijau, dan bahkan hitam. Ya, hitam. Karena ternyata laki-laki itu menyimpan rahasia yang kelam. Sebegitu kelamnya hingga merubah nasib banyak orang.
Love Al Nerd || hiatus
99      76     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Seutas Benang Merah Pada Rajut Putih
1025      539     1     
Mystery
Kakak beradik Anna dan Andi akhirnya hidup bebas setelah lepas dari harapan semu pada Ayah mereka Namun kehidupan yang damai itu tidak berlangsung lama Seseorang dari masa lalu datang menculik Anna dan berniat memisahkan mereka Siapa dalang dibalik penculikan Anna Dapatkah Anna membebaskan diri dan kembali menjalani kehidupannya yang semula dengan adiknya Dalam usahanya Anna akan menghadap...
Kembali Utuh
533      324     1     
Romance
“Sa, dari dulu sampai sekarang setiap aku sedih, kamu pasti selalu ada buatku dan setiap aku bahagia, aku selalu cari kamu. Begitu juga dengan sebaliknya. Apa kamu mau, jadi temanku untuk melewati suka dan duka selanjutnya?” ..... Irsalina terkejut saat salah satu teman lama yang baru ia temui kembali setelah bertahun-tahun menghilang, tiba-tiba menyatakan perasaan dan mengajaknya membi...
Dearest Friend Nirluka
398      291     0     
Mystery
Kasus bullying di masa lalu yang disembunyikan oleh Akademi menyebabkan seorang siswi bernama Nirluka menghilang dari peradaban, menyeret Manik serta Abigail yang kini harus berhadapan dengan seluruh masa lalu Nirluka. Bersama, mereka harus melewati musim panas yang tak berkesudahan di Akademi dengan mengalahkan seluruh sisa-sisa kehidupan milik Nirluka. Menghadapi untaian tanya yang bahkan ol...
Slash of Life
7431      1525     2     
Action
Ken si preman insyaf, Dio si skeptis, dan Nadia "princess" terpaksa bergabung dalam satu kelompok karena program keakraban dari wali kelas mereka. Situasi tiba-tiba jadi runyam saat Ken diserang geng sepulang sekolah, kakak Dio pulang ke tanah air walau bukan musim liburan, dan nenek Nadia terjebak dalam insiden percobaan pembunuhan. Kebetulan? Sepertinya tidak.
Selepas patah
123      104     0     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Kani's World
1197      568     0     
Inspirational
Perjalanan cinta dan impian seorang perempuan dari desa yang bernama Kani. Seperti halnya kebanyakan orang alami, jatuh bangun dihadapinya. Saat kisah asmaranya harus teredam, Kani dituntut melanjutkan mimpi yang sempat diabaikannya. Akankah takdir baik menghampirinya? Entah cita-cita atau cinta.
The Last Blooming Flower
6381      2017     1     
Romance
Di ambang putus asa mencari kakaknya yang 20 tahun hilang, Sora bertemu Darren, seorang doktor psikologi yang memiliki liontin hati milik Ian—kakak Sora yang hilang. Sora pun mulai menerka bahwa Darren ada kunci untuk menemukan Ian. Namun sayangnya Darren memiliki kondisi yang membuatnya tidak bisa merasakan emosi. Sehingga Sora meragukan segala hal tentangnya. Terlebih, lelaki itu seperti beru...
Aku Benci Hujan
4918      1386     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...