=====
"Kau harus menghabiskan kue rasa lainnya." Ucap Saint mengambil kue yang sudah lama disiapkan oleh William untuk mereka santap.
Itu adalah sepotong kue red velvet dengan krim putih di atasnya, terlihat sangat cantik memanjakan mata. Saint mengambil sepotong kue itu dengan tangannya langsung dan menyodorkannya ke mulut Rosetta, menatap dengan antusias ingin untuk Rosetta menerima suapan darinya.
Perutnya sudah penuh, tetapi enggan untuk membuat pria itu marah, jadi dengan cepat mengambil sedikit gigitan dan memakannya dengan perlahan.
"Bagaimana dengan rasa red velvet? Pegawai disana bilang para perempuan terutama menyukai rasa ini di antara rasa lain-" Saint tak sempat menyelesaikan ucapannya Ketika melihat Rosetta berlari ke toilet.
Ia panik dan marah karena berpikir Rosetta masih memiliki niat untuk kabur darinya dan tak bisa tenang ketika ia dengan cepat menggapai tangan Rosetta. Alhasil Rosetta yang lari terburu-buru kehilangan keseimbangan dan terduduk di dekat pintu toilet.
Dengan keras memegang lengan Rosetta dengan amarah yang meledak, "Apa kau masih berpikir untuk kabur dar-"
"Hukk,, hoekkk. ugh, Saint.. perutku sakit.." Rasa mual tak tertahankan membuat Rosetta mengeluarkan semua isi perutnya di lantai toilet. Ia berniat untuk muntah di toilet, tetapi Saint mulai salah paham berpikir bahwa dirinya masih berkeinginan untuk kabur dan sekarang menahan pergerakannya.
"PANGGILKAN DOKTER CEPAT ATAU HIDUP KALIAN DI BERAKHIR DITANGANKU!!" Perintah Saint panik berteriak pada para pelayannya. William segera mencari dokter pribadi untuk segera memeriksa keadaan Rosetta. Para pelayan dengan sibuk menyiapkan pakaian baru dan membersihkan lantai seperti semula, sementara Saint dengan lembut membersihkan bagian tubuh Rosetta yang terkena muntahan dengan handuk basah yang diberikan oleh pelayannya yang lain.
Ia menaruh Rosetta kembali ke tempat tidur dan menyelimutinya dengan hati-hati, dengan ekspresi cemas berkata, "Sayang... maafkan aku.. aku tak merawatmu dan memperhatikanmu dengan baik. Bagaimana bisa kau menderita ketika jelas-jelas aku ada di sampingmu?" Perlahan dan dengan lembut mengelap keringat yang bercucuran di wajah Rosetta yang kini seputih kertas.
"... Saint..." Lirih Rosetta masih merasakan mual dan sakit kepala.
"Kau akan baik-baik saja, Sayang.." Sahut Saint sebenarnya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Langkah kaki terburu-buru dan nafas tak beraturan terdengar mendekati arah mereka berada. Itu adalah William dan dokter pribadi milik Saint, Mr. Smith. Ia merupakan pria yang baru berkepala 3 tetapi merasa usianya berkurang satu dekade ketika melihat tuannya, Saint, marah besar karena nyonya mereka kini terbaring lemah tak berdaya di ranjang.
"Kaizer, saya mohon untuk memeriksa kondisi nyonya terlebih dahulu." Pintanya segera memeriksa denyut nadi milik Rosetta dengan hati-hati.
Dengan nada mengancam berkata, "Periksa dirinya baik-baik atau jika ada salah sedikit saja dan membahayakan nyawanya, lupakan saja sisa usiamu."
Mr. Smith memeriksa dengan keringat dingin yang tak bisa disembunyikan. Perempuan yang sedang terbaring di ranjang ini hanyalah kekasih Tuannya, tetapi tidak ada lagi perempuan lain yang bisa melangkahkan kaki semenjak perempuan ini hadir.
Dengan kata lain, perempuan ini secara tidak langsung adalah Nyonya mereka.
Tidak ada satupun yang akan selamat jika kekasih tuannya terluka bahkan jika tergigit oleh semut sekalipun.
"... Apakah itu racun?" Tanya Saint menjadi tidak sabaran menunggu Mr. Smith menyelesaikan pemeriksaannya.
Mr. Smith menghembuskan nafas lega setelah mengecek denyut nadi milik Rosetta dan dengan perlahan berkata, "Se-selamat Kaizer!... Nyonya sedang mengandung sekitar 4 minggu lamanya!"
"... Apa katamu?" Saint masih tidak dapat mengolah ucapan yang baru saja dikeluarkan dari dokter itu.
"Nyonya sedang mengandung anak milik Anda, Kaizer!" Ulang Mr. Smith merasakan kehidupannya aman. "Apa yang sedang nyonya alami adalah morning sickness dan itu adalah hal yang wajar terjadi untuk perempuan yang sedang mengandung. Saya akan meresepkan obat dan pola makanan untuk nyonya agar tidak terlalu merasakan sakit ketika proses mengandung.."
Menatap Rosetta dengan bahagia, "Rosetta sayang~... kau mendengarnya, kan? Kau sedang mengandung anak kita… aku sangat bahagia… bagaimana denganmu?" Ia mengecup kening Rosetta dengan lembut lalu mengusap perut yang masih rata itu dengan perasaan sukacita. "Ah,.. aku akan merawatmu lebih baik lagi dan menjadi suami serta calon ayah yang baik untuk anak kita.." Lanjutnya dipenuhi dengan kebahagiaan.
"Selamat pada Kaizer atas pewaris pertama anda~!!" Seru para pelayan serentak memberikan ucapan selamat pada Saint dengan perasaan lega.
Tertawa bahagia, "Aku akan melipatgandakan upah kalian semua untuk merayakan kehamilan pertama Rosetta.."
"Terimakasih banyak, Kaizer!!" Mereka benar-benar bernafas lega karena itu adalah berita kehamilan yang datang, bukan berita bahwa nyonya tuan mereka diracuni.
"Kaizer,... nyonya bisa minum obat pereda sakit untuk sementara waktu dan istirahat yang cukup karena ibu yang sedang mengandung perlu banyak-banyak istirahat." Saran Dr. Smith memberikan resep obat pada William dan segera meminta izin untuk undur diri.
Menatap Rosetta yang telah menelan obat pereda sakit, "... Sayang, istirahatlah dan santai, oke? Jika kau ingin sesuatu katakan saja padaku. Aku akan mencarikannya segera untukmu."
Saat ini, seseorang tiba-tiba masuk. Itu adalah sekretaris Saint dengan tuxedo rapi dan kacamata seriusnya berkata, ".. Kaizer, anda harus segera bersiap untuk menghadiri rapat di Kota A."
Rosetta dengan lemah berkata, "Ingin kemana?" Sembari menahan lengan Saint. "Tidak ingin kau pergi... jangan tinggalkan aku sendiri.." Perkataannya membuat Saint yang setengah berdiri menjadi terduduk kembali.
"... Tidak ingin aku pergi?"
Mengangguk dengan lemah, "Hmmm... Tidak bisakah?" Rosetta benar-benar dalam keadaan mental yang sakit dan tubuh yang lemah. Ia tak yakin bahwa ia akan baik-baik saja jika ia ditinggal lagi sendirian dalam waktu yang lama dengan kondisi bahwa ia sekarang tidak sendiri lagi.
Tidak berpikir lama sebelum menyetujui permintaan Rosetta, "Glen, kau atur jadwalku. Aku tidak bisa meninggalkan ibu dari anakku yang belum lahir, kan?" Sekretarisnya tidak berkomentar apa-apa dan hanya mematuhi keinginan pimpinannya dan segera beranjak pergi bersama para pelayan.
Para bodyguard menutup pintu kamar perlahan, hanya menyisakan dua orang tersisa di dalam. Saint melepaskan jas dan dasi yang ia pakai sebelum ikut bergabung berbaring di samping Rosetta. Ia memeluk Rosetta dengan perlahan dan berkata, "Betapa beruntungnya aku memilikimu, sayang. Kehadiranmu sudah cukup menjadi duniaku. Aku sangat berterimakasih karena kau bahkan memberikan hal lebih besar lagi pada diriku ini.."
"... Bayi ini.. aku ingin ia baik-baik saja." Lirih Rosetta dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.
"Ia akan baik-baik saja selama aku ada disini." Janji Saint tidak terlalu memikirkan ekspresi dari Rosetta.
Ia hanya tahu bahwa Rosetta selamanya akan menjadi miliknya.
Mereka pernah jatuh cinta di masa lalu, bahkan jika sekarang Rosetta membencinya, ia yakin hanya dengan masalah waktu dan memori yang mereka habiskan bersama bisa membuat Rosetta memaafkan dan membuka hatinya kembali lagi pada dirinya.
Lagipula, hanya dirinya lah yang tersisa di kehidupan Rosetta.
Ia tak mengizinkan seorang pun untuk bisa masuk ke dalam kehidupan Rosetta.
Rosetta hanya miliknya, miliknya seorang.
Mereka akan memiliki keluarga kecil yang hangat.
Pada akhirnya, Rosetta akan menerimanya kembali ketika anak mereka lahir.
Pada akhirnya, Rosetta tidak memiliki pilihan lain selain menerima dirinya.
Dirinya yang merupakan ayah dari anak-anak mereka di masa depan.
Sudah menjadi rahasia umum bagi para orang-orangnya bahwa Rosetta adalah separuh jiwa Tuan mereka. Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa Saint sangat mengharapkan keturunan yang akan mewariskan segala hal miliknya. Ia sangat tergila-gila dengan ide memiliki keturunan sehingga rutinitas yang ia lakukan setelah selesai bercinta dengan Rosetta adalah melakukan tes kehamilan.
Ia adalah pria yang sangat pemilih dan tidak menginginkan sembarang perempuan untuk mengandung darah dagingnya. Ia pada akhirnya menemukan orang yang sangat tepat untuknya, tetapi menemukan bahwa Rosetta kesulitan untuk mengandung. Ia tak pernah menyerah dan selalu mencoba hal-hal yang membuat Rosetta bisa memiliki peluang dalam melahirkan. Sudah 2 tahun berlalu dan akhirnya usahanya terbayarkan.
Ia tak merasakan adanya perasaan panik bahwa Rosetta akan memiliki pikiran untuk kabur darinya lagi.
Karena bayi yang ada di perutnya adalah rantai tak terlihat dan lebih manjur dari rantai manapun untuk mengikat mereka berdua agar tidak terpisah.
Ia sangat tahu bahwa Rosetta tak akan melarikan diri ketika ia mengandung anak dari dirinya.
Ia sangat tahu.
Sangat tahu.
=====