Loading...
Logo TinLit
Read Story - Moira
MENU
About Us  

.

.

.

Selalu ada namanya disetiap ceritamu

.

.

.

Roti krim yang diceritakan Alpha di dalam novel rasanya memang enak, manis, dan lembut. Aku ingin menangis saking rasanya enak sekali. Sejauh ini, roti krim yang dibelikan Lucas rasanya paling luar biasa dari makanan manis yang selama ini aku makan.

“Kau sebegitu sukanya dengan makanan manis?” tanyanya.

“Kau bertanya padaku?” kataku sarkas.

“Tck!!!”

“Habisnya, kemarin kita bertengkar hebat, hari ini kau malah menyeretku kemari? Kau punya semacam gangguan di otak ya? Padahal aku bilang untuk—“

“Kesalah pahaman?” katanya memotong ucapanku.

“Iya.”

“Anggap hari ini aku sial karena harus membawamu juga. Aku selalu kabur saat pesta lampion.”

“Kenapa tidak datang seperti biasa saja?”

“Mereka akan merasa tertekan jika rajanya muncul.”

Iya sih! Kau kan raja yang sadis.

“Kadang aku suka pusing memikirkan perilakumu. Sebenarnya, kau ingin menjadi apa sih? Aku sering bertanya seperti itu di dalam kepalaku. Aku harus melihatmu di sisi yang baik, atau yang sebaliknya.”

“Kau banyak bicara sekarang.”

“Gula dalam tubuh digunakan sebagai sumber energi kita untuk beraktivitas, salah satu aktivitasnya adalah berbicara.”

“Kukira kau tidak suka makanan manis.”

Gawat! Aku tidak tahu sisi Diana yang itu.

“Yaa… hanya berusaha menyukai hal-hal yang dulu tidak kusukai. Sudahlah, rotiku sudah habis, ayo kita berkeliling lagi. Aku tidak mau terlalu akrab denganmu,” kataku menariknya pergi.

 

**

 

Menjelang malam, sedikit demi sedikit keramaian yang tadi siang kami lihat mulai berkurang. Orang-orang mulai jarang berlalu lalang di sekitar kami padahal kami sudah berada di alun-alun kota. Kami duduk di dinding kolam ikan yang ada di tengah-tengah alun-alun kota ini.

“Kenapa semakin malam jalanannya semakin sepi?”

“Kebanyakan dari mereka mencari tempat paling tinggi untuk melihat lampionnya nanti.”

“Kenapa harus di tempat tinggi? Di sini tidak kelihatan memangnya?”

“Orang-orang percaya, semakin cepat kau melihat cahaya lampion, semakin cepat doamu yang tertulis di sana akan terkabul.”

“Kita tidak melakukannya?”

“Ada hal yang kau inginkan? Kau sendiri yang mengatakan jika kita ini pemimpin kerajaan, kenapa masih serakah mengambil jatah harapan orang lain?”

“Ini kan hal yang berbeda, kita harus berebut kalau soal harapan.”

“Aku tidak mau direpotkan oleh keinginanmu.”

Orang ini! Aku kan berharap supaya kita selamat dan hidup panjang umur, nyawamu sedang terancam sekarang, dan sebentar lagi, peristiwa yang aku takutkan akan menimpamu.

“Hei.”

Lucas tidak menggubris ucapanku.

“Seandainya kau tahu sebentar lagi akan mati, apa yang akan kau lakukan?”

Lucas kembali tidak menggubris ucapanku. Aku tidak berharap kembali padanya dan memilih menunggu acara puncak pesta lampion ini. Lampu-lampu di sekitar alun-alun sudah dipadamkan, lampu-lampu di rumah orang-orang juga satu demi satu dimatikan. Mungkin supaya nanti hanya ada cahaya dari lampion itu, dan harapan mereka yang terbang dan terang seperti cahaya.

Filosofi yang indah, dipikir-pikir.

“Aku akan membuat kematianku tidak pernah terjadi.” Lucas akhirnya menjawab pertanyaanku.

Aku menoleh ke arahnya, ia mulai membuka tudung kepalanya, orang-orang juga sudah mulai menjauh dari sekitar kami. Beberapa memilih pindah ke tempat yang lebih tinggi, tapi ada juga yang duduk di sekitar alun-alun seperti kami. Hawa dingin musim semi masih sedikit menggelitik Kerajaan Xavier, tapi tidak terlalu menembus atau mengusik kami terang-terangan.

Jawaban Lucas persis seperti perangainya yang dingin, arogan, menyebalkan, tapi sesekali tidak mudah ditebak.

“Kau sendiri?”

“Hm?”

“Apa yang akan terjadi jika sebentar lagi kau mati?”

Aku jadi ingat momen-momen sebelum aku menggelinding dari tangga klinik dan, sepertinya, tubuuhku sekarat. Kehidupanku dulu terbilang susah, walaupun aku bekerja hampir dua puluh empat jam, tapi, tetap saja tidak bisa dikatakan mencukupi. Aku harus memberikan beberapa persen pendapatanku untuk panti asuhan. Rasanya tidak enak saja meninggalkan panti asuhan secara cuma-cuma, aku hanya membalas kebaikan ibu-ibu panti selama dua puluh lima tahun hidupku.

Hidupku tidak banyak mengeluarkan uang, separuh lagi kutabung untuk masa depanku yang tidak begitu jelas. Kadang, jika ingin makan sesuatu, aku harus berpikir ratusan kali dan akhirnya tidak jadi. Tapi, tabunganku, usahaku untuk berhemat, rasanya jadi sia-sia karena tiba-tiba saja aku kecelakaan dan terlempar ke tempat entah berantah ini. Kasihan juga hidupmu, Tiara.

“Jika saja aku tahu lebih awal kematianku, sebaiknya aku pakai saja uang tabunganku dan membeli barang yang tidak penting atau membeli makanan yang selalu aku pikirkan tapi akhirnya tidak jadi dibeli. Aku akan menikmati hidupku, tidak perlu repot-repot memikirkan masa depan, toh, pada akhirnya aku tahu waktu kematianku sendiri.”

Ah! Kenapa hatiku jadi berat begini? Apa Diana punya penyakit asma?

Tak lama kemudian, ada setitik cahaya yang sedikit demi sedikit semakin mengisi langit malam ini. Hanya ada suara angin musim semi, tidak banyak suara-suara bising yang mengganggu. Cahaya-cahaya itu naik ke atas hingga keadaan remang di sekitarku mulai berubah karena cahaya dari lampion yang jumlahnya mungkin ratusan.

“Wahhhh!!!!”

Harus disebut apa ya suasana ini? Cantik, lampion-lampion yang terbang itu cantik sekali. Aku sampai heboh dibuatnya. Ini pertama kali aku melihat sesuatu yang luar biasa sekaligus juga sangat cantik.

“Wahhhhh!!!!”

Lagi-lagi aku hanya bisa mengagumi momen itu dengan gumaman tidak jelas. Aku sedikit bodoh dalam mengungkapkan perasaanku lewat kata-kata. Lampion-lampion itu seperti tidak ada ujungnya, mereka terus memenuhi langit-langit malam seperti titik-titik cahaya yang banyak. Berpijar seperti bintang, tapi yang diterbangkan dari bumi.

Tadinya aku ingin menyalahkan angin musim dingin karena tugasnya tidak membuat hawa panas yang tiba-tiba muncul ini menghilang. Rasa dingin yang beberapa saat lalu menggelitikku, perlahan berubah seperti pijaran panas dari ratusan lampion yang terbang ke langit malam. Tadinya aku ingin menyalahkan yang lain selain pelaku yang sebenarnya, tadinya aku ingin menyangkal perbuatannya atas hawa panas yang sekarang mulai menggelitik sekujur tubuhku.

Aku berusaha mengabaikannya, menarik keberadaanku supaya detik-detik waktu yang perlahan berhenti ini berjalan kembali. Berulang kali aku melepasnya, tapi gerakkannya lebih cepat dan membuatku semakin mabuk dan mulai kehilangan keadaan nyata disekelilingku yang mengabur dan panas. Matanya yang selalu memandang dingin ke setiap orang menatap langsung mataku dalam sepersekian detik yang terasa lama. Lama… sangat lama… bahkan ketika aku mencoba memutus hawa panas itu, ia tidak bergeming sama sekali.

Hawa panas itu berubah dari hanya sekadar gelitikkan yang tidak jelas menjadi sesuatu yang asing namun memabukkan. Bibir Lucas semakin dalam menciumku. Alasan sebenarnya kenapa hawa panas itu menguar di sekitarku. Bibirnya yang lembut menyentuh bibirku dan memaksa segalanya masuk dan menjadi satu. Matanya yang tajam dan dingin, namun sarat akan kesepian mendalam, perlahan menutup. Tatapan mata kami ia putuskan namun tidak dengan ciumannya yang melemahkan seluruh organku dan menggelitik perutku. Aku tidak pernah sebingung ini menentukan perasaan apa yang harus aku ungkapkan dan rasakan. Dia mencampurkan segala perasaan yang mulai berkembang dalam hidupku.

Juga segala hal menyangkut dirinya yang lagi-lagi membuatku salah paham.

 

 

Salam Hangat,

SR

ig: @cintikus

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
Similar Tags
A Ghost Diary
5461      1776     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Love is Possible
168      155     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Premium
Inisial J (500 Tahun Lagi Kita Bertemu) (Sudah Terbit / Open PO)
4457      1356     0     
Romance
Karena muak hidup dalam bayang kemiskinan dan selalu terhina akhirnya Jo terjerumus ke jalan kegelapan Penyelundupan barang mewah pembunuhan berkolusi dengan para politikus kotor dan segala jenis kejahatan di negara ini sudah pasti Jo terlibat di dalamnya Setelah menjalani perjodohan rumit dengan sahabat masa kecil yang telah lama berpisah itu akhirnya Nana menerima lamaran Jo tanpa mengetahui...
Diskusi Rasa
1132      668     3     
Short Story
Setiap orang berhak merindu. Tetapi jangan sampai kau merindu pada orang yang salah.
My Halloween Girl
1058      579     4     
Short Story
Tubuh Kevan bergetar hebat. Ia frustasi dan menangis sejadi-jadinya. Ia ingat akan semalam. Mimpi gila itu membuatnya menggila. Mimpi itu yang mengantarkan Kevan pada penyesalan. Ia bertemu dengan Keisya dimimpi itu. “Kev, kau tahu? Cintaku sama besarnya denganmu. Dan aku tak akan membencimu,”. Itu adalah kata-kata terakhir Keisya dimimpinya. Keisya tak marah dengannya. Tak membencinya. Da...
Melody Impian
639      437     3     
Short Story
Aku tak pernah menginginkan perpisahan diantara kami. Aku masih perlu waktu untuk memberanikan diri mengungkapkan perasaanku padanya tanpa takut penolakan. Namun sepertinya waktu tak peduli itu, dunia pun sama, seakan sengaja membuat kami berjauhan. Impian terbesarku adalah ia datang dan menyaksikan pertunjukan piano perdanaku. Sekali saja, aku ingin membuatnya bangga terhadapku. Namun, apakah it...
Aku Sakit
5635      1528     30     
Romance
Siapa sangka, Bella Natalia, cewek remaja introvert dan tidak memiliki banyak teman di sekolah mendadak populer setelah mengikuti audisi menyanyi di sekolahnya. Bahkah, seorang Dani Christian, cowok terpopuler di Bernadette tertarik pada Bella. Namun, bagaimana dengan Vanessa, sahabat terbaik Bella yang lebih dulu naksir cowok itu? Bella tidak ingin kehilangan sahabat terbaik, tapi dia sendiri...
Between Us
3251      1361     5     
Romance
Song Dami jelas bukanlah perempuan yang banyak bicara, suka tersenyum. Oke, mungkin iya, dulunya, tapi sekarang tidak. Entahlah, dia juga lupa alasan kenapa dia lebih banyak menyembunyikan emosinya dan memilih untuk melakukan apa yang disuruh padanya. Dan karna itu, Sangho, oppanya meminta dia untuk berhenti dari pekerjaannya yang sekarang karna Dami ternyata ditindas oleh sunbaenya. Siapa ya...
Be Yourself
535      361     0     
Short Story
be yourself, and your life is feel better
5 Years 5 Hours 5 Minutes and 5 Seconds
549      388     0     
Short Story
Seseorang butuh waktu sekian tahun, sekian jam, sekian menit dan sekian detik untuk menyadari kehadiran cinta yang sesungguhnya