Read More >>"> Cinta Si Kembar (Lima Belas) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Si Kembar
MENU
About Us  

“Hai,La,hai Lu,nggak nyangka ketemu kalian disini. Gimana kabarnya La?”,sapa Wonshik pada kami berdua

“Baik”,ujarku judes sedangkan Lulu cuek dan tetap melanjutkan makanannya

“Kita boleh duduk disini ya”,ujar Wonshik dengan sopan

“Hyung,gua disini. Hai,tunangan!”,ujar Woojin menggoda Lulu

“Woojin! Yang sopan sama cewek!”,ujar Wonshik memarahi Woojin dan seketika aku dapat melihat Woojin langsung nurut dan duduk dengan sopan

“Hai Lu,makan apa?”,tanya Woojin sama Lulu

“Khan bisa liat sendiri gua makan apa,kenapa nanya lagi”,sahut Lulu dengan jutek

“Nanti makanan kalian biar gua yang bayar”,ujar Wonshik

“Nggak usah.Lulu yang mau bayar kok”,ujarku

“Atau gini aja,habis ini kalian mau pada kemana? Gimana kalau kalian shopping,gua yang bayar”

“Mana mau mereka dibayarin hyung,terutama Lulu,buktinya black card dari mama aja dia tolak”,ujar Woojin menyindir Lulu

“Woojin! Loe bisa diam nggak?! Ini yang bikin loe dibenci sama cewek-cewek dari jaman kuliah”,sahut Wonshik memarahi Woojin lagi

“Tapi hyung”

“Tidak ada tapi-tapian,loe diam aja”,ujar Wonshik lagi

“Terima kasih atas tawaran kalian,tapi kami punya uang sendiri,jadi kami tidak perlu dibayarin,lagian kami tidak mau beli apa-apa kok,hanya mau beli kain buat butiknya Lulu aja,bukan begitu Lu?”

“Hmmm,Wonshik mau bayarin kita?”,tanya Lulu 

“Iya”

“Apapun yang kita mau? Walaupun harus mengeluarkan uang banyak?”,tanya Lulu yang membuatku kaget

“Iya,gua bayarin apapun yang kalian mau”,jawab Wonshik dengan wajah serius

“Owkay,gua mau”

“Lulu!”

“Kenapa loe teriak-teriak,Wonshik kok yang nawarin diri”

“Dasar cewek matre!”,sahut Woojin dengan nada keras

“Bukannya loe yang sering bilang gua cewek matre,sekarang gua buktikan kalau gua cewek matre,biar loe puas Park Woojin”,sahut Lulu dengan ketus sambil memandang Woojin dengan wajah penuh emosi

“Sudah jangan berantem! Loe bisa diam nggak Woojin! Kalau loe disini selalu buat keributan,balik aja ke hotel!”,teriak Wonshik 

“Nggak deh hyung,gua akan diam”

“Sekali lagi loe buat keributan,pergi aja dari sini”

“Loe nggak jadi makan?”,tanyaku sama Wonshik

“Kita udah makan kok,tadi pas jalan ngeliat kalian di restoran ini,jadi kami masuk”

“Oh,kirain kalian masuk karena mau makan”,ujarku. Kalau dipikir Wonshik ini cowok yang baik dan sopan,tapi aku belum bisa mencintai dia,apalagi aku belum bisa melupakan Jackson. 

“Yuk ah,gua udah beres makan dan loe juga udah beres makan khan,kita pergi sekarang”,sahut Lulu

Kemudian sesuai dengan janji Wonshik dia mengajak kami belanja. Dan betul-betul kesempatan ini tidak disia-siakan sama Lulu. Dia belanja sepuasnya,aku dapat melihat kalau Lulu sengaja melakukan semua ini di depan Woojin. Walaupun aku tidak tau pasti ada dendam apa antara Lulu dengan Woojin,tetapi aku dapat melihat kalau Lulu sengaja melakukannya.

“La,loe nggak mau beli apa-apa?”,tanya Wonshik melihatku diam aja

“Nggak”,jawabku singkat

“Ikut gua yuk”,ujarnya sambil menarik tanganku dan itu membuatku kaget

“Mau kemana?”

“Ikut aja”

Ternyata Wonshik mengajakku ke salah satu toko perhiasan yang ada di pusat perbelanjaan ini.

“Ngapain kita kesini?”,tanyaku

“Gua mau beliin loe sesuatu La,sini dulu deh”,ujar Wonshik 

“Loe mau beliin apa?”

“Kalung,loe mau yang mana?Kalau gua beliin cincin loe pasti marah dan gua tau banget,makanya gua beliin loe kalung dulu”,sahutnya sambil tersenyum

“Nggak usah repot-repot”

“Tolonglah La,terimalah pemberian gua kali ini,jangan loe tolak lagi”,sahutnya dengan nada memelas dan itu membuatku merasa bersalah

“Baiklah,gua mau yang ini aja,bentuknya sederhana dan gua suka”,ujarku sambil menunjuk kalung berbentuk hati dengan bandul berlian di tengahnya

“Yakin mau ini aja?”

“Iya”

“Baiklah,kalau loe suka yang itu La”

“Makasih ya”,ujarku dengan nada tulus

“Sama-sama La,ya udah kita balik ke tempat Lulu dan Woojin,nanti mereka berdua nyariin kita lagi”

“Iya”

Kemudian aku dan Wonshik kembali ke tempat Lulu dan Woojin dan ternyata Lulu belum selesai berbelanja

“Lu,buruan belanjanya”,ujarku

“Bentar La,ini sekalian gua beliin buat loe juga”,teriak Lulu

“Maafin Lulu ya Wonshik”,sahutku merasa tidak enak

“Nyantai aja La,justru gua malah senang,loe nggak mau pilih baju sendiri La?”

“Nggak ah,biar Lulu aja yang pilihin,gua kalau pilih baju sendiri suka tidak bagus,hehehehehe”

“Kapan-kapan gua beliin baju mau ya La?”

“Eh?Boleh,sekali lagi makasih ya kalungnya”,ujarku sambil memegang kalung yang sudah terpasang dileherku

“Iya La,gua senang kalau loe juga senang”

Akhirnya beres juga Lulu berbelanja setelah menunggu selama tiga jam dan betapa terkejutnya aku melihat Lulu belanja segini banyaknya

“Gila loe Lu,belanja segini banyak,emang bakal loe pakai semua bajunya?”

“Hehehehe,khan bisa simpan,mumpung dibayarin La”

“Inget,kita belum beli kain loh buat butik loe”

“Tenang,gua inget kok”

“Habis ini kita mau kemana lagi?”,tanya Wonshik

“Beli kain”,ujar Lulu

“Owkay,gua bayarin juga”

“Asyik!”,ujar Lulu girang

“Lulu!”

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Beautiful Sunset
719      428     3     
Short Story
Cinta dan Persahabatan. Jika kau memiliki keduanya maka keindahan sang mentari di ujung senja pun tak kan mampu menandinginya.
Magelang, Je t`aime!
594      442     0     
Short Story
Magelang kota yang jauh itu adalah kota tua yang dingin dan tinggal orang-orang lebut. Kecuali orang-orang yang datang untuk jadi tentara. Jika kalian keluar rumah pada sore hari dan naik bus kota untuk berkeliling melihat senja dan siluet. Kalian akan sepakat denganku. bahwa Magelang adalah atlantis yang hilang. Ngomong-ngomong itu bukanlah omong kosong. Pernyatanku tadi dibuktikan dengan data-d...
SOLITUDE
1289      460     2     
Mystery
Lelaki tampan, atau gentleman? Cecilia tidak pernah menyangka keduanya menyimpan rahasia dibalik koma lima tahunnya. Siapa yang harus Cecilia percaya?
Sepi Tak Ingin Pergi
579      335     3     
Short Story
Dunia hanya satu. Namun, aku hidup di dua dunia. Katanya surga dan neraka ada di alam baka. Namun, aku merasakan keduanya. Orang bilang tak ada yang lebih menyakitkan daripada kehilangan. Namun, bagiku sakit adalah tentang merelakan.
Luka di Atas Luka
391      255     0     
Short Story
DO NOT COPY MY STORY THANKS.
It's Our Story
720      290     1     
Romance
Aiza bukan tipe cewek yang suka nonton drama kayak temen-temennya. Dia lebih suka makan di kantin, atau numpang tidur di UKS. Padahal dia sendiri ketua OSIS. Jadi, sebenernya dia sibuk. Tapi nggak sibuk juga. Lah? Gimana jadinya kalo justru dia yang keseret masuk ke drama itu sendiri? Bahkan jadi tokoh utama di dalamnya? Ketemu banyak konflik yang selama ini dia hindari?
Premium
Titik Kembali
3411      1127     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
She Is Mine
283      175     0     
Romance
"Dengerin ya, lo bukan pacar gue tapi lo milik gue Shalsa Senja Arunika." Tatapan Feren makin membuat Shalsa takut. "Feren please...," pinta Shalsa. "Apa sayang?" suara Feren menurun, tapi malah membuat Shalsa bergidik ketakutan. "Jauhin wajah kamu," ucapnya. Shalsa menutup kedua matanya, takut harus menatap mata tajam milik Feren. "Lo pe...
Smitten With You
8129      1980     10     
Romance
He loved her in discreet… But she’s tired of deceit… They have been best friends since grade school, and never parted ways ever since. Everything appears A-OK from the outside, the two are contended and secure with each other. But it is not as apparent in truth; all is not okay-At least for the boy. He’s been obscuring a hefty secret. But, she’s all but secrets with him.
Titik
280      175     0     
Romance
Ketika semua harapan hilang, ketika senyummu menjadi miliknya. Tak ada perpisahan yang lebih menyedihkan.