Read More >>"> Delapan Belas Derajat (02. Ulangan Sejarah) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Delapan Belas Derajat
MENU 0
About Us  

Suara merdu teriakanmu masuk ke rumah siputku tanpa permisi.

……

Hari pertama masuk ke sekolah, masa pengenalan lingkungan sekolah sudah selesai. Azmariah mulai masuk ke dalam kelasnya.

Hanya di IPS 1, tempat duduk mereka diatur oleh wali kelas. Walaupun satu kelas hanya 30 siswa dengan duduk sendiri di setiap bangku. Tapi, bukan berarti wali kelas mereka tidak bisa berhenti berkreasi.

“Az, lo di sini,” ucap salah satu teman sekelasnya menunjuk bangku paling belakang tepat di samping kanan orang itu.

“Yah, kenanya belakang?” tanyanya kecewa saat melihat dua bangku paling belakang yang masih kosong.

“Coba lo baca tulisan di papan tulis,” ujarnya.

Azmariah menoleh ke papan tulis dan melihat denah bangku di kelasnya. Dia hanya bisa menghela napas dengan kasar. Dengan langkah malas, dia berjalan ke tempat duduknya.

Laki-laki menggunakan masker dan jaket di dalam rompi sekolah masuk ke kelas mereka. Azmariah belum sadar dengan hal itu. Dia masih menggerutu kesal karena mendapat tempat duduk paling belakang.

Yang lebih parahnya, laki-laki itu duduk tepat di samping kanannya tanpa dia sadari. Azmariah membuka tasnya dan mengeluarkan buku cetak sejarah yang dia pinjam di perpustakaan kemarin.

Laki-laki di sampingnya hanya memperhatikan Azmariah. Iris mata hitamnya hanya memandang rambut sang gadis yang menutup wajahnya dengan sayu.

Dia gak sadar? Batin laki-laki itu.

Tak lama, wali kelas baru mereka datang. Guru sejarah yang sangat baik menurut mereka semua. Semuanya mengembangkan senyum, termasuk Azmamriah.

Semuanya memberikan salam dengan bersemangat. Wali kelas baru mereka juga membalasnya dengan ramah.

“Tutup buku sejarah kalian, kita mulai ulangan.”

Semuanya tercengang dan menringis bersama-sama. Dengan terpaksa mereka semua meletakkan buku sejarah di dalam tas dan meletakkan tas mereka ke dalam loker yang ada di belakang.

“Jangan ada yang mencontek,” ujar Bu Widia.

“Baik, Bu,” jawab murid-murid dengan lemas.

Bu Widia menullis soal ulangan di papan tulis dan membagikan kertas yang akan dijadikn lembar jawaban oleh murid-muridnya.

Barisan belakang hanya diam untuk menyelesaikan soal yang ada di papan tulis. Sedangkan barisan lainnya mengeluh karena belum mempelajari materi tersebut.

“Ini hanya pre test, nanti akan ada post tes setiap selesai pelajaran Ibu,” ucap Bu Widia yang membuat seluruh siswa terkejut.

Gak jadi bersyukur, batin murid-murid sekelas.

“Sudah selesai?” tanya Bu Widia cukup keras.

Semuanya menjawab serempak, “Belum!”

Barisan belakang, Azmariah dan sebelahnya sudah selesai dan berdiri bersamaan. Azmariah masih asik memperhatikan jawabannya yang ia takutkan akan ada salah di sana.

Mereka berduaa bergeser ke samping meja. Hal itu membuat lengan mereka bertabrakan dengan kuat. Azmariah menoleh ke arah sebelahnya dengan cepat. Matanya membelalak saat melihat laki-laki di sampingnya itu.

Awalnya, Azmariah ingin meminta maaf karena tidak sengaja, tapi dia mengurungkan niatnya.

“Awas.” Bahkan, laki-laki itu sangatlah ketus hingga Azmariah melangkah cepat dan sengaja menabraknya dengan cukup kuat.

“Ups, sorry. Makanya jalan jangan lama,” ucapnya tak kalah ketus lalu berjalan mendahului laki-laki itu.

Bu Widia yang melihat mereka hanya bisa menggelengkan kepala seraya tersenyum. “Azmariah dan Mansa cepat, ya, selesainya,” ucap Bu Widia masih tersenyum.

Azmariah hanya memiringkan kepalanya ke kiri sedikit lalu menatap laki-laki yang ada di sebelahnya dengan tatapan menyelidik.

“Mansa? Mansa Bhamakerti Garem?” tanya Azmariah ke laki-laki di sebelahnya.

“Yang benar, Mansa Bhamakerti Dareen, bukan Garem,” sahut laki-laki yang bernama Mansa itu. Dia pergi kembali ke tempat duduknya. Tepat di sebelah Azmariah.

Bel berbunyi, membuat seluruh siswa terpaksa mengumpulkan lembar jawabannya. Ada beberapa yang masih mencuri-curi kesempatan dengan melirik kertas jawaban yang sedang mengumpulkan.

Azmariah hanya mengerjapkan matanya beberapa kali.

Ternyata, orang yang dia cari, orang yang harus diberi pelajaran ….

Ada di sebelahnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • kairadish

    @yurriansan makasih banyak kak sudah mampir^^
    Aku suka nama mansa garem wkwkwkwkw
    Oke kak,^^

    Comment on chapter 03. Pulang Bareng
  • yurriansan

    nama tokohmu unik2, Mansa Garem, wkkwkwk. masih nunggu lanjutannya.
    kamu juga boleh kasih kritik da saran ke tulisanku kalau mau

    Comment on chapter 03. Pulang Bareng
  • kairadish

    @rara_el_hasan makasih banyak kak, sudah mampir^^

    Comment on chapter Prologue
  • rara_el_hasan

    diksinya asyik .... baru baca dua part langsung nagih

    Comment on chapter Prologue
Similar Tags
ADA SU/SW-ARA
3166      964     1     
Romance
Ada suara yang terdengar dari lubuknya Ada Swara....
Bisakah Kita Bersatu?
577      324     5     
Short Story
Siapa bilang perjodohan selalu menguntungkan pihak orangtua? Kali ini, tidak hanya pihak orangtua tetapi termasuk sang calon pengantin pria juga sangat merasa diuntungkan dengan rencana pernikahan ini. Terlebih, sang calon pengantin wanita juga menyetujui pernikahan ini dan berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalani pernikahannya kelak. Seiring berjalannya waktu, tak terasa hari ...
Listen To My HeartBeat
483      297     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
602      422     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...
Bait of love
2075      998     2     
Romance
Lelaki itu berandalan. Perempuan itu umpan. Kata siapa?. \"Jangan ngacoh Kamu, semabuknya saya kemaren, mana mungkin saya perkosa Kamu.\" \"Ya terserah Bapak! Percaya atau nggak. Saya cuma bilang. Toh Saya sudah tahu sifat asli Bapak. Bos kok nggak ada tanggung jawabnya sama sekali.\"
Adiksi
6268      2102     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...
Rain, Maple, dan Senja
925      558     3     
Short Story
Takdir mempertemukan Dean dengan Rain di bawah pohon maple dan indahnya langit senja. Takdir pula yang memisahkan mereka. Atau mungkin tidak?
ALL MY LOVE
530      364     7     
Short Story
can a person just love, too much?
Mikroba VS Makrofag
142      130     0     
Humor
Muka default setelan pabrik, otak kacau bak orak-arik, kelakuan abstrak nyerempet prik ... dilihat dari ujung sedotan atau belahan bumi mana pun, nasib Sherin tuh definisi burik! Hubungan antara Sherin dengan hidupnya bagaikan mikroba dengan makrofag. Iya! Sebagai patogen asing, Sherin selalu melarikan diri dari hidupnya sendiri. Kecelakaan yang dialaminya suatu hari malah membuka kesempatan S...
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...