“Nah, begitu ceritanya.”
Aku melongo. “Owh... kisah yang me... mengerikan sekali.” Aku sedikit menjaga jarak darinya.
“Jangan takut. Aku tidak akan begitu lagi.”
“Kau bisa menjamin?”
“Tidak.”
“Tuh, kaan!” Aku menatap sebal pada Tae-In yang sedang menggaruk-garuk kepalanya sambil nyengir-nyengir kuda. “Oh, iya. Jadi itu alasannya Shin-Hye dan Jae-Min bilang kalau kau itu berbahaya?” tanyaku.
“Ye.”
“Lalu... aku mau tanya. Bagaimana cara Angel dan Myung-Joo bertukar tubuh?” tanyaku penasaran.
“Jadi begini. Roh kalian sama-sama sedang berkeliaran di waktu yang sama. Nah-.”
Aku memotong penjelasan Tae-In. “Tunggu-tunggu. Jadi rohku bisa sampai keluar itu karena apa? Kalau Myung-Joo kan karna kau, aku karena apa?” tanyaku penasaran.
“Kalau kau karena takdir. Kau tertabrak mobil truk saat ingin menyebrang jalan ‘kan? Huuh... itu kecelakaan besar. Masih untung kau bisa hidup, meskipun bukan di dalam tubuhmu.”
“Eh? Kok kamu tau penyebab aku meninggal, sih?” tanyaku bingung.
“Kan aku sudah pernah cerita? Aku itu penguasa dua dunia. Apalagi kalau dengan orang yang bersangkutan denganku, aku pasti tahu kisah hidupnya,” ujarnya. Aku mengangguk.
“Aku mau lihat cahaya birumu, dong,” pintaku.
“Serius? Kau tidak takut?”
“Tidak, aku penasaran,” kataku datar.
“Baiklah. Tapi jangan pegang-pegang, ya. Nanti tubuhmu tertukar dengan orang tak dikenal. Lelah aku mengurusnya,” omelnya. Belum juga dipegang, Tae.
“Iyaaa.”
Ia membuka telapak tangnnya dan menunjukkannya padaku. Keluarlah sedikit cahaya berwarna biru laut yang sangat indah. “Waah....” Kemudian, cahaya itu perlahan menghilangkan dirinya tanpa jejak sedikitpun.
“Anymore question?” tanyanya gaya.
“Hmm... Ah, apa aku bisa bertemu dengan Myung-Joo?”
Jari telunjuknya mengarah padaku. “Kau, Myung-Joo.”
“Tubuhku memang tubuh Myung-Joo. Tapi jiwa dan rohku roh Angel!” Ia terkekeh.
“Bisa, kok.”
Aku terbelalak. “BISA?!”
“Iya,” jawab Tae-In singkat.
“Kok? Bukannya dunia kami berbeda?” tanyaku bingung.
“Bukan begitu maksud ‘dua kehidupan’ itu. Maksudnya adalah, ‘bertukar tubuh melalui lorong dunia’. Kau ingat tidak? Rohmu berpindah ke tubuh Myung-Joo itu melewati lorong agar cepat sampai ke tubuh Myung-Joo. Nah, selama kau belum kembali ke tubuhmu yang asli, kau ini termasuk manusia tak biasa. Dunia yang dimaksud adalah tubuh barumu. Kau ada di dunia lain. Mengerti?” jelasnya panjang.
“Ya, oke. Jadi, kapan aku bisa bertemu dengannya?!” tanyaku sangat antusias.
“Jika kalian sudah berpindah ke tubuh yang benar.”
“ITU KAPAN?!”
@SusanSwanshWkwk
Comment on chapter Peurollogeu