Hyun Jin berjalan gontai menuju kamarnya. Melelahkan sekali apalagi kamarnya terletak di lantai 2. Ia harus melewati tangga terlebih dahulu untuk sampai. Ia tahu apa yang dirasakannya sekarang. Bukan lelah fisik, melainkan lelah hati.
Dadanya terasa sesak, untuk bernafas saja susah. Bahkan air dalam pelupuk matanya memaksa keluar. Ini waktu yang tepat untuk mengeluarkan semua uneg-unegnya. Mengingat tadi kekasihnya sendiri membentaknya karena merasa cemburu saja.
Cemburu tidak salah bukan? Cemburu artinya cinta.
Bahkan tadi Taehyung sangat perhatian dengan gadis bernama Hana didepan matanya. Taehyung sampai lupa kalau Hyun Jin memerhatikan semua perilakunya. Tatapan khawatir Taehyung terlihat jelas dari matanya, bahkan terdapat rasa sayang didalamnya. Tapi apa yang bisa dilakukannya? Diam saja, merasa kalau semuanya dalam batas wajar dan dia baik baik saja. Bukan hanya Hana yang sakit, malah dirinya yang lebih sakit. Sakit perasaaannya, hanya diam tak bisa berbuat apapun.
“Iya benar. Kau berlebihan Jin ah.” Hyun Jin terkekeh menertawakan dirinya sendiri.
Benda kotak dalam kantong Hyun Jin bergetar, ia menariknya keluar lalu membuka pesan yang terpampang di layar depan.
Kim Taehyung
Istirahat yang cukup Jin ah.. jangan lupa untuk makan. Jangan sampai sakit, mengerti?
Read
“Aku kesal padamu tae, tapi aku menyukaimu. Aku harus bagaimana, hm?” gumamnya dan langsung menarik selimut menutupi wajahnya.
***
Seusai mengantar Hyun Jin, Taehyung bergegas pergi ke apartemen Jin Young. Kebetulan ada Jungkook di sana mengisi libur kerja sebaik mungkin.
“Maaf aku lama” ucap Taehyung yang langsung merebahkan dirinya ke atas kasur.
“Kau berlebihan Hyung” Jungkook masih fokus mengerjakan tugasnya di meja belajar walau nadanya pada Taehyung sangat serius.
“Maksudmu?” Taehyung tak mengerti.
“Tadi” balas Jin Young singkat.
“Apa yang kalian bicarakan?” Taehyung menatap kedua sahabatnya bergantian.
“Kau menyakiti perasaannya. Aku saja bisa merasakannya.” Timpal jungkook.
“Hyun Jin?” Taehyung mencoba memahami topik mereka.
“Siapa lagi menurutmu? Kau membentaknya, yang dia lakukan itu sudah benar padahal. Kau tadi juga sangat perhatian dengan Hana Noona. Menurutmu itu bagaimana?” Jungkook terbawa emosi. Bahkan suara ketikan pada laptopnya semakin terdengar. Taehyung tidak mengerti juga.
Taehyung sempat berfikir sejenak.
“aku menyakitinya? Aku rasa aku bersikap biasa saja tadi, kalian juga mengkhawatirkan Hana kan?”
“kau yang berlebihan, bukan Hyun Jin. Bagaimana perasaanmu jika aku menggenggam tangan gadismu itu? Kau akan bersikap biasa saja? Pikirkan itu Hyung!” gantian Jungkook membentak Taehyung.
Taehyung merenung sambil terduduk di atas kasur. Taehyung merasa bersalah. Ia terlalu khawatir pada Hana sampai melupakan perasaan gadisnya, Hyun Jin.
Kim Taehyung
Hyun Jin ah.. apa kau marah?
Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakitimu.
Hana hanya temanku, aku hanya khawatir. Sama seperti Jin young dan Jungkook
Kau mau memaafkanku?
Min Hyun Jin
Kau tidak salah Tae, akulah yang berlebihan.
Aku yang harusnya minta maaf, bukan kau.
Aku mengganggu pertemanan kalian, maaf.
Dan lagi, aku sedang sibuk hari ini jadi jangan kirim pesan dulu padaku.
Aku susah untuk membalas pesanmu.
Kim Taehyung
Tidak, disinilah aku yang salah.
Aku yang berlebihan, aku janji tidak akan mengulanginya lagi.
Jangan terluka, karena aku juga akan terluka.
Jaga kesehatanmu Jin ah.. kirim pesan jika kau tak sibuk
Read
Hyun Jin lebih memilih beristirahat daripada saling mengirim pesan dengan Taehyung. Moodnya sedang buruk. Apapun yang berhubungan dengan Taehyung mengingatkan pada kejadian tadi siang.