Sedangkan Taehyung, tak mampu berkata-kata hanya menatap Hana yang setia berdiri disampingnya.
“Boleh aku duduk?” tanya Hana pelan hampir tak terdengar.
Taehyung hanya menganggukkan kepalanya. Jungkok tak bersuara, melihat orang yang sering diceritakan Taehyung ada di depan matanya. Hyun Jin? Sekarang dia sedang memerhatikan mata Hana yang menatap Taehyung beda.
Hyun Jin mulai risih dengan suasana cafe itu, semenjak gadis bernama Hana duduk di sebelah Taehyung. Merasa posisinya terancam, sama seperti induk ayam yang melindungi anak-anaknya takut saja hilang atau dicuri. Kedua mata elangnya fokus menatap gerak gerik gadis itu, sekalipun memerhatikan hidung mancungnya yang mengeluarkan napas.
Hana terlihat anggun, bahkan terlihat jauh lebih anggun jika pembandingnya adalah Hyun Jin. Hyun jin kurang memedulikan penampilannya walau syukur cara berpakaiannya masih wajar dalam hal style di korea.
Hana tersenyum, tetapi tatapan matanya tak lepas dari wajah Taehyung. Taehyung sebagai orang yang dipandang merasa salah tingkah bahkan sampai lupa diri. Tidak, maksudnya lupa kalau di sampingnya ada Hyun Jin yang menatap gerak-gerik Hana.
Tangan Hana perlahan berpindah menyentuh tangan kanan Taehyung yang tergeletak di atas meja. Saat kedua tangan itu saling menyentuh, Taehyung tak dapat berkutik. Mungkin masih dalam batas wajar, tapi bagi Hyun Jin bersentuhan tangan sudah berlebihan.
“Hei!! Lepaskan tanganmu itu nona! Aku ini gadisnya, kenapa kau tak sopan begitu eoh?” bentak Hyun Jin tak tahan.
Hana terkejut, bahkan bukan hanya Hana saja yang terkejut. Suara pelan Hyun Jin saja sudah mengagetkan apalagi teriakannya.
Alih-alih Taehyung membela Hyun Jin, malah alis Taehyung bertautan ingin bertemu.
“Hyun Jin, hentikan! Kau berlebihan! Benar kau gadisku, bukan berarti mengatur semua dengan seenaknya!” bentak Taehyung dengan nada pelan tapi masih terdengar dengan jelas.
“Ma-maafkan aku, aku hanya terbawa emosi tadi.” Ucap Hyun Jin setenang mungkin, walaupun rasanya air yang tersimpan dalam kelenjar matanya ingin saja keluar. Tapi bukan Hyun Jin jika tidak bisa menahan perasaannya. Hyun Jin mampu mengontrol emosinya bahkan dapat memendam perasaannya sampai-sampai keluarganya sendiri tak mengerti tentang masalah apapun tentang Hyun Jin sekalipun tentang masalah sekolah maupun pertemanannya.
“Kalau begitu, aku pergi duluan. Maaf mengganggu acara kalian” ucap Hana merasa tidak enak, lalu berdiri dengan cepat. Namun tiba-tiba kakinya terggelincir akibat highheelsnya yang terlalu tinggi.
“Ahhh.. sakit..” keluhnya.
“Hana.. kau tidak apa-apa?” Taehyung langsung berdiri dari tempat duduknya dan memegangi lengan Hana. Jika tidak ia akan terjatuh ke lantai.
“Tidak apa-apa Tae..” balas Hana mencoba baik-baik saja.
“Noona, biar aku saja yang antar.” Tawar jungkook khawatir.
“Tidak kook, aku yang antar ya Hana” tawar Jin Young tak ingin kalah dan berdiri dari tempat duduknya.
“Biar aku saja” ucap taehyung lekas merangkul Hana menuju mobilnya.
Lihatlah nasib untuk gadis cantik, semua ingin menawarinya bantuan. Hyun Jin sempat berpikir jika dirinyalah yang terkilir.
Gadis itu; Hyun Jin ikut berdiri mengekor pada Taehyung yang memapah Hana menuju mobil. Sesampainya di mobil, Taehyung mendudukkan Hana di kursi penumpang.
“Hyun Jin, maukah kau menemani Hana duduk dibelakang?” tawar Taehyung pada Hyun Jin. Hyun Jin tak menjawab, hanya menganggukkan kepalanya.
Suasana dalam mobil terasa canggung. Tak ada satupun yang buka suara. Sekali buka suara, mereka takut salah bicara.
“Ehem.. sejak kapan kalian menjalin hubungan?” tanya Hana entah ke arah siapa.
“3 hari yang lalu.” Akhirnya dijawab oleh Hyun Jin. Sedangkan Taehyung mencoba fokus pada jalan.
“Kalian terlihat serasi” opini Hana terlontar sambil menatap Taehyung dan Hyun Jin bergantian.
“Jangan banyak berjalan. Tunggu kakimu sampai pulih” potong Taehyung dan langsung berhenti di depan rumah Hana.
Taehyung kembali memapah Hana sampai masuk ke dalam rumahnya. Hyun Jin terdiam dalam mobil menunggu Taehyung kembali.
“Terimakasih Hyun Jin sudah membantuku” tutur Taehyung setelah masuk ke dalam mobil.
Tak ada suara balasan dari Hyun Jin.
“Duduklah di depan Jin ah, sekarang aku terlihat seperti supirmu”
“Tidak usah, lagi pula rumahku sudah dekat”
“Bukannya kita akan jalan-jalan? Aku sudah menentukan tem..”
“Aku lelah Tae, mengertilah”
“Bagaimana kalau sebentar saja?”
“Aku ada janji dengan kakakku” jawab Hyun Jin datar
“Bukannya kakakmu sedang ada di cafe?”
“Akan ku suruh pulang nanti” Hyun Jin memejamkan matanya di kursi penumpang.
“Padahal aku sudah memesan sesuatu di tempat itu.. tidak apa kalau begitu, beristirahatlah jangan sampai sakit Jin ah..” gumam Taehyung menuju rumah Hyun Jin.