Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

Hari ini hari baru di tingkatan yang baru. Aku menduduki kelas 9 atau kelas 3 SMP. Kelas 9 waktunya serius belajar untuk mempersiapkan ke jenjang sekolah menengah atas atau menengah kejuruan. Saking seriusnya, selama liburan ada beberapa temanku yang mengajak bahkan memaksa untuk mengikuti bimbingan belajar di berbagai tempat bimbingan belajar yang ada di Kota Bandung. Katanya agar biaya pembayarannya lebih murah.

Setelah melaksanakan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) selama 3 hari dan menduduki sebagai mentor kelas 7, akhirnya hari ini tiba. Hari ini adalah harinya para siswa beradaptasi dengan kelas baru dan teman yang baru. Banyak dari mereka yang rela datang pagi untuk mengetahui dikelas mana mereka berada dan langsung membooking tempat duduk sesuai posisi yang mereka inginkan.

"Assalamualaikum pa" aku memberi salam pada bapa

"Waalaikumsallam, pulangnya sendiri aja kan teh?"

"Iya pa"

"Yaudah, sok bisi terlambat" aku melambaikan tangan pada bapa dan mulai masuk gerbang.

Aku berjalan penuh semangat menuju mading untuk mencari namaku. Tapi ternyata hari ini mading penuh dan hal ini membuatku menyesal datang siang. Malas sekali rasanya harus berdesakan di depan mading.

"Kemala kemala kemala, nah. 9F. Oke" gumamku. Setelah mengetahui dimana aku berada, aku langsung menuju ruangan kelas 9F yang berada di antara kelas 9E dan 9G.

Aku masuk kelas dengan membawa diri, menyusuri kelas mencari-cari orang yang mungkin bisa aku ajak duduk bersama.

"Laaa" sapa Tina

"Eh tina" aku segera menuju bangku dimana Tina duduk, Tina adalah temanku di OSIS

"Aku udah tau kita sekelas, makannya aku kosongin sebelah aku. Soalnya liat temen-temen yang lain aku gaterlalu akrab"

"Hihi iya makasih tin"

"Sip, eh kita sekelas sama Afka juga"

"Ohiya?"

"Iya" tak lama dari itu Afka datang dari pintu dan langsung menghampiri kami

"Pagi laaa" Afka mengusap kepalaku

"Pagi ka" sambil menepis tangan Afka

"Pagi tin" Afka melambaikan tangannya pada Tina

"Pagi ka" Afka hanya menyapa kami. Setelah itu, ia langsung menuju ke tempat duduknya di belakang bersama teman sekelasnya dulu di kelas 8.

Sekarang aku berada di kelas 9F. Kelas baru, beberapa teman baru, tanpa Ica. Sebenarnya jika bisa memilih, aku ingin meminta agar bisa satu kelas bersama Ica. Tapi tidak, aku juga harus bersosialisasi. Tapi aku satu kelas bersama Afka sekarang, Afka yang.... Ah sudahlah, semoga setahun kedepan bisa menjadi waktu yang berkesan. Dannnn,,, untungnya aku tidak satu kelas bersama Irham.:)

---

12.30 WIB

"Kepada seluruh anggota osis harap kumpul di kelas 9A. Sekali lagi ... " suara Caca yang merdu menggema disekitar sekolah

"Hayu kumpul" Afka menarik lengan bajuku yang langsung kutepis tangannya "Iya tau, jangan narik juga ka. Hayu tin"

"Heem" kami bertiga berjalan bersama, menyusuri lorong di pinggir lapangan. Dari bawah sini, aku melihat pemandandan yang kurindukan. Irham. Dia ada di atas sana sedang berbincang tanpa beban bersama beberapa temannya. Sedangkan aku, memperhatikan dia dari sini dengan penuh beban. Miris memang.

"Jangan ngelamun" Afka mengusap kepalaku

"Hemm" aku hanya menoleh padanya sebentar dan meneruskan memandang Irham

"Eh la muka kamu ko kaya bocah ya kalau diperhatiin" Afka menunduk dan memandangku serius

*plak* aku menyentil jidatnya

"Hahaha, gasakit laa, dasar bocah" Afka menarik rambutku

"Awww aww sakit ka sakit lepasin"

"Ihh afka lepasin kasian mala" Tina membela dan berusaha membantuku

"Diem tin, lucu liat mukanya kalau lagi gini"

"Aw sakit ka ishhh"

"Ka afkaaa" mendengar suara itu, Afka langsung melepaskan rambutku dan langsung menyapa balik Aila. Ya tadi itu suara Aila yang sedang mengarah ke arah kami.

"Aww sakit tin, Afka jahat" aku mengusap ngusap kepalaku dan membenarkan ikatan rambutku.

"Iyaaa laaa sabar ya, udah udah hayu kita langsung kumpul" Tina menuntunku dengan penuh perhatian

Aku dan Tina meneruskan jalan kami menuju kelas 9A yang berada di ujung lantai bawah meninggalkan Afka yang sedang berbincang dengan Aila.

"Icaaaa" aku langsung memeluknya erat. Detik ini adalah pertama kalinya aku bertemu Ica lagi.

"Malaaaa, eh la aku sekelas sama Irham" bisiknya

"Ohiya ca" jawabku singkat, padahal dalam hatiku rasanya ingin mengatakan ah ca jadi informan aku dong ya awasin irham ya. Tapi apadaya siapa aku yaa.

"Udah udah, hayu kumpul. Kita omongin buat perekrutan anggota osis baru" Rei membuka suara dan memimpin rapat osis kali ini

"Belum kumpul semua" ujar Caca

"Siapa yang gaada?" tanya Rei

"Emmm, Afka aja sih kayanya"

"Dia lagi pacaran sama Aila" jawabku ketus

"Apaan bohong dia, maaf maaf saya tadi dipanggil bu Intan" yang dibicarakan langsung menyahut protes dari luar pintu

"Yaudah yaudah, siap ya. Jadi gini ya, kata pa Yadi bulan September atau paling ngaret awal Oktober kita harus udah diganti sama OSIS baru" jelas Rei

"Ko cepet amat dah" protes Sandi

"Alhamdulillah, jadi gaharus kumpul sampe pulang sore lagi deh" ucap Ica

"Jangan ada yang bicara dulu" Rio memberi peringatan

"Uuuuu"

"Mohon perhatiannya" Rei mengetuk-ngetuk spidol ke meja

"Siap" sahut kami serentak

"Jadi kita harus udah bikin rencana sama bikin pengumuman gitu"

"Siap rei, tar aku yang bikin" ujar Tina

"Iya sip, emang itu tugas kamu. Terus nanti kita omongin lagi buat rencananya. Bakal kaya gimana forum sama ldks nya"

"Instruksi, kita ngundang alumni ga?" tanyaku

"Ah iya nah itu. Iya kita undang, di antara kita yang paling banyak deket sama alumni osis ya Afka. Jadi tugas itu aku serahin ke Afka"

"Oke" jawab Afka

-----

16.30 WIB

Aku menunggu angkutan umum datang di depan gerbang. Sesekali kulirik jam tangan kesal yang makin kesini semakin menunjukann waktu semakin sore. Sesekali juga aku melirik ke arah gerbang, siapa tau ada yang keluar dan bisa aku tumpangi sampai depan.

"Aishh" aku merutuk kesal dalam hati. Hari semakin gelap dan langit mulai bergemuruh. Rasa kesal dan panik bercampur aduk. Mamah dan Bapa tidak ada yang bisa dihubungi, mereka sedang sibuk saat ini. Bapa sedang di kantor dan Mamah menemani nenek di Rumah Sakit.

*krubuk...krubuk*

Suara itu berasal dari perutku yang lapar. Untunglah tukang batagor masih ada di seberang sana. Aku menyebrangi jalan dan memesan satu batagor kering.

"Neng kemala kenapa belum pulang" tanya mang batagor yang sedang membuat pesananku

"Nunggu angkot mang"

"Kemana emang pulangnya?"

"Buah batu"

"Oh buah batu. Kalau gasalah lagi macet di jalan solontongannya ada perbaikan jalan. Kenapa ga minta jemput?"

"Gaada yang bisa jemput mang"

"Biasanya sama irham neng?"

"Makasih mang, udah putus mang hehe"

"Aduh meni lebar. Sebentar yah, mang coba telfon temen mang yang bawa angkot buah batu udah dimana dia"

"Hehe iya mang makasih"

Irham.
Ah iya aku ingat lagi. Dulu waktu sore juga, Irham pernah menyuruhku menunggu di gerbang, ia waktu itu ada di sini sedang makan batagor bersama temannya. Tapi saat melihat diriku, dia langsung memberikan batagor yang ia makan kepada temannya dan langsung menuju ke arahku.

Irham apa kabar? Kamu dimana sekarang ham? Jika kamu tau aku sekarang disini sendiri menunggu angkutan umum untuk pulang, apakah kamu akan langsung menjemputku dan mengantarkanku sampai rumah seperti dulu? Kurasa tidak.

"Tuh neng angkotnya" seru mang batagor

"Ah iya makasih ya mang, ini uangnya hihi"

"Iya neng, hati-hati neng"

Irham, sekarang aku sudah perjalanan pulang. Jika kamu akan menjemputku, tidak usah. Kembali lagi saja ke dalam rumah, sebentar lagi hujan. Nanti kamu terkena hujan jika tetap nekat menjeputku.

*tik tik tik*
Suara rintikan hujan yang lama kelamaan semakin menjadi suara derasnya hujan mulai terdengar jelas. Bajuku sekarang bisa saja basah jika tidak segera kututup jendela angkot ini.

Tuhkan ham hujan disini, diam saja di rumah ham. Jangan menjemputku.

Ah tidak tidak irham maaf ham.
Maaf aku terlalu percaya diri bahwa kamu akan mengkhawatirkanku.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Unlosing You
485      338     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
Tenggelam dalam Aroma Senja
343      247     0     
Romance
Menerima, adalah satu kata yang membuat hati berat melangkah jika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Menunggu, adalah satu kata yang membuat hati dihujani ribuan panah kerinduan. Apakah takdir membuat hati ikhlas dan bersabar? Apakah takdir langit menjatuhkan hukuman kebahagian? Entah, hanyak hati yang punya jawabannya.
The Bet
17696      2754     0     
Romance
Di cerita ini kalian akan bertemu dengan Aldrian Aram Calton, laki-laki yang biasa dipanggil Aram. Seperti cerita klise pada umumnya, Aram adalah laki-laki yang diidamkan satu sekolah. Tampan? Tidak perlu ditanya. Lalu kalau biasanya laki-laki yang tampan tidak pintar, berbeda dengan Aram, dia pintar. Kaya? Klise, Aram terlahir di keluarga yang kaya, bahkan tempatnya bersekolah saat ini adalah mi...
Pilihan Terbaik
4991      1501     9     
Romance
Kisah percintaan insan manusia yang terlihat saling mengasihi dan mencintai, saling membutuhkan satu sama lain, dan tak terpisahkan. Tapi tak ada yang pernah menyangka, bahwa di balik itu semua, ada hal yang yang tak terlihat dan tersembunyi selama ini.
Puggy Humphry and the Mind Box
87830      10266     295     
Action
Prancis. Suatu negeri dari nafsu pada keunggulan pribadi. Penelusuran benang merah kasus pembunuhan seorang arkeolog muda, menyeret detektif wanita eksentrik, menjadi buronan internasional. Alih-alih melarikan diri setelah membunuh seorang agen DCPJ, Puggy Humphry dan Flora Elshlyn terbang ke London untuk melanjutkan investigasi. Pertemuan tak sengaja Flora dengan McHarnough, dewa judi Ingg...
Behind Friendship
4698      1361     9     
Romance
Lo harus siap kalau rasa sahabat ini bermetamorfosis jadi cinta. "Kalau gue cinta sama lo? Gue salah? Mencintai seseorang itu kan hak masing masing orang. Termasuk gue yang sekarang cinta sama lo," Tiga cowok most wanted dan dua cewek receh yang tergabung dalam sebuah squad bernama Squad Delight. Sudah menjadi hal biasa jika kakak kelas atau teman seangkatannya meminta nomor pon...
Cinta Tau Kemana Ia Harus Pulang
9033      1666     7     
Fan Fiction
sejauh manapun cinta itu berlari, selalu percayalah bahwa cinta selalu tahu kemana ia harus pulang. cinta adalah rumah, kamu adalah cinta bagiku. maka kamu adalah rumah tempatku berpulang.
Beach love story telling
3046      1494     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...
Iblis Merah
9982      2640     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
DarkLove 2
1324      632     5     
Romance
DarkLove 2 adalah lanjutan dari kisah cinta yang belum usai antara Clara Pamela, Rain Wijaya, dan Jaenn Wijaya. Kisah cinta yang semakin rumit, membuat para pembaca DarkLove 1 tidak sabar untuk menunggu kedatangan Novel DarkLove 2. Jika dalam DarkLove 1 Clara menjadi milik Rain, apakah pada DarkLove 2 akan tetap sama? atau akan berubah? Simak kelanjutannya disini!!!