Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

"Assalamualaikum"

*krik...krik*

"Waalaikumsallam, oke rumah masih sepi. Sekarang aku lapar, makanan gaada. Miria la miris" aku berbica pada diriku sendiri untuk menghangatkan suasana rumah yang sepi.

Drrttt...Drrttt

Irham: hai la

Pop up line dari Irham muncul dilayar ponselku yang baterainya sekarat. Aku langsung membalas pesan itu dengan gerak cepat tanpa berfikir lama. Sudah lama aku merindukan pesan dari dia.

Kemala: hai ham

Irham: lagi apa?

Kemala: lagi dengerin lagu, irham lagi apa?

Irham: lagi apa ya?

Kemala: '-'

Irham: lagi main game

Kemala: ohiya, sok atuh

Irham: engga udahan da

Kemala: ohiya

Irham: la balikan mau ga?

"La balikan mau ga? Balikan mau ga?" batinku. Irham ga salah? Ini mata aku yang salah atau aplikasi yang eror atau apa sih? Irham ngajak balikan? Ahh rasanya ingin sekali aku menjawab ya mau ham. Tapi masa aku menerimanya padahal dia telah bersikap seperti itu. Tapi aku masih suka, aku pingin balikan juga. Aku menimbang nimbang logika dan perasaanku. Akhirnya keputusan ditentukan, oke!

Kemala: iya ham

Iya tau aku bodoh. Tapi apa salahnya memberi kesempatan kedua.

Irham: asli la?

Kemala: iya

Irham: yuhuuuu, lysm la????

Kemala: lysmt ham????

Keputusanku bener ga sih? Tapi aku seneng hari ini. Aishh terserah nanti saja akhirnya, aku serahkan pada Allah SWT dan waktu saja.

Malam ini tepat tanggal 1 kami resmi kembali lagi, menyambung kisah lama yang dulu terputus karena berbagai gangguan.

---

"Gila la, kamu ngapain nerima si irham lagi sih?" tanya Ica kesal

"Soalnya aku juga masih suka sama dia ca"

"Iya tapi gagitu juga, bodoh la bodoh. Harusnya kamu nutupin perasaan itu, ya seengganya jangan langsung nerima lah. Ahh dasar cewe emang, perasaan yang dipakenya bukan logika. Aishhh" Ica mengacak-ngacak rambutnya frustasi

"Ya da gimana atuh, aku gabisa so soan udah move on gitu ca" jawabku dengan nada lirih

"Ah yaudahlah, udah terjadi juga"

"Maaf ca"

"Gausah minta maaf juga la, kesannya aku kek orang apa gitu"

"Heem heem, maaf"

"Ah dasar mala. Yaudah hayu deh ke kelas bentar lagi masuk"

Kami keluar dari ruang OSIS dan menuju kelas masing-masing. Pikiranku masih melayang dengan keputusanku semalam. Ica sangat kesal dengan keputusanku. Tapi aku sangat senang. Sangat sangat senang. Apalagi tadi pagi waktu ketemu Irham di gerbang, dia langsung ngasih coklat. Ah senangnya...

"Mau kemana?" Afka diam di depan pintu menghalangiku masuk

"Mau masuklah, awas" tangannya kutepis, tapi malah tanganku yang kesakitan

"Gabisa"

"Ih galucu ka, bentar lagi masuk. Awas elah"

"Gamau gamau" Afka menjulurkan lidahnya dan mempermainkan wajahnya yang konyol. Gila memang.

"Awas ka" ucap Neira. Afka membukakan dan aku langsung mengikuti Neira

"Eitt" gagal rencanaku. Aku masih diluar kelas. Afka menyebalkan memang akhir-akhir ini.

*bip...bip*

Suara bel baru menggema keseluruh penjuru sekolah ini. Aku segera memukuli Afka dan memakasanya membiarkan aku masuk. Syukurlah Afka membiarkan namun kepalaku dirangkul olehnya. Aku diseret-seret masuk dalam rangkulannya.

"Ih kaaa sakit ka"

"Hohoho"

"Cie ciee modus ey si Afka. Bejakeun ka si Irham siah ka" mendengar nama Irham, dia langsung melepaskan rangkulannya dan kembali ketempat duduknya. Aku menatap punggungnya aneh. Tapi syukurlah. Aku duduk ke kursiku dan merapihkan rambutlu yang acak-acakan.

Drrt...Drrtt

Afka: maaf la, tapi saya harum ya?

Aku menatap Afka bingung. Namun dia malah asyik dengan gadget ditangannya.

Kemala: iya dimaafin! Ga ah bau-_-

Iya ka iya kamu harum. Harumnya menenangkan, sama kaya Irham:).

Afka: mau bilang harum aja susah amat

Kemala: -_-

"Assalamualaikum, apa kabar semuanya? Sekarang kalian kelas 9 ya. Waktunya serius, bukan main-main lagi. Bukan so soan lagi" ujar bu Ayu

"Iya bu"

"Udah pada tau nama ibu belum?" tanyanya

"Belum bu" sahut kami serentak

"Oke baik, perkenalkan nama saya bu Ayu. Disini saya mengajar pelajaran biologi. Tapi hari ini ibu lagi males nerangin anak-anak"

"Gausah nerangin aja bu" sahut seorang laki-laki dari pojok belakang

"Iya ya gausah, berhubung awal pertemuan. Kira perkenalan aja ya"

"Siap bu siap, siap 86"

"Tapi minggu depan kalian presentasi ya tentang bab ekskresi. Oke gais"

"Siap bu. Ada pertanyaan ga tentang tugasnya?"

"Bu" Tina mengajukan tangannya

"Iya, ada apa?"

"Kelompoknya gimana bu? Terus sistem presentasinya gimana? Apakah memakai power point atau...."

"Iya jadi kelompoknya gini aja 1 kelompok 4 orang, nah jadi 1 kelompok 2 bangku aja gitu. Ngerti ga maksud ibu?"

"Ohiyaiya ngerti bu"

"Kalau presentasinya, ibu mau kalian nerangin aja tapi tanpa teks ya. Metodenya bebas"

"Baik bu"

----

"La la la sekarang kumpul osis ya"

"Iya ka"

"Yaudah saya duluan ke bawah"

"Iya sana"

Afka berjalan dan menghilang di belokan pintu. Ia berjalan duluan dan terlihat terburu-buru, sepertinya ingin menemui Aila. Entahlah

Aku dan Tina berjalan bersama menuju ruangan kelas 9A dengan membawa laptop dalam keadaan terbuka yang memaparkan proposal untuk FORUM dan LDKS OSIS tahun ini.

"Nah ini dia datang, cepetan bu sekertaris" ujar Caca

"Iya iya maaf, tadi aku piket dulu" sahut Tina

"Iyaa, yaudah mana proposalnya?" tanya Rei

"Ini, baca dulu. Takut aku salah"

"Oke"

Sementara menunggu Rei membaca, aku kebawah bersama Ica untuk membeli makanan.

Setelah mendapatkan makanannya. Kami memilih memakannya di bawah pohon di pinggir lapangan.

Tak lama dari itu, beberapa anggota OSIS yang tidak sibuk menghampiri kami untuk makan bersama.

"Bagi dong bagi bagi"

"Boleh boleh. Ambil aja ndiri"

"Pj la lj balikan sama Irham"

"Haha, boleh. Uangnya dari masing-masing tapi tar aku yang bayarnya"

"Sama aja bohong la"

"Haha" kami tertawa bersama seakan tak ada beban, padahal beban menanti kami disana.

Selesai makan, aku berdiri dan berniat membuang sampah. Namun Afka tiba-tiba datang dan menghalangiku, ia membawa satu cup kopi yang dibelinya di minimarket. Ia mengancam akan menumpahkan kopinya ke arahku, aku mengelak dan berusaha menghindarinya. Kami kejar-kejaran di lapang.

Hingga akhirnya saat kami berhadapan, aku menepis tangannya. Alhasil kopi itu benar-benar tumpah ke baju putihku.

"Ah Afka kan. Aku bilang diem. Kenapa sih gabisa diem sehari aja. Ganggu mulu. Jadi kotor kan, aku gabawa jaket lagi"

"Mm..maaf la. Saya gamaksud, niatnya becanda asli. Kamu sih nepis tangan saya"

"Jadi kamu malah nyalahin aku? Sekarang kamu nyalahin aku? Jelas-jelas kamu yang salah. Coba kalau kamu diem. Aishh" aku menghentakkan kakiku dan pergi meninggalkan Afka

"Bentar la bentar, maaf" Afka berusaha mengejarku sambil meneriaki namaku

"Alah afka alah afka, mala pundung mala pundung" ujar Sandi

"Gandeng maneh" jawab Afka ketus

Aku membersihkan noda itu di kamar mandi seorang diri. Aku merutuk kesal, kesal pada Afka. Sangat kesal. Pasalnya baju putih bersihku ini masih kotor, noda kopinya belum hilang juga. Padahal, sudah kurang lebih 10 kali aku membilasnya.

"Hfftt" aku menghela nafas pasrah dan memilih keluar dengan baju ditutupi kain yang aku temui di dalam tas.

"Ini la, maaffin saya" Afka memberikan sebuah jaket. Namun aku hanya menatapnya malas

"Ini jaketnya Sandi, maaf saya gabawa jaket. Nanti biar saya anter pulangnya"

"Gausah makasih" aku meninggalkannya

"La" Afka menahan tanganku

"Iya ka iya aku maafin. Tapi gausah jaketnya, aku pinjem yang ica aja"

"Yaudah, maaf ya"

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ayat-Ayat Suci
725      412     1     
Inspirational
Tentang kemarin, saat aku sibuk berjuang.
Reality Record
3131      1103     0     
Fantasy
Surga dan neraka hanyalah kebohongan yang diciptakan manusia terdahulu. Mereka tahu betul bahwa setelah manusia meninggal, jiwanya tidak akan pergi kemana-mana. Hanya menetap di dunia ini selamanya. Namun, kebohongan tersebut membuat manusia berharap dan memiliki sebuah tujuan hidup yang baik maupun buruk. Erno bukanlah salah satu dari mereka. Erno mengetahui kebenaran mengenai tujuan akhir ma...
Sepasang Dandelion
7050      1406     10     
Romance
Sepasang Dandelion yang sangat rapuh,sangat kuat dan indah. Begitulah aku dan dia. Banyak yang mengatakan aku dan dia memiliki cinta yang sederhana dan kuat tetapi rapuh. Rapuh karena harus merelakan orang yang terkasihi harus pergi. Pergi dibawa oleh angin. Aku takkan pernah membenci angin . Angin yang selalu membuat ku terbang dan harus mengalah akan keegoisannya. Keindahan dandelion tak akan ...
Coneflower
4412      1763     3     
True Story
Coneflower (echinacea) atau bunga kerucut dikaitkan dengan kesehatan, kekuatan, dan penyembuhan. Oleh karenanya, coneflower bermakna agar lekas sembuh. Kemudian dapat mencerahkan hari seseorang saat sembuh. Saat diberikan sebagai hadiah, coneflower akan berkata, "Aku harap kamu merasa lebih baik." — — — Violin, gadis anti-sosial yang baru saja masuk di lingkungan SMA. Dia ber...
Cazador The First Mission
8368      2308     21     
Action
Seorang Pria yang menjadi tokoh penting pemicu Perang Seratus Tahun. Abad ke-12, awal dari Malapetaka yang menyelimuti belahan dunia utara. Sebuah perang yang akan tercatat dalam sejarah sebagai perang paling brutal.
Anak Magang
130      121     1     
Fan Fiction
Bercerita sekelompok mahasiswa yang berusaha menyelesaikan tugas akhirnya yaitu magang. Mereka adalah Reski, Iqbal, Rival, Akbar. Sebelum nya, mereka belum mengenal satu sama lain. Dan mereka juga bukan teman dekat atau sahabat pada umumnya. Mereka hanya di tugaskan untuk menyelesaikan tugas nya dari kampus. Sampai suatu ketika. Salah satu di antara mereka berkhianat. Akan kah kebersamaan mereka ...
Meet You After Wound
278      234     0     
Romance
"Hesa, lihatlah aku juga."
I Always Be Your Side Forever
6693      1775     3     
Romance
Lulu Yulia adalah seorang artis yang sedang naik daun,tanpa sengaja bertemu dengan seorang cowok keturunan Korea-Indonesia bernama Park Woojin yang bekerja di kafe,mereka saling jatuh cinta,tanpa memperdulikan status dan pekerjaan yang berbeda,sampai suatu hari Park Woojin mengalami kecelakaan dan koma. Bagaimana kisah cinta mereka berdua selanjutnya.
Glad to Meet You
323      249     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...
Langit Tak Selalu Biru
96      82     4     
Inspirational
Biru dan Senja adalah kembar identik yang tidak bisa dibedakan, hanya keluarga yang tahu kalau Biru memiliki tanda lahir seperti awan berwarna kecoklatan di pipi kanannya, sedangkan Senja hanya memiliki tahi lalat kecil di pipi dekat hidung. Suatu ketika Senja meminta Biru untuk menutupi tanda lahirnya dan bertukar posisi menjadi dirinya. Biru tidak tahu kalau permintaan Senja adalah permintaan...