Malam ini detik ini juga aku masih merindukan Irham, aku merindukan dia yang dulu selalu ada menemaniku. Apalagi saat Sigit bilang aku tuh beda dari mantan-mantan sebelumnya. Baperan emang.
Aku masih ingat, biasanya malam malam begini dia belum tidur dan memaksa aku menemaninya ataupun sebaliknya. Entah sekedar chat ataupun melalui telepon. Walaupun selama chat itu aku slow respon dan diakhiri dengan ketiduran karena aku tidak bisa menahan rasa kantuknya.
Esok paginya saat aku membuka lock screen ponselku, beberapa panggilan tak terjawab dan beberapa pesan masuk berasal dari Irham. Seperti...
"Laaa tidur ya?" "Yah aku dikacangin" "Kali-kali dikasih es krim ke kan enak" "Eh kacang juga enak deng" "la ihh kan akunya ditinggalin" "la aku leor gera" "heh onyon baless oiii" "yaudah deh mau gitu aja?" "putus nih putus aja?" "eh jangan deng, aku masih sayang" "aku harap kamu juga masih" "goodnight laaa, aku sayang kamu" "tapi sekarang lagi benci ah" ";((((("
Malam ini hanya lagu Faded dari Alan Walker yang menemaniku. Tidak ada lagi bom chat dari Irham. Tidak ada lagi panggilan tak terjawab dari Irham. Nama akun LINE Irham memang masih muncul, namun bukan dikolom chat paling atas. Nama itu muncul ditimeline LINE saat dia menyukai sebuah post atau ia membuat sebuah post.
You were the shadow to my light
Did you feel us
Aanother stars
The fade away
Afraid our aim is out of sight
Wanna se us
Alive
Where are you now?
Where are you now?
Aku tertidur lelap.
---
Pagi ini pagi yang cerah namun tak secerah hatiku. Hatiku masih sedih karena Irham, padah seharusnya aku tak usah memikirkan dia yang jelas-jelas tidak pernah memikirkanku.
Drrtt...Drrttt
KaisarM: pagi teh
Kemala: pagi sar
KaisarM: putus sama ka irham?
Kemala: yo
KaisarM: kenapa?
Kemala: gpp
KaisarM: yahhh, main yu teh uka bt
Kemala: kemana?
KaisarM: mana aja bebas, teteh maunya kemana?
Kemala: males keluar ah sar
KaisarM: jangan galau mulu teh gabaik elah
Kemala: hmmm
KaisarM: gimana mau ga?
Kemala: kayanya engga deh sar, maafff yaaa):
KaisarM: yahhh:( yaudah tak apa teh
Bosan.
Hanya satu kata itu yang bisa menggambarkanku sekarang. Padadal jika mengiyakan ajakan Kaisar, rasa bosan ku bisa hilang. Tapi aku malas keluar rumah. Aku bosan dengan suasana kota Bandung di luar sana sekarang apalagi cuaca hari ini panas. Suasana Bandung sekarang padat dengan bangunan. Cuaca yang panas semakin panas akibat polusi udara yang ditimbulkan kendaraan-kendaraan bermotor. Rasanya aku ingin diam di Garut sekarang, Garut pasti sejuk. Dulu jika hari libur, teman-teman dekat rumah pasti mengajakku main ke Gunung ataupun ke sungai atau bersepeda mengelilingi kampung. Aku kangen kalian.
"Teh mamah mau ke rumah nenek yang di Leuwi Panjang, teteh mau ikut?"
"Engga mah, males keluar ah"
"Yaudah, jagain rumah. Kalau mau keluar bawa kuncinya, mamah pulang malem"
"Oke mahh"
Kemala: ca?
Lisa: yo?
Kemala: sini kerumah temenin aku, aku sendirian
Lisa: pada kemana?
Kemala: rumah nenek
Lisa: oke, nonton film yuu. Aku ada film baru
Kemala: iya hayu, beli makanan dulu ya sebelum ke sini hoho
Lisa: -_- harusnya tuan rumah yang menyediakan makanan untuk tamunya
Kemala: tar aku ganti ko ca hehe, makanannya gaada yang asik ah, cuma cemilan aja. Aku ingin seblak atai crepes caa sama pop ice juga
Lisa: -_- iyaudah tar aku beli
Kemala: oke, ditunggu
10 menit
20 menit
Lisa: otw
"Hati-hati ya teh"
"Oke mah, bapa hati-hati bawa mobilnya"
"Muhun teteh, awas jangan bawa laki-laki kerumah"
"Astagfirulloh ya engga atuh, sama ica teteh mainnya"
"Yaudah"
"Dadah tetehh"
"Dadah dede" aku melambaikan tangan pada Kaila dan menutup pintu gerbang, setelah mobil menghilang dari parkiran.
---
Tiga puluh menit sudah aku menunggu Ica, lama sekali dia.
"Kemalaaa kemalaaa"
"..."
"Kemalaaa kemalaaa"
*cklek* "gadikunci ternyata" Ica masuk ke dalam rumahku dan menutup pintunya kembali
"Yeh malah tidur ni anak, malaa bangunn malaaa"
"Eh ica, maaf maaf. Ica sih lama aku udah bete nunggu jadi tidur"
"Ya maaf tadi seblaknya ngantri. Nih nih, kita nonton horor/drama? Aku ada drama baru, horor sih ada film light's out"
"Horror kayanya seru"
"Oke"
Kami menonton bersama di kamarku. Suasana menegangkan tercipta saat itu juga. Suasana makin tegang saat lampu kamar dan laptop tiba-tiba mati.
"Aaaaa" Kami refleks berteriak dan bergegas ke luar kamar. Ternyata tv dibawah dan lampu kamar Kaila yang berada di sebelah menyala. Berarti yang mati hanya kamarku, padahal kami kira mungkin mati lampu. Tak lama dari itu lampu kamarku nyala kembali dengan sendirinya. Kami saling berpandangan melihat itu.
"Malaaaa" Ica berlari ke bawah dan menuruni tangga dengan cepat. Aku langsung menutup pintu kamarku dan mengikuti gerak Ica dengan perasaan takut.
"Seblaknya diatas ih" Ica menepuk jidatnya
"Ah iya lupa ambil caa"
"Gamauu, takut aku. Bareng ah" kami berjalan bersama dan melangkah dengan cepat sambil membawa seblak dan pop ice yang airnya berjatuhan ke lantai.
"Gara gara kamu sih la ngajak nonton horror"
"Aku gaakan ngajak kalau kamu ga nawarin caaa"
"Ah yaudah yaudah skip skip. Mending sekarang nonton drama aja"
"Laptopnya diatas kan ya"
"Yaudah eh nonton tv aja"
"Ahiya btw uka mau cerita tentang seseorang la"
"Siapa?"
"Kaisar"
"Kaisar yang dulu sebangku sama aku?"
"Iyaa"
"Kenapa emang?"
"Dia gila ih nyebelin laa"
"Kenapa emang?" Ica memberikan ponselnya yang dilayarnya tertera kolom chat bersama Kaisar
KaisarM: tehhh ica
Lisa: yo sar?
KaisarM: teh mau ga jadi pacar aku?
Lisa: hah? Bajak ya? Wkwk
KaisarM: gimana jawaban teteh hehe
Lisa: lah?
KaisarM: kalau diterima ya bener, kalau ditolak ya bajak
Lisa: jahat ih sar
KaisarM: jahat apa teh?
KaisarM: teh maaf itu bajak teh, teh maafin
Drrttt...Drrttt
"Caaa kaisar nelfon"
"Biarin aja la. Offin deh datanya"
"Aku angkat yaa"
"Jangan jangan"
"Dulu juga kamu ngangkat telfon irham"
"Ekhem irham, eh iya pas mau kesini aku liat irham tadi"
"Terus?"
"Engga ngasih tau aja, minjem hp ya"
"Iyaa"
"Eh btw padahal tadi kaisar ngajak aku main"
"Tuh kan, jahat si kaisar mah"
"Kamu baper sama kaisar ca? Wkwk"
"Apa? Enggalah"
"Ohheem heem wkwk"
Drrtt..Drrtt
Afka: la jangan jadi beda
"Laa afka line, bilang jangan jadi beda" aku terpaku sebentar mendengarnya dan langsung merebut ponselku yang dipegang Ica
Kemala: biarin
"Icaaaaa mahhhhhh"
Kemala: maaf bajak