Read More >>"> Be My Girlfriend? (29.) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Be My Girlfriend?
MENU
About Us  

"I just want to make this girl the happiest she's ever been"
•••
Kyungsoo's pov
Setelah aku berganti baju, aku dan Vina pamit dan kami pergi kembali ke hotel.
Kami sampai di kamar dan aku melihat Vina yang langsung berlari kecil ke depan kopernya, mengambil sesuatu.
Ia menemukan barang itu dengan tersenyum dan memberikannya padaku.
"Cuma sedikit sih." Dia mengatakannya dengan malu.
Aku membuka kantongan itu dan melihat isinya. Sebuah parfum dan flashdisk.
"Parfumnya mengingatkanku padamu, jadi tanpa kusadari, aku sudah membelinya. Kalau flashdisk, isinya film-film, kau kan suka nonton, jadi aku mengumpulkan film kesukaanku dan mentranslatenya menjadi bahasa korea."
Aku langsung mencoba parfum itu dan harumnya terkesan sangat manly. Tidak ada sentuhan feminim sama sekali. Aku sangat menyukainya.
Aku memeluk Vina dan mengucapkan terimakasih padanya. Tidak ada hadiah yang lebih baik dari keberadaannya disini.
Aku tidak percaya bisa mencintai gadis yang bahkan belum genap berkepala dua, sedalam ini.
Aku mencium pucuk kepalanya dan mempererat genggamanku.
Untuk kesekian kalinya, aku tidak berpikir untuk melepaskan gadis ini.
Kami terpaut 6 tahun, tapi dia sungguh dewasa dan sangat mengagumkan. Apalagi obrolan kami yang selalu nyambung.
"Mau gini terus sampai kapan?" Vina mengadahkan kepalanya, melihatku.
"Kapan kau kembali ke Indonesia?" Aku balik bertanya, tetap memeluknya.
"Harusnya 3 hari lagi."
"Kenapa cepat sekali?" Aku melepaskan pelukan kami, dan duduk di kursi dekatnya.
"Aku mau mengawasi proses penerbitan buku ketiga. Sebentar lagi terbit. Kau tau, buku ketigaku sangat spesial."
Vina mengambil ikat rambutnya dan mengikat naik rambutnya ke atas. Aku sangat menyukai saat dia mengikat rambutnya, terlihat sangat cantik.
"Kenapa?" Aku bertanya balik padanya.
"Buku ketigaku bercerita tentang kita."
Aku tersenyum melihatnya. Dia selalu membuat kejutan yang tidak terduga. Aku benar-benar tidak sabar untuk manandainya menjadi milikku.
"Kau ingat dulu aku pernah bilang aku belajar dance The Eve dan Kokobop?" Vina mulai mengotak-atik ponselnya.
"Jangan! Jangan lakukan tarian The Eve! Lebih baik kuajarkan tarian yang lain saja!" Aku cepat-cepat menahannya.
"Hee? Kau yakin? Padahal, bagian reff nya akan menjadi pemandangan yang bagus, kan?" Dia mulai memeragakan tarian The Eve sedikit demi sedikit.
"Kau benar-benar mau membuatku kehilangan akal sehat, ya?" Aku memegang tangannya, berharap ia berhenti. "Sudah kubilang, aku mau menyentuhmu setidaknya kalau kita sudah berstatus."
"kkaego buditcheoya.." Ia masih menggodaku dengan menyanyikan lagu The Eve dan aku langsung menariknya membelakangi tembok.
Aku menguncinya dengan menaruh tanganku di samping kepalanya dan satu tanganku lagi meraba pinggangnya.
Dia seketika diam dan mendorongku dengan pelan. Tentu saja aku tidak bergerak.
Aku mencium pipinya, lalu ke rahangnya dan ke lehernya. Aku tau lehernya merupakan tempat sensitif baginya.
Kedua tanganku memeluk pinggangnya dan melanjutkan ciuman itu tanpa menyentuh bibirku ke bibirnya. Walaupun aku sangat ingin melakukannya.
Aku menuntunnya supaya ia terbaring dengan pelan di kasur tanpa melepas bibirku yang masih menggodanya di bagian garis rahangnya.
Tanganku memegang erat kedua tangannya yang sudah berada di atas kepalanya. Ia sempat berontak tapi aku tetap menahannya. Sedangkan satu tanganku menyusup masuk ke dalam bajunya, memegangi pinggangnya lembut.
Tanpa ia sadari, ia mengeluarkan suara memanggil namaku dengan volume terkecil, tapi aku mampu mendengarnya.
Bibirku mendekati telinganya dan menciumnya.
"Makanya, jangan menggodaku." Aku berbisik di telinganya.
Tanganku melepas dari pinggang dan tangannya, lalu merebahkan badanku disebelahnya.
Bahaya. Untung saja aku bisa menghentikannya.
"IDIIIH!" Ia memukulku dengan wajahnya yang masih memanas akibat aksiku itu.
Aku tertawa keras melihatnya dan memeluknya sekali lagi.
•••
Hyeri's pov
Aku mengambil ponselku dan menerima banyak sekali komentar di social media milikku.
Akhir-akhir ini memang banyak sekali komentar-komentar dari fans Kyungsoo yang membuatku makin kesal terhadapnya.
Omo, berani-beraninya dia mencium Kyungsoo, apa dia tidak tau malu?
Menjauhlah dari Kyungsoo, dasar wanita operasi!
Lebih baik kau kembali mengoperasi badanmu. Sepertinya bagian dada dan pantatmu sudah mulai hilang efeknya.
Gosh.. who do you think you are?!
Bahkan fans internationalnya pun ikut membenciku.
Apa salahku! Yang salah itu Kyungsoo dan cewek gendut yang bersamanya itu! Lihatlah, kalian tidak akan bertahan lama. Aku tidak akan membuat mereka hidup tenang.
TRIING
"Ne?" Aku mengangkat ponselku.
"Kau minta data gadis yang bersama Kyungsoo kan? Kebetulan, ia sedang ada di hotel dekat kau tinggal. Kau pergi saja melabrak dia disana." Suara laki-laki yang di seberang memberi informasi padaku
"Ide bagus. Kubuat dia jera. Oh ya, oppa, kau pernah bilang dia tidak tau soal dirinya yang dimanfaatkan Kyungsoo untuk menghapus rumor gaynya kan?" Aku tersenyum miring mengira-ngira bagaimana reaksinya kalau tau ia hanya dimanfaatkan.
"Ya, kau cepat pergilah." Laki-laki itu menutup sambungan telponnya.
"Dasar, Haneul oppa, tidak tau sopan santun." Aku menggerutu lalu mematikan ponsel di tanganku.
Aku melajukan mobilku dan memberhentikannya di dekat lobby hotel.
Sebelum turun, aku melihat Vina yang jalan bersama laki-laki bertopi dan bermasker masuk ke dalam hotel itu.
"Kyungsoo?" Aku tersenyum miring melihatnya dan langsung mengambil ponselku.
Aku memotret mereka berkali-kali dan memperlihatkan logo hotel yang ada didepan mereka.
Mereka masuk tanpa ada kecurigaan apapun.
"Sudah kubilang, aku akan membuatmu menyesal. You messed with the wrong btch."
Bagaimana ya kalau foto ini tersebar? Apalagi ada site informasi kpop yang adminnya tidak menyukai EXO, mereka akan menjelek-jelekkan Kyungsoo dengan foto ini. Lalu bagaimana kalau Vina tau sebenarnya Kyungsoo hanya memanfaatkannya dari awal?
Aku tertawa bahagia melihat hasil foto-foto yang kupotret barusan.
Double kill.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Werewolf Game
429      307     2     
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata? Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
Pesona Hujan
918      489     2     
Romance
Tes, tes, tes . Rintik hujan kala senja, menuntun langkah menuju takdir yang sesungguhnya. Rintik hujan yang menjadi saksi, aku, kamu, cinta, dan luka, saling bersinggungan dibawah naungan langit kelabu. Kamu dan aku, Pluviophile dalam belenggu pesona hujan, membawa takdir dalam kisah cinta yang tak pernah terduga.
I'm Possible
5509      1474     1     
Romance
Aku mencintaimu seiring berjalannya waktu, perasaanku berubah tanpa ku sadari hingga sudah sedalam ini. Aku merindukanmu seiring berjalannya waktu, mengingat setiap tatapan dan kehangatanmu yang selalu menjadi matahariku. Hingga aku lupa siapa diriku. -Kinan Katakan saja aku adalah separuh hidupmu. Dengan begitu kamu tidak akan pernah kehilangan harapan dan mempercayai cinta akan hadir tepat ...
Popo Radio
9176      1819     19     
Romance
POPO RADIO jadi salah satu program siaran BHINEKA FM yang wajib didengar. Setidaknya oleh warga SMA Bhineka yang berbeda-beda tetap satu jua. Penyiarnya Poni. Bukan kuda poni atau poni kuda, tapi Poni siswi SMA Bhineka yang pertama kali ngusulin ide eskul siaran radio di sekolahnya.
Melankolis
2746      1011     3     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
Bottle Up
2407      1074     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
CINTA DALAM DOA
2106      839     2     
Romance
Dan biarlah setiap doa doaku memenuhi dunia langit. Sebab ku percaya jika satu per satu dari doa itu akan turun menjadi nyata sesungguhnya
Bintang Biru
2453      870     1     
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Masalah Sejuta Umat
1544      664     2     
Humor
Segelintir cerita yang mungkin mewakili perasaan banyak umat di muka bumi. Jangan di bawa serius! hanya berbagi pengalaman dari generasi yang (pernah) galau . Beragam pengalaman menarik kehidupan seorang pemuda pekerja di dunia nyata. Di bumbui sedikit kisah romantis dalam drama dunia kerjanya. Selamat menikmati kegalauan! 😊
Somehow 1949
8264      2011     2     
Fantasy
Selama ini Geo hidup di sekitar orang-orang yang sangat menghormati sejarah. Bahkan ayahnya merupakan seorang ketua RT yang terpandang dan sering terlibat dalam setiap acara perayaan di hari bersejarah. Geo tidak pernah antusias dengan semua perayaan itu. Hingga suatu kali ayahnya menjadi koordinator untuk sebuah perayaan -Serangan Umum dan memaksa Geo untuk ikut terlibat. Tak sanggup lagi, G...