Loading...
Logo TinLit
Read Story - Black Roses
MENU
About Us  

"Kookie, kau tahu kemana Jimin pergi?" tanya Taehyung setelah meletakkan pesanan Sumin yang tidak jadi tadi.

"Pulang" jawab namja bergigi kelinci itu dengan polosnya.

Tubuh Sumin langsung membeku. Sebegitu tidak maunyakah Jimin bertemu dengannya? Memang apa kesalahannya? Seingatnya, terakhir kali mereka bertemu, ia tidak sedang bertengkar dengan Jimin. Lalu kenapa namja itu sangat menghindarinya?

"Ada apa?" Tanya Jungkook yang merasakan perubahan raut wajah Sumin.

"Dimana rumahnya? Apakah sangat jauh?" Tanya Sumin dengan suara tercekat. Dia sudah merasa kehilangan harapan.

Jungkook tiba-tiba menepuk pundak Sumin disertai senyuman di wajahnya. "Tenang saja, Noona. Rumah kami sangat dekat."

Mata Sumin langsung berbinar. "Benarkah?"

Taehyung mengangguk. "Aku akan menunjukkannya padamu." Kemudian namja itu kembali melangkah. Suminpun mengikuti. Tak lupa, ia melambai pamit pada Jungkook.

Namja Kim itu membuka sebuah pintu kemudian keluar. Sumin masih setia mengikuti. Sekarang mereka telah berada di sebuah gang tepat disamping restoran. "Kau lurus saja. Rumah Jimin berwarna hitam-biru dan memiliki halaman depan yang luas. Kau tidak mungkin melewatkannya." jelas Taehyung.

Setelah mengucapkan terima kasih dan berpamitan, Sumin segera beranjak menyusuri gang di hadapannya. Gang itu sangat sepi dan gelap. Merinding, yeoja bermata bulat itu mengusap-usap lengannya. Diapun mulai bersenandung untuk mengusir kesendiriannya.

Dari arah sebaliknya, Sumin bisa melihat bahwa ada seseorang yang sedang berjalan kearahnya. Gadis itu memicingkan matanya. Dari cara berjalannya dan postur tubuhnya, bisa dipastikan bahwa itu adalah Jimin.

"Jimin" panggil Sumin saat lelaki tampan itu sudah berada dekat dengannya.

Tapi Jimin terus saja melangkah melewati Sumin. Seolah gadis itu adalah hantu yang tak terlihat dan terdengar.

Kesal, Sumin segera menyusul langkah Jimin. "Yaaa! Park Jimin!" Teriaknya sambil menarik tangan Jimin hingga lelaki itu menghadapnya. "Kau pikir kau bisa seenaknya pergi dari kehidupanku begitu saja?!" Omel Sumin dengan marah. "Kau harus bertanggung jawab karena kau telah membuatku jatuh cinta padamu!"

Tentu saja Jimin terkejut mendengar pengakuan yang tiba-tiba itu. "Kau... Apa?"

"Aku mencintaimu Park Jimin! Makadari itu kau tidak boleh pergi dari kehidupanku!" Ucap Sumin dengan serius.

Si namja vampir menghela nafas panjang dan melepas tangan Sumin dari lengannya. "Sumin ssi, kau sadar apa yang kau katakan? Kau akan terus berada dalam bahaya jika aku bersamamu."

"Aku tidak peduli. Yang kuinginkan adalah kau terus berada di sampingku." Kata gadis itu, bersikukuh.

"Maafkan aku, Sumin. Akulah yang menyebabkanmu selalu berada dalam bahaya. Harusnya aku tidak menjadikanmu umpan. Harusnya kita tidak perlu menanggapi surat ancaman itu. Maka kau tidak akan celaka. Karena si pengirim itu sepertinya hanya mengincar dirimu."

"Oh persetan dengan surat sialan itu, Jimin! Karena aku rela tersakiti asal bisa bersamamu!" Umpat Sumin yang sepertinya sudah sangat kesal.

Jimin menelan ludah. Dia bimbang. Sejujurnya, dia juga mencintai Sumin. Tapi dia takut. Dia takut Sumin akan berada dalam bahaya lagi. Dan yang paling mengerikan, dia takut tidak bisa mengendalikan dirinya dan malah menghisap darah gadis itu.

Melihat Jimin yang hanya diam, Sumin kembali memegang tangan namja Park itu. "Kumohon Park Jimin. Kau tahu, sebulan ini aku seperti orang gila karena memikirkanmu."

Jimin menatap Sumin. Sama. Dia juga merasa seperti orang gila yang hanya terus memikirkan Sumin tanpa bisa menemui gadis itu. Tapi iapun juga tidak bisa memungkiri hatinya bahwa sebenarnya ia ingin sekali selalu berada didekat gadis ini dan menghabiskan waktu bersamanya.

Tiba-tiba Jimin menarik Sumin kearahnya lantas memeluknya. "Mianhae" bisiknya. Inilah keputusannya. Dia berjanji tidak akan gagal melindungi Sumin lagi, dan akan berusaha menghentikan nafsunya.

Sumin mulai terisak dalam dekapan Jimin. "Jangan pernah pergi lagi" ujarnya dengan tangan yang mencengkram erat baju kekasihnya itu. Dia sangat bahagia karena mulai sekarang ia akan terus bersama Jimin kembali.

Jimin mengangguk. Dia mengusap-usap rambut Sumin dengan sayang. Tiba-tiba aroma darah Sumin memasuki hidungnya. Namja itu tercekat dan berusaha mengendalikan dirinya. "Jangan mengikat rambutmu lagi, atau akan kugigit lehermu." bisik Jimin tepat di telinga pacarnya itu.

Yeoja manusia itu segera menjauh dari Jimin sambil memegangi lehernya dengan ketakutan. Sungguh ia masih belum siap dengan hubungan yang 'seperti itu'.

Melihat reaksi Sumin, Jimin tertawa sambil menggapai ikat rambut Sumin dan menariknya. Rambut indah gadis itupun tergerai hingga menutupi aroma darahnya. "Aku bercanda. Lagipula kau lebih cantik dengan rambut seperti itu." Kata Jimin disertai senyum miring.

Oh tentu saja itu hanya alasan. Karena sebenarnya ia hanya tidak ingin kelepasan dan malah menyerang leher gadis itu dengan taringnya. Karena baginya, Sumin tetaplah cantik dengan rambut tergerai maupun terikat.

Jika seperti ini, Sumin jadi tidak yakin jika surat ancaman yang tertuju padanya itu memanglah sebuah ancaman. Karena baginya, surat itulah yang mempertemukannya dengan Jimin dan mengenalkannya kembali dengan cinta.

Mungkin ia hanya tidak tahu, bahwa suatu saat nanti, surat itu akan menjadi pintu yang menghubungkan masa lalunya yang kelam dengan masa depannya yang penuh penyesalan.

???? Black Roses ????

Sumin kembali menapakkan kakinya di dermaga. Dia baru saja makan malam diatas kapal dengan Jimin.

Ya, mereka sedang berkencan setelah resmi menjadi sepasang kekasih. Jimin membawa Sumin ke sebuah taman yang penuh dengan bunga dan diterangi sulur-sulur lampu kelap-kelip.

Mereka sempat jalan-jalan di taman itu dan berakhir dengan makan malam di sebuah kapal feri yang Jimin sewa. Namja vampir ini sepertinya tidak tanggung-tanggung mengeluarkan uang untuk kencan mereka.

"Ada tempat yang ingin kau kunjungi sebelum pulang?" Tanya Jimin sambil melingkarkan lengannya di pinggang Sumin.

Gadis bersurai coklat itu berfikir sejenak. "Mungkin aku harus ke supermarket."

"Baiklah." Jimin menyanggupi.

"Park Jimin ssi!" Panggil seseorang dari arah kapal.

Jimin dan Suminpun menghentikan langkah dan langsung menoleh. Ternyata seorang petugas kapal yang memanggil Jimin tadi. "Ye?" Jawab pria itu.

"Sebenarnya..." Ucap sang petugas yang melirik Sumin dengan gugup.

Jimin yang mengerti bahwa pria itu tidak ingin Sumin mendengar, segera melepas tangannya dari pinggang Sumin. "Sebentar" katanya. Kemudian ia menghampiri si petugas, dan merekapun terlibat obrolan yang serius.

Sambil menunggu Jimin, yeoja Baek itu memandangi pantulan wajahnya di air. Tiba-tiba ada seseorang yang mendorongnya. Suminpun terjatuh ke air karena dia memang terlalu dekat ke pinggir dermaga.

Dinginnya air di malam hari membuat tubuh Sumin kaku. Dia berkecipak bingung. Dia panik. Dan sangat takut. Meskipun ia pandai berenang, tapi dinginnya air sungai seolah menggigit kulitnya dan mematikan sarafnya. Hingga tubuhnya tak kuat lagi dan semakin tenggelam.

"Sumin?" panggil Jimin sambil menoleh setelah urusannya selesai. Tapi manik matanya tidak menangkap sosok gadis pujaannya itu dimanapun. "Sumin ah? Kau dimana?"

Tapi Sumin tidak lagi bisa menjawab panggilan Jimin tersebut.

TBC



 

With love, Astralian ????

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Akai Ito (Complete)
6764      1349     2     
Romance
Apakah kalian percaya takdir? tanya Raka. Dua gadis kecil di sampingnya hanya terbengong mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Raka. Seorang gadis kecil dengan rambut sebahu dan pita kecil yang menghiasi sisi kanan rambutnya itupun menjawab. Aku percaya Raka. Aku percaya bahwa takdir itu ada sama dengan bagaimana aku percaya bahwa Allah itu ada. Suatu saat nanti jika kita bertiga nant...
Beach love story telling
3033      1485     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...
Junet in Book
3332      1288     7     
Humor
Makhluk yang biasa akrab dipanggil Junet ini punya banyak kisah absurd yang sering terjadi. Hanyalah sesosok manusia yang punya impian dan cita-cita dengan kisah hidup yang suka sedikit menyeleweng tetapi pas sasaran. -Notifikasi grup kelas- Gue kaget karena melihat banyak anak kelas yang ngelus pundak gue, sambil berkata, "Sabar ya Jun." Gue cek grup, mata gue langsung auto terbel...
Special
1625      858     1     
Romance
Setiap orang pasti punya orang-orang yang dispesialkan. Mungkin itu sahabat, keluarga, atau bahkan kekasih. Namun, bagaimana jika orang yang dispesialkan tidak mampu kita miliki? Bertahan atau menyerah adalah pilihan. Tentang hati yang masih saja bertahan pada cinta pertama walaupun kenyataan pahit selalu menerpa. Hingga lupa bahwa ada yang lebih pantas dispesialkan.
My Andrean
11138      1960     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
AVATAR
8077      2274     17     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
Perfect Love INTROVERT
10827      2017     2     
Fan Fiction
Ręver
7289      1979     1     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
Can You Be My D?
96      87     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Bye, World
7910      1868     26     
Science Fiction
Zo'r The Series: Book 1 - Zo'r : The Teenagers Book 2 - Zo'r : The Scientist Zo'r The Series Special Story - Bye, World "Bagaimana ... jika takdir mereka berubah?" Mereka adalah Zo'r, kelompok pembunuh terhebat yang diincar oleh kepolisian seluruh dunia. Identitas mereka tidak bisa dipastikan, banyak yang bilang, mereka adalah mutan, juga ada yang bilang, mereka adalah sekumpul...