Loading...
Logo TinLit
Read Story - Black Roses
MENU
About Us  

Jimin menatap kosong tubuh lemah Sumin yang terbaring di ranjang putih itu. Padahal baru seminggu yang lalu ia membawa gadis itu ke rumah sakit, tapi sekarang dia berada di sini lagi.

Untuk kedua kalinya, Jimin gagal melindungi Sumin. Meskipun ia tidak tahu, pelaku kecelakaan ini adalah si pengirim surat atau bukan, tetap saja Jimin tidak bisa melindungi gadis bermata bulat itu.

Tapi jika kejadiannya di siang hari seperti tadi, Jimin memang tidak bisa melakukan apapun. Ia hanya bisa keluar di sore hingga malam hari. Jika tidak, mungkin ia tidak akan ada lagi di dunia ini.

Fakta itu bahkan tidak membuat hatinya menjadi ringan. Ia malah semakin merasa bersalah pada Sumin. Hingga iapun tak tahan lagi. Jimin berbalik dan mulai beranjak keluar ruangan.

"Hyung!" panggil Jungkook dengan cemas.

Jimin berhenti. Tapi kepalanya tidak menengok sedikitpun.

"Yaaa! Kau mau kemana Jimin ssi?!" teriak Inha dengan kesal. "Bukankah seharusnya kau mene-"

"Aku tidak bisa melihatnya seperti itu." Potong Jimin dengan suara sendu. "Aku akan segera kembali" Kemudian iapun melanjutkan langkahnya.

Inha terdiam. Ia tidak bisa mencegah namja Park itu. Karena iapun mengerti bahwa mungkin saja lelaki tampan itu merasa bersalah dengan kejadian ini. Bahkan ia sebagai sahabatpun juga merasa iba pada Sumin.

"Jadi, dia adalah seorang model?" Tanya Jungkook yang menatap Sumin.

Inhapun mengalihkan pandangan pada tubuh sahabatnya dengan wajah sedih. "Baru beberapa hari lalu dia diterima sebagai model oleh JS Agency" jawabnya sambil duduk di kursi samping ranjang.

Jungkook mengangguk tanda mengerti. "Aku akan menemanimu" ucapnya pada Inha sambil duduk di sofa.

Gadis bersurai sedikit ikal itu mengangguk dan tersenyum berterima kasih.

"JS Agency. Oke aku akan menyelidiki tempat itu nanti" pikir Jungkook yang mulai menyusun rencana di kepalanya.

???? Black Roses ????

Park Jimin duduk di kursi samping ranjang. Matanya mengamati Sumin dengan tatapan sendu. Bagaimana ia tidak merasa bersalah jika sekarang ini ada kain kasa yang membelit kepala gadis itu?

Dokter bilang, luka Sumin tidak begitu parah. Hah! Jimin sungguh ingin membunuh dokter itu! Bagaimana bisa dia bilang tidak parah, padahal dahi Sumin harus dijahit?!

Maka dari itu Jimin sempat pergi tadi. Karena ia harus menenangkan dirinya. Jika tidak, mungkin pria itu akan benar-benar membunuh si dokter sialan.

Saat Jimin datang tadi, Inha sudah tertidur di sofa dengan Jungkook yang menjaganya. Setelah itu dongsaengnya itu pamit pergi ke tempat kejadian untuk menyelidiki softbox yang menimpa Sumin.

Tiba-tiba bulu mata Sumin bergetar. Kemudian perlahan-lahan ia membuka kelopak matanya. "Sumin ah?" Panggil sebuah suara.

Gadis yang masih lemah itu menggerakkan kepalanya sedikit ke arah datangnya suara. Dan ia melihat Jimin yang sedang duduk di samping kanannya. Pria itu tersenyum lembut. "Bagaimana perasaanmu?"

"Masih sedikit pusing" jawab Sumin sambil memegang dahinya. Bukannya merasakan kulitnya, ia malah merasakan tekstur kain kasa. "Ah, sepertinya dahiku di perban. Pantas saja kepalaku terasa pening. Separah ini ternyata." Pikirnya.

"Tidurlah kembali. Ini masih tengah malam" Jimin mengusap rambut Sumin dengan sayang.

"Aku tidak ingin tidur lagi."

"Kalau begitu aku akan menemanimu."

"Kau tidak tidur, Jimin ssi?"

"Aku sudah tidur tadi" jawab Jimin berbohong. Karena sejak kembali ke kamar inap Sumin, yang dia lakukan hanyalah memandangi gadis itu, menunggunya sadar. "Apa kau ingin sesuatu?"

"Aku haus" jawab Sumin.

Jiminpun dengan sigap membantu 'pacarnya' itu bersandar di kepala ranjang. Kemudian ia juga membantu Sumin untuk minum.

"Gomawo" ucap Sumin sambil tersenyum.

Jimin balas tersenyum sambil mengangguk, lantas meletakkan gelas di nakas. "Ah ya, tadi ada seorang suster membawa ini" lelaki itu mengambil kotak hadiah besar dari meja depan sofa. "Katanya dari penggemarmu" kemudian ia meletakkan kotak hadiah tersebut di pangkuan Sumin.

 "Katanya dari penggemarmu" kemudian ia meletakkan kotak hadiah tersebut di pangkuan Sumin

"Penggemar?" Sumin mengerutkan dahinya bingung. "Masih baru beberapa hari yang lalu aku menjadi model. Mana mungkin aku sudah memiliki penggemar?"

Jimin mengangkat bahu. "Inha juga berkata seperti itu" katanya sambil mengedikkan dagunya pada Inha yang meringkuk di sofa. Kemudian namja vampir itu kembali duduk di samping ranjang Sumin.

Setelah menatap Inha yang tertidur pulas, Sumin mulai mengamati kotak hadiah itu. Ada sebuah amplop tertempel di atas kotak berwarna pink tersebut. Sumin melepasnya, membuka amplop, dan membaca suratnya.

Baek Sumin
Kau benar-benar ingin menderita ya?!
Aku sudah menyuruhmu untuk menjauhi suamiku tapi kau tidak menghiraukannya.
Kau malah terus mendekati Park Jiminku tersayang.
Kau benar-benar tidak bisa mencari lelaki lain ya?!
Dasar wanita murahan!
Kau pikir aku tidak serius dengan ancamanku kemarin?
Asal kau tahu saja, aku sangat serius!
Dan sekarang aku akan membuat hidupmu benar-benar sengsara!
Bersiaplah untuk mati!

Sumin menelan ludah. Ini adalah surat ancaman yang kedua. Dari kata-katanya, sepertinya si pengirim benar-benar serius. Buktinya, sudah 2x Sumin mengalami kecelakaan sejak surat ancaman itu pertama kali datang.

"Dari siapa?" tanya Jimin penasaran karena melihat wajah Sumin yang berubah pucat.

Sumin mengulurkan surat. "Sebaiknya kau membacanya sendiri"

Jiminpun menerima surat tersebut dan mulai membacanya.

Sementara itu Sumin memandangi kotak hadiah tersebut. Mengingat kata-kata ancaman yang kedua, tiba-tiba perasaannya buruk. Dia takut ada sesuatu yang mengerikan dalam kotak itu. Tapi dia juga merasa penasaran.

Setelah menimbang-nimbang,  akhirnya rasa penasarannyalah yang menang. Sumin mulai membuka tutup kotak hadiah perlahan-lahan. Kemudian dia mengintip ke dalam.

Gadis manusia itu tertegun melihat isi kotak tersebut. Memang benar, adanya hadiah adalah untuk mengejutkan si penerima hadiah. Dan Sumin tidak hanya sekedar terkejut. Dia bahkan sudah kehilangan kata-kata.

"Pengirim yang sama dengan surat yang kemarin. Tulisannyapun sama buruknya. Apakah menurutmu kejadian di lift dan di tempat pemotretan yang menimpamu itu adalah ulah si pengirim ini?" tanya Jimin dengan rahang mengeras.

Tapi Sumin tak kunjung menjawab. Jiminpun memandang Sumin dengan bingung. "Ada apa?" Tanyanya sambil ikut melongok isi kotak hadiah.

Namja itupun ikut terkejut. Di dalam kotak tersebut, terdapat sebuah boneka perempuan dengan pisau tertancap tepat di tengah tubuhnya. Bahkan ada darah yang berlumuran di pisau dan tubuh boneka tersebut.

TBC

Silahkan tinggalkan kritik, saran, dan reviewnya ????






 

With love, Astralian ????

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Telat Peka
1284      589     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Bukan kepribadian ganda
9172      1765     5     
Romance
Saat seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, mengasingkan bukan cara yang tepat untuk bertindak. Maka, duduklah disampingnya, tepuklah pelan bahunya, usaplah dengan lembut pugunggungnya saat dalam pelukan, meski hanya sekejap saja. Kau akan terkenang dalam hidupnya. (70 % TRUE STORY, 30 % FIKSI)
Premium
The Secret Of Bond (Complete)
6092      1370     1     
Romance
Hati kami saling terikat satu sama lain meskipun tak pernah saling mengucap cinta Kami juga tak pernah berharap bahwa hubungan ini akan berhasil Kami tak ingin menyakiti siapapun Entah itu keluarga kami ataukah orang-orang lain yang menyayangi kami Bagi kami sudah cukup untuk dapat melihat satu sama lain Sudah cukup untuk bisa saling berbagi kesedihan dan kebahagiaan Dan sudah cukup pul...
Time Travel : Majapahit Empire
49305      4880     9     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk
Bulan Dan Bintang
5131      1309     3     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
THE HISTORY OF PIPERALES
1992      756     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...
Be My Girlfriend?
15847      2435     1     
Fan Fiction
DO KYUNGSOO FANFICTION Untuk kamu, Walaupun kita hidup di dunia yang berbeda, Walaupun kita tinggal di negara yang berbeda, Walaupun kau hanya seorang fans dan aku idolamu, Aku akan tetap mencintaimu. - DKS "Two people don't have to be together right now, In a month, Or in a year. If those two people are meant to be, Then they will be together, Somehow at sometime in life&q...
Got Back Together
325      269     2     
Romance
Hampir saja Nindyta berhasil membuka hati, mengenyahkan nama Bio yang sudah lama menghuni hatinya. Laki-laki itu sudah lama menghilang tanpa kabar apapun, membuat Nindyta menjomblo dan ragu untuk mempersilahkan seseorang masuk karna ketidapastian akan hubungannya. Bio hanya pergi, tidak pernah ada kata putus dalam hubungan mereka. Namun apa artinya jika laki-laki hilang itu bertahun-tahun lamanya...
Asa
4425      1313     6     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...
What If I Die Tomorrow?
391      250     2     
Short Story
Aku tak suka hidup di dunia ini. Semua penuh basa-basi. Mereka selalu menganggap aku kasat mata, merasa aku adalah hal termenakutkan di semesta ini yang harus dijauhi. Rasa tertekan itu, sungguh membuatku ingin cepat-cepat mati. Hingga suatu hari, bayangan hitam dan kemunculan seorang pria tak dikenal yang bisa masuk begitu saja ke apartemenku membuatku pingsan, mengetahui bahwa dia adalah han...