Read More >>"> In your eyes (Empat belas) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - In your eyes
MENU
About Us  

Ibu sedang berada di teras dengan ayah saat aku sampai. Ibu tersenyum, aku menyalami tangannya dan ayah, balas tersenyum.

" Gimana seleksinya? Lancar?" Ibu bertanya saat kami sudah masuk ke dalam rumah. 

Aku mengangguk, " Lancar. Ibu masak apa? Aresh laper." Ucapku sambil berjalan menuju dapur, lalu membuka tudung saji. Ada semangkuk besar sayur sop, ayam kecap, dan tempe. Aku segera mencuci tangan, lalu mengambil piring dan mulai mengambil makan, ibu mengambil tempat di sampingku. Meneriaki ayah untuk segera ke dapur dan makan bersama. 

Aku tidak langsung makan. Sudah jadi tradisi kami untuk saling menunggu saat akan makan bersama - sama. Ayah datang tak lama kemudian, meletakkan korannya di atas meja. Ibu bergegas mengambilkan makan untuk ayah. Ibu orang yang cekatan, terutama dalam mengurus ayah. Segala keperluan ayah, ibu yang selalu menyiapkannya. 

Melihat itu, mengingatkanku pada Sia. Membuatku membayangkan juga jika yang berada di posisi ibu saat ini adalah Sia, dan aku yang berada di posisi ayah. Sia yang menyiapkan makan malam untukku, aku yang tersenyum dan mengucapkan terima kasih karena telah dilayani. Seketika aku merindukannya. Astaga. Aku baru saja bertemu dengannya dan sekarang sudah ingin bertemu lagi. 

" Dimakan Resh, kok malah ngelamun." Teguran ibu membuyarkan lamunanku. 

" Eh, iya bu."  Aku melihat ayah sudah duduk disampingku. 

 

 Esok paginya, aku sudah berada di rumah Sia. Bermaksud untuk mengantarkannya sekoIah. Sia menatapku bingung setelah membukakan pintu. " Mau ngapain?" Ucapnya.

" Nganter kamu sekolah." Aku hanya menjawabnya singkat kemudian duduk di sofa, " Udah siap belum? Udah hampir setengah tujuh ini."

" Eh iya, udah kok, bentar ambil tas." Sia buru - buru pergi. 

Tidak ada satu menit, Sia sudah kembali dengan tas di punggungnya. " Yuk." 

Aku mengangguk, lalu berjalan mendahului keluar rumah. Sesaat kemudian, mobilku sudah pergi meninggalkan rumah Sia. 

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Pangeran Benawa
36203      6003     5     
Fan Fiction
Kisah fiksi Pangeran Benawa bermula dari usaha Raden Trenggana dalam menaklukkan bekas bawahan Majapahit ,dari Tuban hingga Blambangan, dan berhadapan dengan Pangeran Parikesit dan Raden Gagak Panji beserta keluarganya. Sementara itu, para bangsawan Demak dan Jipang saling mendahului dalam klaim sebagai ahli waris tahta yang ditinggalkan Raden Yunus. Pangeran Benawa memasuki hingar bingar d...
SarangHaerang
2003      786     9     
Romance
(Sudah Terbit, sebentar lagi ada di toko buku dekat rumahmu) Kecelakaan yang menimpa saudara kembarnya membuat Hae-rang harus menyamar menjadi cewek. Awalnya dia hanya ingin memastikan Sa-rang menerima beasiswanya, akan tetapi buku harian milik Sa-rang serta teror bunga yang terjadi memberikan petunjuk lain kalau apa yang menimpa adiknya bukan kecelakaan. Kecurigaan mengarah pada Da-ra. Berb...
Thantophobia
1224      698     2     
Romance
Semua orang tidak suka kata perpisahan. Semua orang tidak suka kata kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang disayangi. Begitu banyak orang-orang berharga yang ditakdirkan untuk berperan dalam kehidupan Seraphine. Semakin berpengaruh orang-orang itu, semakin ia merasa takut kehilangan mereka. Keluarga, kerabat, bahkan musuh telah memberi pelajaran hidup yang berarti bagi Seraphine.
Selfless Love
4130      1184     2     
Romance
Ajeng menyukai Aland secara diam-diam, meski dia terkenal sebagai sekretaris galak tapi nyatanya bibirnya kaku ketika bicara dengan Aland.
Sepasang Dandelion
6171      1196     10     
Romance
Sepasang Dandelion yang sangat rapuh,sangat kuat dan indah. Begitulah aku dan dia. Banyak yang mengatakan aku dan dia memiliki cinta yang sederhana dan kuat tetapi rapuh. Rapuh karena harus merelakan orang yang terkasihi harus pergi. Pergi dibawa oleh angin. Aku takkan pernah membenci angin . Angin yang selalu membuat ku terbang dan harus mengalah akan keegoisannya. Keindahan dandelion tak akan ...
Di Bawah Langit
2889      906     1     
Inspirational
Saiful Bahri atau yang sering dipanggil Ipul, adalah anak asli Mangopoh yang tak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Namun, Ipul begitu yakin bahwa seseorang bisa sukses tanpa harus memiliki ijazah. Bersama kedua temannya Togar dan Satria, Ipul pergi merantau ke Ibu Kota. Mereka terlonjak ketika bertemu dengan pengusaha kaya yang menawarkan sebuah pekerjaan sesampainya di Jakarta. ...
100%-80%
9671      1585     4     
Romance
Naura merasa dirinya sebagai seorang gadis biasa -biasa saja dan tidak memiliki kelebihan tertentu bertemu dengan Tsubastian yang bisa dibilang mendekati sempurna sebagai seorang manusia. kesempurnaan Tsubastian hancur karena Naura, bagaimana Naura dan Tsubastian menghadapinya
November Night
347      242     3     
Fantasy
Aku ingin hidup seperti manusia biasa. Aku sudah berjuang sampai di titik ini. Aku bahkan menjauh darimu, dan semua yang kusayangi, hanya demi mencapai impianku yang sangat tidak mungkin ini. Tapi, mengapa? Sepertinya tuhan tidak mengijinkanku untuk hidup seperti ini.
Shut Up, I'm a Princess
676      454     1     
Romance
Sesuai namanya, Putri hidup seperti seorang Putri. Sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Putri. Hidup bergelimang harta, pacar ganteng luar biasa, dan hangout bareng teman sosialita. Sayangnya Putri tidak punya perangai yang baik. Seseorang harus mengajarinya tata krama dan bagaimana cara untuk tidak menyakiti orang lain. Hanya ada satu orang yang bisa melakukannya...
Taarufku Berujung sakinah
6062      1613     1     
Romance
keikhlasan Aida untuk menerima perjodohan dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya membuat hidupnya berubah, kebahagiaan yang ia rasakan terus dan terus bertambah. hingga semua berubah ketika ia kembai dipertemukan dengan sahabat lamanya. bagaimanakah kisah perjuangan cinta Aida menuju sakinah dimata Allah, akankah ia kembali dengan sahabatnya atau bertahan degan laki-laki yang kini menjadi im...