Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku & Sahabatku
MENU
About Us  

Hari ini adalah Hari Sabtu, Briana segera mematikan alarm yang berbunyi didekat kasurnya, lalu segera mandi dan ganti baju dan segera turun kebawah untuk sarapan. lalu Briana segera mengambil makanan yang sudah disiapkan oleh Ibunya, disusul oleh Dhea, Sari dan Julian, kemudian Briana melihat ada sepucuk surat didekat meja makan.

"Briana, Dhea,Sari dan Julian, maaf ya ibu tidak bisa ikut sarapan sama kalian, Ibu ada rapat di kantor pagi-pagi sekali dan pulangnya malam hari, hati-hati ya dijalan jangan lupa berdoa, Love Ibu" baca Briana dihadapan mereka bertiga, lalu masing-masing mereka bertiga tanpa Briana mengambil makanan yang sudah disiapkan dimeja makan

"Hari ini jadikan Kak Briana?" tanya Julian

"Ya jadi dong, masa kita udah nyiapin capek-capek malah gak jadi." kata Briana tersenyum

"Oh ya Kak Sari, nanti kita berangkat dari rumah jam berapa? dan sama siapa?" tanya Dhea

"Kita berangkat dari rumah jam 3 sore, sama supirnya keluarga Kak Briana, Dhe." kata Sari tersenyum.

5 menit kemudian, mereka telah selesai sarapan lalu kembali ke kamarnya masing-masing terkecuali Sari yang akan kekamar Briana.

"Oh ya Sar, kita nanti nginep dihotel mana? tanya Briana yang mulai memesan kamar hotel secara online di laptopnya

"Eh jangan mesen online,  kita nginep di Hotel yang dekat dengan The Lock namanya The Aubrys, lagian kemarin aku udah ngehubungin bagian check in, katanya gratis" kata Sari panjang lebar.

"Wah bagus deh kalau begitu lumayan hemat pengeluaran juga kan?" kata Briana, Sari hanya mengiyakan

Lalu tiba-tiba handphone Sari berbunyi, saat Sari mengecek handphonenya, tiba-tiba Emily teman barunya ingin mengajak video call dengan dia, lalu Sari meminta izin untuk mengambil laptopnya lalu dihalangi oleh Briana

"Eh pakai Laptop aku aja, gak dipake laptopnya soalnya." kata Briana

"Oooh oke deh, pinjem bentar ya." kata Sari sambil menyalakan laptop Briana

"Oh ya Sar, aku gak akan ikutan video call ya, soalnya aku mau kerumah Jevi, temen ekskul aku,soalnya mau ambil mug aku disana, soalnya aku lupa bawa waktu itu, lagian rumahnya dekat dari sini kok." kata Briana panjang lebar

Lalu Briana segera mengganti bajunya lalu pergi kerumah Jevi, 10 menit kemudian Briana telah sampai dirumahnya Jevi.

"Hey Bry, sini masuk!" kata Jevi sambil membukakan pintu rumahnya yang cukup besar sama seperti Sari

"Ohh ya makasih Jev, oh ya aku kesini mau ngambil mug aku, kata si Mey mug aku di kamu." kata Briana

"Ohh iya bener soalnya waktu itu pas pulang, aku lihat mug punya kamu ketinggalan, yaudah aku ambil dulu ya mug kamu." kata Jevi sambil mengambil mug Briana

Tak lama kemudian Jevi kembali keruang tamu tempat Briana menunggu, dan segera memberikan Mug milik Briana.

"Ini Bry mug kamu, oh ya adik kelas kita rencananya ngajak ke Lembang buat perpisahan nanti, kamu mau ikut engga?" tanya Jevi

"Hmmm aku gak tau juga sih Jev, kan aku ngurusin pendaftaran buat kuliah, ya paling kalau cepet dan keterima, ya aku ikut, kalau kamu?" tanya Briana

"Hmmm sama kayak kamu juga sih, oh ya kamu rencana kuliah dimana? sama ngmbil apa?" tanya Jevi

"Hmm rencana sih aku mau ngambil Ilmu Komputer UI atau Teknik Elektro UNPAD, kalau kamu? tanya Briana

"Hmmm rencana aku ngambil STEI ITB sama Teknik Elektro ITS." kata Jevi

"Wah keren sih juga sih di ITB sama ITS, oh ya aku pergi dulu ya." kata Briana sambil bersalaman dengan Jevi

"Oke deh, hati-hati dijalan." kata Jevi dari kejauhan

Lalu Briana segera meninggalkan rumah Jevi dan berjalan pulang menuju kerumahnya, 10 menit kemudia Briana telah sampai di rumahnya, lalu menyapa Dhea dan Julian yang sedang nonton TV lalu menaiki tangga menuju ke kamarnya.

"Lama banget Bry kerumah temenmu, ngomongin apa aja sih?" gerutu Sari

"Ya maaf Sar, tadi kita ngomongin masalah kuliah nanti sama masalah ekskul, udah selesai video callnya?" tanya Briana sambil ganti baju kembali

"Udah 20 menit yang lalu, oh ya aku tadi sempet lihat dilaptop kamu banyak banget sertifikat juaranya semuanya dibidang IT, hebat banget" puji Sari

"Hehe iya makasih, itu lombanya pas kelas 10 sama 11 sih. dan Ibuku juga tidak tahu soal ini" malu Briana

Briana juga tidak kalah dengan Julian, Briana juga berprestasi dibidang IT, seperti Juara 1 Programmer tingkat Provinsi, Juara 2 Programmer tingkat Nasional dan 10 prestasi lainnya, bahkan Briana pernah menjadi ketua dari tim lomba tersebut, tetapi Ibunya tidak mengetahuinya, karena saat kelas 10 dan 11 Briana tidak pernah dekat dengan Ibunya bahkan bercerita pun jarang.

"Oooh gitu ya, sedih juga sih" kata Sari

"Mungkin nanti habis dari jalan-jalan, aku bilang ke Ibu aku." janji Briana, Sari hanya tersenyum

Tak lama kemudian, Julian datang kekamar Briana karena ada temannya yang datang.

"Kak, itu temen kakak udah datang!" kata Julian sambil kembali turun kebawah

"Oke deh aku kesana." kata Briana sambil turun kebawah juga

Lalu setelah Briana turun kebawah, sudah ada Rina yang sudah membawa tas untuk jalan-jalan nanti yang sedang duduk di kursi ruang tamu.

"Eh Rina udah datang, sini aku bawain tasmu." kata Briana sambil membawa tas Rina menuju kekamarnya, Rina hanya mengiyakan

Lalu setelah mereka bertiga membahasa mengenai jalan-jalan kali ini tak terasa sudah jam setengah 3 sore, 30 menit lagi mereka akan berangkat, lalu mereka segera turun kebawah sambil membawa tas mereka masing-masing, Julian dan Dhea juga bersiap-siap untuk membawa tasnya tak lama kemudian Pak Muja, supir pribadi keluarga telah datang. lalu mereka berlima segera membawa tasnya masing - masing dan tidak lupa Briana mengunci pintu dan juga pagarnya, lalu mereka segera memasukan tas mereka di bagasi dan segera naik mobil. Briana, Rina dan Sari duduk di tengah sementara Julian dan Dhea dibelakang. Sebelum berangkat mereka tak lupa berdoa.

"Oh ya selain ke The Lock, kita kemana lagi?" tanya Rina

"Hmmm gimana kalau ke Museum Lilin? disana tempatnya bagus dan instagrammable banget deh." saran Briana

"Hmmmm boleh juga sih, Julian, Dhea apakah kalian setuju nanti kita ke Museum Lilin?" tanya Sari, Julian dan Dhea hanya mengiyakan 

Lalu selama diperjalanan mereka asyik mengobrol, namun tiba-tiba Dhea meminta sang supir untuk segera berhenti karena ingin muntah karena lupa meminum obat anti mabuknya, 5 menit kemudian mobil kembali berjalan

"Kamu gak apa apa Dhea?" kata Sari khawatir 

"Iya gak apa apa kok Kak, aku lupa minum obat anti mabuk soalnya." kata Dhea yang mulai minum obat

2 jam kemudian mereka telah sampai di Hotel The Aubrys, Pak Muja segera membantu untuk menurunkan tas mereka berlima, namun tiba -tiba...

"Briana, mohon maaf sekali bapak gak bisa nganterin kalian besok, soalnya keluarga bapak ada yang dirawat dirumah sakit." mohon Pak Muja

"Semoga cepat sembuh ya keluarganya ya pak." kata Briana, Pak Muja hanya mengaminkan dan pergi

Setelah Pak Muja pergi, Briana segera mengambil troli untuk penempatan tas mereka masing-masing, lalu ke resepsionis untuk mengambil kunci mereka masing-masing.

"Wah kita deketan semua ini kamarnya." kata Sari 

"Wah berarti kita gak perlu repot-repot deh." kata Rina

mereka segera menaiki lift didekat resepsionis juga membawa trolli untuk segera memasuki kamar mereka masing-masing dilantai 4, 2 menit kemudian mereka telah sampai dikamarnya masing-masing, Briana di 400, Julian di 401, Dhea di 402, Sari di 403 dan yang terakhir Rina di 404, lalu Briana segera menaruh tasnya didekat meja tv tersebut dan rebahan dikamarnya.namun tiba-tiba ada yang mengentuk pintu kamar Briana, Briana segera membukanya

"Bry, makan malam yuk, laper nih." kata Rina

"Yang lain mana?" tanya Briana

"Mereka lagi-lagi siap-siap buat makan malam, ayo keburu habis nanti." kata Rina sambil memegang tangan Briana dengan terburu-buru

"Bentar Rin, aku kunci pintu dulu." kata Briana sambil mengunci pintunya

Lalu mereka berlima menaiki lift kembali untuk makan malam di ruang makan hotel tersebut, mereka bertiga terkecuali Dhea dan Sari sangat senang sekali, karena banyak sekali variasi makanan yang ada diruang makan itu,Dhea dan Sari hanya terkekeh, lalu mereka segera mengambil makanannya, lalu duduk ditempat yang tersedia

"Wah Sar, ruang makannya keren banget ya, kayak yang aku lihat di hotel luar negeri dari tv, makanannya juga enak banget" puji Briana sambil memakan makanannya

"Iya Bry makasih pujiannya, emang hotel ini selain terkenal dengan pelayanannya yang unik, ruang makannya juga unik pula." kata Sari panjang lebar

"Oh ya Sar, The Lock buka jam berapa? biar gak terlalu rame banget." tanya Rina sambil memakan makanannya

"Bukanya jam 10 pagi sih, kalau dari sini cuman 10 menit deh." kata Sari

"Oh ya Kak Sari, kita naik apa besok?" tanya Julian

"Kita naik mobil khusus, jadi dihotel ini juga ada banyak sekali mobil khusus yang sengaja disediakan, jumlahnya bisa mencapai 1000 Mobil" kata Sari

"Wah banyak juga ya, yang nyetir siapa?" tanya Briana

"Gak ada supirnya soalnya mobilnya udah canggih banget juga gak pernah terjadi kecelakaan." kata Sari, mereka pun kaget juga takjub

"Oh ya 1000 Mobilnya ditaruh disuatu tempat parkir yang canggih banget dibawah tanah jadi, pokoknya keren deh." lanjut Dhea

10 menit kemudian mereka telah selesai makan malam dan segera kembali kekamarnya masing-masing untuk tidur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Sacchan

    Halo, mampir juga yuk ke cerita aku di sini --> https://tinlit.com/view_story/1627/3345

    Ditunggu comment dan reviewnya yaa..
    Terima kasih :)

    Comment on chapter Anak Baru
Similar Tags
Warna Jingga Senja
4396      1214     12     
Romance
Valerie kira ia sudah melakukan hal yang terbaik dalam menjalankan hubungan dengan Ian, namun sayangnya rasa sayang yang Valerie berikan kepada Ian tidaklah cukup. Lalu Bryan, sosok yang sudah sejak lama di kagumi oleh Valerie mendadak jadi super care dan super attentive. Hati Valerie bergetar. Mana yang akhirnya akan bersanding dengan Valerie? Ian yang Valerie kira adalah cinta sejatinya, atau...
Salju di Kampung Bulan
2098      962     2     
Inspirational
Itu namanya salju, Oja, ia putih dan suci. Sebagaimana kau ini Itu cerita lama, aku bahkan sudah lupa usiaku kala itu. Seperti Salju. Putih dan suci. Cih, aku mual. Mengingatnya membuatku tertawa. Usia beliaku yang berangan menjadi seperti salju. Tidak, walau seperti apapun aku berusaha. aku tidak akan bisa. ***
Batagor (Menu tawa hari ini)
382      245     4     
Short Story
Dodong mengajarkan pada kita semua untuk berterus terang dengan cara yang lucu.
Midnight Sky
1628      808     2     
Mystery
Semuanya berubah semenjak kelompok itu muncul. Midnight Sky, sebenarnya siapa dirimu?
Intuisi Revolusi Bumi
1111      569     2     
Science Fiction
Kisah petualangan tiga peneliti muda
HIWAY Ketika Persahabatan Mengalahkan Segala
1080      530     1     
Inspirational
Persahabatan bukan tentang siapa yang salah. Persahabatan adalah tentang meminta maaf. Hany, seorang gadis SMA bermata indah telah mengecewakan teman-temannya saat memutuskan untuk keluar dari ekskul cheerleader dan beralih ke ekskul futsal. Apa alasan Hany? Dan mampukah dia mengobati kekecewaan teman-temannya?
Young Marriage Survivor
2966      1071     2     
Romance
Di umurnya yang ke sembilan belas tahun, Galih memantapkan diri untuk menikahi kekasihnya. Setelah memikirkan berbagai pertimbangan, Galih merasa ia tidak bisa menjalani masa pacaran lebih lama lagi. Pilihannya hanya ada dua, halalkan atau lepaskan. Kia, kekasih Galih, lebih memilih untuk menikah dengan Galih daripada putus hubungan dari cowok itu. Meskipun itu berarti Kia akan menikah tepat s...
Sadness of the Harmony:Gloomy memories of Lolip
648      362     10     
Science Fiction
mengisahkan tentang kehidupan bangsa lolip yang berubah drastis.. setelah kedatangan bangsa lain yang mencampuri kehidupan mereka..
Dear, My Brother
807      519     1     
Romance
Nadya Septiani, seorang anak pindahan yang telah kehilangan kakak kandungnya sejak dia masih bayi dan dia terlibat dalam masalah urusan keluarga maupun cinta. Dalam kesehariannya menulis buku diary tentang kakaknya yang belum ia pernah temui. Dan berangan - angan bahwa kakaknya masih hidup. Akankah berakhir happy ending?
Popo Radio
11070      2133     20     
Romance
POPO RADIO jadi salah satu program siaran BHINEKA FM yang wajib didengar. Setidaknya oleh warga SMA Bhineka yang berbeda-beda tetap satu jua. Penyiarnya Poni. Bukan kuda poni atau poni kuda, tapi Poni siswi SMA Bhineka yang pertama kali ngusulin ide eskul siaran radio di sekolahnya.