Read More >>"> Sekotor itukah Aku (Jatuh Cinta ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sekotor itukah Aku
MENU
About Us  

Zahra pov

Aku melempar tubuh lelah ku ke atas matras UKS.ya,setelah kejadian kemarin aku lebih memilih untuk menyendiri.aku memilih membawa diri ini untuk menyendiri dibangku manis taman belakang sekolah ini.tempat itu sangat tenang dan teduh.bagaimana tidak,pohon pohon di tempat itu sangat rindang dan asri pantas saja membuat orang orang yang singgah di sana merasa nyaman.

tak banyak kegiatan yang ku lakukan di sana,hanya duduk dan merenung.mengingat kejadian tadi pagi yang membuat ku harus menahan sesak di hati.yah,karena kejadian tadi pagi mereka telah berhasil membuat ku terluka.aku sudah lelah berpikir,lelah menanti dan lelah berharap.aku tau,jika abi dan umi sebenarnya tau apa yang telah aku perbuat di sekolah tempo hari itu.aku tau bukan hanya abi dan umi saja yang tau namun,kak razi dan kak annisa juga sebenarnya pun tau.aku juga tau jika selama ini kalian pura pura tak perduli dengan masalah ini.aku tau itu.

Selama aku berada di taman itu,aku hanya diam dan menangis.hingga fia datang memberikan ku semangat.yah,aku yakin aku tak sendiri.ada tuhan,yang selalu ada buat aku.walaupun sebenarnya aku tak terlalu yakin bahwa tuhan itu ada,namun hadirnya membuat aku yakin jika ia mengirimkan seorang malaikat untuk ku mengadu.benar,dia adalah fia.thanks,fi.untuk segalanya.
Aku memejam kan mataku seraya menunggu kedatangan Fia.dia berjanji akan menemui ku di UKS.tepatnya,menemaniku

Tttrrrrddddd...

Suara pintu terbuka.

"Itu pasti fia."gumam ku.

"Fi,kalo buka pintu kalem dikit dong.kasian kan pintunya kalo di buka paksa kaya gitu.kalo dia bisa bicara pasti dia udah protes ke kamu kalo..."

"Maaf saya kira tidak ada orang didalam,makanya saya masuk dan asal buka saja."ucap Fia memotong ucapan ku.

Fia?bukan!

ini bukan suara fia!.
bahkan suara ini sangat tak layak untuk perempuan mana pun.

ini suara cowok?

yah,ini suara cowok!tunggu dulu,bukankah suara ini sangat tak asing untuk ku?

siapa?

siapa dia?

kak razi kah?

oh,tentu tidak!

suara kak razi sih kurang maskulin dibandingkan dengan suara yang tadi.lagian jika itu kak razi,ngapain dia datang ke sekolah ku?

menguntit ku kah?

tidak mungkin!

sejahat jahatnya kak razi,mana mau dia mata matain aku?!seperti tak ada kerjaan saja.

atau ini suara abi kah?

Tapi,masa iya sih?

suara abi emang berat,tapi gak se maskulin kayak tadi!

kira kira siapa yah?

aku liat ajalah.

1

2

3

Dan

TARAAAAAAAA....

Krikk...

Krikk..

Krikk..

Shit!!!

"Tak ada siapa pun disini?!kemana perginya tu mahluk yah?ya udah lah,bodo amat dia mau kemana!entah ke bulan atau ke planet mars pokoknya bodo amat!bukan urusan aku juga!"

"Kamu ngomong ama siapa ra?"tanya fia,yang sudah berdiri di ambang pintu dengan tatapan menyelidik.

"Eng...eng...tadi kamu liat orang keluar dari UKS gak?"tanyaku.

padahal tadi kan aku bilangnya bodo amat sama tu orang,eh tapi aku tanya juga.dasar zahra stres!kalo jadi orang jangan plin plan dong!harus kompeten!kata buk dewi jadi orang harus kompeten dan..

"Hah?orang?"tanya fia memotong pergolakan batin ku.

"Iya,fi."

"Gak.aku gak pernah liat orang keluar dari UKS.emang kenapa sih?ada masalah?"

"Gak,ada kok."ucap ku santai.

"Heh,kamu ini ditanya eh malah nanya balik."protes fia.

"Maksudnya?"tanyaku bingung.

"Ih,kamu yah gak kompeten banget..."

"Apa hubungannya kompeten ama ingatan aku,fi?"tanyaku memotong argumen fia.

"Ehhhhhmmmm..
Pokoknya gitu dah,kan aku nanya kamu tadi ngomong ama siapa?heh?"

Jiah,benar kan?kalo fia itu tipe teman yang menyenangkan tapi kalo masalah argumen atau debat pasti dia langsung ngalah.mungkin dia tahu akhirnya bakal kalah telak kali ya?tau,ah.

"Zahra!kamu ini kenapa sih?diajak ngomong bukannya merespon eh malah ngelamun!mau kamu apa sih ra?"Fia memamerkan tatapan mautnya.

"Hehehe...
Iya...ya...loe bilang apa tadi?"tanyaku.

"Aku kan udah bilang kalo kita udah berdua,loe gue nya kamu hilangin.nanti kalo 3 curut itu ada baru kamu bisa pake loe gue!ngerti?!"emosi fia.

"Iya..ya..maaf.tapi,fi kamu lagi pms yah?"

"Kalo iya,emang kenapa?"jawab Fia jutek.

"Jiah,Pantesan aja bawaannya kamu marah marah mulu.eh,ternyata loe lagi pms.."

"Aku udah bilang kalo.."

"Aku gak ngomong sama siapa siapa fi?aku lagi banyak pikiran jadi sering ngelamun,terus jatuhnya ngomong sendiri."ucap ku memotong omelan fia.
sebenarnya,ucapan ku yang tadi setengah bohong setengah benar.tapi,demi keselamatan jiwa ku di tempat ini.okelah bohong dikit napa.

"Maafin,aku ra.aku kira kamu.."

"Ssssttttt...
Udah,gak papa kok."

"Sini.."ajak ku seraya menepuk pelan matras yang sedang ku duduki.

"Bobok ama aku."

"Ayo,ngantuk nih."ucap Fia seraya tidur berbaring di samping ku.

Aku ikut berbaring di samping Fia,setelah sekian menit yang terlewati akhirnya terdengar dengkuran halus dari Fia.benar,ia sudah tertidur.bahkan sangat mudah tertidur jika berbaring di tempat yang sepi dan teduh.beda dengan diriku,aku sangat sulit tertidur kecuali dengan seseorang yang ku kenal atau dengan tempat yang bersahabat dengan diriku.

Aku teringat lagi dengan kejadian tadi pagi yang membuat ku tersadar,jika selama ini sebenarnya tak pernah ada yang mengharapkan kehadiran ku.

Flash back on

Aku berjalan menuju tangga dan mengambil selembar roti tawar dimeja makan.hari ini,aku sengaja bangun sepagi ini hanya untuk melihat pak gurtek,maksudnya pak guru ganteng.hehehe..alay memang,tapi aku suka.
Saat akan melewati ruang tamu,ku dengar suara umi yang menyebut nama ku.

"Abi,zahra masih belum siap jika kita pindahkan ke pondok pesantren tempat razi dan Annisa sekolah."

Deggg

"Pondok pesantren??"gumam ku lemah.

kenapa harus di pondok pesantren?kenapa mereka begitu tega ingin mengirim ku ke sana?apakah mereka benar benar membenci ku?apa dosa ku TUHAN???apa?kenapa engkau ingin sekali membuat ku terluka?sakit tuhan!ini sangat sakit!.

"Umi,abi tau zahra memang belum siap.abi tau itu umi,tapi untuk kebaikan zahra kita harus melakukan ini."

"Zahra,sudah sangat kerlaluan kepada kita semua umi.dia sudah sangat tak bisa di atur,kenapa dia tak sama seperti ke dua kakaknya?abi sangat bingung menghadapi dia umi.jadi,umi tenang saja.cepat atau lambat zahra akan abi kirim ke pondok pesantren sahabat abi.di sana,dia akan di didik dengan benar dan ketat.jadi,insya Allah.zahra akan berubah."ucap abi menenangkan.

Setelah kalimat abi,aku lebih memilih untuk menutup telinga.tak ingin mendengar kalimat selanjutnya.terlalu sakit hati ini jika berdiri terus di tempat terkutuk ini.aku pun melangkah pergi dengan tergesa gesa,tak ingin melihat ke belakang untuk sesuatu yang membuat ku terluka.

Flash back off

"Apakah bagi kalian aku adalah sebuah beban?"

"Apakah bagi kalian aku adalah sebuah pembuat masalah?"

"Apakah kalian sangat membenci ku?"

"Apakah aku seburuk itu,hingga kalian merasa malu jika aku tetap di sini?"

"Apakah aku...Hiks...Hiks..."

"Apakah kalian sangat tak mengharapkan aku?"

"Jika memang iya!lalu kenapa tak mengatakan nya secara langsung?kenapa?apa susahnya nya kalian mengatakan 'kami benci kamu zahra!pergi lah dari kehidupan kami'apa susahnya?"

"Jika kalian tak menginginkan kehadiran ku,maka jangan kirim aku ke tempat itu!jangan bawa aku ke tempat itu!tolong jangan lagi!tolong jangan lagi kalian lukai aku!sudah cukup semua ini!jangan lagi dengan membuang aku ke tempat itu!!!jangan buang aku ke tempat itu."

"Aku mohon..."

"Aku mohon.."

"Dengarkanlah aku sekali saja abi.."

"Umi..."

"Umi..tolong zahra.."

"Jangan.."

"Jangan..."

"Jangan..."

"Zahra...zahra...bangun zahra...."panggil fia seraya mengguncang tubuhku.

Aku terbangun dengan keringat dingin yang membasahi tubuhku.

"Kamu mimpi buruk ya ra?baju kamu sampai basah lho gara gara keringat kamu."

"Aku..aku..aku..mimpi kalo aku.."tangis ku lepas seketika.melihat itu,Fia langsung membawa tubuh bergetar ku ke dalam pelukan nya.

"Sstttt...
Udah ya..aku tau kamu capek.kamu juga pucat,ra.kamu demam ra."ia melepaskan pelukan nya.menatap mata ku.

"Malam ini kamu Nginep di rumah ku ya ra?aku tau kamu belum siap pulang."ucap fia mengerti arti kegelisahan ku.

"Ya,udah.pakek dulu gih tas kamu,kita pulang.teman teman yang lain udah pada pulang,tinggal kita aja yang di sini."ajak fia,seraya memakai tas punggungnya.aku pun juga memakai tas punggung ku.dan mengikuti fia untuk keluar dari UKS menuju rumahnya yang tidak jauh dari sekolah tempat ku berada.

Setelah membilas tubuh lemah ku dengan air di dalam kamar mandi fia,aku pun mengganti baju sekolah ku dengan baju main fia.
Setelah selesai,aku langsung membaringkan tubuhku di atas ranjang hello kitty fia seraya mencoba memejam kan mata.

"Aku udah hubungi orang tua kamu,aku bilang malam ini kamu nginep di rumah ku."ucap fia yang sudah duduk manis di samping ku.

"Terus,respon mereka apa?khawatir yah?"tanyaku antusias.

"Hhhh...
Maaf,ya ra.yang mengangkat telpon bukan abi dan umi,tapi bik imah."jawab fia lemah.

"Umi dan abi lagi pergi ke pondok pesantren untuk kelulusan kak razi dan menjemput kak annisa pulang."

"Oh."hanya itu respon ku untuk saat ini.

sakit?iyah,ini sangat sakit.kenapa mereka tak mengajak ku pergi?kenapa?apakah aku sudah benar benar dihapus dari keluarga ini?secepat itukah?semudah itukah?tuhan,luka ini!luka ini semakin perih saja rasanya.sakit.

"Zahra?udah napa sih!daripada mikirin mereka,mending kita ngomongin cowok?gimana?mau gak?"ucap fia mengalihkan pembicaraan.

"Ngomongin cowok?"tanyaku.

"Iya,cowok."jawab fia.

"Tapi aku?aku gak punya cowok!"

"Ah,masa iya sih?terus pak alif siapa tuh?heh?siapa ra?"

"Alif?jangan ngacok deh,fi!pak alif siapa sih,aku gak kenal!"

"Serius gak kenal?padahal semenjak kejadian di bk,kamu sering banget ngelewatin ruang guru sambil curi curi pandang."ledek fia.

"Apaan sih,fi!Jangan ngacok deh!"

"Ihhh...Udahlah ra,siapa pun udah tau kali kalo kamu suka sama dia.udah...kamu jujur aja ama aku,janji kok gak bakal bocor."

"Serius,fi!aku gak tau siapa nama pak alif!dengar namanya aja baru sekarang,itupun kamu yang ngasih tau."ucap ku jujur.

"Serius,ra?kamu gak tau yang namanya pak alif?"tanya fia heran.

"Iya,aku serius fi!!"

"Shit!
Kamu itu yah,kalo suka sama orang jangan cuma diliatin aja!tapi infonya juga dicari!"

"Maksudnya?"

"Maksud aku itu.."fia terlihat berpikir.

"Wait!wait!emang kamu suka sama siapa sih?"

"Aku?"aku langsung mengingat wajah sosok malaikat tersebut.

"Ye...
Ditanya bukannya jawab,eh malah senyum senyum gak karuan.kesambet ya,ra?kamu zahra kan?"tanya fia khawatir.

"Apaan sih,fi.ganggu aja!Iyalah ini aku,zahra!ya kale aku kesambet!kamu ya kalo ngomong suka asal aja."

"Hehehe...maaf.lagian,kamu ditanya bukannya jawab eh malah senyum senyum sendiri."

"Serah aku sih."

"Iya,deh serah kamu.so,kamu suka sama siapa sih."

"Aku..aku..aku..."

"Iya,kamu suka sama siapa ra?"samber Fia tak sabaran.

"Sabar,fi"ucap ku mengingat kan.

"Kurang sabar apa aku.."

"aku suka sama guru baru itu,fi!sejak pertama aku ketemu dia,aku udah mulai suka sama dia.aku,gak tau fi?kok,aku bisa secepat ini yah suka sama dia?aku gak tau fi?setiap aku ngeliat atau teringat dia,dada ini fi!dada ini selalu berdetak kencang,bukannya sakit?!tapi aku malah merasakan suatu perasaan yang...yang..yang.."

"Yang selalu buat kamu bahagia?"ucap fia memotong ucapan ku.

"Iya."

"Dan kamu akan merasa gelisah atau galau saat kamu tak dapat melihatnya?dengan kata lain,kamu merindukannya?"

"Iya,fi.kok kamu tau?"

"Ini perkara mudah,ra."

"Mudah?maksudnya?"

"Kamu lagi jatuh cinta,ra."ucap fia seraya tersenyum.

"Aku?aku jatuh cinta?serius?"tanyaku tak percaya.

Fia hanya membalas dengan anggukan.

"Jadi,ini rasanya jatuh cinta?sangat...sangat...menyenangkan!jadi,ini Yang kalian rasakan selama ini?"

Lagi lagi dia hanya menjawab dengan anggukan.

"Aku bahagia,fi.aku senang banget fi."ucap ku seraya memeluk fia. 

"Ternyata begini rasanya jatuh cinta."

"Hahaha..selamat Ya,ra.akhirnya kamu merasakan apa yang selama ini aku rasakan."ucap fia girang.

"Tapi,tunggu dulu.kamu tau gak siapa nama guru baru itu?"selidik fia.

Aku hanya menggeleng lemah.

"Ihhhh dasar bodoh!kamu suka tapi bersikap gak mau tau dengan identitas guru baru itu!gimana kalo dia udah nikah?"

"Gak!itu gak mungkin lah!orang dia masih muda kok.gak jauh berbeda ama kita."sergah ku cepat.

"Cie..yang belain..."

"Apaan sih,emang benar kan dia belum nikah?!masih muda juga."

"Iya..ya..kamu benar,dia emang belum kawin."

"Hhhmmm"

"Kamu udah tau namanya gak?"tanya fia yang sekali lagi membuat ku jengkel.padahal dari awal sudah jelas jelas ku katakan jika aku tak tahu sama sekali dengan info maupun identitas guru baru itu.bikin tensi saja.

"Aku gak.."

"Namanya adalah Muhammad Alifansyah Alamsyah.sekarang ini kalo gak salah dia baru saja menginjak umur ke 20.dia biasa dipanggil pak alif.dia terlahir dari keluarga yang sangat islami dan.."

"Dan darimana kamu tau tentang semua ini?apakah kamu..."aku menggantung ucapan ku.melihat ekspresi wajah fia yang terlihat tegang.

"Aku tau dari kelas sebelah yang pernah ia masuki untuk mengajar."

"Oh."

"Ya,udah.lebih baik kita tidur aja yah,soalnya aku ngantuk banget dari tadi siang gak pernah tidur."ajak Fia seraya mematikan lampu tidur.

"Kenapa Fia jadi bersikap aneh seperti ini?seperti ada yang disembunyikan?!tapi,apa yah?."ucap ku bergumam.

Benar,kenapa aku merasa Fia seperti mengalihkan pembicaraan.

Tapi,zahra!Fia kan teman kamu!masa iya sih dia tega bohongin kamu?.nasehat batinku.

Benar,juga sih.dia kan teman terbaik aku,apakah dia akan tega ngebohongin aku?enggak kan?ya Iyalah,pasti gak!.

"Oh,ayo."

Perasaan tadi siang di ruang UKS tidurnya nyenyak banget.masa iya sih,dia gak pernah tidur?atau waktu aku liat dia tidur tadi siang adalah bagian dari mimpi ku juga?tapi masa iya sih?kok kayak nyata banget yah?tau,ah.ngantuk.

"Selamat tidur,fi?"ucapku tulus.namun tak ada respon atau sahutan dari fia.

"Mungkin dia sudah tidur."gumam ku.

                                ***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • HernawatiL1l1

    Tetap lanjut kok, ditunggu aja yah

    Comment on chapter Lembar baru, tinta hitam
  • Kailalutfia

    Kok gak di sambung ?

    Comment on chapter Lembar baru, tinta hitam
Similar Tags
TRAUMA
85      77     0     
Romance
"Menurut arti namaku, aku adalah seorang pemenang..akan ku dapatkan hatimu meskipun harus menunggu bertahun lamanya" -Bardy "Pergilah! Jangan buang waktumu pada tanaman Yang sudah layu" -Bellova
déessertarian
5504      1584     3     
Romance
Tidak semua kue itu rasanya manis. Ada beberapa yang memiliki rasa masam. Sama seperti kehidupan remaja. Tidak selamanya menjadi masa paling indah seperti yang disenandungkan banyak orang. Di mana masalah terbesar hanya berkisar antara ujian matematika atau jerawat besar yang muncul di dahi. Sama seperti kebanyakan orang dewasa, remaja juga mengalami dilema. Ada galau di antara air mata. Di sa...
Princess Harzel
14885      2183     12     
Romance
Revandira Papinka, lelaki sarkastis campuran Indonesia-Inggris memutuskan untuk pergi dari rumah karena terlampau membenci Ibunya, yang baginya adalah biang masalah. Di kehidupan barunya, ia menemukan Princess Harzel, gadis manis dan periang, yang telah membuat hatinya berdebar untuk pertama kali. Teror demi teror murahan yang menimpa gadis itu membuat intensitas kedekatan mereka semakin bertamba...
Dibawah Langit Senja
1361      814     6     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
Redup.
427      258     0     
Romance
Lewat setiap canda yang kita tertawakan dan seulas senyum yang kerap dijadikan pahatan. Ada sebuah cerita yang saya pikir perlu kamu dengarkan. Karena barangkali saja, sebuah kehilangan cukup untuk membuat kita sadar untuk tidak menyia-nyiakan si kesayangan.
When You're Here
1984      921     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
Adelia's Memory
466      295     1     
Short Story
mengingat sesuatu tentunya ada yang buruk dan ada yang indah, sama, keduanya sulit untuk dilupakan tentunya mudah untuk diingat, jangankan diingat, terkadang ingatan-ingatan itu datang sendiri, bermain di kepala, di sela-sela pikirian. itulah yang Adel rasakan... apa yang ada di ingatan Adel?
Potongan kertas
694      332     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
The Bet
14725      2252     0     
Romance
Di cerita ini kalian akan bertemu dengan Aldrian Aram Calton, laki-laki yang biasa dipanggil Aram. Seperti cerita klise pada umumnya, Aram adalah laki-laki yang diidamkan satu sekolah. Tampan? Tidak perlu ditanya. Lalu kalau biasanya laki-laki yang tampan tidak pintar, berbeda dengan Aram, dia pintar. Kaya? Klise, Aram terlahir di keluarga yang kaya, bahkan tempatnya bersekolah saat ini adalah mi...
About us
28848      2540     3     
Romance
Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Krystal. Sedangkan Krystal yang mendengar itu langsung tersenyum senang ke arah Gilang. "gue tau" "aaahh~ senengnya..." kata Gila...