Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ruang, Waktu Dan Cinta
MENU
About Us  

Semangat Mulai Kembali

     Matahari mulai menampakkan wajahnya ditemani kicauan burung-burung yang berterbangan. Piya, gadis itu bangun dari tidurnya, lalu membuka jendela kamarnya. Kali ini ia menyapa pagi dengan senyuman, meskipun senyumnya tak selebar dulu kala ayahnya masih ada. Lagi-lagi ketika ia beranjak dari tempat tidurnya untuk ke kamar mandi, ia melihat quote itu.

“Apakah mungkin ada kebahagiaan lain yang sedang menunggu?” ucapnya sambil melihat quote itu dan pergi ke kamar mandi.

     Sebelum ia pergi ke kampus, ia tak lupa menyiapkan makanan dan minuman untuk ibunya. Ibunya sudah pergi di pagi hari sekitar jam 4 pagi setiap harinya untuk  ke pasar dan setelah itu berjualan keliling. Hari ini sepertinya, semangatnya mulai kembali sedikit demi sedikit. Quote itu sangat membantu mengembalikan senyuman dan semangatnya. Seperti biasa ia pergi ke kampus menaiki angkutan umum yang disebut lin di kota Jember ini. Jaraknya yang lumayan jauh, mengharuskan ia menaiki angkutan lin setiap harinya. Walau ia sebenarnya tak suka menaiki angkutan karena akan menambah polusi. Maklum saja di Kota Jember ini selalu bersahabat dengan polusi karena banyak yang mengendarai mobil, angkutan umum, dan juga sepeda motor. Sedangkan pengendara sepeda jarang sekali.

     Sesampainya di kampus ia sengaja mampir ke gazebo kampus untuk bertemu dengan anggota KOPEKAT lain, seperti Raka dan Riana. Kali ini Ia kembali mendiskusikan rencana KOPEKAT untuk mengembangkan desa Sukosari. Sekian lama KOPEKAT ini vakum, karena Piya kian tak bersemangat untuk melanjutkan kegiatan KOPEKAT karena kehilangan ayahnya itu. Ya otomatis KOPEKAT juga vakum.

“Akhirnya, sekian lama kamu gak bergabung dan gak menuangkan ide-ide untuk rencana KOPEKAT ke depan akhirnya sang penggerak komunitas ini come back.” Celutuk Riana.

“Wah keajaiban telah datang.” Ucap Raka.

“Lebay banget sih kalian, kenapa KOPEKAT vakum kalau aku vakum? Seharusnya kalian semangat untuk membantu desa-desa lain, eh malah kalian ikut vakum juga. Merasa berdosa nih aku.” Ucap Piya.

“Gak usah dipikirin deh, yang penting kan sekarang kita come back.” Ucap Riana.

“Sekarang kita rencanakan, kapan kita mau riset lagi ke desa Sukosari. Oi ya kemarin kan kita riset itu apa saja ya yang kita dapatkan? Riana kamu kan yang nyatat?” Ucap Piya.

“Iya Aku piy. Kemarin yang sudah didapat itu tentang anak-anak di desa sukosari yang masih banyak yang buta aksara, dan kebanyakan di desa itu pendidikannya masih rendah. Lalu, para warga keresahan karena desa itu dilanda banjir.”

“Terus, kapan ini kita melakukan FGD[1]?”

“Wah syukur deh sahabatku ini akhirnya kembali.” Ucap Raka.

“Apasih Ka. Gimana kapan nih?”

“Gimana kalau minggu depan, hari sabtu.” Ucap Anisa (salah satu anggota kopekat)

“Gimana guys, kalau kata Anisa hari sabtu, kalian setuju gak?” Ucap Raka.

“Sebentar, sebentar kita kan masih belum ada persiapan yang matang untuk melakukan pengembangan, kita juga belum tahu lebih lengkap mengenai permasalahan yang terjadi di desa Sukosari. Lalu, kita juga belum tau apakah yang menurut kita masalah, itu menurut mereka masalah?” Ucap Dito (salah satu anggota kopekat)

“Waduh-waduh, elo ngomong apa sih dit. Gimana kita mau tahu apa yang menurut kita masalah itu menurut mereka masalah kalau kita gak melakukan FGD?” Ucap Raka.

“Hehe iya sih.” Ucap Dito sambil cengar-cengir.

“Lucu-lucu, buruan deh dit minum aqua sana biar fokus. Dasar Lola (loading lama).”

     Seketika anggota KOPEKAT pada gelak tawa karena kelakuan dito yang lola.

“Udah-udah, gimana nih guys keputusannya? Jadi 1 minggu lagi hari sabtu?” Tanya Piya.

“Iya deh setuju.” Jawab anggota kopekat dengan serentak.

     Setelah mendiskusikan rencana KOPEKAT ke depan, Piya pergi meninggalkan anggota kopekat karena ada jam kuliah. Riana pun juga pergi karena ia sekelas dengan Piya. Riana senyum-senyum dan masih keheranan karena sahabatnya kini sudah mulai bersemangat lagi.

“Eh, piy aku senang kamu bisa seperti ini. Ucap Riana sambil tersenyum .

“Aku juga gak tahu kenapa, aku bisa kembali.”

“Piy, aku yakin kamu akan kembali seperti diri kamu dulu. Semangat Piy, Aku gak mau kamu terus-terusan memasang wajah lesu, jutek, dan dengan pikiran kosong. Aku yakin Piy, Tuhan akan mengganti kesedihan kamu dengan kebahagiaan, percaya deh. Kamu gak sendiri Piy aku disini disamping kamu.”

“Terima kasih Na. Maaf aku sering mengabaikan kamu dan memilih untuk sendiri.” Jawab Piya sambil berjalan ke kelas.”

“Terima kasih kamu sudah mengembalikan semangatku, misterius.” Ucap Piya dalam hatinya.

 

[1] FGD (Focus Grup Discussion) adalah suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat spesifik.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Selfless Love
4715      1321     2     
Romance
Ajeng menyukai Aland secara diam-diam, meski dia terkenal sebagai sekretaris galak tapi nyatanya bibirnya kaku ketika bicara dengan Aland.
CAMERA : Captured in A Photo
1200      584     1     
Mystery
Aria, anak tak bergender yang berstatus 'wanted' di dalam negara. Dianne, wanita penculik yang dikejar-kejar aparat penegak hukum dari luar negara. Dean, pak tua penjaga toko manisan kuno di desa sebelah. Rei, murid biasa yang bersekolah di sudut Kota Tua. Empat insan yang tidak pernah melihat satu sama lainnya ini mendapati benang takdir mereka dikusutkan sang fotografer misteri. ...
Save Me From Myself
2040      867     1     
Romance
"Kau tidak akan pernah mengerti bagaimana rasanya menjadi aku."
Republik Kerusuhan
2487      1420     0     
Romance
Putih abu-abu kini menjadi masa yang tidak terlupakan. Masa yang mengenalkan pada cinta dan persahabatan. Hati masih terombang-ambing kadang menjadi sesuatu yang mengecewakan, menyedihkan, kesenangan dan rasanya nano-nano. Meski pada akhirnya menjadi dewasa pada suatu masa dan membuat paham atas segala sesuatu. Serunya masa, mimpi yang setinggi angkasa, pertengkaran, di sini pula akan ada pemaham...
Kaichuudokei
8080      2048     5     
Fantasy
“Suatu hari nanti aku akan mengubahnya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya. Bagaimanapun caranya. Jadi, saat waktu itu tiba, jangan menghalangiku!” (Nakano Aika) “Aku hanya ingin mengubahnya.. aku tidak ingin itu terjadi, aku mohon.. jika setelah itu kalian akan menghapus semua ingatanku, tidak masalah. Aku hanya tidak ingin menyesali sesuatu selama hidupku.. biarka...
complicated revenge
21932      3390     1     
Fan Fiction
"jangan percayai siapapun! kebencianku tumbuh karena rasa kepercayaanku sendiri.."
Flying Without Wings
1034      552     1     
Inspirational
Pengalaman hidup yang membuatku tersadar bahwa hidup bukanlah hanya sekedar kata berjuang. Hidup bukan hanya sekedar perjuangan seperti kata orang-orang pada umumnya. Itu jelas bukan hanya sekedar perjuangan.
Shut Up, I'm a Princess
996      579     1     
Romance
Sesuai namanya, Putri hidup seperti seorang Putri. Sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Putri. Hidup bergelimang harta, pacar ganteng luar biasa, dan hangout bareng teman sosialita. Sayangnya Putri tidak punya perangai yang baik. Seseorang harus mengajarinya tata krama dan bagaimana cara untuk tidak menyakiti orang lain. Hanya ada satu orang yang bisa melakukannya...
Annyeong Jimin
30137      4065     27     
Fan Fiction
Aku menyukaimu Jimin, bukan Jungkook... Bisakah kita bersama... Bisakah kau tinggal lebih lama... Bagaimana nanti jika kau pergi? Jimin...Pikirkan aku. cerita tentang rahasia cinta dan rahasia kehidupan seorang Jimin Annyeong Jimin and Good Bye Jimin
Summer Rain
225      181     0     
Fan Fiction
Terima kasih atas segala nya yang kamu berikan kepada aku selama ini. Maafkan aku, karena aku tak bisa bersama dengan mu lagi.