Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

“Ya, iyalah. Gue punya kesepakatan sama Jean yang bener-bener bikin gue seneng.” Rangga menghadap pada Nisa.

“Apa tuh?” Nisa menyuap makanannya.

“Mau tau?” Nisa mengangguk. “Sayang banget, karena bibir lo bocor ke sana kemari jadi gakkan gue kasih tahu, oke?”

Nisa memasang wajah cemberutnya. Ia meletakkan sendok makannya dengan keras karena kesal. Rangga hanya melirik adiknya itu.

Jean kembali masuk ke dalam kafe dan kembali duduk.

“Mana Gina?” Nisa mengusap bibirnya dengan tissu.

“Pulang,” Jawab Jean sambil melanjutkan makannya.

“Jean besok kita kemana?” Rangga menegakkan tubuhnya dan menelan sisa makanan dimulutnya.

“Ikut!” Jawab Nisa.

“Aku gak bisa jalan sama penghutang,” Jawab Jean kalem.

“Baru juga ngehutang sekarang. Lagi pula besok aku bayar.”

“Tetep gak bisa, kak. Besok aku kerja,” Tolak Jean.

“Ya aku anterin,” Rangga tetap bersikukuh.

“Udah. Berisik! Aku mau nelepon Anwar dulu,” Nisa mengeluarkan poselnya.

“Eh…. Jean pulang yuk. Aku anterin,” Rangga berdiri.

“Terus adiknya?” Jean setengah menunjuk pada Nisa yang melongo menatap kakaknya.

“Dia udah gede bisa pulang sendiri. Yuk.”

“Terus aku anak kecil gitu?”

“Nanti kalo di jalan kenapa-kenapa?”

“Terus nasib adik lo?” Ucap Nisa kesal.

“Ya udah, deh. Ayo balik! Neleponnya di jalan aja. Duluan ya, Jean,” Rangga berjalan meninggalkan Nisa.

“Ih, kak. Tungguin!” Nisa berjalan mengejar kakaknya. Rangga berbalik dan memberi isyarat pada Jean untuk meneleponnya. Dan Jean segera menggelengkan kepalanya menolak untuk menerima telepon dari Rangga.

>>>>><<<<<

Nisa dan Rangga masih berdiri terdiam menunggu sebuah taksi dan menunggu hujan benar-benar reda.

“Jean gimana, ya?”

“Kak please jujur deh,” Nisa penasaran.

“Gue jawab jujur, kita cuma temen, oke.”

“Tetep aja gue curiga,” Nisa melipat tangannya.

“Harusnya gue yang curiga.”

“Curiga apaan lo ke gue?” Nisa menatap Rangga heran.

“Geer banget lo. Gue curiga sama Jean,” Rangga melirik Nisa sekilas. “Gue curiga kalo ada orang lain selain gue yang deket sama Jean.”

“Cie…gak mau disaingin.”

“Bener, seratus buat lo,” Rangga menunjuk Nisa.

“Tapi. Gue kasihan ngebayangin lo sama Jean,” Nisa terlamun sejenak.

“Emangnya kenapa?”

“Lo tu gak bener-bener kenal Jean.”

“Udah deh. Gue udah konsisten.” Rangga melambaikan tangannya setelah melihat sebuah taksi mendekati mereka.

“Euh…”

>>>>><<<<<

Tut…. Tut….

Alarm jam Jean berbunyi. Tangan Jean langsung mencari-cari jam dan mematikannya. Ia kemudian membenarkan posisi tidurnya dan kembali tertidur.

Tutut…. Tut…

Sebuah suara alarm dari poselnya berbunyi.

“A!” Keluh Jean. Ia segera bangun dan meraih poselnya. Lalu ia mematikan alarm poselnya dan menyimpan kembali poselnya.

Ping…

poselnya kembali bergetar.

“Ih berisik banget sih,” Keluh Jean, ia kembali meraih poselnya.

‘Pagi, Je. Mau kan dianterin?’ sebuah pesan pendek dari Rangga. Jean kembali mematikan poselnya. Ia menghela nafasnya.

……… beberapa saat kemudian.

Posel Jean berdering kembali. Jean segera meletakkan barang miliknya dan meraih posel yang dari tadi ia changer.

‘Jean, aku udah ada di depan gerbang kosan kamu.’

Kak Rangga udah disana? Bencana. Batinnya. Jean segera membalas pesan itu.

oh Tuhan, usirlah dia dari sini. Jean semakin cemas. Ia terus berjalan mondar mandir di dalam kamar kos. Mencari cara agar Rangga segera pergi dari kosannya.

Poselnya berdering keras. Rangga menelponnya. Ia berpikir sejenak. Jean melihat kembali poselnya dan mengangkat telepon dari Rangga.

~

Oleh Luthfita

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kacamata Monita
834      399     4     
Romance
Dapat kado dari Dirga bikin Monita besar kepala. Soalnya, Dirga itu cowok paling populer di sekolah, dan rival karibnya terlihat cemburu total! Namun, semua mendadak runyam karena kado itu tiba-tiba menghilang, bahkan Monita belum sempat membukanya. Karena telanjur pamer dan termakan gengsi, Monita berlagak bijaksana di depan teman dan rivalnya. Katanya, pemberian dari Dirga terlalu istimewa u...
When Heartbreak
2494      938     0     
Romance
Sebuah rasa dariku. Yang tak pernah hilang untukmu. Menyatu dengan jiwa dan imajinasiku. Ah, imajinasi. Aku menyukainya. Karenanya aku akan selalu bisa bersamamu kapanpun aku mau. Teruntukmu sahabat kecilku. Yang aku harap menjadi sahabat hidupku.
Patah Hati Sesungguhnya adalah Kamu
1969      776     2     
Romance
berangkat dari sebuah komitmen dalam persahabatan hingga berujung pada kondisi harus memilih antara mempertahankan suatu hubungan atau menunda perpisahan?
love is poem
1358      864     4     
Romance
Di semesta ini yang membuat bahagia itu hanya bunda, dan Artala launa, sama kaki ini bisa memijak di atas gunung. ~ ketika kamu mencintai seseorang dengan perasaan yang sungguh Cintamu akan abadi.
A - Z
3025      1033     2     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
Gunay and His Broken Life
8149      2469     0     
Romance
Hidup Gunay adalah kakaknya. Kakaknya adalah hidup Gunay. Pemuda malang ini telah ditinggal ibunya sejak kecil yang membuatnya secara naluri menganggap kakaknya adalah pengganti sosok ibu baginya. Hidupnya begitu bergantung pada gadis itu. Mulai dari ia bangun tidur, hingga kembali lagi ke tempat tidur yang keluar dari mulutnya hanyalah "kakak, kakak, dan kakak" Sampai memberi makan ikan...
Aku Bukan Kafir!
10399      2430     6     
Inspirational
Pemuda itu bernama Arman, suku jawa asli yang lahir dari seorang buruh sawah di daerah pelosok Desa Peloso, salah satu Desa di Jombang. Ngatini adalah adik dari almarhumah Ibu kandung Arman yang naik ranjang, menikah dengan Pak Yusup yang biasa dipanggil Lek Yusup, Bapak kandung Arman, yang biasa dipanggil Lek Yusup oleh orang-orang sawah. Sejak kecil Arman selalu ikut Lek Yusuf ke sawah. Hingga ...
Kisah yang Kita Tahu
5734      1727     2     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...
Broken Wings
1280      769     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
Arion
1140      650     1     
Romance
"Sesuai nama gue, gue ini memang memikat hati semua orang, terutama para wanita. Ketampanan dan kecerdasan gue ini murni diberi dari Tuhan. Jadi, istilah nya gue ini perfect" - Arion Delvin Gunadhya. "Gue tau dia itu gila! Tapi, pleasee!! Tolong jangan segila ini!! Jadinya gue nanti juga ikut gila" - Relva Farrel Ananda &&& Arion selalu menganggap dirinya ...