Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

Jean memandang air hujan yang berjatuhan di luar kafe. Tangannya memegang dagunya. Ia melamun menunggu hujan segera reda. Hujan terus turun dengan lebat. Jalanan hanya di lewati satu-dua kendaraan yang nekad menembus derasnya hujan.

“Kayaknya hujan bakalan lama, nih. Kamu mau sesuatu, Jean? ”Ucap Rangga memecah keheningan.

Jean tersenyum kecil. "Biar aku aja yang mesen."

"Aku pengen, kak," Sahut Nisa semangat.

"Kalian kan udah ngabisin minuman kita."

"Yah, kak," Keluh Nisa. Jean beranjak memesan.

“Sabar ya, kak. Gak ditawarin sama Jean, ”Gina memandang Jean yang sedang memesan. Rangga juga menatap ke arah Jean. Ia kemudian menghampiri Jean.

"Kamu pesen apa?" Rangga berdiri di sebelah Jean.

"Kepo banget," Jawab Jean tanpa melihat Rangga. Rangga tersenyum kecil.

“Mbak aku pesen..,” Jean melirik lelaki yang sedang berdiri di sampingnya. Lelaki yang pernah ada dalam kisah masa lalunya dan sekarang kembali kepadanya lagi. Orang yang pernah membuatnya bahagia dan sangat kecewa pada saat itu.

“Ayo,” Ajak Rangga sambil berjalan lebih dulu. Jean mengangguk kecil dan mengikutinya di belakang.

“Ahem,” Nisa menggoda Jean. “Dor…dor dor…dor.”

“Lo kenapa, sih?” tanya Jean heran.

“Kak,” Nisa menatap kakaknya. Rangga hanya menatap poselnya dan menghiraukan ucapan Nisa.

“Hai, peka,” Gian mendorong pelan tubuh Jean.

“Apa?” Jean semakin tidak mengerti.

Rangga membenarkan jaketnya. Ia mengeluarkan sisa uangnya. “Mana duit kalian?”

Nisa mengeluarkan sejumlah uang, begitu juga dengan Gina. “Ini mah gak cukup. Mana uang kamu, Jean?”

“Pake uang kakak aja.” Tolak Jean.

“Uang aku tinggal buat ongkos pulang Jean.”

“Lo kan baru gajian. Pinjem dulu ngapa?” Jean menghela napasnya dan mengeluarkan uangnya. “Uh, duit lo banyak juga.”

“Janji, ya. Ganti!”

“Tenang ada kak Rangga yang baik hati ini,” Nisa menepuk bahu Rangga.

“Ah, lo mah suka gitu,” Rangga menurunkan tangan Nisa. Nisa tertawa kecil. Seorang pelayan kafe datang menghampiri mereka dan meletakkan pesan.

>>>>><<<<<

Gina memain-mainkan makanannya. Jean melirik temannya itu. Ia menelan makanannya. Jean menginjak pelan kaki Gina. Gina menatap Jean. Jean berisarat pada Gina untuk memakan makanannya. Gina mengangguk kecil.

“Eh, Jean. Besok aku jemput ya pagi-pagi…” Ucap Rangga.

Gina menghela nafasnya. Ia menyendok makanannya dengan malas.

“Gina, Gina!” Nisa menggoyang-goyangkan tangan Gina. “Liat, ah… ganteng, ya?” Nisa memperlihatkan foto di poselnya kepada Gina.

“Hah? Mau muntah gue ngeliatnya,” Jawab Gina dingin.

“Gue tahu si Gina lagi mikirin siapa,” Ujar Jean sambil menyendok makanannya. Gina menyandarkan punggungnya dan meletakkan sendok makannya. “Mantan?”

“Kayaknya gue gak tahan duduk sama kalian lama-lama di sini.” Gina mengambil tasnya.

“Karena makanannya tinggal sedikit?” Jean menatap makanan Gina yang tersisa sedikit lagi. Gina berdiri dan pergi meninggalkan mereka.

Jean segera meletakkan sendok makannya dan menyusul Gina yang sudah pergi keluar dari kafe.

Nisa menatap kedua temannya lalu melihat sekitarnya. Ia menggeser sedikit kursinya mendekati Rangga.

“Kak ada apa sih sama Jean? Main rahasia-rahasiaan segala,” Bisik Nisa pada Rangga.

“Biasa perasaan,” Jawab Rangga sambil mengunyah makanan dimulutnya.

“Dianya gak peka, ya?”

“Kita punya masalah masa lalu. Udah deh jangan mancing-mancing gue kayak gitu, ”Rangga menyuap makanan.

“Hehehe ketauan. Tapi, kayaknya kakak seneng banget, ”Nisa menyendok makanannya.

"Ya, iyalah. Gue sudah sepakat sama Jean yang bener-bener bikin gue seneng. ”Rangga menghadap pada Nisa.

~

Oleh Luthfita

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dieb der Demokratie
16906      1974     16     
Action
"Keadilan dan kebebasan, merupakan panji-panji dari para rakyat dalam menuntut keadilan. Kaum Monarki elit yang semakin berkuasa kian menginjak-injak rakyat, membuat rakyat melawan kaum monarki dengan berbagai cara, mulai dari pergerakkan massa, hingga pembangunan partai oposisi. Kisah ini, dimulai dari suara tuntutan hati rakyat, yang dibalas dengan tangan dingin dari monarki. Aku tak tahu...
Catatan 19 September
27212      3559     6     
Romance
Apa kamu tahu bagaimana definisi siapa mencintai siapa yang sebenarnya? Aku mencintai kamu dan kamu mencintai dia. Kira-kira seperti itulah singkatnya. Aku ingin bercerita sedikit kepadamu tentang bagaimana kita dulu, baiklah, ku harap kamu tetap mau mendengarkan cerita ini sampai akhir tanpa ada bagian yang tertinggal sedikit pun. Teruntuk kamu sosok 19 September ketahuilah bahwa dir...
Kamu, Histeria, & Logika
63974      7352     58     
Romance
Isabel adalah gadis paling sinis, unik, misterius sekaligus memesona yang pernah ditemui Abriel, remaja idealis yang bercita-cita jadi seorang komikus. Kadang, Isabel bisa berpenampilan layaknya seorang balerina, model nan modis hingga pelayat yang paling berduka. Adakalanya, ia tampak begitu sensitif, tapi di lain waktu ia bisa begitu kejam. Berkat perkenalannya dengan gadis itu, hidup Abriel...
Starlight and Integra
8998      2134     8     
Fantasy
Siapakah sebenarnya diriku? Apa saja yang sebenarnya disembunyikan oleh orang-orang di sekitarku? Dimana kekeasihku Revan? Mungkinkah dia benar-benar telah tewas saat peristiwa pelantikan prajurit itu? Atau mungkinkah dia ditangkap oleh Kerajaan Integra, musuh kerajaanku? (Roselia Hope, warga Kerajaan Starlight)
Premium
The Secret Of Bond (Complete)
6516      1499     1     
Romance
Hati kami saling terikat satu sama lain meskipun tak pernah saling mengucap cinta Kami juga tak pernah berharap bahwa hubungan ini akan berhasil Kami tak ingin menyakiti siapapun Entah itu keluarga kami ataukah orang-orang lain yang menyayangi kami Bagi kami sudah cukup untuk dapat melihat satu sama lain Sudah cukup untuk bisa saling berbagi kesedihan dan kebahagiaan Dan sudah cukup pul...
She Is Falling in Love
555      351     1     
Romance
Irene membenci lelaki yang mengelus kepalanya, memanggil nama depannya, ataupun menatapnya tapat di mata. Namun Irene lebih membenci lelaki yang mencium kelopak matanya ketika ia menangis. Namun, ketika Senan yang melakukannya, Irene tak tahu harus melarang Senan atau menyuruhnya melakukan hal itu lagi. Karena sialnya, Irene justru senang Senan melakukan hal itu padanya.
Help Me
6222      1839     6     
Inspirational
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jika manusia berfikir bahwa dunia adalah kehidupan yang mampu memberi kebahagiaan terbesar hingga mereka bangun pagi di fikirannya hanya memikirkan dunia yang bersifat fana. Padahal nyatanya kehidupan yang sesungguhnya yang menentukan kebahagiaan serta kepedihan yakni di akhirat. Semua di adili seadil adilnya oleh sang maha pencipta. Allah swt. Pe...
Warna Rasa
13039      2284     0     
Romance
Novel remaja
Kenangan Masa Muda
7094      1955     3     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...
Mahar Seribu Nadhom
5069      1760     7     
Fantasy
Sinopsis: Jea Ayuningtyas berusaha menemukan ayahnya yang dikabarkan hilang di hutan banawasa. Ketikdak percayaannya akan berita tersebut, membuat gadis itu memilih meninggalkan pesantren. Dia melakukan perjalanan antar dimensi demi menemukan jejak sang ayah. Namun, rasa tidak keyakin Jea justru membawanya membuka kisah kelam. Tentang masalalunya, dan tentang rahasia orang-orang yang selama in...