Read More >>"> The Twins (Kebenaran) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Twins
MENU
About Us  

 

Sintia , wanita yang mempunyai gelar sebagai seorang ibu itu sedang terduduk manis dengan tatapan kosongnya . Entah apa yang sedang ia fikirkan hingga ia tak menyadari jika putrinya sudah pulang dari sekolahnya . 

"Assalamualaikum , Killa pulang " seru Syakilla , namun tak ada sahutan 

"Ibu.." panggil Syakilla 

Wanita paruh baya yang dipanggil ibu itu pun kembali ke alam sadar nya . 

"Ah..putri ibu sudah pulang " ucap Sintia

"Iya bu , ibu kenapa ? " tanya Syakilla

"Emang ibu kenapa ? " tanya balik Sintia

"Ibu melamun dari tadi "jawab Syakilla 

"Ibu tidak apa apa sayang , ganti baju gih terus makan , ibu ke kamar dulu " pamit Sintia sebelum meninggalkan putrinya yang sedang kebingungan . 

Syakilla memperhatikan punggung ibu nya yang semakin menjauh dan menghilang dibalik pintu kamarnya . 

"Huh..ada apa dengan ibu ? " monolog Syakilla , lalu pergi menuju kamarnya untuk berganti baju . 

Gadis itu sudah siap dengan kaos pendek bergambar doraemon dan hotspant dengan rambut yang digerai da melepaskan kacamata nya , ia menuruni tangga berniat untuk makan karena perutnya yang mulai protes . Baru saja ia hendak mengambil piring , suara bell pintu membuatnya mengurungkan niatnya untuk mengambil nasi . 

Ting tong ..

"Sebentar " teriak Syakilla , ia berjalan menuju pintu .

Ceklek...

"Suprise..Syak..illa..." seru Ana dan Faeyza yang awalnya hendak memberikan suprise untuk Syakilla sekarang malah mereka yang diberi kejutan . Mereka menurup mulut mereka dengan ekspresi tak percaya . 

Dia siapa ? Kenapa mirip gue . batin Ana

"Na..kok lo ada du..a.." kini Faeyza angkat bicara karena dirinya benar benar terkejut . Sementara Ana menggeleng cepat . 

"Maaf kamu siapa ? " tanya Ana 

Aduh..mampus gue.batin Syakilla 

"Killa , siapa yang datang ? " tanya Sintia yang menghampiri Syakilla . 

"Oh Ana , dan Eza masuk " ucap Sintia 

"Bentar tante , dia siapa ? " tunjuk Ana kepada Syakilla 

"Kamu ini kenapa Ana , dia Syakilla ,sama temen sendiri kok nggak kenal " 

"Hah..!?" pekik Ana dan Faeyza  , mereka memasang wajah cengo nya dan saling menatap . 


"Kalian ini kenapa , ayo masuk "seru Sintia , mereka semua pun masuk ke dalam rumah dan Syakilla berlari menuju kamarnya untuk mengambil rok panjangnya dan tak lupa kacamatanya ,  karena tak mau membuat mereka kebingungan . Syakilla sudah tau apa yang membuat mereka bingung , karena awalnya Syakilla pun seperti itu . 

"Na , serius kayaknya lo emang punya kembaran deh " bisik Faeyza , sedangkan Ana menghendikan bahunya , ia juga tak tau kenapa wajahnya dengan Syakilla sangat mirip hanya saja Syakilla terkesan feminim dan anggun tak seperti dirinya yang terkesan tomboy . Dan yahh , Syakilla lebih memiliki pipi Chubby , dan Ana sedikit tirus . 

Ana terlarut dalam fikiranya , bagaimana bisa Syakilla mirip denganya , dan awalnya Ibunya Syakilla pun beranggapan kalau dirinya adalah Syakilla . 

Bagaimana bisa ? Batin Ana bertanya 

Beda halnya dengan Faeyza dirinya tersenyum , mengingat wajah Syakilla yang sangat cantik dibalik kacamata nya dan penampilan cupu nya selama ini , Syakilla terlihat sangat berbeda , lebih manis dan yah cantik . 

Jantung Faeyza selalu berdetak kencang saat bersama Syakilla yang berpenampilan cupu , dan sekarang ia melihat Syakilla yang berbeda , dan itu membuat dirinya tersenyum bahagia , ia berfikir ia memang tak salah mengagumi Syakilla karena Syakilla benar benar cantik , selain hatinya yang lembut ternyata wajahnya pun bagai bidadari . Tapi senyuman itu memudar ketika ia kembali mengingat bahwa wajahnya Syakilla terlihat mirip dengan Ana , bagaimana mungkin ? 

"Maaf lama.." ucap Syakilla memecahkan keheningan diantara Ana dan Faeyza 

"Kelamaan baby.." jawab Faeyza asal , Syakilla menatap tajam Faeyza , entah kenapa Faeyza sangat suka mengganggu nya dan memanggil dirinya dengan sebutan sebutan tak jelas . Ana hanya memutar matanya jengah , ia sangat kesal ketika Faeyza mulai menjahili Syakilla . 

Ingin sekali Ana menanyakan sesuatu pada Syakilla tapi ia merasa gengsi . 

"Oh iya , kalian kenapa kesini nggak bilang bilang " tanya Syakilla

"Numpang makan ..hehe" Ana memasang cengiran kuda nya . 

"Iya , mau numpang makan di rumahnya calon pacar " jawab Faeyza 

"Zaza ! " seru Syakilla dan Ana bersamaan . 

"Killa , ajak teman teman mu makan "seru Sintia 

" iya bu " jawab Syakilla 

"Yuk makan " ajak Syakilla kepada Ana dan Faeyza .

"Siap bosque" jawab Ana dengan girang . 

Mereka makan bersama dengan bahagia , sesekali Faeyza dan Ana memuji dan juga bercanda  , hal itu membuat hati Syakilla bahagia tapi juga terselip rasa yang aneh , ia tertarik pada sebuah tawa seseorang . Meski orang itu selalu mengganggunya tapi tawanya membuat hati Syakilla bahagia seolah ia juga merasakan tawa bahagia itu .

Setelah acara makan siang selesai , mereka beranjak menuju kamar Syakilla untuk saling mengobrol dan bercanda . 

"Sya .. Btw lo cantik juga ya " ucap Faeyza

Blush..

Kenapa ini ? .batin Syakilla , pujian itu membuat pipinya memerah . 

"Ya iyalah cantik , dia kan sobat gue " ucap Ana bangga 

"Ye..lo mah cantik kagak tomboy iya " ejek Faeyza 

Ana hanya mengembungkan pipi nya . 

"Mau dikembungin juga gak akan chubby kaya Syakilla , pipi tirus gitu " sekali lagi Faeyza mengejek Ana , karena kesal Ana pun membaringkan tubuh nya di kasur Syakilla tapi sebelum itu ia memukul Faeyza dengan bantal . 

"Yee..ngambek dede gue , cup cup jangan nangis " ucap Faeyza menghampiri Ana 

Syakilla terkekeh karena ulah mereka , sahabatnya memang lucu , mereka sering bertengkar dan saling mengejek tapi disisi lain mereka saling meyayangi dan saling melindungi . Membuat Syakilla takjub akan persahabatan Ana dan Faeyza . 

 

 

 

Apa mereka memilik perasaan lebih dari sahabat ? .batin Syakilla 

Syakilla membayangkan jika Ana dan Faeyza saling mencintai . Entah kenapa hanya membayangkanya saja membuatnya sakit . Apakah Syakilla menyukai Faeyza ? Dengan cepat Syakilla menggeleng kan kepalanya . Menepis setiap rasa dan pertanyaan yang selalu muncul akhir akhir ini . 

 


----

 


Seorang wanita paruh baya sedang melamun berdiri menghadap jendela kamarnya . Memikirkan semuanya, semenjak kejadian itu , membuatnya penasaran , ia sangat berharap bahwa putrinya masih hidup . 

Kenapa gadis itu sangat mirip dengan Syakilla  . Fikiran itu terus terngiang di kepala nya . Sebuah ketukan pintu membuatnya kembali ke dalam kenyataan .


"Ibu , apa ibu sudah tidur " ucap seseorang yang berada diluar pintu . 

Wanita paruh baya itu pun membuka pintu dan membiarkan putrinya masuk . 

"Ada apa sayang ? " tanya Sintia

"Aku mau menanyakan sesuatu , boleh ? " jawab Syakilla

"Tentu saja boleh sayang , ayo masuk " Sintia menuntun Syakilla memasuki kamarnya . 

"Kamu mau tanya apa sayang ? "

"Emm..bu apa aku benar benar anak tunggal ? " tanya Syakilla ,

Nafas Sintia tercekat , mendengar pertanyaan putrinya itu . 

"Bu , kenapa ibu diam saja ? Kalau ibu diam seperti itu berarti aku punya saudara ? " 

"Kenapa kamu menanyakan hal itu sayang " ucap Sintia lembut 

"Sebenarnya aku merasa bingung ,ibu tau , Ana sangat mirip denganku , aku sangat menyadari jika kami sangat mirip , begitu juga dengan Ana , dia juga merasa bingung " ucap Syakilla

Sintia nampak berfikir , apakah ini saatnya ia mengatakan yang sejujurnya pada Syakilla . Tapi ia sangat takut jika Syakilla kecewa padanya ketika mengetahui yang sebenarnya , tapi ia juga penasaran kenapa Ana sangat mirip dengan Syakilla . Ia nampak sedang mempertimbangkan semua nya . Ia menghela nafas berat . 

"Kamu punya saudara kembar , tapi ibu tidak tau dimana dia sekarang " jawab Sintia

"Kenapa ibu tidak tau ? Dia dimana bu ? " ucap Syakilla

"Ibu juga tidak tau nak , dia terpisah dengan kita dan sekarang ibu tidak tau dia dimana sekarang " jawab Sintia 

"Siapa namanya ? " tanya Syakilla

"Syailla Andreana " Air mata Sintia mengalir begitu saja , ia sangat merindukan Syailla , gadis mungil yang terpisah denganya akibat sesuatu , ya sesuatu . 

Sementara Syakilla menangkup wajahnya sendiri , Syailla Andreana , jadi apakah benar bahwa Ana adalah saudaranya , jika di hubungkan mungkin saja semua itu benar . Ana sangat mirip denganya , makanan favorit mereka pun sama , dan ya Ana tak pernah bersama kedua orang tuanya dari kecil karena dia sudah ditinggalkan di sebuah panti asuhan .  

Hingga sampai besar pun Ana tak pernah merasakan kasih sayang orang tua , hidupnya sangat menyedihkan , selain itu rasa nyaman diantara mereka sangat cepat meskipun baru bertemu beberapa jam dan mereka sudah sangat dekat sampai saat ini . Apakah rasa nyaman itu karena mereka bersaudara ? Syakilla terus berfikir menghubungkan semuanya agar menemukan jawabanya . Ia sudah sangat lama ingin mencari tau semua ini karena ia merasa janggal dengan Ana . 

"Apa ibu membuangnya di panti asuhan ? " tanya Syakilla dengan lirih , ia berusaha menahan tangisnya . Dengan cepat Sintia mendongakan kepalanya menatap Syakilla dengan intens , seolah mengatakan ' bagaimana Syakilla bisa tau ? ' 


"Bu jawab! " seru Syakilla , 

Sintia mengangguk sebagai jawaban , ia sudah tak sanggup mengingat semuanya  . Dan tangis Syakilla pecah , ia menghela nafas tak percaya . 

"Kenapa ibu tega ! Karena ibu hidupnya menderita ! " teriak Syakilla , ia tak memperdulikan tata krama yang diajarkan kedua orang tuanya selama ini .

"Kamu tau darimana nak ? " tanya Sintia yang masih menangisi semuanya . 

"Karena orang itu adalah Ana ! Nama lengkapnya adalah Syailla Andreana ! " teriak Syakilla lalu meninggalkan ibunya yang mematung mendengar perkataan nya , ia sudah tak sanggup lagi mendapatkan kenyataan yang sebenarnya , kenapa orang tuanya tega membuang Ana dan memisahkan mereka . 

Saat ini hujan deras tapi Syakilla tak memperdulikan semuanya , ia butuh ketenangan ia ingin sendiri . Gadis itu berlari frustasi sesekali tubuhnya hampir tumbang karena menggigil kedinginan akibat ulah nekatnya dan menerobos hujan di malam hari . 

Hingga sebuah sinar membuatnya terdiam karena silau . 

Tin ... tin...

Bruk..

Tubuh Syakilla terhempas karena sebuah mobil menabrak tubuh gadis itu . Darah bercucuran , tapi gadis itu tersenyum tipis , membandingkan betapa sakitnya saudara kembarnya selama ini berjuang sendirian . 

Pemilik mobil itu turun dengan rasa takut dan khawatir , ia sudah menabrak seseorang . Dan ternyata orang itu adalah orang yang ia sayangi . 

"Syakilla " orang itu langsung menghampiri Syakilla yang sudah tergeletak lemah di jalan . Direngkuhnya tubuh mungil itu dan memeluknya erat , air matanya menetes begitu deras namun tertutupi air hujan . 

Gadis itu menatap lama orang yang memeluknya . Ia tersenyum tipis . 

"Faeyza .." ucapnya lirih lalu matanya tertutup perlahan menandakan Syakilla sudah tak sadarkan diri . 
Dengan sigap Faeyza membopong Syakilla dan membawanya kedalam mobilnya , ia segera menancap gas mobilnya meninggalkan tempat itu. 

"Sya..lo harus kuat ,maafin gue " Faeyza terus meracau dalam perjalanan . Ia sangat khawatir jika terjadi apa apa dengan Syakilla . 

Sesampainya di rumah sakit , Syakilla langsung di bawa ke UGD untuk pemeriksaan . Faeyza terduduk lemas di lantai . Hatinya hancur melihat orang yang ia sayangi terluka terlebih lagi karena ini karena ulahnya . 

"Maafin gue , lo harus bertahan Sya , lo harus hidup , gue sayang sama lo Sya  " Faeyza terus meracau tak jelas 

"Keluarga Syakilla " seru seorang dokter

"Saya temanya dok , keluarga Syakilla masih di jalan " ucap Faeyza

"Baiklah , bisa bicara sebentar " ucap Dokter

"Baik dok " jawab Faeyza lalu mengikuti langkah dokter itu hingga tiba disebuah ruangan .

"Jadi , bagaimana keadaan teman saya dok " tanya Faeyza

"Teman anda kehilangan banyak darah dikepalanya dan teman anda mengalami geger otak " ucap Dokter

Perkataan itu bagaikan ribuan panah yang menusuk hati Faeyza . Karena ulahnya orang yang sangat ia sayang mengalami semua itu . Ia sudah menghancurkan hidupnya , hidup orang yang sangat ia sayangi . 

Langkah kaki Faeyza lunglai , ia meratapi semuanya , andai saja ia tak menjawab telpon dari ibu nya sudah pasti ia bisa fokus dalam mengendarai mobil nya . Andai saja ia berhenti dulu disaat ia menjawab telpon itu semua ini tak akan terjadi , tapi semua itu hanya andai saja .

 

 

 Langkah kaki itu terhenti di sebuah ruangan , ia memasuki ruangan itu , terlihat gadis itu sedang terbaring dan tak sadarkan diri . Ia menghampiri Syakilla dan menggenggam erat tangan Syakilla . 

"Bangunlah baby , aku tak bisa hidup tanpa mu , aku menyayangimu " ucap Faeyza lirih . 

Tak lama kemudian , tangan kecil Syakilla bergerak dan mata nya terbuka perlahan , gadis itu sedikit mengerutkan keningnya melihat semuanya putih dan kepalanya terasa sakit . 

"Eugh..." lengguh Syakilla , dengan cepat Faeyza menoleh dan langsung memeluk Syakilla . Ia bersyukur karena Syakilla sudah sadar . 


"Syukurlah kamu sudah sadar Sya , jangan buat aku khawatir , maafkan aku " ucap Faeyza

"Aku kenapa ? " tanya Syakilla

"Maafkan aku , gara gara aku kamu mengalami geger otak , maafkan aku Sya " ucap Faeyza dengan rasa bersalah . 

Syakilka tersenyum tipis . 

"Tak apa ,Aku memang pantas mendapatkanya " ucap Syakilla lirih

"Maksudmu apa ? " tanya Faeyza

"Ah tidak aku hanya haus " ucap Syakilla

Dengan cepat Faeyza mengambil air minum , dan memberikan nya kepada Syakilla . Faeyza membantu Syakilla duduk agar Syakilla tidak kesusahan minum . 


"Makasih " ucap Syakilla

"Berhubung kamu sudah sadar , aku akan menghubungi orang tuamu dulu " cetus Faeyza

"Tidak ! ..eum maksudku jangan beritahu mereka nanti mereka khawatir oh ya satu lagi jangan beritahu siapapun kalau aku kecelakaan dan mengalami geger otak " ucap Syakilla yang mengandalkan puppy eyesnya . 

"Tapi kenapa ? " tanya Faeyza

"Aku ingin sendiri Za , ku mohon biarkan aku sendiri disini , "

"Kamu ada masalah Sya ? Sini cerita " seru Faeyza

Ada sedikit keraguan bagi Syakilla untuk menceritakan semuanya . 

"Tidak apa apa Za hanya masalah kecil , tak perlu khawatir aku hanya ingin sendiri " ucap Syakilla

"Baiklah , tapi kalau kamu membutuhkan sesuatu panggil aku saja " ucap Faeyza , 

Cup

"Ya sudah , istirahat lah , aku keluar sebentar "ucap Faeyza lalu meninggalkan Syakilla yang mematung karena sikap Faeyza yang begitu lembut , dan apa tadi ? Faeyza mencium keningnya . Semburat warna merah muda muncul dipipi gadis itu . Ia menggeleng pelan lalu kembali meratapi kenyataan yang baru saja ia dapatkan . 

Disisi lain orang tua Syakilla nampak khawatir karena tak menemukan Syakilla di kamarnya dan sekarang sudah larut malam . Bahkan handphone Syakilla berada di kamarnya , itu berarti Syakilla pergi tanpa membawa handphone itu , membuat Sintia dan Hendra semakin khawatir , apalagi Hendra yang baru mengetahui fakta yang sebenarnya bahwa putrinya yang satu lagi masih hidup . 

" hubungi Ana sekarang bu , bisa jadi Killa di rumah Ana " usul Hendra 

"Iya " ucap Sintia lalu menghubungi Ana . 

"Ehm...kenapa Sya malem malem gini nelpon " ucap Ana

"Ana , ini tante apa Syakilla bersama Ana sekarang ? " tanya Ana 

"Tidak tante , memangnya Syakilla kenapa ? " tanya Ana

"Syakilla pergi dari rumah dan sampai sekarang belum pulang " ucap Sintia

"Astagfirullah , ya sudah Ana akan mencari Syakilla tante " 

" maaf merepotkanmu Ana " 

" tidak apa apa tante , lagi pula Syakilla sahabatku , aku tutup ya tante Assalamualaikum " 

"Walaikumsalam"

----

Keesokan harinya Ana menuju sebuah rumah sakit karena Faeyza yang mengatakan bahwa Syakilla kecelakaan . 

Sebelum itu Ana menghubungi Sintia dan Hendra , memberi kabar bahwa Syakilla sudah ditemukan . Reaksi orang tua Syakilla sangat terkejut bahwa putrinya kecelakaan , terlebih lagi Sintia yang merasa bersalah karena malam itu Syakilla dan dirinya saling berbicara yang menyebabka putrinya meninggalkan rumah . 

Ceklek..

Setelah membuka pintu Ana melihat Faeyza yang sedang menyuapi bubur pada Syakilla dan oh ya mereka nampak bahagia sehingga tak menyadari kedatangan Ana . Entah kenapa ada rasa sakit melihat mereka bahagia bersama , tatapan mata mereka seakan mereka telah jatuh cinta . 
Tapi Ana menepis perasaan itu lalu tersenyum meskipun harus ia paksakan . 
"Ekhemm..elah seneng banget deh , gue datang gak ada yang nyadar " cibir Ana 

Mendengar itu Faeyza menghentikan aktivitasnya dan juga Syakilla yang langsung tersenyum kepada Ana . 

"Gimana keadaan lo Sya ? " tanya Ana 

"Em..aku baik " jawab Syakilla canggung , membuat Ana bingung dan menaikan satu alisnya . 


"Lo kenapa kabur dari rumah ?Kekanakan tau nggak !?  " tanya Ana khawatir

Faeyza menatap Syakilla tajam , kini ia tahu kenapa Syakilla berlari di malam hari yang saat itu sedang hujan deras . 

"Emm..waktu itu aku merasa kecewa setelah aku tau kalau aku punya saudara kembar " ucap Syakilla . 

Ana dan Faeyza memasang wajah cengo nya , dan saling melemparkan padangan . Ana menggelengkan kepalanya seolah tahu reaksi Faeyza . 


"Dan ternyata.. Saudara kembarku itu kamu Ana " guman Syakilla yang terdengar Ana dan Faeyza . 

Mereka , lebih tepatnya Faeyza dan Ana sama sama terkejut akan hal itu . Terlebih Ana , ia menggelengkan kepalanya . 

"Hah !? Lo bohong ! Lo bilang lo anak tunggal kan Sya ! " seru Ana

"Nggak Na , aku jujur , semenjak kita kenal aku selalu penasaran sama kamu , bagaimana bisa wajahmu sangat mirip denganku dan nama kita juga mirip . Hanya saja aku berpenampilan berbeda , selama itu aku penasaran , aku terus dibuat kaget dengan persamaan yang kita miliki dan juga ibu yang sempat menyangka bahwa kamu itu aku . Tapi ternyata semuanya memang benar , kamu saudara kembarku Na ! " sahut Syakilla

"Tapi , kenapa bisa kita pisah ? Kenapa gue pisah dari keluarga gue ! Apa salah gue " Air mata Ana meluncur seketika , ada apa dengan hari ini , kenapa ia mendapatkan sebuah kenyataan yang menyakitkan sekaligus menyenangkan karena akhirnya ia tahu tentang keluarga nya . Ayah dan ibu kandungnya . Tapi kenapa mereka membuang Ana ke panti asuhan . 


Orang tua Ana dan Syakilla datang , Sintia menangis melihat Syakilla yang menyatakan kebenaranya bahwa Ana adalah saudara kembar Syakilla  yang berarti itu adalah putrinya yang telah lama ia cari . Hendra mengelus pundak istrinya berusaha menenangkanya . 

"Siapa namamu Ana ? " tanya Hendrawan yang memecahkan keheningan 

"Namaku Syailla Andreana " jawab Ana yang masih menangis . 

Tubuh Hendra menegang rahangnya mengeras , setetes air mata mengalir di pipi nya . 

"Benarkah itu ? Kamu Syailla ? Putriku " ucapnya 

Ana mengangguk sebagai jawaban . 
"Kemarilah nak " ucap Hendra yang merentangkan tanganya begitu juga dengan Sintia , mereka menangis kebahagiaan . 

Melihat itu , Ana melemparkan padanganya pada Syakilla dan Syakilla mengangguk , setelah itu Ana berlari kedalam pelukan orang tuanya , ya orang tua kandungnya yang selama ini ia cari . 

"Ayah...Ibu...hiks " Ana menangis dalam pelukan Hendra dan Sintia , mereka menangis bersama , begitu juga dengan Syakilla yang menangis didalam pelukan Faeyza . 


Hendra mencium kening Ana lama dan mempererat pelukanya , ia rindu , rindu gadis kecilnya itu , gadis mungil yang tak sempat ia rawat karena sesuatu yang mengharuskan ia berpisah dengan gadis kecilnya itu . Selama ini ia terus tersiksa karena semua itu , ia sangat menyesali keputusanya yang meninggalkan Ana begitu saja membuat hidup Ana kesusahan . Putrinya yang malang berjuang hidup sendiri tanpa dirinya dan juga istrinya . 


Tangis haru itu kini mereda , Ana masih tidak menyangka bahwa dirinya sudah dekat dengan saudaranya selama satu tahun ini , dia sama sekali tak menyadari itu , tapi Syakilla memiliki rasa penasaran yang tinggi , Ana sangat bersyukur ternyata kakaknya itu yahh Sintia mengatakan bahwa Syakilla lahir lebih dahulu mereka hanya berbeda waktu selang 5 menit . 

Semua telah bahagia , namun beberapa waktu kemudian Hendra memeluk Syakilla , ia merasa khawatir kepada putrinya itu . 

"Kenapa bisa seperti ini sayang ? " tanya Hendra 

"Ah ayah , ini hanya kecelakaan dan sekarang aku tidak apa apa " jawab Syakilla

"Siapa yang menabrakmu ? " 

"Maaf om tante , aku yang menabrak Syakilla , malam itu hujan dan tiba tiba Syakilla berlari ke tengah jalan dan terjadilah kecelakaan , maafkan saya om tante " 

"Siapa namamu ? " tanya Hendra 

"Dia Faeyza yah , temenya Syakilla dan Syailla " jawab Sintia

"Nama lengkapmu ! " 

"Faeyza Abraham om " jawab Faeyza

Rahang Hendra mengeras , tatapanya menjadi tajam . 

"Kau anak dari Abraham ? Pengusaha terbesar di Indonesia ?! " ucap Hendra 

"Iya om "

"Keluar kau ! Anak sama ayah sama saja , sama sama menghancurkan ! Dulu ayahmu menghancurkan ku dan kau sekarang menyakiti Syakilla ! " bentak Hendra ,

Semuanya tercengang terlebih lagi Faeyza , dia tidak tau jika papa nya telah menghancurkan ayahnya Syakilla . 

"Tapi om " 

"Keluar ! Dan pergi jangan dekati anak anakku lagi ! " bentak Hendra . 

Faeyza menunduk lalu mengangguk sebagai jawaban . Ia menatap Syakilla dengan rasa bersalah dan meninggalkan ruangan itu . 


"Kenapa ayah mengusir Faeyza ! " ujar Ana

"Karena ayahnya yang membuat kita terpisah " ujar Hendra

"Tapi dia tidak tau apa apa yah , bahkan selama ini dia yang membantuku , dia sahabatku sekaligus cinta pertamaku " isak Ana , gadis itu kembali menangis , sedangkan Syakilla terlonjak kaget . Ana sangat mencintai Faeyza begitu juga dengan dirinya . Sepertinya Syakilla harus mengalah . Yah , selama ini ia bahagia bersama kedua orang tua nya kali ini , biarkan Ana bahagia dengan cinta pertamanya . Tentu saja Syakilla harus melepaskan semua rasa yang berada di hatinya ini semua demi saudara kembarnya . 


"Aku merelakanya " batin Syakilla lalu tersenyum tulus . 

 

 

 

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Kamu!
1936      742     2     
Romance
Anna jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sony. Tapi perasaan cintanya berubah menjadi benci, karena Sony tak seperti yang ia bayangkan. Sony sering mengganggu dan mengejeknya sampai rasanya ia ingin mencekik Sony sampai kehabisan nafas. Benarkah cintanya menjadi benci? Atau malah menjadikannya benar-benar cinta??
Return my time
255      217     2     
Fantasy
Riana seorang gadis SMA, di karuniai sebuah kekuatan untuk menolong takdir dari seseorang. Dengan batuan benda magis. Ia dapat menjelajah waktu sesuka hati nya.
TRIANGLE
293      186     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Beach love story telling
2706      1365     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...
Mahar Seribu Nadhom
4451      1486     7     
Fantasy
Sinopsis: Jea Ayuningtyas berusaha menemukan ayahnya yang dikabarkan hilang di hutan banawasa. Ketikdak percayaannya akan berita tersebut, membuat gadis itu memilih meninggalkan pesantren. Dia melakukan perjalanan antar dimensi demi menemukan jejak sang ayah. Namun, rasa tidak keyakin Jea justru membawanya membuka kisah kelam. Tentang masalalunya, dan tentang rahasia orang-orang yang selama in...
Lingkaran Ilusi
8288      1864     7     
Romance
Clarissa tidak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan Firza Juniandar akan membawanya pada jalinan kisah yang cukup rumit. Pemuda bermata gelap tersebut berhasil membuatnya tertarik hanya dalam hitungan detik. Tetapi saat ia mulai jatuh cinta, pemuda bernama Brama Juniandar hadir dan menghancurkan semuanya. Brama hadir dengan sikapnya yang kasar dan menyebalkan. Awalnya Clarissa begitu memben...
Tentang Kita
1631      698     1     
Romance
Semula aku tak akan perna menduga bermimpi pun tidak jika aku akan bertunangan dengan Ari dika peratama sang artis terkenal yang kini wara-wiri di layar kaca.
Gino The Magic Box
2985      982     1     
Fantasy
Ayu Extreme, seorang mahasiswi tingkat akhir di Kampus Extreme, yang mendapat predikat sebagai penyihir terendah. Karena setiap kali menggunakan sihir ia tidak bisa mengontrolnya. Hingga ia hampir lulus, ia juga tidak bisa menggunakan senjata sihir. Suatu ketika, pulang dari kampus, ia bertemu sosok pemuda tampan misterius yang memberikan sesuatu padanya berupa kotak kusam. Tidak disangka, bahwa ...
MANTRA KACA SENIN PAGI
3166      1173     1     
Romance
Waktu adalah waktu Lebih berharga dari permata Tak terlihat oleh mata Akan pergi dan tak pernah kembali Waktu adalah waktu Penyembuh luka bagi yang sakit Pengingat usia untuk berbuat baik Juga untuk mengisi kekosongan hati Waktu adalah waktu
Bertemu di Akad
3441      966     1     
Romance
Saat giliran kami berfoto bersama, aku berlari menuju fotografer untuk meminta tolong mendokumentasikan dengan menggunakan kameraku sendiri. Lalu aku kembali ke barisan mahasiswa Teknik Lingkungan yang siap untuk difoto, aku bingung berdiri dimana. Akhirnya kuputuskan berdiri di paling ujung barisan depan sebelah kanan. Lalu ada sosok laki-laki berdiri di sebelahku yang membuatnya menjadi paling ...