Read More >>"> The Twins (Pengorbanan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Twins
MENU
About Us  

Beberapa hari setelah kejadian di rumah sakit , Ana kini tinggal di rumah kedua orang tuanya yang baru saja ia temukan . Dan hal yang mengejutkan bahwa sahabatnya itu ternyata saudara kembarnya . Ana dan Syakilla kini berangkat sekolah bersama , tapi penampilan Syakilla berubah . Kini Syakilla tampil tanpa kacamata dan rambutnya pun kini tergerai bebas . Membuat seisi kelas melongo terlebih lagi Ana dan Syakilla mirip , yah sangat mirip ! . Suadara kembar itu tersenyum lebar karena teman-temanya kini memasang wajah cengo mereka . 

"Siapa tu Na , kembaran lo ?  Murid baru ya ? " Tanya Juan 

"Iya kembaran gue , tapi bukan murid baru , udah setahun juga dia disini " ucap Ana tanpa dosa 

"Setahu gue yang baru setahun disini semuanya deh , dan selama itu gak ada dia Na  " Ucap Kyra

"Heloo ... Dia Syakilla ! " terang Ana

"Ha!?" beberapa orang memekik terkejut ada juga yang terdiam tak percaya bahwa yang bersama dengan Ana kini adalah Syakilla , sebab Syakilla anak cupu sedangkan yang berada didepan nya ini seorang bidadari , lebih cantik dari Ana karena Ana tomboy dan gadis yang bersamanya nampak feminim . 

"Iya , gue Syakilla . Kaget ya . Sorry gue capek nyamar soalnya " ucap Syakilla dengan wajah watadosnya . 

"Hah !? " semuanya kembali melongo termasuk Ana dan Faeyza , karena apa ? Karena baru sekarang Syakilla bilang ' Gue ' biasanya gadis itu sopan . 

"Penampilan beda , cara bicara juga beda ya " celetuk Faeyza . 

"Gue emang gini dari dulu " ucap Syakilla enteng 

Lo kenapa Sya ? Pertanyaan itu hanya ada di benak Faeyza . 

Syakilla menghempaskan pantatnya ke kursi . Sudah cukup ia berperilaku seperti itu .
 Syakilla memang kembang desa dulu dan juga most wanted girl disekolahnya yang dulu . Tapi tetap saja Syakilla tak pernah berkata ' Lo gue ' kepada siapapun . Hanya satu alasan yang membuatnya seperti itu dan hanya Syakilla yang tahu . 

Mengenai Faeyza , mereka sudah kompak untuk tetap bersahabat meskipun orang tua mereka melarang . Pasalnya menurut mereka yang mempunyai masalah adalah keluarga mereka . 

Karena penampilannya yang berubah , kini banyak sekali laki laki yang mendekati Syakilla . Dirinya tersenyum sinis . Inilah sebabnya dulu ia memilih berpenampilan cupu . Karena ia tak mau menjadi pusat perhatian lagi . 

"Minggir deh kalian ! Sumpek gue " ucap Syakilla , lantas semua orang pun kembali ke meja nya masing masing karena Syakilla menampakkan wajah marahnya . 

Sedangkan para perempuan yang di kelas itu semakin kesal dengan Syakilla , sebab gadis cupu itu sangat cantik dan mereka mengakui itu . 

"Apa liat liat " seru Syakilla kepada seorang yang dulu sempat membully Syakilla . Gadis itu pun memalingkan wajahnya karena Syakilla yang terlihat sinis . 

Faeyza dan Ana dibuat terkejut . Mereka benar benar berfikir bahwa yang dihadapanya kini bukan Syakilla tapi orang lain . Terlebih Faeyza yang merasa aneh dengan Syakilla . Dan yahh dia khawatir apakah Syakilla sudah minum obat ,  pasalnya hanya Faeyza yang tau tentang sakit yang di derita Syakilla . Mungkin saja Syakilla marah marah karena ia sedang merasa kesakitan . 

"Lo kenapa Sya ?" tanya Faeyza

"Kepo lo , auk ah gue capek " ujar Syakilla lalu menelungkupkan wajahnya di meja dan memejamkan matanya seolah tidur . 

Maafin aku za. Batin Syakilla 

Lo kenapa Sya , jangan bikin gue khawatir. Batin Faeyza 

---

"Syakilla Andreani" ucap seseorang dengan tegas . Gadis itu mengerjapkan matanya . Seketika matanya membulat melihat seorang guru yang berada didepan mejanya . 

"Bodoh" umpat Syakilla pelan . Ia berfikir untuk berpura pura tidur ternyata malah ketiduran . 

"Saya tidak butuh murid yang kerjaanya tidur di kelas saya , silahkan keluar ! Berdiri didepan tiang bendera sampai jam istirahat ! " ucap guru itu . Syakilla tak berani menjawab lalu menuruti hukuman yang diberikan kepadanya . Jujur Syakilla merasa bodoh , karena baru sekarang ia merasakan yang namanya di hukum . Syakilla selalu menjadi siswa teladan , maka ini adalah hal baru untuknya . 

Ana dan Faeyza benar benar di buat bingung dengan sikap Syakilla sekarang . Tapi yang Faeyza fikirkan adalah apakah Syakilla masih sakit jadi ia ketiduran di kelas . 

Keringat terus menetes , ini baru jam 9 , itu berarti satu jam lagi ia harus berdiri . Panasnya matahari membuat nya terganggu , kepalanya terasa sakit . Namun ia terus bertahan . Sungguh ia lupa jika dirinya mengidap geger otak .  
Pandangannya mulai kabur , tapi ia kembali mengerjapkan matanya . Dan pandanganya kembali seperti biasa . Tak lama kemudian Syakilla memegang kepalanya erat . Sakit kepala hebat yang menyerang di kepalanya membuatnya meringis kesakitan . Tanpa sadar darah mengalir dari hidungnya . 

Tes

Tetesan darah itu menetes di seragamnya , membuat Syakilla terkejut . 

"Darah" gumam Syakilla , saat itulah semuanya menjadi gelap . 

Faeyza terus gelisah . Pelajaran tengah berlangsung dan lapangan pasti sepi . Ia terus memikirkan Syakilla . 

"Pak ! Izin mau ke toilet " ucap Faeyza 

"Ya sudah silahkan " ucap pak Ferry

Faeyza berjalan cepat menuju lapangan , namun ia tak menemukan Syakilla . 

"Dimana Syakilla ? " monolognya . Kemudian ia melangkah menuju kantin tapi ia tak menemukan siapa pun . Lalu ia pergi ke perpustakaan tempat favorit Syakilla . Dan disana pun kosong . Faeyza nampak gusar . 

"Apa Syakilla benar benar sakit ? " ia kembali bertanya pada dirinya sendiri . Sebuah ide terlintas di fikiranya . 

"UKS" tebak Faeyza . 

Kini laki laki itu pergi menuju UKS , dan benar saja disana nampak Syakilla yang terbaring dan sedang di rawat oleh seorang pmr yang bertugas hari ini . 

"Syakilla kenapa ? " tanya Faeyza 

"Eh ini kak , tadi dia pingsan juga mimisan " ucap gadis yang merawat Syakilla . 

Tubuh Faeyza menegang . Benar dugaanya tadi , Syakilla sakit . 

"Kalo gitu lo bisa keluar , biar gue yang jaga , gue temenya " ucap Faeyza

Gadis itu mengangguk patuh . Siapa yang tak kenal dengan Faeyza sang penguasa . Sepergianya gadis itu , Faeyza menghampiri Syakilla dan mengelus puncak kepala Syakilla lembut . 

"Maafin gue Sya , semua ini karena gue lo jadi gini " ucap Faeyza lirih 

"Kenapa gue bego ya Sya , gue udah ngancurin hidup orang yang gue sayang " 

" Sya , gue sayang sama lo , gue cinta sama lo , pliss bangun " tapi gadis itu masih terdiam , tertidur nyaman . 

Syakilla melebarkan matanya seketika , membuat Faeyza terkejut . Apa sejak tadi Syakilla sudah sadar ? Fikirnya . 

Namun sedetik kemudian Syakilla memegang kepalanya dan berteriak histeris . 

"Sakit" ringis Syakilla , melihat itu Faeyza meringis , hatinya seperti teriris melihat orang yang ia sayang kesakitan . 

"Tolong..sakit"rengek Syakilla . Faeyza berusaha menenangkan Syakilla . Lalu seseorang datang . Gadis itu lagi yang tadi merawat Syakilla . 

" tolong jaga dia , gue mau ngambil obat " ucap Faeyza . Dirinya segera berlari menuju kelas untuk mengambil obat nya Syakilla . 

"Heh ngapain lo buka tasnya Syakilla " ucap Ana

"Gue disuruh ambilin eumm..yah ini jepit rambut " elak Faeyza , untung saja di tasnya Syakilla ada benda itu . Sedangkan Ana ber'o' ria , tak merasa curiga . Mungkin saja kan Syakilla gerah karena berjemur di lapangan . 

Setelah menemukan obatnya Faeyza menyimpan obat itu di sakunya lalu melenggang pergi meninggalkan guru yang meneriaki namanya . 

"Masa bodo sama guru, Syakilla lebih penting " gerutu Faeyza . 

Laki laki remaja itu kini telah sampai di UKS terdengar Syakilla yang masih menangis menahan sakit . 

"Sya tenang , ini obatnya di minum " ucap Faeyza . 

Melihat Faeyza menyodorkan beberapa butir obat , Syakilla langsung mengambilnya dan diminumnya . Syakilla kembali tenang yang masih dalam pelukam Faeyza , ia merasa nyaman . Namun seuntas fikiran kembali memenuhi otaknya . Ana ! 

Syakilla mendorong Faeyza pelan . 

"Lo bisa pergi , thanks , gue mau istirahat . Oh ya jangan kasih tau siapa siapa tentang tadi " ujar Syakilla . Gadis itu kembali terbaring lalu memejamkan matanya .  Ia lelah ! . 

Terdengar Faeyza menghela nafas . 

"Ya udah , selamat beristirahat" ucap Faeyza , lalu menutup pintu ruangan itu . 

"Kenapa lo jadi sedingin ini Sya ? "Ucap Faeyza kepada angin . 

"Ah iya gue bodoh banget , papa gue kan musuh ayahnya dan karena gue juga kan dia gitu " gerutu Faeyza . Ia mengusap wajahnya kasar lalu pergi meninggalkan ruangan itu . 

Sementara di ruangan itu , Syakilla membuka matanya kembali . 

"Lupakan " Syakilla menggeleng pelan . 

"Baru satu hari Sya , kamu harus kuat " ucap Syakilla menyemangati dirinya sendiri . 

Syakilla bangkit dari tidurnya lalu meminta izin untuk pulang , tentu saja guru piket mengizinkan karena Syakilla nampak pucat dan tadi juga pingsan .  

"Kemana lo Sya !? " tanya Ana ,

"Kepo lo " ucap Syaklla lalu beranjak pergi meninggalkan sekolah . 

Ana melemparkan pandanganya pada Faeyza , sedangkan Faeyza mengangkat bahu nya tanda ia tak tahu . 

"Lo kenapa Sya ? " monolog Ana 

Ana merasa aneh , kenapa Syakilla menjadi seperti itu . Apa Syakilla belum menerima dirinya sebagai saudara kembarnya , jika iya sungguh menyakitkan . Namun ia menggeleng pelan , Syakilla tak seperti itu . 

----

Gadis itu tak tahu harus pergi kemana , jika pulang pasti ibunya akan bertanya tanya . Syakilla , gadis itu sedang terduduk di sebuah taman . Ia melihat taman yang sepi . Tentu saja ini bukan weekend .  

Gadis itu hanya mendengarkan musik melalui headset yang terpasang di telinganya . Pandanganya ke depan namun tatapan itu hanya tatapan kosong . Bolehkah dirinya menangis , penyakit yang ia derita sudah memunculkan dampaknya . Bahkan ia berfikir apakah hidupnya tak akan lama lagi ?. 

Tak menyadari bahwa ada seseorang yang tengah terduduk di sampingnya ,hingga sebuah tepukan di bahu nya membuatnya terjengkit kaget . Lalu menatap orang itu tajam . 

"Jangan melotot neng , jangan  bolos gak baik " ucap orang itu . 

Syakilla menghela nafas . Memperhatikan orang yang berada disampingnya ini . 

Seorang laki laki beparas tampan , dengan rahang yang kokoh , kulitnya yang putih , bahkan dirinya saja iri karena cowok itu lebih putih darinya . Rambut nya yang acak acakan dan...

"Lo juga bolos sok sokan ngelarang bolos" ucap Syakilla yang melihat laki laki itu menggunakam seragam sekolah dan seragam itu sama dengan dirinya , itu berarti cowok yang dihadapanya ini satu sekolah dengannya . 

"Lo Ana kan ? " tanya cowok itu , Syakilla menaikkan kedua alisnya . 

"Bukan , gue Syakilla  " jawab Syakilla 

"Nah , loh kok mirip . Bukannya Syakilla eum sorry , Cupu ya ? " tanya cowok itu . 

"Gue kembaranya Ana jadi ya mirip " ucap Syakilla

Laki laki itu hanya ber'o' ria 

"Kenalin gue Gavin " ucap cowok itu . Hanya dijawab dehaman saja oleh Syakilla . Gavin hanya menghela nafas . 

"Tumben cewek patuh aturan kaya lo bolos " ucap Gavin memecahkan keheningan . 

"Orang juga butuh refresing " jawab Syakilla 

"Tumben sendirian ? " 

"Ish..Kepo banget sih lo " jawab Syakilla

"Ye..gue cuma nanya kalik sans ae " 

Syakilla hanya terdiam menanggapi perkataan Gavin . Ia merasa cowok yang disampingnya ini tipe sok akrab . 

Kembali keheningan yang menyelimuti mereka , Syakilla hanya fokus pada handphone nya . 

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17.15 WIB , perut Syakilla mulai keroncongan . Sebuah suara kembali membuat Syakilla terkejut . 

"Betah banget dari tadi diem berjam jam , nggak laper apa " ucap Gavin

"What ! Lo ngapain masih disini " ujar Syakilla

"Nemenin lo , mana ada gue biarin cewek cantik sendirian ditaman sepi gini , lagian lo kan saudara kembarnya Ana . Jadi temen gue juga " ucap Gavin 

Syakilla mengabaikan Gavin , dirinya sudah berdiri berniat untuk pulang . Namun sebelum itu , sebuah tangan mencekal tangan Syakilla , membuat Syakila menghentikan niatnya yang hendak melangkah . 

Syakilla memutar bola matanya malas " apaan sih" ketus Syakilla 

"Gue anterin dah sore"ucap Gavin

"Nggak usah" jawab Syakilla

"Jam segini banyak preman , lo mau di palak sama preman ? " ucap Gavin menakut nakuti Syakilla . Dan cara itu berhasil . 

"Oke , cepetan ! " ujar Syakilla 

Mereka pergi menuju sebuah mobil mewah . Syakilla mengernyit bingung ketika Gavin melangkah menuji mobil itu.
" heh ,ngapain bengong buruan masuk " ucap Gavin menyadarkan Syakilla 

" lo pake mobil ? Ke sekolah ? " tanya Syakilla 

"Kayaknya lo emang baru kenal gue ya , padahal gue most wanted di sekolah . Kemana aja sih lo" jawab Gavin sombong

Syakilla hanya mencebikkan bibirnya . 

"Gue nanya apa jawabnya apa " Syakilla memutar bola matanya malas . 

"Ya udah masuk dah mendung " ucap Gavin 

Syakilla dan Gavin memasuki mobil , detik berikutnya mereka pun meninggalkan taman . Diperjalanan hujan turun , Syakilla menatap hujan melalui kaca . Seolah merasakan bahwa langit mewakili perasaanya kini hingga tanpa sadar dirinya menutup matanya dan terlelap . 

"Sya , rumah lo dimana ? " tanya Gavin 

"Sya rumah lo--" perkataan itu tak dilanjutkan karena Gavin melihat Syakilla yang tertidur . Tampak sangat tenang . Akhirnya ia pun berhenti dan menelpon Ana . Yaps , Gavin adalah sahabat Ana di area balapan . Gavin sudah tahu betul kehidupan Ana . 

"Napa Vin ? " ucap Ana 

"Lo beneran punya saudara kembar ? " tanya Gavin 

"Iya , sorry gue lupa kasih tau lo ! Emang kenapa ? " tanya Ana 

"Namanya Syakilla ? " ujar Gavin

" iya , kenapa sih . Nanya mulu " 

"Syakilla sekarang sama gue " 

"Kok bisa , dia belum pulang dari tadi " 

"Dia bolos dari siang tadi di taman , trus ketemu gue . Nah sekarang dia ketiduran , gue bingung bawa dia pulang kemana " ucap Gavin 

"Serius lo ! Cepetan bawa pulang , ibu gue khawatir nih " 

"Heh pea ! Lo hutang curhat sama gue ! Kenapa tiba tiba saudara kembar sama ibu segala , dasar bocah ! " gerutu Gavin 

"Hehe ntar deh gue ceritain di rumah . Bawa dia pulang , jaga dia baik baik ! Alamatnya gue kirim sekarang " ucap Ana lalu memutuskan sambungan teleponnya . The hell . Gavin mendengus , gadis itu selalu seenaknya saja , tak pernah berubah . Tak lama kemudian Ana mengirim sebuah alamat kepada Gavin melalui sebuah aplikasi chat . Setelah itu Gavin kembali melajukan mobilnya . 

30 menit kemudian Gavin sudah sampai di rumah Syakilla . Gavin berusaha membangunkan Syakilla tapi Syakilla tak kunjung terbangun dari tidurnya .  Gavin memutuskan menggendong Syakilla karena Syakilla tak kunjung bangun . 

Tak lama setelah itu pintu terbuka , terlihat Ana yang sedang terkejut dan dua orang paruh baya yang juga sedang terkejut . Gavin tersenyum ramah . 

"Astagfirullah, Syakilla kenapa ? " tanya Sintia 

"Dia hanya tertidur tante " jawab Gavin 

"Ya sudah bawa ke  kamarnya " ucap Sintia . 

Gavin mengikuti langkah Ana yang akan menunjuka kamar Syakilla . So what ! Kamar Syakilla dilantai dua . Dan dia harus menggendong Syakilla sampai kamarnya . 

"Na , lo ngerjain gue ya ? " tanya Gavin 

"Jailin lo apaan " tanya Ana 

"Seriuasan kamar Syakilla di lantai dua , hey Syakilla berat tau" keluh Gavin 

"Lah gue serius Vin " ucap Ana 

"Lagian bentar lagi nyampe , lo juga ngapain gendong Syakilla " lanjutnya

" dia tidur kaya kebo susah banget di bangunin " ucap Gavin 

Ana terkekeh , Syakilla memang susah di bangunkan jika sudah tidur . 

"Akhirnya " lengguh Gavin . Tanganya terasa pegal . 

"Jadi , sekarang lunasin hutang lo " ucap Gavin 

"Oh itu , ntar gue ceritain di bawah " ucap Ana 
Ana dan Gavin turun ke bawah , disana sudah ada ayah dan ibu Syakilla dan Ana . Kemudian mereka saling berbincang dan menceritakan semuanya . Gavin tersenyum tipis . 

"Selamat ya Na , lo udah ketemu sama keluarga lo " ucap Gavin 

"Ya udah om tante , udah malam aku pulang dulu . Assalamualaikum " pamit Gavin . 

Ana mengantarkan Gavin sampai pintu . Gavin mengelus puncak kepala Ana lalu tersenyum . 

" cie udah bahagia dah nemu keluarga kandung " ucap Gavin 

" iya , gue nggak nyangka kalo Syakilla sahabat gue itu ternyata kembaran gue " 

"Betul tuh gue kira tadi Syakilla itu elo , eh tapi kenapa bisa Syakilla berubah gitu " ucap Gavin

" entah gue aja nggak tau kenapa , btw buruan gih balik. Thanks udah nganterin kembaran gue " ucap Ana

" sa ae lo , ya udah gue pulang duluan , jangan kangen tapi " 

"Yee.. Udah sana pulang " Ana mendorong Gavin pelan 

"Oke see you " Gavin memasuki mobilnya lalu meninggalkan tempat itu sengan tersenyum . 

----

Hari demi hari sikap Syakilla semakin membuat orang orang kesal termasuk Ana . Entah kenapa Syakilla sering membolos . 

"Sya , lo kenapa sih sering bolos ! Lo nggak kasian sama ayah ibu " 

"Apaan sih Na , ini hidup gue ya terserah gue lah " ucap Syakilla 

" Sya ! Lo kenapa ? Nggak terima kalo gue saudara kembar lo ! " 

Deg

Syakilla menghentikan langkahnya , lalu menghampiri Ana . 

"Jangan pernah mikir kaya gitu ! Karena lo kembaran gue yang paling gue sayang " ucap Syakilla dengan senyuman , lalu kembali melangkah meninggalkan sekolah .  

Faeyza menghampiri Ana yang sedang terisak kebingungan dengan perubahan sikap Syakilla . Sedangkan Faeyza tahu kenapa Syakilla sering membolos , itu berarti Syakilla sedang menjalani pengobatannya . Ingin sekali Faeyza menceritakan semuanya . Namun ia sudah berjanji dengan gadis yang ia sayangi itu , untuk tidak menceritakan tentang penyakit yang diderita Syakilla kepada siapapun termasuk keluarganya . 

Faeyza mengelus pundak Ana untuk menenangkan nya . Kini Ana sedang berada dipelukan Faeyza , membuat siapapun iri melihatnya . 

"Kenapa Syakilla jadi gitu Za , hiks " ujar Ana

"Setiap perbuatan pasti ada alasannya Na , pasti Syakilla punya alasannya sendiri untuk seperti itu . " jawab Faeyza 

"Tapi apa Za " tanya Ana 

"Yang tau hanya Syakilla , Na " jawab Faeyza . Sungguh miris memang melihat sahabat nya menangis karena orang yang ia sayang . Entah kenapa Faeyza memilih memenuhi janjinya kepada orang yang ia sayang daripada melihat Ana sahabatnya yang tersiksa menangis . 


Sementara di lain tempat , seorang gadis sedang berjalan lunglai . Berusaha menjaga keseimbanganya agar tidak terjatuh . Sakit itu semakin membuatnya lemah . Dokter mengatakan semua itu bisa sembuh dengan cara operasi , hanya saja sangat beresiko bisa menyebabkan kematian . Karena itu lah gadis itu lebih memilih dengan perawatan dan obat obatan . Karena ia takut dengan resiko itu . Meskipun pada akhirnya jika ia tak bisa sembuh dan ia juga akan meninggal . Setidaknya waktu itu tak bisa ia tebak dan ia berharap Allah memberikanya waktu yang lama untuk dapat melihat orang orang yang ia sayangi bahagia . 

Brukk..

"Maaf , saya tidak sengaja " ucap seseorang yang menubruk gadis itu . 

"Nggak papa " ucap gadis itu . 

"Loh ! Syakilla ! Lo ngapain di rumah sakit . Eh tunggu lo pucet gitu " ucap orang itu . 

"Gavin ? Ah nggak ini gue tadi nggak sarapan , gue kesini mau jenguk temen gue " alibi Syakilla

"Temen lo siapa ? " tanya Gavin 

"Itu si Rina gejala typus , katanya di rawat di rumah sakit . Lo ngapain disini " jawab  Syakilla 

"Itu nyokap gue kan dokter disini " ujar Gavin 

" oh gitu , ya udah gue duluan ya" ucap Syakilla lalu meninggalkan Gavin .
 "Tu anak kenapa jalan nggak bener , sempoyongan . Emang beneran sakit tuh bocah " gumam Gavin . Benar saja , ketika langkah ke lima , tubuh Syakilla ambruk , Syakilla pingsan ! . 

Dengan sigap Gavin menghampiri Syakilla lalu menggendong Syakilla ke ruangan ibunya . 

"Momy , tolongin temen Gavin " ucap Gavin 

"Astagfirullah Syakilla ! Cepat baringkan Syakilla sayang " ucap Jenny 

Jenny segera memeriksa keadaan Syakilla . 

"Kok mom kenal sama Syakilla ?" tanya Gavin . 

"Dia pasien di rumah sakit ini sayang , kebetulan mom dokter yang menangani Syakilla " terang Jenny , dahi Gavin mengernyit . 

"Pasien ? Emang Syakilla sakit apa mom " tanya Gavin 

" mom nggak bisa kasih tau , Syakilla menyuruh mom untuk tidak memberitahukan siapapun tentang penyakitnya . Tolong kamu rahasiakan tentang dia yang sering ke rumah sakit ini kepada teman dan keluarganya . Syakilla sendiri yang meminta . " ujar Jenny 

"Mom.. Aku anak mom loh , aku bisa jaga rahasia kok " ucap Gavin . 

"Nggak bisa sayang , ini rahasia . Mom juga bingung kenapa dia ngotot seperti itu " sahut Jenny . 

" oke , kalau gitu aku kasih tau keluarga nya nih  kalo mom nggak mau kasih tau " ancam Gavin . 

"Ya sudah , tapi jangan ceritakan semua ini , dan tetap jaga rahasia ini " ujar Jenny 

"Gavin janji mom " ucap Gavin dengan serius . 

"Baiklah , Syakilla menderita geger otak " ucap Jenny . Seketika raut wajah Gavin terkejut . 

----

Wajah Ana nampak bingung melihat Syakilla pulang di antar oleh Gavin . Namun lagi lagi Syakilla dalam keadaan tertidur . 

"Killa kenapa Vin ? " tanya Ana 

" ketiduran " alibi Gavin . Dirinya sudah berjanji menjaga rahasia Syakilla . Gavin tak membangunkan Syakilla , karena ia tahu Syakilla butuh istirahat tubuhnya masih lemah , tapi gadis itu tetap ngotot ingin pulang ke rumah . 

"Ya udah , lo tau kan kamar Syakilla dimana . Lo hutang cerita sama gue ! " ucap Ana 

Gavin hanya terkekeh melihat tingkah Ana . Ia segera melenggang pergi menuju kamar Syakilla .  Terlihat Ana yang sedang menunggunya didepan pintu kamar Syakilla . 

"Kenapa ? Cemburu ? " seru Gavin yang sedang menghampiri Ana . 

"Idih.. Gue cuma penasaran . Kapan kalian deket kaya gini . Lo pacaran sama Syakilla ? " tanya Ana 

"Idihh .. Ya elo , muka ditekuk gitu kaya lihat pacar yang lagi selingkuh " kekeh Gavin

"Eh tadi gue tanya apaan , malah lo jawab gitu " ketus Ana . 

"Ya nggak lah , mana ada gue pacaran sama Syakilla " elak Gavin 

"Trus hubungan lo sama dia apaan , kok sering bareng . Oh iya Syakilla juga sering bolos , jangan jangan karena lo ya ! " tuduh Ana 

"Astaga ! Nggak baik fitnah orang . Ya kebetulan aja gue lihat dia " 

"Emang lo sering lihat dia dimana ? " tanya Ana 

"Di toko buku " alibi Gavin 

"Oh gitu " ucap Ana yang percaya saja dengan perkataan Gavin . 

Mereka terlihat mengobrol santai di ruang tamu . Hingga tak terasa sore telah tiba . Gavin pun berpamitan pulang . 

Makan malam hanya dihiasi dengan keheningan , hanya ada suara dentingan sendok yang bertabrakan dengan piring . Hingga Syakilla menyelesaikan makan malamnya . Gadia itu beranjak untuk meninggalkan ruang makan . 

"Killa , bisa bicara sebentar " ujae Hendra 

Tubuh Syakila berbalik , ia mengangguk lalu kembali duduk di kursi nya . 

"Ada apa yah ? " tanya Syakilla

"Ayah mendapatkan laporan dari sekolahmu , bahwa kamu sering membolos dan nilai nilai pelajaranmu juga menurun " ujar Hendra 

Syakilla hanya terdiam . Ia tahu cepat atau lambat orang tua nya akan mengetahuinya . 

" Kenapa kamu seperti itu Killa , ayah tidak pernah mengajarkanmu untuk membolos dan bermalasan malasan " ujar Hendra 

"Sekarang , jelaskan kenapa kamu seperti itu ! " lanjutnya . 

Syakilla hanya terdiam , ia tak tahu harus menjawab apa . 

"Jawab Killa ! " kini nada suara itu naik satu oktaf . Membuat semuanya terkejut . Terlebih Syakilla yang sedang menahan air matanya . Ayahnya selalu bersikap lembut padanya , dan untuk pertama kalinya Ayahnya berbicara dengan nada tinggi . 

"Sudah mas , kasihan Killa " ujar Sintia 

"Iya yah , kasihan Syakilla " bela Ana . 

"Jawab Killa !" lagi lagi Hendra meninggikan suaranya . 

"Syakilla capek yah , mau tidur . Permisi " ujar Syakilla ,lalu pergi menuju kamar . Tak memperdulikan teriakan ayahnya yang terus memanggilnya . 

Gadia itu terisak didalam kamarnya , alasanya sering membolos karena ia harus melakukan kontrol kepada dokter tentang penyakitnya , selain itu ia juga berusaha mati matian agar tidak cemburu ketika melihat Ana dengan Faeya . Lagi pula ia ingin membiarkan Ana mendapatkan cinta nya . 
---
Kini keadaan Syakilla lemah , ia memutuskan untuk berada di rumah sakit . Ia beralasan menginap di rumah Rani kepada orang tua nya . Ia merasa kehidupannya semakin menyedihkan . Ana semakin dekat dengan Faeyza . Sedikit senyuman terukir di bibirnya , setidaknya usahanya telah berhasil . 

"Syakilla gimana keadaan kamu ? " tanya dokter Jenny 

"Udah mendingan kok dok , terimakasih sudah merawat saya " ucap Syakilla 

"Kamu yakin , nggak mau kasih tau keluarga kamu ? " tanya Jenny 

"Iya dok , saya tidak mau membuat mereka khawatir " ucap Syakilla 

" semoga cepat sembuh , kalau gitu dokter kembali ke ruangan dulu ya " pamit Jenny 

Syakilla hanya tersenyum  . 

Sedangkan di sisi lain Faeyza merasa bahwa keadaan Syakilla semakin memburuk , karena Syakilla semakin sering membolos .  

"Za , lo kenapa sih ? " tanya Ana 

" nggak , eh gue balik dulu ya . Nyokap nyuruh gue pulang nih " ucap Faeyza 

"Ya udah sono " ujar Ana 

Faeyza meninggalkan Ana sendiri di cafe . Perasaan Faeyza sangatlah gelisah . Ia memutuskan datang ke rumah sakit  tempat Syakilla dulu di rawat . Mungkin saja Syakilla berada disana . Karena Ana mengatakan Syakilla tidak di rumah dan tadi tidak sekolah . Mana mungkin ia menginap di rumah Rani . 

" ada yang bisa saya bantu ? " tanya seorang resepsionis 

"Em , apa ada pasien bernama Syakilla Andreani . Ia sakit geger otak " tanya Faeyza 

"Sebentar saya lihat dulu " ucap orang itu 

"Iya , ada seorang pasien bernama Syakilla Andreani , maaf anda siapa ya ? " 

"Saya sahabatnya , saya mau menjenguknya " ucap Faeyza 

"Tapi , nona Syakilla bilang dia tak ada yang boleh menjenguknya kecuali dokter dan Gavin temannya " ucap seorang suster 

"Gavin ? Tapi tadi saya di suruh ke sini sama Syakilla " alibi Faeyza 

"Maaf , anda tidak bisa menjenguk nona Syakilla . Dia selalu berkata tak ada yang boleh menjenguknya selain Gavin " ucap suster 

Faeyza menghela nafas . Lalu meninggalkan rumah sakit . 
"Berarti benar , Syakilla di rawat disini . Sedangkan Gavin ? Kenapa Gavin bisa tau " gumam Faeyza , ia pun menghubungi Gavin dan mengajaknya bertemu . 

Kini Faeyza sedang menunggu Gavin di taman . Tak lama kemudian datangnya Gavin . 

"Woy bro " sapa Gavin 

"Hem , gue to the point aja ya " ucap Faeyza

"Kenapa nih ? " tanya Gavin 

"Lo tau Syakilla darimana ? " tanya Faeyza 

"Oh , gue kenal dia di taman pas dia bolos " jawab Gavin 

" Dan lo tau dari mana kalo Syakilla sakit ? " 

"Lo tau ? " tanya balik Gavin 

"Iya , gue yang pertama kali tau tentang penyakit Syakilla " ujar Faeyza 

"Oh gitu bro , jadi gini ceritanya gue nemuin dia pingsan pas di rumah sakit . Nah kan kebetulan rumah sakit itu milik keluarga gue , dan nyokap gue juga dokter disana . Jadi kebetulan aja ketemu " ucap Gavin 

"Trus kenapa Syakilla ngelarang siapapun jenguk dia kecuali lo " ucap Faeyza

"Syakilla sendiri yang minta . Oh ya gue juga dah lama temenan sama dia , orangnya asik . Gue nggak nyangka aja dia banyak berkorban buat orang orang yang dia sayang "

" maksud lo apa " tanya Faeyza

"Gue tau alasan dia berubah , dia minta gue buat jaga rahasianya tentang penyakitnya . Karena dia nggak mau buat orang lain khawatir . So dia berubah juga karena dia ingin lo dan Ana bersatu dan Ana mendapatkan kasih sayang orang tuanya . Karena dia tau pasti sangat berat dulu Ana tanpa orang tuanya . Syakilla ingin orang orang membencinya  , jadi nggak akan ada orang yang nangisin kepergianya kalau sampai penyakit nya nggak bisa sembuh " terang Gavin 

" Dia sayang lo Za , dia juga cinta sama lo . Tapi Ana juga cinta sama lo . Itu sebabnya Syakilla mau lo sama Ana jadian dan selalu ngehindar dari lo dan Ana " lanjutnya 

Faeyza mematung , Syakilla menyayangi nya , itu berarti cintanya terbalas , tapi kenapa Syakilla mengorbankan cintanya agar Ana mendapatkan kebahagiaan . 

"Syakilla pernah bilang ke gue , kalo gue ketemu lo . Dia minta kalo lo harus jadian sama Ana dan perjuangin cinta kalian . Juga Syakilla ingin permusuhan keluarga kalian berakhir " Gavin kembalo berbicara . 

"Ya udah gue balik dulu bro , gue harap lo kabulin permintaan Syakilla " ujar Gavin lalu meninggalkan Faeyza yang masih terdiam mematung . 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Kamu!
1936      742     2     
Romance
Anna jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sony. Tapi perasaan cintanya berubah menjadi benci, karena Sony tak seperti yang ia bayangkan. Sony sering mengganggu dan mengejeknya sampai rasanya ia ingin mencekik Sony sampai kehabisan nafas. Benarkah cintanya menjadi benci? Atau malah menjadikannya benar-benar cinta??
Return my time
255      217     2     
Fantasy
Riana seorang gadis SMA, di karuniai sebuah kekuatan untuk menolong takdir dari seseorang. Dengan batuan benda magis. Ia dapat menjelajah waktu sesuka hati nya.
TRIANGLE
293      186     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Beach love story telling
2706      1365     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...
Mahar Seribu Nadhom
4451      1486     7     
Fantasy
Sinopsis: Jea Ayuningtyas berusaha menemukan ayahnya yang dikabarkan hilang di hutan banawasa. Ketikdak percayaannya akan berita tersebut, membuat gadis itu memilih meninggalkan pesantren. Dia melakukan perjalanan antar dimensi demi menemukan jejak sang ayah. Namun, rasa tidak keyakin Jea justru membawanya membuka kisah kelam. Tentang masalalunya, dan tentang rahasia orang-orang yang selama in...
Lingkaran Ilusi
8288      1864     7     
Romance
Clarissa tidak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan Firza Juniandar akan membawanya pada jalinan kisah yang cukup rumit. Pemuda bermata gelap tersebut berhasil membuatnya tertarik hanya dalam hitungan detik. Tetapi saat ia mulai jatuh cinta, pemuda bernama Brama Juniandar hadir dan menghancurkan semuanya. Brama hadir dengan sikapnya yang kasar dan menyebalkan. Awalnya Clarissa begitu memben...
Tentang Kita
1631      698     1     
Romance
Semula aku tak akan perna menduga bermimpi pun tidak jika aku akan bertunangan dengan Ari dika peratama sang artis terkenal yang kini wara-wiri di layar kaca.
Gino The Magic Box
2985      982     1     
Fantasy
Ayu Extreme, seorang mahasiswi tingkat akhir di Kampus Extreme, yang mendapat predikat sebagai penyihir terendah. Karena setiap kali menggunakan sihir ia tidak bisa mengontrolnya. Hingga ia hampir lulus, ia juga tidak bisa menggunakan senjata sihir. Suatu ketika, pulang dari kampus, ia bertemu sosok pemuda tampan misterius yang memberikan sesuatu padanya berupa kotak kusam. Tidak disangka, bahwa ...
MANTRA KACA SENIN PAGI
3166      1173     1     
Romance
Waktu adalah waktu Lebih berharga dari permata Tak terlihat oleh mata Akan pergi dan tak pernah kembali Waktu adalah waktu Penyembuh luka bagi yang sakit Pengingat usia untuk berbuat baik Juga untuk mengisi kekosongan hati Waktu adalah waktu
Bertemu di Akad
3441      966     1     
Romance
Saat giliran kami berfoto bersama, aku berlari menuju fotografer untuk meminta tolong mendokumentasikan dengan menggunakan kameraku sendiri. Lalu aku kembali ke barisan mahasiswa Teknik Lingkungan yang siap untuk difoto, aku bingung berdiri dimana. Akhirnya kuputuskan berdiri di paling ujung barisan depan sebelah kanan. Lalu ada sosok laki-laki berdiri di sebelahku yang membuatnya menjadi paling ...