Read More >>"> The Twins (kehidupan baru) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Twins
MENU
About Us  

 

Syakilla Andreani , gadis itu berparas cantik dan lugu . Ia tumbuh menjadi gadis ceria dan bertalenta . Selalu menerima apapun yang terjadi dan yang diberikan kedua orang tuanya . Ia masih bersyukur setidaknya orang tuanya selalu memberikan kasih sayang yang lebih pada dirinya . 

Kini gadis itu pun telah menginjak bangku SMA , ya sebentar lagi ia akan memasuki sekolah menengah atas . 

"Tapi bu , disini aku sudah memiliki banyak teman " protes Syakilla kepada Sintia sang ibu 

"Nak ,  nenekmu sedang sakit disana dan nenek tidak punya siapa siapa lagi , ini waktunya kita menjaga nenek , kamu tega biarin nenek sendirian disana " ujar Sintia memberikan pengertian kepada putrinya itu . 

"Hemm , baiklah bu , aku tak bisa menolak permintaan ibu " 

"Ya sudah , segera lah berkemas , besok kita akan berangkat "

"Hah , secepat itu bu ?? "

"Iyalah sayang ,nenekmu tidak bisa menunggu "

"Yayaya , kasihan nenek " ucap Syakilla dengan senyuman yang dipaksakan . 

Sintia hanya menggelengkan kepalanya heran dengan putrinya ini . 


Keesokan harinya , dan tibalah waktunya Syakilla meninggalkan desa ini , sebuah desa yang menjadi saksi Pertumbuhan Syakilla dari kecil sampai saat ini . Banyak kenangan di desa kecilnya ini , terlalu banyak kenangan indah karena sama dengan desanya yang juga nampak indah dan berseri . 

Syakilla meneteskan air matanya setelah berpamitan kepada teman temanya , sungguh berat memang meninggalkan kampung halaman sendiri . 

"Sudah Sya , nggak usah nangis lagi , bentar lagi kamu juga akan mendapatkan teman yang baru dan juga kebahagiaan baru " ujar Hendra menenangkan putrinya itu . 

Syakilla hanya mengangguk dan memeluk ayahnya erat , berusaha mencari kenyamanan . 

"Good bye my little village " guman Syakilla lirih 

 

---


 Suasana riuh di dalam suatu kelas yang berada di paling pojok sekolah , X IPS 3 , sebuah kelas yang sudah terkenal dengan siswa siswanya yang kocak dan tak beraturan , semua guru pun sudah pasrah dengan suasana kelas itu . 


"Eh na , buruan deh sini " ujar seorang laki laki yang telah menjadi sahabatnya sejak lama 

"Apaan ! " gadis itu menghampiri sahabatnya 

"Biasa , balon " ujar laki laki itu dengan senyum smiriknya 

Sedangkan Ana gadis itu menaikkan kedua alisnya dengan senyum jahilnya . 

"Oke " 

Tak lama , seorang guru masuk dengan seorang siswi baru yang mengekori di belakangnya . Siswi baru itu berpenampilan yah , sangat jauh dari kata modis , rambutnya yang di kepang dua , kacamata yang bertengger di wajahnya , kaos kaki yang panjang , rok di bawah lutut dan buku buku yang berada di genggamanya . 

"Anak anak , kalian mendapatkan teman baru "

"Kamu , silahkan perkenalkan dirimu " 

"Hai , Namaku Syakilla And--dorr" Syakilla memekik kaget karena suara balon meletus membuatnya kaget . 

Sedangkan seseorang sedang menahan tawanya . 

"Syailla Andreana ! " 

Deg

 

Syailla Andreana ?. Batin Syakilla bertanya , ia seperti merasa ada yang aneh dengan nama itu , ah ya , namanya hampir mirip denganya . 

Syailla Andreana , gadis itu memberikan cengiran kuda nya . Menggakat tanganya memberikan 2 jarinya yang seolah mengatakan piss ?

"Hehe maaf bu keceplosan " ujar Ana 

"Hari ini ibu maafkan , Syakilla silahkan dilanjutkan " 

"Ekhem , ah iya nama ku Syakilla Andreani " 

"Haha , mirip nama lo Na " cetus seorang laki laki dengan gelak tawanya . 

"Yaya , seperti nya gue punya kembaran " ucap Ana dengan nada bercanda 

"Syakilla silahkan duduk , pelajaran akan segera dimulai " 

Syakila berjalan menuju tempat duduknya bangku kosong tepat di belakang laki laki yang tadi mengatakan bahwa namanya mirip dengan seseorang yang dipanggil Ana tadi . 

"Hai , kenalin gue Faeyza Abraham  , bisa panggil gue Zaza , sayang , baby , atau pun ganteng , ya gue tau gue emang ganteng sih , lo beruntung bisa kenal gue " Faeyza mengulurkan tanganya 

Semua perempuan yang ada dikelas itu menoleh ke arah mereka , lebih tepatnya kepada Syakilla dengan tatapan membunuh . 


"Sya..killa " jawab Syakilla ragu

" oh ya , meski cupu gue tau dibalik kacamata lo itu Sebenarnya lo cantik dan manis "

Ni orang sok akrab banget deh .batin Syakilla 

Bel istirahat telah berbunyi , karena Syakilla belum mempunyai teman akhirnya ia pun hanya duduk dikelas memakan bekal yang di bawanya tadi dari rumah . Belum sempat ia memakan makanannya seseorang membuatnya kaget . 

Brakkk

Orang itu menggebrak meja Syakilla . 

"Astaga , ada apa ya ? " tanya Syakilla 

"Heh lo , cewek kampungan , cewek nerd , nggak usah sok kecantikan deh pake deketin Faeyza segala ! " 

"Ha.." Syakilla masih memikirkan nama itu , 

"Oh ,Faeyza  , aku nggak deketin Faeyza kok "

"Halah , dasar cupu , cewek kaya lo mau deketin Eyza , ngimpi lo " orang itu melayangkan tanganya hendak menampar Syakilla , namun sebelum itu terjadi seseorang sudah mencekal tangan gadis itu . 

"Heh , gue paling gak suka kalo ada orang bully temen sekelasnya sendiri , apalagi alasanya pake bawa bawa sahabat gue si Eyza ! " ucap Ana 

"Heh Na , untung lo sahabat nya Eyza ! Awas aja lo " ucap gadis itu lalu meninggalkan Syakilla dan Syailla

"Hei , sorry ya yang tadi , kebiasaan hehe " ucap Syailla pada Syakilla

"Eh iya nggak papa , nama kamu siapa ?" tanya Syakilla basa basi

"Syailla Andreana , ngomong ngomong nama kita mirip nih haha " 

"Iya ya , hanya beda berapa huruf doang " sahut Syakilla

"Oh iya , kalo Faeyza gangguin lo bilang ke gue aja , dia anaknya emang agak yah miring gitu lah " ujar Ana 

"Eh iya , makasih ya udah nolongin aku "

Tanpa sadar mereka saling bicara dan merasa nyaman satu sama lain . Entah bagaimana bisa , Syailla gadis tomboy yang terkesan urak urakan bisa akrab dengan cewek nerd yang alias cupu seperti Syakilla . 

----

Hari hari berlalu , Syakilla kini menikmati suasana di sekolah barunya ini , dan ia mulai bersahabat dengan Ana dan Faeyza . Syakilla sudah mengetahui tentang Ana , Syailla Andreana , seorang gadis malang yang tak pernah bertemu kedua orang tuanya , dari kecil ia sudah tinggal disebuah panti asuhan , dan kini ia memilih hidup sendiri , ia tidak bekerja tapi ia sering mengikuti balapan liar untuk mendapatkan uang , soal kendaraan Faeyza lah yang selalu membantunya dan mereka sudah bersahabat dari kecil . Oh iya tentang Faeyza , laki laki itu adalah anak dari seorang pemilik sekolahan nya dan juga pewaris tunggal dari perusahaan terbesar di Indonesia . 

" Za , Ana kemana ? " tanya Syakilla

"Dia gak sekolah Sya , tadi malem abis balapan , biasa " jawab Faeyza

" serius kamu ?  Kenapa gak dilarang sih kan bahaya " ujar Syakilla khawatir

" yaelah woles Sya , kaya gak tau si Ana aja lo " 

" tapi Za , dia kan sahabat kita , harus nya kita larang dong itu kan membahayakan dirinya sendiri " 

" percaya aja sama Ana , Sya . Emangnya lo mau Ana kelaperan kalau dia gak punya uang karena gak ikut balapan ? ' cetus Faeyza

Syakilla nampak berfikir , dirumahnya kan ia hanya seorang anak tunggal , dan ia juga tidak memiliki teman ? Sebuah ide terlintas .

" aha ! " 

"Aku punya ide , gimana kalau Ana tinggal dirumahku aja , lagian aku juga anak tunggal " cetus Syakilla

"Kalo bisa juga udah gue bawa ke rumah gue Sya-------yang " sahut Faeyza dengan cengiran khas nya

"Ih apaan sih  , jadi gimana dong " Syakilla nampak sedang berfikir membuat Faeyza gemas ingin mencubit pipi chubby nya Syakilla . 

"Zaza ih" protes Syakilla 

"Gemes ih , " ujar Faeyza lalu mengambil kacamata Syakilla 

Deg

Cantik.batin Faeyza

"Za ! Balikin kacamata aku " protes Syakilla

"Lo cantik tau Sya kalo copot kacamata gini , coba deh sini dulu bentar " ujar Faeyza

Syakilla hanya menatap Faeyza bingung , namun ia menuruti permintaan Faeyza .

Srett..

Faeyza melepaskan tali rambut Syakilla dan membiarkan rambut Syakilla tergerai . 

"Faeyza ! " lagi lagi Syakilla protes , namun kali ini ia langsung mengambil kacamatanya lalu pergi meninggalkan kelas menuju toilet . 

"Sya! " panggil Faeyza namun tak di gubris oleh Syakilla 

" Manis " gumam Faeyza lirih

Tak lama kemudian , Syakilla sudah muncul di depan pintu hendak memasuki kelasnya . Namun ia tak menemukan Faeyza

Keningnya berkerut " kemana Zaza ? " 

Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya pelan 

" cie cari gue , kangen ya " tuduh Faeyza

"Zaza ih " geram Syakilla karena membuat nya terkejut . 

"Hehe sory , ntar balik bareng gue ya " 

"Ogah " 

"Ke kosan Syailla " ajak Faeyza

"Oke " 

Bel pulang telah berbunyi , kini Syakilla bersama Faeyza telah berada di parkiran . Sudah menjadi hal biasa ketika Syakilla si cewek cupu dekat dengan Faeyza , namun tak ada yang berani membully Syakilla karena mereka tak mau berurusan dengan Faeyza dan Ana sang penguasa . 

"Nih helmnya " Faeyza memberikan helm yang ia pinjam untuk Syakilla

"Kamu bawa dua helm ? " tanya Syakilla

"Gak , ini minjem " 

"Oh gitu , ya udah yuk berangkat " 

"Bentar deh , ni pake jaket gue , mendung tuh ntar lo kedinginan " seru Faeyza

"Gak usah kamu aja yang pake, kan kamu yang nyetir " 

"Yaelah , nurut aja kenapa sih , ntar lo kedinginan terus sakit gue juga yang di tampol Ana " 

Syakilla sudah membayangkanya , yah iya tau betul sahabatnya Ana memang selalu menjaganya dengan baik . 

"Baiklah " Syakilla memakai jaket yang diberikan oleh Faeyza tadi 

Hanya ada keheningan di perjalanan mereka , Faeyza yang fokus mengendarai motor dan Syakilla larut dalam fikiranya sendiri . 


"Sya..dah nyampe " 

"Sya ! " panggil Faeyza

"Hah ! Ya dah nyampe ya ? " 

"Iya sayang dah nyampe ini , betah banget ngelamunya " 

"Zaza ih ! " protes Syakilla , entah kenapa pipi nya merona sekarang . 

"Cie bulshing.." ejek Faeyza 

Syakilla tak mendengarkan perkataan Faeyza , ia langsung mengetuk pintu kosan Syailla , tak lama kemudian muncullah Syailla dengan wajah yang lelah alias mengantuk dan masih acak acakan , sepertinya dia baru bangun tidur . 


"Ah kalian , ma--" belum selesai Ana berbicara tapi Faeyza sudah masuk terlebih dahulu seolah itu adalah rumahnya sendiri . 

"Dasar bocah ! " cibir Ana 

Syakilla hanya tersenyum menanggapi ucapan Ana . Kemudian mereka pun masuk ke dalam kosan . Disana sudah ada Faeyza dengan santai nya tiduran di kasur Ana . Yah , Kos - kosan Ana memang tak luas dan bagus tapi cukup layak untuk ditempati . Didalamnya hanya ada satu ruangan kamar tidur , kamar mandi dan dapur . Tapi Ana tak pernah menggunakan dapurnya  karena ia tak bisa memasak. Mereka pun terduduk di lantai dengan beralas karpet tipis . 

"Na , kenapa gak masuk tadi , nggak chat pula ? Kan aku khawatir " ucap Syakilla

" biasalah Sya , gue ketiduran tadi jadi gak sempet kasih tau lo " jawab Ana

"Dah makan Na ?" tanya Syakilla

"Belum hehe " 

"Ya udah cari ma--" belum sempat Syakilla selesai bicara ponselnya berbunyi. 

"Bentar ya Na dari ibu " ucap Syakilla 

"Assalamualaikum bu , ada apa ? " 

"Walaikumsalam sayang , cepatlah pulang , ibu sudah memasakan makanan kesukaanmu " 

"Ah iya bu , sebentar lagi aku pulang " ucap Syakilla 

" ya sudah , hati hati dijalan , ibu tutup ya , Assalamualaikum "

"Walaikumsalam "Syakilla memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku rok nya . 

Sebuah ide terlintas , selama ini ia tak pernah membawa teman temanya kerumah nya , ibunya sudah memasak dan Ana juga belum makan .

Berniat untuk membantu Ana , Syakilla pun mengajak Ana dan Faeyza untuk makan di rumahnya . 


Syakilla menatap Faeyza dan Ana bergantian . Faeyza dan Ana yang ditatap seperti itu pun menghentikan obrolan mereka . 

" why ? " tanya Ana 

" ke rumah ku yuk , ibu masak banyak hari ini , pasti ibu senang kalau aku membawa teman temanku yang sedang kelaparan " 

Mata Ana terlihat berbinar , difikianya saat ini adalah 'Makan Gratis ' . Ana mengangguk cepat dan segera bersiap diri mengingat dirinya yang baru saja bangun tidur . 

"Tunggu gue , jangan ditinggall!!! " teriak Ana sebelum memasuki kamar mandi . 

Syakilla hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya itu .

"Sahabat lo tuh , giliran makan gratis aja langsung semangat " cibir Faeyza

Syakilla tersenyum lalu berkata " bukanya itu sahabat kamu ya Za " 

"Aha ! Betul sayang " ujar Faeyza dengan senyum jahilnya . 

Syakilla melempar bantal  tepat di menimpa kepala Faeyza , entah tenaganya terlalu kuat hal itu membuat Faeyza yang sedang terduduk jadi terhuyung kebelakang lalu . 

 

 

 

Gubrakk..

" haha rasain tuh " tawa Syakilla pecah seketika . 


Faeyza memasang wajah masamnya , kemudian ia tersenyum tipis , entah kenapa melihat Syakilla tertawa karena dirinya ia merasa bahagia . Mana mungkin kan seorang Faeyza Abraham yang merupakan cowok 'most wanted' di sekolahnya tertarik pada seorang gadis cupu yang sedang tertawa didepanya ini . 


Tak lama kemudian Ana sudah keluar dari kamar mandi dalam keadaan Fresh . Meski penampilanya sederhana hanya dengan kaos putih pendek dan celana jeansya tapi tak membuat Ana terlihat jelek . Sejenak Syakilla merasa melihat dirinya sendiri saat melihat Ana , karena saat dirumah Syakilla juga berpenampilan seperti gadis lainya alias tidak cupu . Terkadang ia merasa Ana memang memiliki kemiripan dengan dirinya , namun pemikiran itu selalu ia tepis karena ia yakin dirinya adalah anak tunggal jadi mana mungkin ia memiliki saudara . 

"Oyy , napa pada diem , yuk ah gue laper " ajak Ana .  Gadis itu hanya mengerai rambutnya setelah ia rapikan karena merasa sudah lapar

" yang ngajak makan sebenarnya tadi siapa sih " gerutu Syakilla 

Ana hanya memasang cengiran khas nya .

Faeyza menolak ajakan Syakilla karena ia ada keperluan mendadak , jadilah hanya Syakilla dan Ana yang pergi . 


Sesampainya di rumah Syakilla menyuruh Ana menunggunya di ruang tamu . Syakilla tidak melihat ibu nya jadilah ia pergi ke kamarnya untuk berganti baju . 

"Kila , Kenapa tidak makan " ucap Sintia pada seorang gadis yang sedang duduk di ruang tamu

Merasa ada seseorang yang berbicara , Ana pun menoleh berniat untuk melihat siapa yang sedang berbicara . Ia hanya tersenyum ketika seorang wanita paruh baya berdiri didepan pintu . 

"Hai tante , aku temenya Syakilla , namaku Ana tante " Ana mengulurkan tangan nya . 

"Kamu ini bercanda nya gak lucu ah , kamu gak bisa bohongin ibu Killa " ucap Sintia

 

Ada apa dengan ibu nya Syakilla ? .batin Ana

" Ibu aku disini " teriak seseorang yang baru keluar dari kamarnya . 

Sintia sangat terkejut melihat putrinya yang baru saja keluar dari kamarnya , lalu siapa gadis dihadapanya ini kenapa sangat mirip . Mana mungkin jika orang yang dihadapanya saat ini adalah putrinya yang telah lama menghilang . 


"Oh iya bu , ini temen Killa di sekolah namanya Ana " ucap Syakilla , tapi ibunya ini masih terdiam 

"Bu.." seru Syakilla

" Ah yahh , maafkan ibu tadi ibu kefikiran sesuatu , ah Ana kamu sangat cantik ,maafin tante tadi ya " Sintia membelai Ana lembut penuh kasih sayang

"Iya tante " Ana tersenyum kikuk , namun ada sesuatu yang membuatnya merasa nyaman dan bahagia melihat ibunya Syakilla , sejenak ia berfikir kapan dirinya merasakan kasih sayang dari seorang ibu , dirinya saja sudah sendirian dari kecil , ia tak pernah tau dimanakah kedua orang tuanya .

"Ya sudah kita makan yuk " ajak Sintia lalu menggandeng lengan Syakilla dan Ana  dan membawa mereka ke meja makan . 

Mata Syakilla dan Ana berbinar ketika melihat makanan kesukaan mereka yang terhidang dimeja makan . 

"Perkedel jagung dan udang balado " seru Syakilla dan Ana bersamaan 

Mereka kemudian saling memandang lalu tertawa bersama . 


Mereka langsung duduk dan mengambil makanan kesukaan mereka .  

"Wah tante pintar , mana bisa tante tau makanan kesukaanku " ucap Ana antusias

"Wah benarkah , sama dong dengan Syakilla . Syukurlah kalau kamu suka Ana " jawab Sintia dengan senyumannya 

"Kalau begitu habiskan lah , sepertinya kalian tak akan membiarkan makanan itu tersisa " lanjutnya

" Siap kapten " lagi lagi ucap Syakilla dan Ana bersamaan , mereka hanya terkekeh lalu melanjutkan dengan makananya

Sintia tersenyum lembut melihat keakbran Ana dengan Syakilla . 

Mungkinkah jika dia masih ada disini Syakilla akan tertawa bahagia seperti itu , tapi bagaimana bisa mereka sangat mirip . batin Sintia

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 1
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Kamu!
1936      742     2     
Romance
Anna jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sony. Tapi perasaan cintanya berubah menjadi benci, karena Sony tak seperti yang ia bayangkan. Sony sering mengganggu dan mengejeknya sampai rasanya ia ingin mencekik Sony sampai kehabisan nafas. Benarkah cintanya menjadi benci? Atau malah menjadikannya benar-benar cinta??
Return my time
255      217     2     
Fantasy
Riana seorang gadis SMA, di karuniai sebuah kekuatan untuk menolong takdir dari seseorang. Dengan batuan benda magis. Ia dapat menjelajah waktu sesuka hati nya.
TRIANGLE
293      186     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Beach love story telling
2706      1365     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...
Mahar Seribu Nadhom
4451      1486     7     
Fantasy
Sinopsis: Jea Ayuningtyas berusaha menemukan ayahnya yang dikabarkan hilang di hutan banawasa. Ketikdak percayaannya akan berita tersebut, membuat gadis itu memilih meninggalkan pesantren. Dia melakukan perjalanan antar dimensi demi menemukan jejak sang ayah. Namun, rasa tidak keyakin Jea justru membawanya membuka kisah kelam. Tentang masalalunya, dan tentang rahasia orang-orang yang selama in...
Lingkaran Ilusi
8289      1864     7     
Romance
Clarissa tidak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan Firza Juniandar akan membawanya pada jalinan kisah yang cukup rumit. Pemuda bermata gelap tersebut berhasil membuatnya tertarik hanya dalam hitungan detik. Tetapi saat ia mulai jatuh cinta, pemuda bernama Brama Juniandar hadir dan menghancurkan semuanya. Brama hadir dengan sikapnya yang kasar dan menyebalkan. Awalnya Clarissa begitu memben...
Tentang Kita
1631      698     1     
Romance
Semula aku tak akan perna menduga bermimpi pun tidak jika aku akan bertunangan dengan Ari dika peratama sang artis terkenal yang kini wara-wiri di layar kaca.
Gino The Magic Box
2985      982     1     
Fantasy
Ayu Extreme, seorang mahasiswi tingkat akhir di Kampus Extreme, yang mendapat predikat sebagai penyihir terendah. Karena setiap kali menggunakan sihir ia tidak bisa mengontrolnya. Hingga ia hampir lulus, ia juga tidak bisa menggunakan senjata sihir. Suatu ketika, pulang dari kampus, ia bertemu sosok pemuda tampan misterius yang memberikan sesuatu padanya berupa kotak kusam. Tidak disangka, bahwa ...
MANTRA KACA SENIN PAGI
3166      1173     1     
Romance
Waktu adalah waktu Lebih berharga dari permata Tak terlihat oleh mata Akan pergi dan tak pernah kembali Waktu adalah waktu Penyembuh luka bagi yang sakit Pengingat usia untuk berbuat baik Juga untuk mengisi kekosongan hati Waktu adalah waktu
Bertemu di Akad
3447      971     1     
Romance
Saat giliran kami berfoto bersama, aku berlari menuju fotografer untuk meminta tolong mendokumentasikan dengan menggunakan kameraku sendiri. Lalu aku kembali ke barisan mahasiswa Teknik Lingkungan yang siap untuk difoto, aku bingung berdiri dimana. Akhirnya kuputuskan berdiri di paling ujung barisan depan sebelah kanan. Lalu ada sosok laki-laki berdiri di sebelahku yang membuatnya menjadi paling ...